Loading Website
Diberdayakan oleh Blogger.

Panduan Dropship

Laporkan Penyalahgunaan

Kontributor

Memahami Teknik Pembuatan Garam Rakyat dengan Tehnologi Geomembran

Permasalahan yang ada pada produksi garam rakyat saat ini  adalah kurangnya kualitas dan kuantitas  terhadap kebutuhan garam nasional seirin...

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Random Posts

Recent Posts

Recent in Sports

Header Ads

Cloud Hosting Indonesia

Mahir Website

Easy import From China

The Power Of Wanita Idaman

Featured

Seni Menjadi Pedagang Online

Tampilkan postingan dengan label Ikan. Tampilkan semua postingan

10 Makhluk Aneh Penghuni Palung Mariana Bagian 1

Adalah sebuah struktur dampak syarat geologis yang sangat masif, begitu akbar dan luas hingga-sampai membuat sesuatu seperti Mount Everest hanya seperti sebuah tahi lalat bila dibandingkan dengannya, ini adalah sesuatu yg hampir tak terlihat & sepertinya selamanya akan tetap tidak mampu terlihat sang mata manusia tanpa donasi peralatan. Ini merupakan Palung Mariana, sebuah jurang pada dalam bahari pada kerak Bumi yg ukuran lima kali Grand Canyon & sangat sangat sangat pada.

Palung ini terbentuk ketika dua lempeng tektonik Bumi bertubrukan satu sama lain. Ketika tubrukan terjadi dalam gerakan lambat, masing-masing tepinya terdorong ke bawah membentuk bentukan huruf V, menciptakan sebuah lembah yang sangat berbeda di planet kita.Tempat ini masih menjadi sebuah tempat yang sangat asing hingga beberapa dekade, para ilmuwan pun bahkan hampir tak tahu apapun tentang apa dan bentuk kehidupan apa yang bisa bertahan di sana (jika ada). Jika kita menyelam sampai kedalaman lebih dari 1.000 meter ke dalam samudera, cahaya matahari tidak bisa menembus mencapai kedalaman ini dan tentu saja tak memungkinkan kehidupan untuk tumbuh. Suhu air juga seringkali sedikit diatas titik beku, zat makanan juga tidak banyak.
Kondisi Palung Mariana

Tekanan air di palung ini 1000 kali lebih besar daripada pada permukaan. Tekanan yg begitu besar itu tentu saja akan menghancurkan hampir seluruh obyek, makhluk atau benda protesis manusia kecuali hewan atau alat-alat yang memang dirancang supaya bisa bertahan di lingkungan ekstrim misalnya itu. Namun meski demikian, bagian lain menurut lautan ini bukannya tidak berpenghuni.Sejumlah kapal selam berawak dan tak berawak sudah bertemu menggunakan palung ini pada beberapa waktu terakhir, sekaligus membuktikan bahwa memang benar terdapat organisme & kehidupan di lingkungan yg sangat ?Asing? Ini. Menariknya, beberapa menurut makhluk-makhluk penghuni lingkungan ekstrim ini sangat luar biasa dan jua aneh.

Mari kita menyelam lebih pada lagi masuk ke pada dunia misterius ini & mengintip sambil menyapa para penghuninya. Perlu diketahui, spesies-spesies ini tidak hanya aneh dan menakjubkan akan tetapi sebagian menurut mereka pula adalah spesies yang sangat andal.

1. DUMBO OCTOPUS

Ini adalah seekor gurita yang memiliki penampilan unik, mengapa disebut Dumbo Octopus ? karena ia memiliki telinga kecil imut yang mirip telinga gajah pada bagian atas tubuhnya. Hewan lucu ini juga memiliki mata yang bergoyang-goyang dan mulut yang kartun abis deh. Gurita ini mungkin nampak rapuh dan lembut, tapi sebenarnya ia cukup kuat untuk dikategorikan sebagai salah satu spesies gurita yang paling tangguh dalam sains yang hidup di kedalaman ekstrim. Gurita ini banyak beraktivitas pada kedalaman antara 2.987 – 3.962 meter.
Dumbo Octopus

Ketika kita membicarakan gurita, yang terbersit di pikiran kita mungkin adalah seekor makhluk berbentuk bulat dengan delapan tentakel. Tetapi dalam si Dumbo ini, termasuk kategori yg dianggap ?Umbrella Octopuses? Atau ?Gurita Payung?, mereka mempunyai tentakel misalnya jaring yg ah tentu saja sekaligus menaruh mereka penampilan seperti sebuah payung. Tidak seperti gurita dalam umumnya, spesies yang satu ini tidak mengunyah makanannya menggunakan verbal yg seperti paruh. Namun si Dumbo eksklusif menelan mangsanya utuh

2. DEEP SEA DRAGONFISH

Beberapa jenis dragonfish juga berevolusi memiliki kemampuan untuk menghasilkan cahaya berwarna merah, sebuah cahaya yang tidak umum pada penghuni laut dalam. Cahaya merah ini mereka gunakan sebagai sinyal untuk berkomunikasi dengan sesamanya, namun nampaknya mereka cenderung menggunakan lampu merah ini untuk menerangi mangsa mereka sesaat sebelum melancarkan serangan.
Deep Sea Dragonfish

3. BARRELEYE FISH

Cahaya merupakan sesuatu yang sangat langka dan berharga dalam bahari dalam. Kemampuan buat mendeteksi secercah cahaya surya yang redup mampu menciptakan perbedaan signifikan antara pemangsa & yang dimangsa. Jadi, makhluk-mahluk yang hayati di palung ini, seperti Barreleye Fish membuatkan fitur yg tak biasa buat memanfaatkan cahaya seredup apapun demi keuntungan mereka.

Seperti apa fitur anehnya ? Ikan ini mempunyai kepala yang transparan, pada dalamnya masih ada sepasang mata berbentuk silinder yg lebih sering menghadap ke atas, yg membantu ikan ini melihat bayangan mangsanya. Kepalanya yang transparan itu dari para ilmuwan, merupakan sebuah bentuk adaptasi agar ikan semakin gampang mengumpulkan cahaya lebih banyak.

Ikan ini masih belum dikenal insan hingga tahun 1939, waktu ikan ini berhasil diangkat dari habitatnya (dalam kedalaman 762 meter). Bahkan spesimen ikan tadi akhirnya mati dampak perubahan tekanan menurut kedalaman berubah ke tekanan perairan dangkal. Saat ini, para peneliti mempunyai perangkat ROV (Remotely Operated Vehicles) buat melakukan penyelaman di kedalaman ekstrim, menggunakan dilengkapi lampu dan kamera yang tahan terhadap tekanan ekstrim, mereka sanggup mengamati dan mengusut ikan ini lebih dekat lagi. Meski demikian, ikan aneh ini masih menyimpan banyak misteri, menciptakan poly ilmuwan masih diliputi penasaran dan ketidaktahuan mengenai daur hidupnya dan pola reproduksinya.

4. BENTHOCODON

Meski sebagian besar jenis ubur-ubur memiliki tubuh yang transparan, Benthocodon memiliki warna kemerahan pada perutnya. Para ilmuwan meyakini bahwa warna ini membantu menutupi cahaya bioluminens dari hewan kecil yang menjadi santapan ubur-ubur dan sekaligus menyembunyikan Benthocodon dari bahaya yang mengancam. Seperti kebanyakan hewan yang hidup di palung ini, spesies ini masih merupakan sebuah misteri bagi para ilmuwan.
Benthocodon

5. SEADEVIL ANGLERFISH

Jika seekor ikan memiliki nama “Devil” maka tidak heran jika nampak menakutkan. Seadevil anglerfish adalah contoh perwujudan akan hal itu, memiliki karakteristik yang unik namun sekaligus aneh. Seperti namanya yang sudah sangat jelas menunjukkan wujudnya, ikan ini adalah makhluk yang dapat berenang langsung dari dalam neraka dengan bentuk tubuhnya yang seperti cacat, gigi setajam silet dan tatapan mata yang dingin. Meskipun mereka aneh dan penampilannya menakutkan, setidaknya ukuran mereka tidaklah besar.
Seadevil Anglerfish

Ikan betina umumnya maksimal tumbuh mencapai 20 cm panjangnya sementara yang pejantan ukuran lebih kecil, lebih kurang dua,lima cm. Dengan pola reproduksi mereka yang aneh, sang pejantan akan menggabungkan diri menggunakan betina, sirip mereka, gigi mereka dan mata mereka menghilang, diiringi menggunakan beberapa organ pada, dan akhirnya dua individu itu pun menyatu. Yang tersisa berdasarkan tubuh si pejantan menjadi loka penyimpanan sperma yang akan membantu membuahi telur si betina ketika waktunya tiba.

Ikan ini tidak memburu mangsanya, melainkan ia memancing menggunakan cara yang unik, ia mempunyai semacam tonjolan di dahinya yg menjuntai dengan cahaya sebagai umpannya. Dengan rahangnya yang berukuran akbar, ikan ini dapat menelan mangsa yg ukurannya lebih besar menurut berukuran tubuhnya sendiri.

Sumber :10 Makhluk Aneh Nan Menakjubkan Penghuni Palung Mariana

#Tag : Ikan

10 Makhluk Aneh Penghuni Palung Mariana Bagian 2

Berikut adalah lanjutan menurut Artikel 10 Makhluk Aneh Penghuni Palung Mariana :

6. GOBLIN SHARK

Seperti halnya kebanyakan makhluk laut dalam, sains tidak banyak mengetahui tentang hiu ini. Tak ada seorang pun yang tahu bagaimana tepatnya mereka bereproduksi, ikan ini tetap menjadi misteri dan contoh bagaimana sebuah keanekaragaman hayati yang luar biasa terjadi di Bumi.
Goblin Shark

7. DEEP SEA HATCHETFISH

Ada banyak ikan yang berpenampilan aneh di lautan, tapi tak banyak yang menyerupai peralatan buatan manusia. Deep Sea Hatchetfish menyerupai sebuah kapak yang bisa berenang. Ada lebih dari 40 spesies ikan ini, semuanya memiliki tubuh yang kurus, dan banyak dari mereka memiliki sisik yang mengkilap yang membuat mereka memiliki penampilan seperti kapak berwarna metalik. Ikan ini berukuran kecil dan bahkan yang terbesar hanya bisa tumbuh sepanjang 15 cm. Penampilan mereka yang nampak rapuh ini sangat menarik mengingat mereka hidup di kedalaman 1.524 meter.
Deep Sea Hatchetfish

Tubuh ikan ini memiliki kemampuan bioluminens & mereka dapat mengatur kecerahan cahaya mereka tergantung seberapa banyak cahaya yang mereka terima dari bagian atas. Mereka melakukannya menggunakan teknik kamuflase yang pintar. Cahaya redup yang mereka hasilkan mengurangi intensitas bayangan mereka, membuatnya semakin sulit disergap sang predator dari bawah.

8. FRILLED SHARK

Hiu yang satu ini memiliki bentuk tubuh bulat gabungan dari seekor belut dan kepala datar yang cukup aneh, mirip kepala dinosaurus.Hiu ini mendapatkan namanya dari sederetan insang berenda yang ada pada tubuhnya, dan hiu ini bisa tumbuh hingga 1,8 meter. Hiu ini memiliki lebih dari 20 baris gigi berbentuk segitiga setajam pisau yang siap merobek-robek daging mangsanya.
Frilled Shark

Hiu ini kemungkinan menghabiskan hidupnya di dekat dasar bahari dan mereka menyukai perairan menggunakan kedalaman 1.219 meter. Terkadang, hiu ini tidak sengaja tertangkap jala manusia dan terbawa hingga ke permukaan, dan hampir semuanya, mereka pribadi tewas ketika itu jua, membuatnya semakin sulit bagi kita buat mengamati dan menilik konduite mereka berikut siklus hidupnya.

Selama bertahun-tahun, poly orang beranggapan bahwa hiu ini berenang dan berburu misalnya belut. Beberapa peneliti beranggapan bahwa struktur anatomi dan organ dalam hiu ini membuatnya tak mungkin melakukan konvoi misalnya belut, melainkan berdasarkan mereka, hiu ini mungkin berburu menangkap mangsanya seperti cara ular berburu pada darat, dan hal ini semakin menciptakan sosok hiu ini semakin aneh & misterius.

9. TELESCOPE OCTOPUS

Seperti penghuni laut dalam yang lain, gurita yang satu ini mengapung di kegelapan pada perairan terdalam di lautan Bumi. Tidak seperti gurita pada umumnya, gurita ini tidak berkeliaran di dasar laut. Melainkan berenang di air pada kedalaman lebih dari 1.981 meter dan ia tidak berenang dengan arah horizontal tapi lebih cenderung vertikal, mungkin ini semacam cara agar predator dari bawah kesulitan melihat bentuknya.
Telescope Octopus

Jika kita cukup beruntung bertemu menggunakan gurita ini, kita mungkin akan penasaran terkait penampilannya. Tubuh gurita ini hampir transparan dan diantara kedelapan tentakelnya terdapat sebuah jaring yg menciptakan penampilan gurita ini menyerupai hantu. Pada tubuhnya kita akan melihat 2 bola mata yang menonjol, nir seperti yg kita lihat dalam gurita dalam umumnya. Sepasang mata ini menaruh sudut pandang yg luas sehingga sang gurita dapat melihat predator & mangsanya lebih baik. Seperti sesuatu hal yang ada pada film fiksi ilmiah, ke 2 mata itu juga dapat berputar, mungkin hal ini adalah cara mereka supaya bisa melihat dengan baik pada kegelapan pekat.

10. ZOMBIE WORM

Resminya, makhluk ini bernama Osedax, dan dengan penampilannya yang berbulu, cacing ini juga dianggap dengan Bone Worm atau Zombie Worm. Cacing ini sanggup memakan batu karang atau bahkan tulang makhluk terbesar yg terdapat pada Bumi, termasuk Paus Biru.

Cacing ini mengeluarkan asam untuk membantunya menembus dan mengakses isi dari tulang belulang paus yang telah mati. Kemudian ia akan menggunakan bakteri untuk mengubah protein dan lemak yang ada pada tulang menjadi nutrisi yang menjadi santapannya. “Cabang” berbulunya yang bergoyang melambai-lambai di dalam air berfungsi untuk menyerap oksigen agar si cacing tetap hidup.
Zombie Worm

Cacing betina bisa tumbuh hingga 5 centimeter. Pejantannya mempunyai berukuran yang jauh lebih kecil (ukuran mikroskopis) jika dibandingkan dengan betina, & si betina akan mengumpulkan para pejantan kecil ini pada dalam tubuh mereka. Kemudian para pejantan akan mencari jalan untuk menemukan telur si betina. Cacing betina kemudian akan melepaskan telurnya yg sudah dibuahi ke dalam air, daur hidup cacing pun telah dimulai dan cacing ini pulang melanjutkan tugasnya membersihkan bangkai paus pada dasar samudera terdalam.

Sumber :10 Makhluk Aneh Nan Menakjubkan Penghuni Palung Mariana

Semoba Bermanfaat...

#Tag : Ikan

Penggunaan Vaksin Pada Ikan

Budidaya ikan tak lepas dari beberapa kendala yg wajib dilalui & dipecahkan. Salah satu penghambat dalam budidaya perikanan merupakan adanya penyakit yg menyerang ikan. Cara penanganan ikan yg sakit (atau pengendalian penyakit) bisa menggunakan pencegahan maupun pengobatan.

Obat dan antibiotika efektif pada pengobatan penyakit parasitikdan bakterial, namun antibiotika mengakibatkan masalah, diantaranya resistensi bakteri, residu antibiotika di ikan (buat keamanan pangan) & residu antibiotika pada perairan yg mengakibatkan kerusakan lingkungan. Karena itulah beberapa produk perikanan Indonesia pada tolak pasar Uni Eropa karena terdapat sisa antibiotik.

Cara yg paling murah & efisien pada pengendalian penyakit merupakan dengan pencegahan. Mencegah timbulnya penyakit dapat dengan pengelolaan lingkungan, penggunaan pakan yg tepat mutu, tepat jumlah,& tepat pemberiannya. Salahsatu cara pencegahan yang kini sudah mulai diaplikasikan merupakan dengan cara mengakibatkan kekebalan tubuh.

Gerakan Vaksinasi Ikan
Kekebalan pada ikan dapat ditimbulkan baik dengan menggunakan vaksin maupun dengan menggunakan imunostimulator lain. Prinsip dasar vaksinasi yaitu memasukkan vaksin/antigen kedalam tubuh ikan sehingga antigen tersebut merangsang system imun tubuh ikan untuk memproduksi antibodi(kekebalan specifik). Dengan hanya 1 atau dua kali pemberian vaksin biasanya daya tahan tubuh/kekebalan akan bertahan sampai akhir masa pemeliharaan ikan. Vaksinasi memiliki beberapa keunggulan, yaitumampu menggantikan antibiotik, tidak ada dampak negatifpada ikan, tanpa residu berbahaya, tidak membuat patogen resisten, serta bisa diterima pasar (ekspor). (sumber)

Mengapa VAKSINASI IKAN..??

Dalam budidaya oerikanan faktor yang diperlukan buat memperoleh kemungkinan pencapaian Survival Rate (SR) tertinggi, yaitu:

  1. Nutrisi yang baik
  2. Benih berkualitas yang baik
  3. Cara penanganan dan budidaya yang baik
  4. Diterapkan manajemen kesehatan
  5. Vaksin merupakan metode terbaik untuk meningkatkan SR dan keuntungan budidaya ikan.

Apa itu VAKSIN..?

Suatu produk biologi yang terbuat berdasarkan mikroorganisme, komponen tersebut yg sudah dilemahkan, dimatikan atau direkayasa genetika dan bermanfaat untuk merangsang kekebalan tubuh secara aktiv.

Persyaratan VAKSIN yang ideal

Penggunaan vaksin pada ikan budidaya wajib memperhatikan beberapa faktor sebagai akibatnya dalam penggunaan vaksin akan sempurna guna dan manfaat. Adapun persyaratan vaksin yg ideal merupakan menjadi berikut :

  1. Aman bagi ikan, lingkungan air dan konsumen
  2. Vaksin harus spesifik untuk pathogen tertentu
  3. Vaksin harus dapat melindungin ikan dalam waktu yang lama minimal satu siklus produksi
  4. Mudah didapat, mudah diterapkan dan ekonomis
  5. Terdaftar di Kementerian Kelautan dan Perikanan

Pertimbangan dalam melakukan VAKSINASI IKAN

  1. Spesies ikan
  2. Status sistem imun
  3. Siklus produksi dan siklus hidup
  4. Penyakit apa yang akan dikendalikan
  5. Kapan wabah penyakit biasa terjadi
  6. Tingkat  teknologi yang diterapkan
  7. Lingkungan (temperature)
  8. Faktor-faktor stress
  9. Nutrisi

Metode VAKSINASI IKAN

  1. Perendaman
  2. Media Pakan
  3. Penyuntikan

Hal-hal yang perlu diketahui saat aplikasi VAKSIN pada ikan, antara lain :

Beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan V AKSINASI IKAN :

  1. Pemberian vaksin pada ikan melalui teknik yang direkomendasikan misalkan melalui penyuntikan, perendaman atau melalui pakan.
  2. Untuk pemberian vaksin yang memiliki proteksi yang relatif singkat (beberapa hari atau minggu) harus diperlukan vaksinasi ulang (booster).
  3. Pemberian vaksin harus mempertimbangkan umur/ukuran ikan yang rentan terhadap jenis penyakit yang menjadi target untuk dicegah, serta saat/musim muncul penyakit tersebut.
  4. Perhatikan dan ikuti prosedur transportasi, penyimpanan dan pemberian vaksin sesuai dengan yang direkomendasikan.

  1. Bila pemberian vaksin melalui perendaman atau pakan sebaiknya ikan telah berumur 1 minggu atau lebih
  2. Pemberian vaksin dengan penyuntikan maka ukuran jarum suntik harus disesuaikan dengan ukuran ikan
  3. Ikan harus dalam kondisi sehat (tidak sakit/stress)
  4. Suhu air relatif hangat (diatas 25ÂșC) karena respon antibodi ikan akan lebih cepat
  5. Air yang digunakan untuk aplikasi vaksin dan pemeliharaan harus bebas dari polutan

Perbandingan Keunggulan dan Kelemahan metode VAKSINASI IKAN

Beberapa VAKSIN IKAN yg digunakan buat akuakultur di Indonesia

Aplikasi VAKSINASI IKAN

* TEKNIK PERENDAMAN

Penggunaan Vaksin KV3 untuk pencegahan penyakit Koi Herves Virus (KHV)
Vaksin KV3 untuk penyakit Koi Herves Virus

  1. Pilih ikan yang akan divaksin adalah hanya ikan mas yang dalam kondisi sehat, dengan bobot minimal 10 gr/ ekor dan umur minimal 3 bulan sejak menetas.
  2. Jumlah ikan yang akan divaksin sebanyak 250 – 300 Kg atau sekitar 25.000 – 30.000 ekor ( @ 10 gr ) per 100 ml vaksin KV 3 ( per botol ).
  3. Siapkan bak metal/ fiberglass/kolam keramik untuk proses vaksinasi dengan kapasitas  minimal  1500 liter.
  4. Isi dengan  air sumur atau air tampungan hujan ( lebih baik yang sudah diendapkan lebih dahulu ) sebanyak 1000 liter.
  5. Jaga parameter kondisi air dengan kisaran suhu 200C - 250C.
  6. Gunakan aerator, water pump dan es balok jika diperlukan untuk menjaga kestabilan parameter air
  7. Siapkan vaksin KV 3 beku 100 ml di dalam wadah freezer/ ice cooler.
  8. Masukan benih ikan mas yang sudah dipersiapkan untuk divaksin sebanyak 250- 300 Kg atau sekitar  25.000 – 30.000 ekor ( @ 10 gr )  ke dalam bak vaksinasi tersebut.
  9. Pelarutan vaksin dilakukan dengan cara memasukan botol vaksin yang dalam keadaan beku,  lalu buka tutupnya dan langsung masukan ke dalam tangki vaksinasi sambil digoyang2kan hingga larut seluruhnya.
  10. Laksanakan proses vaksinasi selama 45 - 60 menit sejak seluruh vaksin larut.
  11. Jaga parameter kondisi air agar tetap stabil selama proses vaksinasi ( suhu 200C - 250C, kandungan oksigen terlarut 6 ppm, ph 6,8 – 7,4 ).
  12. Setelah selesai proses vaksinasi 45 - 60 menit, pindahkan benih ikan mas  tersebut  ke bak penampungan.
  13. Larutan bekas rendaman masih dapat digunakan 1 kali lagi dengan jumlah ikan yang sama.
Teknik vaksinasi ikan menggunakan perendaman

* TEKNIK PENYUNTIKAN

Penggunaan Vaksin Anti Aeromonas dan Vaksin Streptococcus
Vaksin untuk Aeromonas

  1. Teknik ini cocok untuk calon induk atau induk ikan.
  2. Aplikasi dapat dilakukan secara intraperitoneal (i.p)/ bagian perut atau intramuskuler (i.m)/ bagian otot.
  3. Dosis yang diberikan adalah 0.1-0.2 ml/kg bobot ikan.

Pemberian vaksin menggunakan teknik penyuntikan

* TEKNIK ORAL (PEMBERIAN PAKAN)

Pemberian vaksin dengan teknik oral (pemberian pakan)

  1. Larutkan progol dalam air hangat, 2-3 gr progol dengan 1 gelas air. Fungsinya sebagai perekat.
  2. Campurkan dengan vaksin 3 ml
  3. Campurkan ke dalam pakan untuk 1kg pakan
  4. Dikering anginkan dan siap diberikan ke ikan
  5. Pemberian vaksin melalui pakan dilakukan selama 5 hari berturut-turut

sumber : Astuti, SP. Aplikasi Vaksin. Laboratorium Kesehatan Ikan & Lingkungan Balai Pengembangan Teknologi Perikanan & Kelautan

Semoga Bermanfaat...

Teknik Budidaya Cacing Sutera

Budidaya cacing sutera dapat dilakukan pada kolam tanah, kolam plastik juga di rak nampan plastik bertingkat. Semua wadah mempunyai keunggulannya masing - masing. Tetapi yang paling gampang & berhemat ruang adalah budidaya cacing sutera pada rak nampan plastik bertingkat.

Budidaya cacing sutra dengan Tray/Nampan terhitung baru dilakukan. Sistem ini sebetulnya bukan hal baru pada sistem pembesaran pada budidaya udang. Sistem ini pada dasarnya mengolah dan menggunakan kembali air yang sudah dipakai pada proses budidaya udang. Pengisian air  baru dari luar sistem hanya dilakukan untuk mengganti air yang susut/berkurang akibat kebocoran ataupun evaporasi. Pada sistem budidaya cacing sutra dengan menggunakan nampan/tray ini mempunyai beberapa keuntungan, yaitu :

  1. Lebih hemat dalam penggunaan air. Air yang sudah melewati susunan media pada    nampan/tray ditampung dengan wadah yang ada dibagian bawah rak untuk kemudian dialirkan kembali ke media yang paling atas dengan menggunakan pompa air/dab.
  2. Menghemat Penggunaan Probiotik dan Obat-obatan lainnya. Probiotik dan obat-obatan yang dicampur pada media tumbuh/substrat budidaya cacing sutra yang ikut terbawa arus air tidak terbuang dengan percuma ke perairan luar. Probiotik yang ikut tertampung pada wadah bagian bawah wadah rak bersama air bisa digunakan kembali dengan cara dialirkan ke media yang paling atas dengan bantuan pompa air/dab.
  3. Budidaya cacing sutra dengan sistem ini tidak membutuhkan lahan yang luas, karena medianya disusun ke atas secar vertikal yang cenderung bisa juga dilahan yang sempit seperti disela-sela sekatan rumah ataupun tempat lainnya. Agar kapasitas produksinya bisa maksimal ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam budidaya tubifex sp  dengan sistem tray/nampan ini, yaitu :

  • Nampan diusahakan supaya yg awet dan tahan pecah, sebagai akibatnya bibit yang sudah terdapat dimedia tidak mesti mengulang menurut awal budidaya yang umumnya membutuhkan waktu 50 ? 57 hari mulai dari awal sampai menggunakan panen.
  • Kayu balok dan reng bambu yang dipakai jua diusahakan agar kwalitasnya juga bagus untuk menghindari peristiwa yang nir diinginkan misalnya patah/roboh dampak kayu/reng bambunya patah atau gampang ringkih.
  • Jumlah nampan/tray diatur sebanyak mungkin dengan tetap memperhatikan kekuatan rangka yang terdapat
  • Semakin banyak rak/susunan kerangka akan semakin banyak produksi cacing sutra

Rak nampan plastik bertingkat

Perkembangbiakan Cacing Sutera

Khairuman dan Amri (2002), menyatakan cacing sutra ( Tubifek sp ) adalah termasuk organism hermaprodit. Pada satu individu organism ini terdapat dua alat kelamin dan berkembangbiak dengan cara bertelur dari betina yang telah matengtelur. Sedangkan menurut Chumaidi dan Suprapto ( 1986 ), telur cacing sutra terjadi didalam kokon yaitu suatu bangunan berbentuk bangunan bulat telur, panjang 1mm dan diameter 0,7 mm yang dihasilkan oleh kelenjar epidermis dari salah satu segmen tubuh yang disebut kitelum. Tubuhnya sepanjang 1,5-2,5cm, terdiri dari 30-60 segmen atau ruas. Telur yang ada didalam tubuh mengalami pembelahan, selanjutnya berkembang membentuk segmen-segmen.Setelah beberapa hari embrio cacing sutra akan keluar dari kokon.

Induk yang dapat membuat kokon & mengeluarkan telur yg menetas sebagai cacing sutra memiliki usia kurang lebih 40-45 hari. Jumlah telur dalam setiap kokon berkisar antara 4-lima buah.Waktu yang dibutuhkan untuk proses perkembangbiakan telur didalam kokon hingga menetas sebagai embrio tubifex membutuhkan ketika sekitar 10-15 hari. Daur hidup cacing sutra berdasarkan telur, menetas sampai menjadi dewasa serta mengeluarkan kokon diharapkan saat kurang lebih 50-57 hari

Syarat Hidup Cacing Sutera

Cacing sutra memiliki bentuk & ukuran yang mini serta ramping dengan panjangnya 1,5-dua,5 cm, sepintas tampak seperti koloni merah yang melambai-lambai lantaran rona tubuhnya kemerah-merahan, sehingga seringkali jua dianggap menggunakan cacing rambut. Cacing ini adalah keliru satu jenis benthos yg hayati pada dasar perairan tawar wilayah tropis & subtropis, tubuhnya beruas-ruas dan memiliki saluran pencernaan, termasuk kelompok Nematoda. Cacing sutera hayati diperairan tawar yg jernih dan sedikit mengalir. Dasar perairan yg disukai adalah berlumpur & mengandung bahan organik. Makanan utamanya merupakan bagian-bagianorganik yang telah terurai dan mengendap pada dasar perairan tersebut.

Cacing sutera adalah organisme hermaprodit yg memiliki 2 indera kelamin jantan & betina sekaligus pada satu tubuh. Berkembangbiak dengan bertelur, proses peneluran terjadi di dalam kokon yaitu suatu segmen yg berbentuk bulat telur yang terdiri berdasarkan kelenjaar epidermis berdasarkan keliru satu segmen tubuhnya. Telur tersebut mengalami pembelahan, kemudian berkembang menciptakan segmen-segmen. Setelah beberapa hari embrio berdasarkan cacing ini akan keluar dari kokon. Cacing ini mulai berkembangbiak sehabis 7-11 hari .

Cacing sutera yang dikenal sebagai cacing rambut ini dapat hidup pada subtract lumpur dengan kedalaman antara 0 – 4 cm. pada prinsipnya Sama dengan hewan air lainnya, namun dalam kehidupannya cacing sutera ini senang dengan air, dan air memiliki peran  fungsi yang sangat penting untuk hidup tumbuh berkembang dengan baik diperlukan kwalitas air yang sesuai yaitu:

  • Pada pH : 5,5 – 8.0
  • Suhu yang baik antara 25 – 28 derajat celcius
  • DO ( oksigen terlarut ) : 2,5 – 28 ppm
  • Untuk kebutuhan debit air secukupnya dan tidak terlalu besar mengingat cacing ini sangat kecil

Cacing sutra tergolong hewan hermaprodit yg berkembangbiak melalui telur dengan pembuahan secara eksternal. Telur yg dibuahi oleh jantan akan membelah jadi 2 sebelum saat menetas.

Makanan Cacing Sutera

Semua bahan organik yang dilemebekkan alangkah bagusnya jika difermentasi, apabila difermentasi akan menaikkan kandungan nutrisi yang sangat diperlukan sang cacing sutra. Di alam fermentasi itu terjadi secara alami, sebagai akibatnya menumbuhkan tumbuhan ganggang yg bervilamen & pakan alami misalnya fittoplankton, yooplankton dan Hewan kecil lainnya . Itulah sebagian kuliner cacing sutra dialam. Untuk pakan budidaya cacing sutra yang paling efisien menggunakan ampas tahu yg pada fermentasi, karena ampas memahami telah steril & lembek. Ampas tahu sanggup dibubuhi lagi dengan buah-buahan, tepung ikan, & bahan yang mudah didapat.

Pembuatan Media Hidup Cacing Sutera

  1. Ambil Lumpur Kolam yg mengandung pasir yang Sudah Disaring
  2. Siapkan Kotoran Ayam  dan ampas tahu yg sudah difermentasi, bahan makanan tsb dicampur dengan perbandingan kohe 1 ampas tahu 10.
  3. Pencampuran makanan tadi dicampur lagi dg Lumpur media. Dg perbandingan makanan 1 lumpur halus 7. kemudian diamkan selama minimal 1 hari.
  4. Teknik budidaya cacing sutera secara umum dapat dilakukan pada media lumpur yang dicampur dengan kotaran ayam dan bekatul, yg sudah difermentasi.

Panen

Untuk mencapai masa panen, budidaya cacing sutra sebenarnya tidak membutuhkan waktu yg usang. Jika cara beternak yang diterapkan sudah benar, maka cacing sutra telah bisa dipanen selesainya 8 hingga 10 hari semenjak penebaran bibit. Setelah itu, output panen sudah bisa dijual pada tempat-tempat penjualan pakan ikan atau pada toko ikan.

Panen cacing sutera perdana sekitar 2 bulanan lalu dapat dilakukan 7 ? 10 hari sekali. Apabila dibiarkan terlalu lama , maka jumlah cacing sutera akan berkurang kembali, karena secara alami terjadi persaingan antar-cacing itu sendiri.

Konsep panen cacing sutera ialah mengurangi koloni, yaitu bila permukaan dipanen maka bagian bawah cacing akan tumbuh. Dalam satu wadah/nampan mampu membuat 100-150 ml cacing sutera.Panen cacing sutera dilakukan sehabis budidaya berlangsung beberapa minggu & berturut-turut bisa dipanen setiap 2 minggu sekali. Pemanenan cacing sutra dilakukan dg mengambil ca-sut yang terdapat dipermukaan bersama lumpurnya.Setelah terkumpul, output panen casut dicuci dg jaring khusus hingga lumpur halus keluar. Kemudian tiriskan sementara waktu.

Letakkan cacing sutrayg masih bercampur lumpur kasar kedlm wadah dg ketebalan 3-4 cm.

Semoga Bermanfaat...

Cara Memproduksi Fillet Ikan (2)

Fillet adalah bagian daging ikan yang diperoleh menggunakan penyayatan ikan utuh sepanjang tulang belakang, dimulai dari belakang ketua hingga mendekati bagian ekor. Tulang belakang dan tulang rusuk yang membatasi badan dengan rongga perut nir terpotong dalam saat penyayatan. Dengan cara penyayatan seperti ini, tulang/duri ikan yg terikut pada daging fillet biasanya hanya sedikit sekali.

Teknik pembuatan fillet ikan menurut bentuk-bentuk ikan yg generik diketahui merupakan menjadi berikut :

1. Ikan yang berbadan bundar

a. Lele & sejenisnya :

  • Potong bagian tenggorokan tanpa harus sampai terputus kepalanya;
  • Belah perutnya mulai dari tenggorokan menuju bagian anus;
  • Buang seluruh isi perut dan bersihkan rongga perut;
  • Potong kepala mulai dari belakang sirip insang (pectoral fin) sampai ke tulang belakang pada kedua sisinya;
  • Patahkan kepala dengan menekan pada ujung meja dan gunakan pisau untuk menyempurnakan potongan;
  • Buang sirip perut (pelvic fin):
  • Sayat sepanjang sirip punggung (sampai pisau menyentuh tulang rusuk) menuju arah ekor sampai pada ujung tulang rusuk;
  • Setelah sampai ke ujung tulang rusuk, tusukkan pisau sampai tembus dan sayatkan ke arah ekor:
  • Pegang daging yang telah tersayat pada punggung dan sayatkan pisau mengikuti tulang rusuk menuju ke arah perut. Biasanya membutuhkan beberapa kali gerakan sayatan untuk memotong daging dari bagian rusuk;
  • Balikkan ikan pada sisi sebelahnya. Sayat sepanjang garis sirip punggung dimulai dari bagian ekor menuju ke kepala;
  • Tusukkan pisau sampai tembus pada ujung tulang rusuk dan gerakkan pisau ke arah belakang menuju bagian ekor;
  • Pegang daging sayatan pada bagian punggung dan sayat sisa daging pada bagian tulang rusuk menuju ke arah perut;
  • Buang dinding perut

b. Kakap dan sejenisnya :

  • Sayat sisi ikan dari belakang sirip sampai ke belakang kepala;
  • Sayat mulai dari arah kepala ke arah ekor sepanjang sirip punggung; sayatan hanya sedalam tulang belakang.
  • Dari arah tulang belakang disayat sepanjang sirip punggung menuju arah ekor. Pisau harus dipegang sejajar dengan tulang rusuk, dan duri kecil ikut terpotong;
  • Potong pada ujung rusuk menuju ke ekor. Datarkan pisau pada tulang belakang setelah pemotongan pada rusuk. Ambil fillet. Fillet harus dibersihkan dari selaput perut atau sirip.
  • Tulang duri pada fillet dapat dibuang dengan mengiris bentuk V pada daging.
  • Balikkan ikan. Potong di belakang sirip insang dan sekeliling belakang kepala;
  • Sayat dari ekor sedekat mungkin tulang belakang sampai ke sudut di belakang leher;
  • Sayat sejajar terhadap sudut tulang rusuk dan memotong tulang duri, lalu buka fillet;
  • Sayat dari belakang kepala sampai ke ujung rusuk, pisau harus dipegang pada suatu sudut sehingga mengambil daging dari tengah-tengah ikan tanpa memotong sirip. Pada ikan yang besar, dua sayatan diperlukan bila pisau ramping digunakan. Buang selaput perut atau sirip dari fillet.

Dua. Ikan berbadan tebal & lebar

Nila & sejenisnya

  • Sayat mulai dari belakang sirip insang hingga ke belakang kepala;
  • Sayat dari kepala menuju ke ekor sepanjang sirip punggung;
  • Sayat ke depan pada rangka rusuk ke kepala, penyayatan memotong tulang duri;
  • Sayat dari arah kepala ke ekor dengan pisau membentuk sudut pada tulang rusuk dan sejajarkan pisau begitu lepas dari rusuk dan ambil fillet;
  • Balikkan ikan. Potong dari belakang sirip insang hingga ke belakang kepala;
  • Sayat dari ekor menuju ke kepala dengan meletakkan pisau sedekat mungkin sirip punggung;
  • Buka fillet dengan memotong ke arah kepala dengan memegang pisau ke dekat rusuk. Pemotongan melalui tulang duri;

tiga. Ikan berbentuk pipih

a. Ikan sebelah

  • Sayat daging sekeliling kepala;
  • Tusukkan pisau dan sayatkan ke arah ekor dengan memegang pisau tetap datar dan pemotongan sedekat mungkin dengan sirip;
  • Sayat dari tengah menuju ke kepala dan pegang pisau mengikuti lekukan tulang belakang;
  • Selanjutnya sayat dari kepala menuju ekor dengan memotong lekukan pada tulang belakang dan ambil filletnya. Pisau harus menembus ikan dan melalui sirip untuk mengambil fillet tanpa sirip;
  • Balikkan ikan dan sayat sekeliling kepala;
  • Sayat dari kepala dengan posisi pisau datar dan tusukkan sampai menyentuh tulang belakang. Pegang pisau mendatar dan sedekat mungkin sirip dan teruskan pemotongan sampai ke ekor;
  • Sayat dari tengah-tengah menuju ke kepala;
  • Sayat dari kepala menuju ke ekor dan ambil filletnya.

B. Ikan pari

  • Letakkan ikan terbalik (punggung di bawah). Potong dari muka kepala mengelilingi insang. Pemotongan harus tembus;
  • Potong bagian sayapnya sampai terpisah dari kepala, perut dan ekor;
  • Potong bagian sayap lainnya. Preparasi ikan pari biasanya hanya dengan mengambil bagian sayapnya tidak dalam arti khusus pem-fillet-an.

Sumber :

Suparno. Pembuatan Fillet Ikan. Http://www.Bbrp2b.Dkp.Go.Id

https://www.Youtube.Com/

Semoga Bermanfaat...

Mengenal Hiu Gergaji ( Pristis microdon)

HIU GERGAJI (Pristis microdon) adalah ikan yang hidup di Danau Sentani. Hiu gergaji juga populer dengan nama pari atau hiu sentani karena memang endemik di Danau Sentani, Papua. Orang barat menyebutnya Largetooth Jawfish yang berarti ikan hiu bergigi besar. Ikan ini termasuk ikan air tawar dan berkembak biak dengan cara ovovivipar.

Walaupun penampilan hiu gergaji cukup mengerikan, namun bukan berarti ikan ini sebagai penguasa pada Danau Sentani. Fakta di lapangan menampakan populasi anggota keluarga Pristidae yg bernama Latin Pristis Microdon ini terus menyusut. Ikan yang menyebar di Australia, India, Papua Nugini, Afrika Selatan & Thailand ini tergolong penghuni air tawar dan menyukai daerah tropis. Biasanya mereka hidup di danau-danau akbar, sungai akbar atau rawa-rawa eksklusif. Di Indonesia ikan hiu gergaji masih ada pada Sungai Digul, Sungai Mahakam (Kalimantan), Sungai Siak & Sungai Sepih

Hiu gergaji atau Saw Shark mempunyai moncong panjang seperti mata pisau yg dilengkapi serangkaian gigi layaknya gergaji bermata 2. Ikan ini seperti pari gergaji, akan tetapi tidak sama dalam letak celah insang. Celah insang hiu gergaji terletak dalam sisi ketua sedangkan pari gergaji berada di bawah ketua. Jumlah celah insang hiu ini terdapat enam.

Tubuhnya pun relatif ramping dengan dua sirip dada. Hidupnya pada dasar perairan berlumpur pada kedalaman 40 meter & perairan payau. Hiu jenis ini merupakan pemakan banyak sekali jenis ikan, penjelajah samudera , dan tidak berbahaya bagi manusia (nir buas). Daerah persebarannya pada semua perairan pantai Indonesia dan Indo-Pasifik.

Ikan ini bahagia memangsa ikan-ikan berukuran sedang atau yang berbadan lebih kecil. Ukuran tubuh hiu gergaji sendiri tidak mengecewakan akbar, bisa mencapai 6,6 meter. Mulutnya yg diselimuti gerigi tajam cukup ampuh buat melumpuhkan mangsanya dalam sekejap mata. Padahal menurut beberapa ahli, pandangan mata hiu gergaji tidak terlalu baik, bahkan cenderung buram. Mereka lebih mengandalkan daya penciumannya yang lumayan tajam.

Ikan ini memiliki 14 sampai 22 gigi gergaji di setiap sisi, pada mana digunakan sebagai indera mencari makanan, dan jua indera pertahanan terhadap musuhnya. Tubuhnya tergolong ramping dibandingkan dengan hiu sejenis. Ini mengakibatkan mereka bisa berenang dengan kecepatan pada atas homogen-homogen dan menggunakan mudah melesat mengejar mangsa. Tubuh hiu jenis ini berwarna hitam keabu-abuan. Bagian bawah tubuhnya berwarna lebih pucat atau keputih-putihan. Warna tubuhnya cukup beragam, tergantung di mana tempat asli mereka.

Biologi ikan hiu gergaji

PERLINDUNGAN

Walaupun penampilan hiu gergaji relatif mengerikan, namun bukan berarti ikan ini menjadi penguasa pada Danau Sentani. Fakta pada lapangan memperlihatkan populasi anggota famili Pristidae yang bernama Latin Pristis microdon ini terus menyusut. Ikan yg menyebar pada Australia, India, Papua Nugini, Afrika Selatan dan Thailand ini tergolong penghuni air tawar dan menyukai daerah tropis. Biasanya mereka hidup di danau-danau besar , sungai akbar atau rawa-rawa tertentu. Di Indonesia ikan hiu gergaji terdapat di Sungai Digul, Sungai Mahakam (Kalimantan), Sungai Siak dan Sungai Sepih.

Ikan ini mulai sulit dijumpai karenanya dia masuk pada daftar merah IUCN, yakni daftar spesies yang dilindungi lantaran telah terancam punah. Populasi ikan ini makin berkurang akibat kian kecilnya tempat asal hayati mereka seiring makin bertambahnya populasi manusia. Di samping itu, mereka kerap diburu sang para kolektor ikan secara nir bertanggung jawab. Bahkan penduduk setempat masih seringkali menangkapnya lantaran dianggap menjadi predator ikan-ikan lain.

DAERAH PENYEBARAN

Ikan yang menyebar di Australia, India, Papua Nugini, Afrika Selatan dan Thailand ini tergolong penghuni air tawar dan menyukai wilayah tropis. Biasanya mereka hidup pada danau-danau akbar, sungai besar atau rawa-rawa eksklusif. Di Indonesia ikan hiu gergaji terdapat di Danau Sentani, Sungai Digul, Sungai Mahakam (Kalimantan), Sungai Siak dan Sungai Sepih.

Melemmay (hiu gergaji dalam bahasa Sentani)

Tubuhnya tergolong ramping dibandingkan dengan hiu homogen. Ini mengakibatkan mereka mampu berenang dengan kecepatan di atas rata-homogen & dengan mudah melesat mengejar mangsa. Tubuh hiu jenis ini berwarna hitam keabu-abuan. Bagian bawah tubuhnya berwarna lebih pucat atau keputih-putihan. Warna tubuhnya cukup beragam, tergantung di mana tempat asli mereka. Penasaran pula mengenai cerita ikan gergaji yang konon pernah ada di Danau Sentani, puluhan tahun kemudian.

Diyakini sebagai ikan asli sejak zaman dahulu selain buaya (khamdakhe). Masyarakat Sentani mengenal Ikan Gergaji sebagai Melemay (bahasa sentani-red) di samping ikan asli lainnya. Dinamakan ikan gergaji karena mulutnya yang panjang persis menyerupai alat gergaji, yang di gunakan sebagai alat bangunan untuk memahat kayu, dan berada tepat dibagian atas belahan mulut/moncongnya, yang memanjang ke depan dan dapat mencapai lebih dari satu meter tergantung ukuran dan usia ikan gergaji tersebut. Menurut orang tua saya, yang pernah melihat langsung ikan ini di Danau Sentani, jika mereka sedang mencari ikan atau siput di dasar Danau, dapat mendengar gemericik dengan jarak 20 meter, kedengarannya sangat khas, jadi jika mendengar bunyi air seperti itu, biasanya mereka menghindar, atau menyelam saja ke dasar danau, karena ikan gergaji tidak melewati dasar, tetapi pertengahan dari kedalaman air.

Sumber :

Froese, Rainer, and Daniel Pauly, eds. (2009). Pristis microdon in FishBase. October 2009 version

G.R. Allen, A.W. Storey, M. Yarrao: Freshwater Fishes of the Fly River. Ok Tedi Mining, Tabubil 2008, ISBN 978-0-646-49605-4.

Https://id.Wikipedia.Org/wiki/Hiu_gergaji

https://perempuansentani.Wordpress.Com/2010/05/18/cerita-ikan-gergaji-ikan-raksasa-air-tawar-danau-sentani/

Semoga Bermanfaat...

#Tag : Ikan konservasi

Mengenal Ikan Hiu Paus

HIU PAUS, Rhincodon typus, adalah hiu pemakan plankton yang merupakan spesies ikan terbesar. Cucut ini mendapatkan namanya (Ingg.: whale shark) karena ukuran tubuhnya yang besar dan kebiasaan makannya dengan menyaring air laut menyerupai kebanyakan jenis paus. Disebut pula dengan nama geger lintang (dari bahasa Jawa: punggung berbintang) dan hiu tutul (nama yang cenderung menyesatkan, karena banyak jenis cucut yang berpola tutul), merujuk pada pola warna di punggungnya yang bertotol-totol, serupa bintang di langit.

Hiu ini mengembara pada lautan tropis & lautan yang beriklim hangat, & dapat hayati sampai berusia 70 tahun. Spesies ini dipercaya berasal berdasarkan lebih kurang 60 juta tahun yg kemudian.

DESKRIPSI

Cucut geger lintang adalah fauna terbesar yang masih hidup pada dunia, di luar paus. Ukuran homogen-rata fauna dewasa diperkirakan sekitar 9.7 meter (31.8 ft) dan seberat 9 ton. Spesimen terbesar yang dapat diverifikasi, merupakan yg tertangkap pada 11 November 1947, pada Karachi, Pakistan. Panjangnya sekitar 12.65 meter (41.50 ft) dan beratnya lebih menurut 21,5 ton, ad interim lingkar badannya sekitar 2.1 meter (6.9 ft). Bukan jarang kisah-kisah mengenai geger lintang yg ukuran jauh lebih akbar ? Menggunakan panjang hingga 18 meter (59 ft) & berat sampai 45,5 ton ? Namun sejauh ini tidak terdapat bukti-buktinya secara ilmiah.

Sebagai pemakan plankton, yg memperoleh mangsanya menggunakan menyaring air bahari, hiu paus mempunyai verbal yang ukuran akbar, hingga selebar 1.5 meter (4.9 ft) yang berisikan 10 lembaran penyaring & sekitar 300 hingga 350 deret gigi kecil-kecil. Ikan ini juga mempunyai lima pasang insang ukuran akbar. Dua mata yang mini terletak pada ujung depan kepalanya yg datar dan lebar. Warna tubuhnya biasanya keabu-abuan menggunakan perut putih; tiga gigir memanjang terdapat pada masing-masing sisi tubuhnya, dan lukisan bintik-bintik dan garis kuning keputih-putihan yang menciptakan pola kotak-kotak. Pola bintik-bintik ? Yang mengesankan sebagai taburan bintang ? Itu bersifat spesial buat masing-masing individu, dan acap dipakai pada perhitungan populasi. Kulitnya sampai setebal 10 sentimeter (tiga.9 in). Sirip punggung dan sirip dada masing-masing sepasang. Pada hewan belia, sirip ekornya lebih panjang yang sebelah atas; sementara dalam hewan dewasa sirip ini lebih berbentuk misalnya bulan sabit.

HABITAT

Geger lintang menghuni semua lautan tropika dan ugahari yang bersuhu hangat. Ikan ini diketahui beruaya setiap musim semi ke wilayah paparan benua di pesisir Australia barat. Musim berpijah hewan-hewan karang di Terumbu Karang Ningaloo diketahui telah meningkatkan ketersediaan plankton bagi ikan-ikan besar ini. Meskipun biasanya hidup menjelajah di tengah samudera luas, secara musiman terlihat adanya kelompok-kelompok geger lintang yang mencari makanan di sekitar pesisir benua, seperti di Australia barat itu; di Afrika Selatan (pantai selatan dan timur); Belize; Filipina; India; Indonesia; Honduras; Madagaskar; Meksiko; Mozambik; Tanzania; serta Zanzibar. Tidak jarang ikan-ikan ini terlihat memasuki laguna atau atol, atau mendekati estuaria (muara sungai).
Ikan hiu paus terkenal ramah terhadap para penyelam

Wilayah jelajahnya dalam umumnya nir melewati lintang 30?, utara juga selatan. Cucut ini diketahui mampu menyelam hingga kedalaman 1,286 meter (4,219.160 ft), dan tergolong ikan yang bermigrasi. Pada 2011 terekam adanya perpaduan geger lintang, terbanyak yg pernah dicatat orang, yakni hingga sekitar 400 ekor, yg berkumpul di lebih kurang Semenanjung Yucatan di Meksiko buat memangsa larva homogen ikan tongkol, Euthynnus alletteratus.

MAKANAN

Cucut geger lintang merupakan salah satu dari tiga spesies cucut, yang diketahui makan dengan cara menyaring air laut. Makanannya di antaranya yalah plankton, krill, larva kepiting pantai, makro alga, serta hewan-hewan kecil nektonik seperti cumi-cumi atau vertebrata kecil. Geger lintang juga diketahui memangsa ikan-ikan kecil serta hamburan jutaan telur dan sperma ikan yang melayang-layang di air laut semasa musim memijah gerombolan ikan.
Udang kecil Krill merupakan salah satu makanan hiu paus

Cucut raksasa ini makan secara pasif menggunakan cara membuka mulutnya lebar-lebar sembari berenang pelahan-huma, membiarkan air laut masuk secara leluasa dan keluar di belakang rongga ekspresi melalui celah insang, ad interim makanannya tersaring oleh lembar-lbr penyaring pada mulutnya. Adakalanya jua, geger lintang makan secara aktif dengan membuka & menutup mulutnya, sehingga air bahari terhisap masuk rongga mulut & kemudian tertekan keluar melalui celah insang. Pada kedua cara itu, air akan menembus lembaran filter ? Yang agaknya adalah modifikasi berdasarkan sisir saring insang ? Secara hampir sejajar dengan lbr-lembar itu, dan bukan dengan arah tegak lurus terhadapnya; sementara genre kuliner yg lebih pekat terus berjalan ke kerongkongan ikan. Deretan gigi-gigi kecil di lisan ikan ini agaknya tidak berperan pada proses makan.

Sesekali, geger lintang terlihat ?Batuk? Dalam air; boleh jadi ini mekanisme buat membersihkan lembaran filter berdasarkan kotoran yang menyumbatnya. Hiu ini diketahui bermigrasi pada jarak jauh buat mendapatkan makanannya, dan mungkin juga buat berbiak.

KONSERVASI

Populasi geger lintang terancam oleh aktivitas penangkapannya (dengan menggunakan harpun), atau secara tak sengaja terbawa dalam jaring ikan. Nelayan di berbagai tempat (India, Pakistan, Maladewa, Taiwan, dan Filipina) menangkap dan memperdagangkan ikan ini untuk dagingnya, minyak liver, serta siripnya yang berharga mahal.
Ikan hiu pasu berinteraksi bersama para penyelam

Di Indonesia, hampir setiap tahun diberitakan adanya hiu tutul yang terdampar di pantai atau terjerat jaring nelayan. Catatan ini setidaknya terdapat mulai tahun 1980, waktu seekor geger lintang terdampar di pantai Ancol, hingga baru-baru ini, tatkala dua ekor ikan serupa tersesat & tewas di pantai selatan Yogyakarta pada bulan Agustus 2012. Akan namun, insiden terbanyak merupakan pada sekitar Selat Madura, di mana tingginya lalu lintas kapal dan keruwetan jaring nelayan mungkin menyumbang dalam kematian geger lintang di setiap tahunnya.

IUCN, badan perlindungan global, karena itu memasukkan populasi geger lintang ini ke dalam status Rentan (Vulnerable). Kerentanan menghadapi penangkapan ikan komersial ini disimpulkan lantaran nilainya yg tinggi dalam perdagangan, sifatnya yang selalu mengembara dan bermigrasi dalam jarak jauh, sifat hidupnya yang menurut pola seleksi-K, serta kelimpahan umumnya yang rendah. Bersama dengan enam spesies hiu yg lain, geger lintang pula sudah dimasukkan ke pada daftar Memorandum of Understanding (MoU) on the Conservation of Migratory Sharks di bawah Konvensi Bonn.

Upaya perlindungan dan perlindungan jenis ini pula sudah dilakukan beberapa negara, terutama berupa embargo buat memburu, menangkap, dan memperdagangkan cucut akbar ini. Filipina, contohnya, sudah menerbitkan embargo menangkap, menjual, mengimpor atau mengekspornya semenjak 1998. Larangan ini lalu diikuti oleh India pada 2001 dan Taiwan pada 2007. Maladewa bahkan sudah melindunginya sejak 1995. Akan namun di Indonesia fauna ini masih belum mendapatkan perhatian yang cukup memadai.

CATATAN TAKSONOMIS

Cucut ini merupakan satu-satunya anggota dari marga Rhincodon dan suku Rhincodontidae (disebut Rhiniodon dan Rhinodontidae sebelum 1984), termasuk subkelas Elasmobranchii dalam kelas Chondrichthyes. Geger lintang mulai dikenal dunia ilmu pengetahuan dalam April 1828, waktu seekor ikan menurut jenis ini terkena harpun pada Afrika Selatan. Spesimen sepanjang 4.6 meter (15.1 ft) itu kemudian dideskripsi pada tahun berikutnya oleh Andrew Smith, seorang dokter tentara & ahli zoologi yang tinggal di Cape Town.

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Hiu_paus

Semoga Bermanfaat...

#Tag : Ikan konservasi

Struktur Tubuh Ikan

Berdasarkan UU Perikanan No. 45 Tahun 2009 yang dimaksud dengan Ikan adalah segala jenis organisme yang seluruh atau sebagian menurut siklus hidupnya berada di pada lingkungan perairan.

PENGGOLONGAN JENIS IKAN

  1. Golongan demersal adalah ikan yang diperoleh dari lautan yang dalam Contohnya: ikan kod dan ikan haddock.
    Ikan kod
  2. Golongan pelagik kecil adalah jenis ikan kecil yang hidupnya didaerah permukaan laut ,misal: ikan parang-parang atau ikan herring.
    Ikan herring
  3. Golongan pelagik besar adalah jenis ikan besar yang hidupnya di permukaan laut, misal: ikan tongkol, ikan sarden, ikan makerel.
    Ikan tongkol
  4. Golongan anadromus adalah jenis ikan yang mula-mula hidupnya di laut kemudian migrasi ke air tawar lalu ke pertemuannya, misal : ikan bandeng dan ikan salem.
    Ikan bandeng
  5. Golongan katadromus adalah jenis ikan yang mula-mula hidupnya di  air tawar kemudian migrasi ke laut lalu ke pertemuannya, misal : belut laut
    Ikan sidat
  6. Hasil perikanan berkulit keras (crustacea) adalah jenis hasil perikanan yang berkulit keras, misal: udang, lobster, kepiting, rajungan.
    Lobster
  7. Hasil perikanan berdaging lunak adalah golongan ini kadang dibagi lagi menjadi beberapa golongan antara lain : golongan Chepallopoda misalnya cumi-cumi, golongan Echinodermata misalnya: tiram dan golongan Anadonta misalnya: kerang.
    Cumi - cumi
  8. Hasil perikanan yang tidak dapat diidentifikasi dengan jelas (micillaneous) misalnya ubur-ubur.
    Ubur - ubur
Umumnya badan ikan mempunyai bentuk dan ukuran yang simetris dibagi menjadi 3 bagian : kepala, badan (tubuh) dan ekor.

Struktur tubuh ikan
1. Kulit (skin)

  • Kulit ikan terdiri dari 2 bagian yaitu epidermis dan dermis
  • Epidermis adalah kulit yang mengandung kelenjar muscous yang menghasilkan muscous
  • Dermis adalah terdiri dari beberapa lapisan jaringan pengikat
  • Sisik berkembang dari dermisantara epidermis dan  dermis terdapat pigmencarotenoid dan melanin
  • Guanin dan purin  antara dermis dan daging
  • Warna kompleks dari ikan dibentuk dari refraksi
  • melalui lapisan epidermis dan dermis
Struktur kulit ikan
dua. Organ pada (Internal organ)

Struktur organ dalam pada ikan

  • Ikan tidak selalu mengunyah makanannya tetapi bisa menelan langsung tanpa pemotonganperanan enzim yang terdapat pada lambung dan usus sangat diperlukan
  • Dinding lambung dan usus  sejumlah kelenjar mikroskopis yang menghasilkan enzim segera setelah makanan dimakan
  • Enzim tidak hanya diproduksi pada lambung dan usus tetapi juga dihasilkan oleh pyloric caeca yang terdapat pada ikan bertulang sejati dan organ ini tidak terdapat pada vertebrata lain dan ikan bertulang rawan
  • Bentuk dan jumlahnya berbeda dari berbagai species   misal: untuk ikan angler jumlahnya hanya satu sedangkan ikan mackerel jumlahnya mendekati 200

a)  Hati

  • Merupakan organ dalam terbesar dari ikan
  • Pada hati gula diubah glikogen yang disimpan sebagai cadangan  energi
  • Lemak banyak terdapat pada hati ikan terutama ikan cod dan cucut

b) Ginjal

  • Jaringan ginjal lebih lunak dan mulai berubah setelah mati
  • Kerusakan daging melalui dekomposisi produk dari ginjal dan gelembung renang merupakan karakteristik selama penyimpanan jangka panjang

c) Organ reproduksi

  • Dapat mengisi > dari ½ bagian perut pada saat tingkat kematangan gonad merupakan pasaran yang penting untuk telur ikan salmon, allaska pollack, herring, belanak(mullet) dan ikan terbang di Jepang.
  • Sperma matang ikan salmon dan skipjackbahan baku untuk protamin sebagai pengawet

3. Tulang

Struktur tulang pada ikan

  • Kerangka ikan bertulang sejati notochard,tulang rawan dan tulang sejati tapi pada ikan elasmobranchi tulang sejatinya sedikit
  • Semua sistim otot dihubungkan ke rangka->beberapa ikan mempunyai penyangga tulang belakang tidak hanya tulang rusuk pada dorsal dan ventral tetapi ada tulang intramuscular
  • Tulang pendek yang tajam mendukung dorsal dan tulang halus ini menggangu konsumen bisa menjadi lunak dengan cara pemasakan pada tekanan tinggi

4. Otot

Struktur otot pada ikan

  • Bagian yang dapat dimakan dari ikan dibagi menjadi 4 bagian secara vertikal dan horisontal yang merupakan jaringan pengikat dan mempunyai struktur yaitu :
  • Urat pada kayusetiap unit dari urat daging disebut myomere yang dihubungkan satu dengan yang lain oleh myoseptum setiap jaringan pengikat-> myomere berbentuk kerucut pada bagian bawah-> jika daging dimasak jaringan ikat tergelatinisasi-> koagulasi dengan pemisahan lapisan atas.
  • Myomere disusun oleh beberapa serat otot (sel otot) bersama dengan pembuluh darah dan urat syaraf dengan beberapa jaringan ikat panjang serat otot hampir sama dengan myomere demikian juga dengan tulang belakang.
  • Panjang dari serat otot dan dari daging ikan-> 3 cm lebih pendek dari otot mamalia. Ultra struktur dari serat otot ikan tidak terlalu berbeda dengan mamalia dan tampak pada susunan filamen tipis dari myofibril
5. Daging merah (red meat)

Daging merah dalam ikan

  • Merupakan lapisan dari pigmen merah dibawah kulit ikan-> bervariasi dari yang rendah sampai tinggi.
  • Ikan daging putih-> daging merahnya 1-2% dan untuk ikan daging merahnya tinggi mencapai 20% atau lebih pada daging merah berlemak-> proporsinya bervariasi tergantung pada bagian ikan.
  • Sel atau serat daging merah >kecil diameternya daripada daging putih.
  • Daging merah mempunyai peranan penting dalam proses fisiologi dan biokimia ikan
  • Pada proses teknologi pangan daging merah merupakan masalah besar karena kaya akan lemak dan chromoprotein dalam bentuk myoglobin dan hemoglobin berperan sebagai pro-oksidan bagi lemak.
  • Pada daging merah mudah terjadi ketengikan->flavor yang tajam.
Sumber : Struktur tubuh ikan. Aripudin, M.Tr.Pi

Semoga Bermanfaat...

Penanganan Hama dan Penyakit Pada Ikan Bawal

Dalam budidaya ikan, adanya serangan hama dan penyakit adalah keliru satu hambatan yang acapkali dihadapi. Kendala inilah yg paling ditakuti petani karena harapan buat memperoleh laba sanggup pudar. Walaupun sama-sama merugikan, tetapi kerugian yg diakibatkan oleh serangan penyakit lebih besar dibanding kerugian karena hama.

PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN SECARA UMUM

Meski tidak begitu akbar kerugian akibat hama, namun adanya hama permanen harus dicegah. Ada beberapa cara buat mencegah hadirnya hama, di antaranya yaitu :

  1. Kolam dikeringkan sampai tanah dasarnya retak-retak,
  2. Dilakukan pengapuran saat persiapan kolam,
  3. Pada pintu pemasukan air dipasang saringan.

Adapun cara mencegah serangan penyakit dapat menggunakan beberapa cara, pada antaranya yaitu

  1. Mengeringkan kolam untuk memotong siklus hidup penyakit,
  2. Melakukan pengapuran saat persiapan kolam agar penyebab penyakit bisa mati,
  3. Menjaga kondisi ikan agar tetap sehat dan tidak stress,
  4. Menjaga kondisi lingkungan hidup agar sesuai kebutuhan ikan
  5. Mengurangi kepadatan ikan untuk mencegah kontak langsung antar-ikan, menghindari terjadinya penurunan kadar oksigen dalam air, serta mengikatnya kadar NH3,
  6. Memberi pakan tambahan yang cukup, tetapi tidak berlebihan
  7. Mencegah terjadinya luka pada tubuh ikan dengan penanganan yang baik,
  8. Mencegah  masuknya binatang pembawa penyakit,  seperti burung, siput, dan lain-lain.

Walaupun usaha pencegahan sudah dilakukan, tetapi terkadang ikan yang dipelihara masih bisa terserang hama maupun penyakit Bila hal itu terjadi, jalan terakhirnya adalah dengan melakukan  pengobatan. Ada beberapa cara pengobatan yang dapat dilakukan di antaranya pengobatan melalui air kolam, perendaman, makanan dan langsung pada ikan.

PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN SECARA KHUSUS

HAMA

Kehadiran hama dapat asal berdasarkan luar maupun berdasarkan pada dalam kolam. Secara generik beberapa jenis hama biasa menyerang ikan bawal tadi yaitu notonecta, ucrit, belut, dan ular.

a.  Notonecta

Notonecta bentuk binatang ini menyerupai beras dan mempunyai bintik putih. Notonecta memiliki lima pasang kaki. Tiga pasang kaki di bagian belakang digunakan untuk berenang, sedangkan dua pasang di bagian depan digunakan sebagai alat penyengat. Hama ini biasanya menyerang benih, terutama yang berukuran kecil. Serangannya dapat mematikan karena mangsanya dijepit.  Sampai saat ini pencegahan notonecta masih sulit dilakukan. Cara terbaik yang dilakukan yaitu dengan mengurangi jumlahnya. Caranya dengan mengurangi kandungan bahan organik di kolam dan membuang tanaman air yang ada. Jika populasi hama ini sangat banyak maka dilakukan pemberantasan dengan cara menyiram minyak tanah sebanyak 5 1/1000 m2 air kolam.
Notonecta

b.  Ucrit

Larva cybister sering menyerang ikan air tawart. Ucrit  memiliki badan seperti ulat, badannya kaku,  tetapi dapat bergerak dengan cepat. Tubuhnya berwarna agak kehijauan. Ciri khas binatang ini adalah di bagian kepala memiliki taring sebagai alat penjepit mangsa dan di bagian ekornya memiliki alat penyengat. Serangan binatang ini lebih berbahaya dibanding notonecta karena dalam sehari dapat menyerang beberapa ikan. Cara penyerangannya dengan menjepit perut benih sampai robek. kemudian benih dimangsanya.  Keberadaan ucrit dapat dicegah dengan beberapa cara, seperti mengurangi kandungan bahan organik di kolam dan melakukan persiapan kolam yang baik. Adapun pemberantasannya dapat dilakuan dengan menggunakan obat Decis dengan dosis 2 mg/1.
Ucrit

c.  Ular sawah

Ular sawah merupakan sejenis ular yang biasa hidup di sawah. Selain di sawah. binatang ini sering juga ditemukan di saluran-saluran air. Ular sawah aktif pada malam hari, termasuk mencari makan, sedangkan pada siang hari bersembunyi di lubang-lubang. Makanan kesukaannya adalah binatang yang ukurannya lebih kecil dari mulutnya. seperti anak katak. ikan. dan binatang lainnya. Pencegahan ular sawah dapat dilakukan dengan memagar pematang dengan pagar bambu yang rapat. Sedangkan pemberantasan ular dilakukan dengan membunuh ular yang masuk ke kolam pemeliharan.
Ular sawah

PENYAKIT

Penyakit adalah organisme yang hidup dan berkembang dalam tubuh ikan sehingga organ tubuhnya terganggu. Dengan terganggunya salah satu bagian tubuh maka terganggu pula anggota tubuh lainya. Timbulnya penyakit pada ikan dapat disebabkan oleh tiga faktor, yaitu lingkungan,  kondisi ikan,  dan adanya bakteri patogen. Ketiga faktor tersebut saling berhubungan. Ada beberapa penyakit yang biasa menyerang ikan bawal yaitu jamur, bintik putih, dan trichodiniasis.

a.  Jamur

Penyakit jamur pada ikan bawal disebabkan oleh jamur Saprolegnia sp. dan Achlya sp. Selain menyerang bawal, Saprolegnia juga menyerang hampir semua jenis ikan air tawar, termasuk telurnya. Saprolegnia memiliki bentuk tubuh seperti benang halus, berwarna putih atau kadang berwarna cokelat. Pada serangan yang parah, benang tersebut tampak lebih panjang, banyak, dan padat. Timbulnya penyakit jamur dapat disebabkan oleh penanganan ikan yang kurang baik. Di samping itu, kurangnya pakan, suhu air dan kandungan oksigen yang rendah, kualitas telur yang kurang baik, serta kepadatan telur yang terlalu tinggi juga dapat menjadi penyebab timbulnya penyakit ini.  Penyakit jamur dapat dicegah dengan beberapa cara, di antaranya dengan menjaga kualitas air agar tetap baik, menangani ikan atau telur dengan baik, memberi pakan tambahan yang cukup, dan tidak menebarkan telur yang terlalu padat. Apabila telah terjadi serangan, pengobatan dapat dilakukan dengan cara merendam ikan atau telur dalam malachitgreen 1 mg/1 selama 1 jam atau larutan Nad 5 g/1 selama 15 menit.
Ikan yang terken jamur Saprolegnia

b.  Penyakit bintik putih

Penyakit bintik putih (white spot) pada ikan bawal dan ikan air tawar lainnya biasanya disebabkan oleh parasit Ichthyopthirius mulcifilus.  Parasit  ini  termasuk  protozoa yang  memiliki  bulu  getar. Penyakit ini bisa menyerang hampir semua jenis ikan air tawar, terutama benihnya. Ikan yang terserang penyakit ini ditandai dengan adanya bintik-bintik putih pada permukaan tubuh sehingga bagian tersebut akan berwarna pucat. Tanda lainya yaitu ikan sering menggosok-gosokan tubuhnya pada dasar dan dinding kolam, serta sering terlihat megap-megap dan selalu berkumpul di sekitar air masuk.
Ikan bawal yang terkena penyakit whitespot

Usaha pencegahan terhadap penyakit bintik putih yaitu menggunakan cara menjaga kualitas air permanen baik, mempertahankan suhu air 28? C, & menggunakan indera yang higienis. Adapun pengobatan yang dilakukan apabila ikan telah terserang yaitu dengan merendam ikan pada larutan formalin 25 ml/m2 yang dicampur menggunakan malachitgreen oxalate 0,15 g/m2 air selama 24 jam. Cara lain yg lebih simpel & murah merupakan menggunakan menyurutkan air kolam sampai 10 cm supaya suhu air naik pada atas 28? C. Keadaan ini dibiarkan selama dua - 4 hari.

c.  Trichodiniasis

Penyakit trichodiniasis disebabkan oleh parasit yang disebut Trichodina sp. Trichodina termasuk parasit. Cara menyerangnya dengan menempelkan tubuhnya pada organ tubuh yang menjadi sasarannya. Ikan yang terserang ditandai dengan adanya luka atau kerusakan pada organ yang diserang dan ditandai dengan infeksi sekunder. Tanda klinisnya tidak tampak karena ukuran tubuhnya sangat kecil sehingga cara mendiagnosisnya hanya dengan mikroskop.
Ikan yang terkena Trichodiniasis

Usaha pencegahan terhadap penyakit ini menggunakan memberi pakan tambahan yg relatif & bergizi tinggi, filterisasi, & menaikan suhu air (dengan menyurutkan air kolam sampai 10 - 15 centimeter). Adapun pemberantasan yg bisa dilakukan menggunakan merendam ikan yg terjangkit dalam larutan NaCI 500 - 1000 mg/1 selama 24 jam atau dalam larutan formalin 25 mg/1 selama 24 jam.

Sumber : Aripudin, M.Tr.Pi. Pengendalian hama dan penyakit ikan bawal.

Semoga Bermanfaat...

Sifat Fisikawi Ikan

Masalah pada transportasi, penyimpanan dan penanganan dan pengolahan ikan buat setiap jenis ikan selalu nir sama Untuk memecahkan segala perseteruan yg herbi transportasi, penyimpanan & pengolahan ikan perlu menguasai tentang sifat fisik ikan yang meliputi bentuk & berukuran, densitas dan kekambahan, & pula sudut natural repose, sudut luncur dan koefisien tabrakan. Kapasitas panas, konduktivitas panas, difusivitas panas & faktor-faktor lain pula perlu buat diketahui.

1. Bentuk & rona ikan

Bentuk dan warna ikan berbeda-beda & secara umum dapat digolongkan menjadi 4 macam sedangkan rona ikan sulit untuk diklasifikasi :

  • Berbentuk seperti peluru torpedo yang paling banyak dijumpai contohnya ikan salem,bandeng, makerel, ikan lemuru ,ikan belanak, tongkol dll.
    Ikan Salem
  • Berbentuk seperti anak panah contohnya ikan cendro,ikan julung-julung, ikan layur, ikan remang.
    Ikan cendro
  • Berbentuk seperti layang-layang pipih contohnya ikan bawal putih,bawal hitam,pari kembang,pari kelapa,pari burung, ikan peperek.
    Ikan pari
  • Berbentuk panjang seperti ular contohnya belut darat,belut laut, uling, moa atau sidat, ikan ular boro,ikan ladu.
    Belut laut

Pada umumnya rona ikan beragam ikan berdasarkan wilayah panas (tropis) berwarna putih seperti perak disebabkan karena kristal quanin yg poly terdapat dalam sisik.

  • Warna lain misalnya hitam,kuning, merah orange atau kombinasi warna tersebut disebabkan oleh zat-zat warna yang disebut kromatofor yang terdapat pada sel-sel dermis tergantung dari besarnya konsentrasi kromatofor warna dapat berubah dan bervariasi.
    Berbagai warna ikan
  • Kebanyakan ikan warnanya tidak berubah tetapi pada beberapa jenis ikan warnanya dapat berubah sesuai dengan warna lingkungan.

2. Ukuran Ikan

  • Pada umumnya ikan dikatakan besar panjangnya > 20 cm dan ikan kecil panjangnya < 10 cm dan ikan sedang apabila panjangnya diantara kedua ukuran tersebut.
  • Ukuran ikan juga termasuk tebal ikan garis tengah minimum yaitu jarak terlebar antara tepi badan samping kiri dan tepi badan samping kanan.
    Ukuran ikan
  • Ukuran ikan juga erat hubungannya dengan berat ikan ikan besar mempunyai berat yang tinggi dan sebaliknya, namun ikan panjang belum tentu mempunyai berat yang tinggi begitu pula sebaliknya

3. Sifat fisikawi lainnya

  • Kwantitas berat ikan besarnya ratio berat ikan dengan isi jika sejumlah ikan ditempatkan dalam suatu wadah yang diketahui besarnya (isinya).
  • Contoh: jika diketahui bobot jenis ikan 1,25g/cm3 bukan berarti wadah yang mempunyai 1 m3 dapat menampung ikan sebesar (1.000.000/1,25) gr atau 800 kg umumnya kurang dari jumlah tsb. Besarnya ruang dalam wadah yang secara efektif dapat ditempati oleh sejumlah berat ikan merupakan isi teknis dan jika jumlah/berat ikan dibagi dengan isi teknis kuantitas berat
  • Seperti bahan lainnya ikan mempunyai panas spesifik dan konduktivitas panas dan dapat diperkirakan besarnya jika diketahui komposisi kimia dari ikan tsb.

4. Komposisi berat ikan

  • Komposisi berat ikan, berat masing-masing bagian organ/tubuh ikan, umumnya sebagai persentase terhadap seluruh tubuh ikanpenting diketahui karena tidak semua bagian ikan dapat dimakan tetapi mungkin pula dapat dimanfaatkan sebagai makanan ternak,obat-obatan dll.
  • Komposisi berat dapat digunakan untuk memperkirakan/menghitung berapa bagian dari tubuh ikan yang dapat digunakan sebagai bahan makanan, makanan ternak dan sebagai bahan lainnya
  • Komposisi berat ikan dipengaruhi oleh jenis ikan, jenis kelamin,musim penangkapan dll
  • Untuk mendapatkan komposisi berat ikan; bagian organ ikan tidak dipisahkan secara anatomis dipisahkan dengan cara praktis untuk keperluan pengolahan misal: hanya dipotong dengan menggunakan pisau

Sumber : Sifat Fisikawi Daging Ikan. Gilang Indra Gunawan, S.St.Pi

Semoga Bermanfaat...