Loading Website
Diberdayakan oleh Blogger.

Panduan Dropship

Laporkan Penyalahgunaan

Kontributor

Memahami Teknik Pembuatan Garam Rakyat dengan Tehnologi Geomembran

Permasalahan yang ada pada produksi garam rakyat saat ini  adalah kurangnya kualitas dan kuantitas  terhadap kebutuhan garam nasional seirin...

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Random Posts

Recent Posts

Recent in Sports

Header Ads

Cloud Hosting Indonesia

Mahir Website

Easy import From China

The Power Of Wanita Idaman

Featured

Seni Menjadi Pedagang Online

Permasalahan yang ada pada produksi garam rakyat saat ini  adalah kurangnya kualitas dan kuantitas  terhadap kebutuhan garam nasional seiring dengan bertambahnya penduduk dan pesatnya perkembangan industri terhadap kebutuhan garam, hal ini ada beberapa  permasalahan pokok yang perlu diselesaikan secara bersama oleh instansi yang terkait dengan produksi garam nasional, adapun permasalahan tersebut diantaranya adalah tentang teknologi dan teknis produksi.

Bila dilihat berdasarkan masalah teknologi

Petani garam dalam proses pembuatan garam  menggunakan cara yang sangat sederhana yaitu menguapkan air laut didalam petak pegaraman dengan tenaga sinar matahari tanpa sentuhan teknologi apapun, sehingga walaupun bahan baku melimpah namun salinitas dan polutan yang terlarut sangat beragam, disamping itu areal pegaraman terpencar-pencar dan kepemilikan lahan oleh rakyat sempit, adapun hal – hal yang lain adalah sebagai berikut :

a. Areal sarana

Luas areal pada pegaraman masyarakat yg dimiliki secara perorangan sangat kecil yaitu berkisar antara 0,lima sampai menggunakan lima hektar per unit dengan penataan petak peminihan menggunakan petak kristalisasi yang nir memenuhi persyaratan dimana petak peminihan lebih sangat luas dibandingkan menggunakan petak kristalisasi

b. Proses

Secara umum dalam proses produksi garam rakyat adalah total kristalisasi , dimana air tua yang berada dimeja peminihahan bila dianggap mencukupi kepekatanya langsung dialirkan kemeja – meja kristalisasi, tanpa pengontrolan kepekatan larutan air garam yang memenuhi syarat. Selain hal tersebut juga didalam pemadatan atau pengolahan meja kristalisasi  kurang bagus atau kurang padat sehingga pada saat pemanenan kemungkinan permukaan meja tanahnya akan ikut terbawa sehingga warna kristal garam akan menjadi keruh atau coklat.

c. Produktifitas :

Produktifitas rata – rata petani garam berkisar 60 ton sampai 80 ton  per hektar permusim dikarenakan petakan – petakan proses produksi garam masih belum tertata secara benar atau  tetap sama secara turun temurun tanpa sentuhan teknologi apapun

d. Mutu garam

Garam yang dihasilkan dalam  bentuk kristal yang kecil dan rapuh hal ini dikarenakan pada proses pelepasan air tua yang belum saatnya serta waktu pemanenan yang terlalu pendek yakni berkisar 3 s.d 5 hari

Masalah Teknologi Produksi

a. Teknis Produksi

Peralatan dan cara produksi masih sederhana, saluran air bahan baku tidak tertata sehingga pasokan air sebagai bahan baku tidak kontinyu, Kemampuan petani garam didalam mengolah lahan garam untuk peningkatan produksi  terpusat di Jawa Timur dan Sulawesi Selatan, sedangkan SDM di Indonesia Timur kualitasnya masih harus ditingkatkan.

b. Iklim

Musim kering pada pulau jawa relative pendek yaitu berkisar 4 s.D. 5 bulan pertahun menggunakan kelembaban yang tinggi, sehingga produktivitas garam pertahun rendah, sedangkan buat Indonesia timur musim kering hingga 7 s.D. 8 bulan

c. Produktivitas Lahan

Produktivitas lahan garam warga rata ? Homogen masih rendah yaitu lebih kurang 60 s.D 80 ton/ha/ekspresi dominan

d. Kualitas Produk

Kualitas produk tidak seragam menggunakan kandungan zat pencemar yang tinggi. Sehingga buat peningkatan kualitas atau pemurnian kristal garam melalui pembersihan mengakibatkan naiknya porto, sang Lantaran itu garam warga cenderung dijual menggunakan kualitas seadanya. Sebagai perbandingan garam konsumsi produksi PT. Garam mengandung NaCl 95 % ? 97 %, sedangkan garam masyarakat mengandung NaCl lebih kecil menurut 95%.

e. Sarana dan Prasarana

Sarana & prasarana garam warga belum tertata & kurang memadai. Tata letak pegaraman masyarakat umumnya tidak teratur & terpencar-pencar, sarana jalan yang menghubungkan petak/lahan menggunakan jalan raya menjadi sarana transportasi hampir dikatakan tidak ada atau nir memadai. Hal ini mengakibatkan porto angkut ke tepi jalan raya (transportasi ke atas truk pengangkut) sebagai tinggi sebagai akibatnya pendapatan pembudidaya garam dalam biasanya sebagai lebih kecil karena dipotong biaya transport yang relatif akbar.

Berdasarkan masalah yg terdapat saat ini maka buat menaikkan produksi & kualitas garam rakyat perlu terdapat sentuhan teknologi bagi pembudidaya garam masyarakat. Adapun buat peningkatan produksi perlu penataan lahan yg ada yaitu merobah huma berdasarkan tradisional menjadi semi intensif , karena pada huma tradisional umumnya terdiri menurut : kolam penampung air belia, kolam peminihan, meja kristalisasi sedangkan kolam penampung air tua hanya terdapat disekitar meja kristalisasi yang berbentu parit. Pada lahan semi intensif terdiri menurut kolam penampung air belia, kolam peminihan, kolam ulir , kolam penampung air tua & meja kristalisasi. Dari perbedaan tersebut dalam huma semi intensif akan cepat didapat air tua yaitu dengan penambahan kolam ulir, dan untuk mempertinggi produksi garam diperluasnya meja kristalisasi hal ini nir perlu dikawatirkan kekurangan air tua lantaran stok air tua telah tersedia di kolam penampung air tua.

Sedangkan buat menaikkan mutu garam masyarakat yg perlu dilaksanakan oleh pembudidaya garam merupakan pengontrolan air tua yang akan dilepas kemeja kristalisasi dimana air tua yang akan dilepas harus memiliki kepekatan 25? Be agar didapat kristal garam yg baik yaitu kristal garam tersebut nir mudah rapuh dengan saat pemanenan minimal 10 hari.

Selain hal tersebut yang perlu mendapat perhatian adalah kondisi meja kristalisasi, karena pada umumnya pembudidaya garam rakyat selama musim kemarau ingin memanen garamnya secara terus menerus, tidak lagi memperhatikan kondisi lapisaan atas meja kristalisasi, padahal dengan pemanenan yang terus menerus menyebabkan tanah lapisan atas meja kristalisasi akan rusak, sehingga akan didapat kristal garam yang warnanya keruh atau kecoklatan.  Untuk mencegah hal tersebut maka pada pembudidaya garam rakyat dalam proses pembuatan garamnya disarankan dengan TEKNOLOGI GEO MEMBRANE

Lahan Garam dengan Teknologi Geo Membrane

Berdasarkan dari masalah teknologi dan produksi terhadap garam warga maka saat ini Balai Pendidikan & Pelatihan Perikanan ( BPPP ) Tegal pada upaya menaikkan hasil produksi & kualitas garam warga maka dalam pob. La training yang diterapkan pada pembudidaya garam warga membuatkan metode teknologi geo membrane dimana dalam metode tadi akan didapat garam yg berkualitas sesuai standart SNI dan produksi garam yg didapatkan akan mengalami peningkatan

Tahapan teknologi geo membrane

1. Lahan yang mau digunakan wajib pada rubah tata letaknya yaitu berdasarkan huma tradisional menjadi semi intensif perubahan tata letak ini dimaksudkan buat menaikkan output produksi, dimana dalam huma semi intensif terdiri menurut beberapa petakan

a. Kolam penampung air belia

b. Butir kolam peminihan

c. Kolam ulir

d. Kolam penampung air tua

e. Meja kristalisasi

Dari perubahan lahan tadi akan dapat meningkatan produksi yang sangat nyata yaitu mencapai 40% sampai 60% hal ini disebabkan dari perbandingan luas huma dimana 35 % luas lahan dipakai buat kolam penampung air tua, kolam peminihan, kolam ulir dan kolam penampung air tua, sedangkan 65 % dipakai buat meja kristal, selain produksi meningkat laba yang lain berdasarkan sistim semi intensif ini merupakan masa produksi yang lebih cepat dimana dalam waktu 14 hari akan cepat didapat air tua sedangkan pada lahan tradisional untuk menerima air tua hingga 30 hari.

B. Melapisi meja kristalisasi menggunakan terpal plastik

Untuk menaikkan mutu garam masyarakat yang waktu ini menjadi tuntutan pasar maka petani garam wajib mau menambah wahana yang terdapat. Karena waktu ini produksi garam warga dinilai kurang memenuhi kondisi SNI, yakni nilai NaCl yg rendah, warna buram agak coklat dan rapuh. Oleh karenanya buat mengatasi pertarungan yg terdapat maka saat ini dikembangkan teknologi geo membrane. Didalam teknologi geo membrane semua meja kristalisasi dilapisi terpal plastik hal ini buat mengklaim terhadap kebersihan produksi garam.

Dengan teknologi geo membrane pembudidaya garam rakyat selama musim garam dapat memanen garamnya secara terus menerus, tidak perlu khawatir lagi terhadap kwalitas garam yang dihasilkan karena kristal – kristal garam tersebut tidak bersentuhan dengan tanah, sehingga akan didapat kristal garam yang putih, bersih dan berbobot. Selain pada meja kristalisasi yang dilapisi dengan terpal plastik juga pada saluran pemasukan air tua dari kolam penampung air tua ke meja kristalisasi perlu dilapisi terpal plastik, hal ini dimaksudkan untuk mencegah lumpur tanah yang ada pada saluran pemasukan jangan sampai terbawa masuk ke meja kristalisasi, pada saat  membagi masuknya air tua ke meja –meja kristalisasi.

C. Terpal Plastik yang pada gunakan

Terpal plastik yang digunakan untuk geo membrane bisa menggunakan  nomor A 12 atau plastik HDPE dengan ketebalan 500 mikron, karena plastic ini mempunyai nilai ekonomis yang tinggi, dimana dalam penggunaanya mampu bertahan sampai empat musim garam dengan perawatan yang baik. Di dalam perawatan plastic ini, apabila tidak musim garam harus di lepas dari meja kristalisasi kemudian dicuci dan digulung kembali terus disimpan dalam bak air, jangan disimpan pada tempat yang kering, karena kemungkinan akan dirusak oleh tikus.

D. Cara Pemasangan geo membrane

*      Ukur luasan plastik geo membrane yang akan di gunakan

*      Buat galengan pada meja kristalisasi sesuai dengan luasan plastik geo membrane

*      Guluk atau padatkan meja kristalisasi agar permukaan meja kristalisasi rata.

*      Bentangkan plastik geo membran pada meja kristalisasi hingga menutupi seluruh permukaan galengan.

*      Kuatkan pada tepi plastik geo membrane dengan cara memberi pasak kayu pada bagian tepi plastik geo membrane.

Sumber: Drajat, 2014. Pembuatan Garam Rakyat dengan Tehnologi Geomembran di download pada laman http://www.puslat.kkp.go.id/web/frontend/artikel.php?p=view&id=ARID000028

DAFTAR PUSTAKA

Aris Kabul, 2011. Ramsol,Dirjen KP3K Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia    Jakarta.

Buku Panduan Pembuatan Garam Bermutu 2002. Badan Riset Kelautan dan Perikanan.Pusat Riset Wilayah Laut dan  Sumberdaya  Nonhayati. Proyek Riset Kelautan dan Perikanan .

Pemberdayaan Garam Rakyat.2003. Direktorat Jendral Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan Pemasaran Departemen Kelautan dan Perikanan

Buku Panduan Diklat Teknis Pemberdayaan Garam Rakyat 2010. Balai Diklat Perikanan Tegal.

HEADLINE TV (hdtv.co.id) terus berupaya meningkatkan wawasan dan pengetahuan para pemirsa dan juga menjadi media yang memiliki kredibilitas, kecepatan dan ketepatan dalam menyampaikan informasi di Kalimantan

hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv

Checking your browser before accessing

This process is automatic. Your browser will redirect to your requested content shortly.

Please allow up to 5 seconds…

DDoS protection by Cloudflare
Ray ID: