Loading Website
Diberdayakan oleh Blogger.

Panduan Dropship

Laporkan Penyalahgunaan

Kontributor

Memahami Teknik Pembuatan Garam Rakyat dengan Tehnologi Geomembran

Permasalahan yang ada pada produksi garam rakyat saat ini  adalah kurangnya kualitas dan kuantitas  terhadap kebutuhan garam nasional seirin...

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Random Posts

Recent Posts

Recent in Sports

Header Ads

Cloud Hosting Indonesia

Mahir Website

Easy import From China

The Power Of Wanita Idaman

Featured

Seni Menjadi Pedagang Online

CARA MEMBUAT TEPUNG IKAN : Pengepresan Ikan

Pada tahap pressing terjadi pemindahan sebagian minyak dan air. Ikan berada pada tabung yg berlubang, hal tadi dilakukan untuk meningkatkan tekanan menggunakan bantuan sekrup. Selama proses pressing, kadar air menurun berdasarkan 70% menjadi 50% & minyak menurun lebih kurang 4 %. Setelah dilakukan penyaringan buat memisahkan material kasar & material yang padat, lalu material yang padat dan keras ini dilakukan pressing semetode terus-menerus & disentrifugasi untuk memindahkan minyak. Minyak yang disuling merupakan minyak yang dapat dimanfaatkan dan dipakai pada industri pembuatan minyak goreng dan mentega.

Bagian cair berdasarkan proses pressing liquor dikenal menggunakan nama stickwater yg berisi material yg sudah dihancurkan yg beratnya lebih kurang 9% berdasarkan total padatan. Material terbentuk balik dampak penguapan stickwater hingga berbentuk sirup yg terdiri menurut 30 sampai 50 % padatan & kadang-kadang dijual sebagai ikan padat yg dilarutkan. Pada umumnya produk hasil pressing liquor apabila dipress pulang & dikeringkan maka akan berbentuk tepung.

Sumber : Modul Pembuatan Tepung Ikan dan Pemanfaatannya, BPPP Tegal.

Semoga Bermanfaat...

TEKNIK VALUASI EKONOMI PESISIR DAN LAUT MELALUI PENDEKATAN EKOSISTEM

KEANEKARAGAMAN HAYATI LAUT

Salah satu potensi penting dari pesisir dan laut adalah potensi keanekaragaman hayatinya. Keanekaragaman hayati (biodiversity) yang merupakan perpajangan diri istilah biological diversity merupakan pengistilahan dari seluruh mahluk hidup tingkat tinggi (hewan dan tumbuhan) maupun tingkat rendah (mikroorganisme) serta seluruh komponen lingkungan fisik, biologi dan ekologi.  Istilah ini juga menggambarkan kekayaan organisma hidup yang ada pada suatu kawasan tertentu.  Di dunia terdapat lebih dari 1,75 juta jenis dari organisme yang diketahui dan ini terus berkembang sesuai dengan perkembangan pengkategorian penemuan jenis sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan.  Sampai saat ini pun penggolongan jenis dari organisme belum sepenuhnya mengungkapkan seluruh jenis hewan, tumbuhan dan mikroorganisme yang ada di dunia.

Gambar 1. Ikan

Sumber: http://maruf.Wordpress.Com/2006/03/20/ keanekaragaman-biologi-bahari

Nilai keanekaragaman biologi wajib dikenali & dipelajari. Daerah konservasi wajib dikelola dan pola penggunaan asal daya alam harus dipertegas. Pertama-tama kita wajib mengumpulkan seluruh informasi. Survei-survei harus dapat memilih distribusi tempat asal pada dalam daerah perlindungan & menyediakan berita inventarisasi flora & fauna. Proses ini membutuhkan kerjasama antar pemerintah, universitas, LSM, & rakyat setempat. Pemantapan struktur kelembagaan penting buat melatih taksonomis dan parataksonomis kelautan yang dibutuhkan, & buat menciptakan & menjaga koleksi referens. Satu kemungkinan merupakan membentuk sentra daerah di mana inventarisasi bisa dikelola, parataksonomis dapat dilatih, materi untuk bioteknologi bisa dikumpulkan, & acara pendidikan masyarakat dapat dibuat & dijalankan. Pusat ini berperan krusial pada menyebarkan & menyediakan alternatif praktek pengrusakan sumber daya alam (Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup, 2003).

TEKNIK VALUASI

Teknik penilaian fungsi dan manfaat keanekaragaman hayati pesisir dan laut dapat dipilih mulai dari yang berbasis pada market price, surrogate price, atau constructed market price. Penilaian berbasis pada harga pasar, misalnya terkait dengan manfaat dan fungsi langsung dari keanekaragaman hayati, seperti nilai kontrak pemanfaatan buah mangrove untuk farmasi, nilai penerimaan industri turis dari pemanfaatan amenity services dari ekosistem mangrove (Nunes et al., 2003 dalam Kusumastanto et al., 2006).

PERKIRAAN MANFAAT EKOSISTEM PESISIR DAN LAUT

·      Nilai kegunaan dan non kegunaan hutan mangrove di Indonesia US$ 2,3 miliar (GEF/UNDP/IMO 1999).

·      Nilai ekonomi terumbu karang Indonesia diperkirakan sekitar US$ 567 juta (GEF/UNDP/IMO 1999).

·      Nilai padang lamun sebesar US$ 3.858,91/ha/tahun (Bapedal dan PKSPL-IPB 1999).

·      Nilai ekologi dan ekonomi sumberdaya rumput laut di Indonesia sekitar US$ 16 juta (GEF/UNDP/IMO 1999).

·      Nilai manfaat ekonomi potensi sumberdaya ikan laut di Indonesia sebesar US$ 15,1 miliar (Dahuri 2002).

·      Manfaat sosial ekosistem pesisir dan laut diwujudkan dalam penyediaan sumber penghidupan dan pekerjaan bagi jutaan penduduk di wilayah tersebut.

·      Ekosistem pesisir dan laut merupakan penghubung antara berbagai pulau dan gugus pulau kecil di Indonesia (fungsi sosial politik sebagai jembatan Nusantara)

·      Nilai jasa lingkungan: (a) sebagai penyerap karbon (rumput laut) diperkirakan senilai US$ 180/ha/tahun; (b) pelindung pantai dari erosi (mangrove); dll.

SUMBER:

http://student.Ut.Ac.Id/

Fungsi Pakan Bagi Ikan

Fungsi utama pakan dalam ikan adalah buat menghasilkan tenaga yang digunakan buat menopang pertumbuhan & perkembangan ikan. Pakan tersebut bisa diperoleh berdasarkan pakan alami juga pakan buatan. Secara generik, ikan memanfaatkan protein menjadi asal energi primer, sang karena itu, komponen utama yg harus tersedia waktu membuat pakan buatan merupakan protein.

Namun demikian, pakan nir hanya berfungsi menjadi penghasil tenaga, sehingga ketersediaan komponen lain pada pembuatan pakan ikan jua sangat penting. Beberapa fungsi krusial pakan buat menopang pertumbuhan & perkembangan ikan antara lain:

1. Fungsi Pakan Ikan Sebagai Pengobatan

Pada dasarnya, ikan yang memperoleh kecukupan nutrisi dari pakan dengan kualitas dan kuantitas yang memadai akan tumbuh dengan baik dan tidak mudah terserang penyakit. Pakan akan membantu terciptanya sistem ketahanan tubuh pada ikan. Sistem ketahanan tubuh tersebut akan menciptakan imunitas atau kekebalan terhadap serangan penyakit, dan sangat dipengaruhi oleh sistem hormonal. Sementara mekanisme sistem hormonal sangat dipengaruhi oleh kualitas pakan yang dikonsumsi. Dengan demikian, apabila pakan yang dikonsumsi berkualitas baik, maka sistem hormonal juga akan berjalan dengan baik dan dengan sendirinya akan terbentuk sistem ketahanan tubuh yang baik pula.
Ilustrasi ikan yang sehat

dua. Fungsi Pakan Ikan Untuk Membentuk Warna Tubuh

Salah satu fungsi pakan bagi ikan adalah sebagai pembentuk warna tubuh atau pigmen. Biasanya fungsi pakan tersebut terkandung dalam pakan buatan dan dimanfaatkan dalam kegiatan budidaya ikan hias. Pakan buatan yang digunakan untuk membentuk warna tubuh pada ikan jika dilihat dari komponen bahan penyusunnya tidak beda jauh dengan pakan buatan lainnya, hanya pada pakan buatan ditambahkan pigmen atau penghasil warna.
Warna ikan discuss yang cerah

Secara fisik pakan buatan yang diperkaya dengan pigmen mudah dibedakan dengan pakan protesis biasa, karena pakan buatan yang diperkaya menggunakan pigmen biasanya memiliki warna yang khas, merah atau hijau. Selain itu, kabar yang menjelaskan adanya tambahan pigmen biasanya jua tertera dalam bungkus. Ikan yg diberi pakan menggunakan kandungan pigmen yg proporsional akan memiliki warna tubuh yg lebih cemerlang dan tajam.

Tiga. Fungsi Pakan Ikan Untuk Meningkatkan Cita Rasa

Cita rasa sangat mempengaruhi selera konsumen. Ikan yang memiliki cita rasa buruk atau kurang enak biasanya tidak disuukai konsumen. Cita rasa daging ikan ini sangat dipengaruhi oleh kualitas pakan yang dimakan ikan itu sendiri. Ikan selain mendapatkan pakan dari pemberian pakan tambahan, juga mendapatkan pakan dari pakan alami. Kualitas pakan alami sangat dipengaruhi oleh lingkungan perairan masing-masing. Setiap lingkungan perairan memiliki kandungan dan kualitas pakan alami yang berbeda-beda. Dengan demikian, ikan yang memperoleh pakan alami dari suatu lingkungan perairan akan memiliki oroma dan citarasa yang berbeda dibanding dengan ikan sejenis yang memperoleh pakan alami dari lingkungan perairan lain. Demikian pula jika ikan yang ditangkap pada suatu lingkungan perairan akan memiliki aroma dan cita rasa yang berbeda jika dibandingkan dengan ikan sejenis yang ditangkap pada lingkungan perairan yang sama tetapi pada musim yang berbeda.
Daging ikan

Dengan asumsi tersebut di atas, pembuatan pakan protesis usahakan pula mempertimbangkan komponen yang mensugesti cita rasa daging ikan yang dihasilkan. Sebagai contoh, hadiah pakan ikan di Amerika yg berupa tepung darah, mempunyai cita rasa yg tidak selaras dengan ikan di Israel yang diberi pakan berupa bungkil kacang tanah. Demikian juga dengan ikan di Jepang yang diberi pakan berdasarkan kepompong ulat sutra memiliki cita rasa daging ikan berbeda menggunakan ikan di kedua negera tadi. Namun cita rasa daging ikan pada ketiga negara tersebut ternyata memiliki cita rasa daging ikan yang lebih lezat dibanding dengan cita rasa daging ikan pada Indonesia yg diberi pakan pellet.

4. Fungsi Pakan Ikan Untuk Mempercepat Reproduksi

Pengangkutan hormon reproduksi menuju organ reproduksi pada ikan sangat dipengaruhi oleh kinerja sistem endokrin. Sistem endokrin dan sistem hormon ditunjang oleh kualitas pakan ikan. Sehingga, kualitas pakan ikan yang baik harus mampu menunjang kerja organ tubuh ikan, termasuk kinerja kedua sistem hormon tersebut. Kinerja sistem endokrin yang optimal akan mempercepat proses pematangan gonad atau pematangan kelamin ikan. Jika proses pematangan gonad bisa berlangsung lebih cepat, maka proses reproduksi pun bisa dipercepat. Dengan demikian, salah satu fungsi dari pakan ikan adalah untuk mempercepat proses reproduksi pada ikan.
Pemijahan ikan Koi

Penambahan vitamin, terutama vitamin E ternyata bisa merangsang pematangan gonad. Vitamin E diketahui mempunyai fungsi buat mencegah oksidasi EPA (eikosapentanoic acid). EPA diubah menjadi prostaglandin yg berperan dalam meningkatkan kecepatan pematangan gonad. Bersama menggunakan vitamin A yang berperan menjadi antioksidan, penambahan vitamin E pula akan menaikkan fungsi PUFA (polyunsaturated fatty acid) yang diharapkan dalam proses pembentukan hormon. Selain itu, beberapa jenis bahan pembuatan pakan ikan yg bisa meningkatkan kecepatan proses pematangan gonad diantaranya, udang, cumi-cumi, kerang, dan kepiting yg masih segar.

5. Fungsi Pakan Ikan Untuk Perbaikan Metabolisme Lemak

Secara umum, ikan memenuhi kebutuhan energinya dari protein. Dengan kata lain, ikan lebih mudah untuk mencerna protein untuk mengganti energinya dibanding dengan mencerna karbohidrat maupun lemak. Kondisi ini tentu saja bagi petani pembudidaya ikan kurang menguntungkan, mengingat biaya untuk memenuhi kebutuhan protein lebih mahal. Bagi pembudidaya ikan, protein yang diberikan pada ikan melaui pakan akan lebih baik digunakan untuk menopang pertumbuhan dan perkembangan ikan. Sementara itu, energi yang digunakan diperoleh dari pemberian lemak atau karbohidrat.
Ikan sedang makan

Para ahli sudah melakukan aneka macam upaya penelitian buat menaikkan daya cerna ikan terhadap lemak & karbohidrat buat memenuhi kebutuhan energinya. Sehingga protein yang diberikan & harus disediakan menggunakan porto yg mahal bisa digunakan secara optimal buat menopang pertumbuhan ikan.

Dari output penelitian tadi, keliru satu bahan yg bisa dipakai buat menaikkan kemampuan ikan dalam mencerna lemak buat memenuhi kebutuhan energinya adalah asam bile. Asam bile merupakan cairan yg didapatkan sang hati. Senyawa ini banyak mengandung garam natrium dan garam kalium. Dalam proses pencernaan lemak, ke 2 jenis garam ini akan menurunkan tegangan permukaan lemak dan mengubah bentuk lemak sebagai bola-bola kecil (micelle). Lemak berbentuk bola-bola mini ini nisbi larut dalam air (membangun emulsi) sehingga gampang diserap sang tubuh.

Upaya lain untuk menaikkan daya cerna ikan terhadap lemak juga bisa dilakukan dengan penambahan lesitin. Lesitin adalah lemak yang mengandung gliserol dan asam fosfat. Senyawa ini banyak terdapat pada otak, kedelai, biji bunga matahari, jagung, dan kuning telur. Selain menjadi asal lemak, lesitin pula berfungsi buat menstabilkan lemak pada saluran pencernaan. Dengan kandungan gliserol yg tinggi, lesitin gampang dicerna oleh ikan.

Penambahan mikroba jenis eksklusif pula diketahui dapat meningkatkan kemampuan ikan dalam mencerna lemak & karbohidar. Selain menguraikan lemak sehingga mudah dicerna sang ikan, mikroba pula dapat membantu pencernaan karbohidrat & protein. Beberapa pabrik pakan telah menggunakan jenis mikroba yang dapat mempertinggi pencernaan lemak & karbohidrat menggunakan menambahkannya pada formulasi pakan ikan.

Sumber : Modul pembuatan pakan ikan buatan, BPPP Tegal.

Semoga Bermanfaat...

PEMBESARAN IKAN BAWAL BINTANG DI KARAMBA JARING APUNG (KJA)

SUMBER:

DUB-DJPB, 2014. Leaflet Pembesaran Ikan Bawal Bintang di Karamba Jaring Apung (KJA) di download dari website Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya pada laman http://www.djpb.kkp.go.id/download/leaflet%20Ikan%20bawal%20bintang.pdf

#Tag : Bawal

CARA MEMBUAT TEPUNG IKAN : Pengeringan Tepung Ikan

Ada dua jenis alat pengering, yaitu alat pengering pribadi dan alat pengering nir eksklusif. Tepung usahakan nir dipanaskan dalam suhu yang sangat tinggi, karena penguapan air yg cepat mengakibatkan keadaan ikan mendingin, semetode normal produk dipanaskan pada suhu 100?C.

Pengeringan bertujuan untuk mengurangi kadar air yang terdapat dalam tepung ikan. Metode konvensional menggunakan alat pengering dryer. Tepung basah yang keluar dari Squeezer masuk kedalam dryer melalui screw berjalan. Panas yang digunakan berasal dari uap yang dialirkan melalui pipa yang terhubung ke Boiler. Alat pengeringan berbentuk seperti drum atau terowongan yang dipasang horisontal. Suhu pengeringan yang dibutuhkan antara 98˚-100˚C dan tekanan uap 4-6 bar.
Salah satu alat pengering tepung ikan

Proses pengeringan berlangsung selama dua jam berdasarkan awal proses produksi. Pengeluaran tepung berdasarkan dryer dilakukan secara bertahap. Sebelum dikeluarkan menurut dryer, dilakukan pengecekan terlebih dahulu dengan cara membuka pintu dryer paling ujung lalu tepung diambil dan diuji secara sensoris. Ciri-ciri tepung yang telah bisa dikeluarkan yakni butiran tepung tidak menggumpal & tekstur tepung lebih halus.

Pengujian lain adalah menggunakan alat MC (moisture contents) meter . Apabila kadar air mencapai (11% maka proses pengeluaran dari dryer dihentikan. Pengeluaran selanjutnya membutuhkan waktu sekitar 30 menit.

Pengeringan yg kurang paripurna mengakibatkan kadar air masih nisbi sangat tinggi, hal tadi menyebabkan tepung gampang mengalami proses oksidasi yg dapat mengakibatkan ketengikan & tumbuhnya kutu dalam saat penyimpanan. Menurut Hutuely, dkk. (1988), pengeringan bertujuan buat mengurangi kadar air hingga batas eksklusif, dimana perkembangan mikroorganisme maupun aktivitas enzim-enzim dapat terhambat atau terhenti. Semakin usang ketika pengeringan, kadar air semakin turun.

Tepung yang berbau tengik menandakan bahwa kualitas tepung ikan sudah menurun, demikian juga dengan kandungan gizinya. Tepung yang terlalu kering akan mengurangi rendemen. Pada saat pengeluaran tepung ditambahkan antioksidan sebanyak 150 ml/1 ton bahan baku. Menurut Murtdjo (2001), antioksidan merupakan suatu senyawa organik fenolis yang dipergunakan sebagai bahan baku makanan ternak. Antioksidan mempunyai kesanggupan untuk menghambat proses oksidasi secara langsung maupun tidak langsung. Jenis antioksidan yang sering digunakan adalah Xantoquin.

Sumber : Modul Pembuatan Tepung Ikan & Pemanfaatannya, BPPP Tegal.

Semoga Bermanfaat...

PENGOLAHAN IKAN KERING

PENDAHULUAN

Ikan kering adalah produk ikan yg paling gampang pembuatannya. Jeroan & sisik ikan dibuang, lalu dijemur atau dikeringkan dengan indera pengering. Ikan ukuran kecil bisa langsung dikeringkan.

Ikan kering mempunyai aroma yg relatif berbeda menggunakan ikan segar. Terjadinya oksidasi lemak mengakibatkan ikan kemarau memiliki aroma yang khas.

BAHAN: Ikan

PERALATAN

1)    Pisau. Alat ini digunakan untuk membuang sisik dan jeroan, serta untuk membelah ikan yang berukuran besar. Pisau yang digunakan hendaknya tajam, tipis dan terbuat dari logam stainless steel.

2)    Sikat ikan. Alat ini digunakan untuk menyikat sisik sehingga lepas dari kulit ikan.

3)    Talenan. Alat ini digunakan sebagai alas pada saat mengiris ikan.

4)    Pengering. Alat ini digunakan untuk mengeringkan irisan daging. Pengering dapat berupa alat penjemur sederhana atau berupa alat pengering yang berbahan bakar (minyak, kayu bakar, atau arang) bertenaga listrik atau bertenaga cahaya matahari.

CARA PEMBUATAN

1) Proses Pendahuluan

a.     Proses pendahuluan dilakukan terhadap ikan berukuran sedang dan besar. Ikan berukuran kecil atau teri (panjang kurang dari 10 cm) tidak memerlukan proses pendahuluan. Ikan hanya perlu dicuci (jika kotor), kemudian dapat langsung dikeringkan.

b.    Ikan berukuran sedang dan besar (panjang lebih dari 15 cm) perlu diberi proses pendahuluan, yaitu penyiangan, pembelahan, dan filleting.

Dua) Penyiangan

a.     Mula-mula sisik disikat dari ekor mengarah ke kepala dengan sikat ikan tanpa melukai dagingnya. Kemudian dicuci, dan sisik yang tertinggal dibuang

b.    Bagian di bawah insang dipotong tanpa menyebabkan kepala ikan terpotong.

c.     Kemudian perut ikan dibelah dari anus ke arah insang tanpa melukai jeroannya.

d.    Perut yang sudah terbelah dibuka. Jeroan dan insang dibuang.

e.    Bagian dalam perut disikat dengan ujung pisau untuk membuang sisa-sisa darah.

f.      Setelah itu, ikan dicuci sampai bersih.

3) Pembelahan

Ikan yg dikeringkan sebaiknya dibelah agar bagian atas menjadi luas sehinga waktu pengeringan lebih singkat.

a.      Ikan ukuran sedang. Ikan dibelah pada bagian perut. Pembelahan dimulai dari kepala ke arah ekor tanpa menyebabkan bagian punggung terpotong.

b.    Ikan ukuran besar

? Mula-mula ikan dibelah dalam baian perut. Pembelahan dimulai dari bagian bawah insang ke arah ekor tanpa menyebabkan bagian punggung terbelah.

? Setelah itu ikan dibalik. Ikan dibelah pada bagian perut. Pembelahan dimulai dari ketua ke arah ekor tanpa menyebabkan bagian punggung terpotong. Dengan demikian masih ada 2 belahan, & bagian atas ikan semakin luas, dan ikan semakin tipis. Hal ini memungkinkan ikan lebih cepat kering.

4) Filleting

Filleting adalah penyayatan daging rusuk secara membujur sehingga menghasilkan daging tanpa tulang. Filleting tidak selalu harus dilakukan. Proses ini hanya dilakukan jika produk ikan yang dikehendaki berupa sayatan yang bebas tulang.

a. Filleting ikan ukuran sedang

-    Ikan diletakkan di atas talenan. Kepala ikan menghadap ke kanan dan perut menghadap ke arah pekerja (jika pekerja bukan kidal). Bagian bawah insang diiris melintang sampai menyentuh tulang belakang.

-    Daging diiris dari arah sayatan tadi mengarah ke ekor. Mata pisau diusahakan menyentuh tulang belakang, tapi tidak sampai melukainya.

-    Ikan dibalikkan, dan prosedur b di atas diulangi. Irisan yang diperoleh disebut fillet.

-    Jika perlu, tulang rusuk pada fillet dapat diiris dan dibuang.

b. Filleting ikan ukuran besar

-    Ikan diletakkan di atas talenan. Perut menghadap ke atas, dan kepala mengarah ke kanan. Kepala dipotong mengikuti alur tulang rahang.

-    Ikan disayat dari arah kepala menuju ekor seperti gambar dibawah ini. Mata pisau harus menyentuh tulang belakang tanpa melukai tulang tersebut.

-    Ikan dibalik, sehingga kepala menghadap ke kiri. Kemudian dilakukan penyayatan seperti No. b diatas. Irisan daging yang diperoleh disebut fillet.

-    Jika perlu, tulang rusuk pada fillet dapat diiris dan dibuang.

Lima) Pengeringan

a. Pengeringan ikan ukuran mini

Ikan ukuran mini dijemur atau dikeringkan menggunakan indera pengering hingga kadar air pada bawah 7%. Selama penjemuran atau pengeringan, ikan perlu dibalik-pulang sebagai akibatnya pengeringan lebih cepat & merata.

B. Pengeringan ikan ukuran sedang & besar

-    Ikan yang telah dibelah, atau fillet dijemur di bawah sinar matahari, atau dikeringkan dengan alat pengering sampai kadar air di bawah 7%.

Khusus untuk ikan atau fillet yang cukup besar, pengeringan dilakukan dengan berbagai cara:

-    Bahan dijemur atau dikeringkan dalam posisi tergantung.

-    Bahan dijemur atau dikeringkan dalam posisi tergeletak di atas tampah atau rak pengering.

-    Bahan dijepit dengan anyaman kawat tahan karat agar diperoleh produk kering yang datarnya permukaanya.

-    Penyimpanannya. Ikan atau fillet yang benar-benar kering dapat dikemas di dalam kantong plastik, kemudian si-seal dengan rapat.

-    Daging yang kurang kering (kadar air di atas 8%) tidak dapat dikemas di dalam wadah yang tertutup rapat.

SUMBER:

http://www.Ristek.Go.Id

Teknologi Tepat Guna Agroindustri Kecil Sumatera Barat, Hasbullah, Dewan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Industri Sumatera Barat

CARA MEMBUAT TEPUNG IKAN : Penggilingan Tepung Ikan dan Mutu Tepung Ikan

Langkah terakhir yang dilakukan dalam pembuatan tepung ikan adalah penggilingan buat memecahkan gumpalan-gumpalan atau partikel berdasarkan tulang & dilakukan pengemasan tepung ikan buat selanjutnya dilakukan penyimpanan pada pada silo. Dari loka industri pengolahan tepung ikan, tepung ikan yg sudah siap jual kemudian ditransportasikan.

MUTU TEPUNG IKAN

Tepung ikan yg bermutu baik harus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut: butiran-butirannya agak seragam, bebas menurut sisa-residu tulang & benda-benda asing lainnya (Moeljanto dalam Taufik, 1996). Tepung ikan yang baik merupakan tepung ikan yg berkadar protein tinggi yaitu diatas 60% & mengandung kadar lemak rendah antara tiga%-7%. Lemak yg terlalu tinggi akan menyebabkan tepung ikan gampang tengik sehingga menyebabkan mutu pakan rendah. Tepung ikan yang memenuhi syarat di atas merupakan tepung ikan rucah yaitu bisa menyamai tepung ikan impor (Puspitasari, 2005).

Menurut Murtidjo (2001), sinkron standar kualitas FAO, maka tepung ikan yg berkualitas baik harus memenuhi persyaratan menjadi berikut:

  1. Tepung ikan harus merupakan partikel-partikel yang dapat melewati saringan Tyler nomor 8.
  2. Tepung ikan memiliki warna terang, keputihan, abu-abu, sampai cokelat muda.
  3. Tepung ikan memiliki kandungan protein lebih dari 50%.
  4. Tepung ikan memiliki kandungan lemak 2,5%-5%.
  5. Tepung ikan memiliki kandungan air sekitar 6%.

Tepung ikan

Mutu tepung ikan yg dihasilkan menggunakan cara konvensional mudah buat dikontrol, lantaran seluruh termin-termin pengolahan & kondisinya dapat diatur dengan baik. Pada metode konvensional pula bisa dihindarkan adanya penundaan yg terjadi di antara tahap-tahap pengolahan yg umumnya terjadi dalam cara sederhana (Ilyas, dkk., 1985).

Menurut kompiang (1985), tepung ikan dipakai pada ransum pakan berfungsi menjadi asal protein/asam amino essential, sang karena itu persyaratan yg harus dipenuhi diantaranya:

  1. Kadar protein yang tinggi dan mudah dicerna, dimana kesediaan asam amino tinggi.
  2. Kadar air tidak melebihi 10%.
  3. Kadar lemak tidak melebihi 8% dan penambahan antioksidan sangat dianjurkan.
  4. Bebas dari kontaminasi, terutama jamur, bakteri-bakteri penyebab penyakit.

Pengolahan tepung ikan menggunakan cara konvensional mutunya lebih baik dibandingkan dengan mutu tepung ikan yang diolah dengan metode semi konvensional juga cara tradisional, karena cara konvensional membentuk tepung ikan yang kadar proteinnya lebih tinggi & kadar lemaknya lebih rendah. (Erlina, dkk., 1988).

Sumber : Modul Pembuatan Tepung Ikan & Pemanfaatannya, BPPP Tegal.

Semoga Bermanfaat...

PENGOLAHAN IKAN ASIN CARA KOMBINASI PENGGARAMAN DAN PERAGIAN (IKAN PEDA)

PENDAHULUAN

Ikan merupakan bahan kuliner yg poly dikonsumsi warga selain menjadi komoditi ekspor. Ikan cepat mengalami proses pembusukan dibandingkan dengan bahan makanan lain. Bakteri dan perubahan kimiawi pada ikan mangkat menyebabkan pembusukan. Mutu olahan ikan sangat tergantung dalam mutu bahan mentahnya.

Tanda ikan yg sudah busuk:

- mata suram dan karam;

- sisik suram & mudah lepas;

- warna kulit suram dengan lendir tebal;

- insang berwarna kelabu menggunakan lendir tebal;

- dinding perut lembek;

- warna keseluruhan suram & berbau busuk.

Tanda ikan yg masih segar:

- daging kenyal;

- mata jernih menonjol;

- sisik kuat & mengkilat;

- sirip kuat;

- warna keseluruhan termasuk kulit cemerlang;

- insang berwarna merah;

- dinding perut bertenaga;

- bau ikan segar.

Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang banyak dikonsumsi masyarakat, mudah didapat, dan harganya murah. Namun ikan cepat mengalami proses pembusukan. Oleh karena itu pengawetan ikan perlu diketahui seluruh lapisan masyarakat. Pengawetan ikan secara tradisional bertujuan buat mengurangi kadar air pada tubuh ikan, sebagai akibatnya tidak menaruh kesempatan bagi bakteri untuk berkembang biak. Untuk menerima output awetan yg bermutu tinggi diperlukan perlakukan yg baik selama proses pengawetan misalnya : menjaga kebersihan bahan dan indera yang dipakai, menggunakan ikan yg masih segar, dan garam yg higienis. Ada beragam pengawetan ikan, diantaranya menggunakan cara: penggaraman, pengeringan, pemindangan, perasapan, peragian, & pendinginan ikan.

Dari tabel pada atas, dapat dipandang bahwa ikan mempunyai nilai protein tinggi, dan kandungan lemaknya rendah sehingga banyak memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh manusia.

Manfaat makan ikan sudah poly diketahui orang, misalnya di negara Jepang & Taiwan, ikan merupakan kuliner primer dalam lauk sehari-hari yg menaruh impak awet belia dan asa hayati lebih tinggi menurut negara lainnya. Penggolahan ikan menggunakan banyak sekali cara & rasa mengakibatkan orang mengkonsumsi ikan lebih poly.

Ikan asin merupakan kuliner awetan yang diolah dengan cara penggaraman dan pengeringan. Ada tiga cara pembuatan : (1) Penggaraman kering menggunakan pengeringan; (dua) Penggaraman basah (perebusan pada air garam) dengan pengneringan; & (3) Penggaraman yg dikombinasikan menggunakan peragian (pembuatan ikan peda).

BAHAN

1) Ikan kembung atau ikan lemuru 10 kg

2) Garam dapur 4 kg

ALAT

1) Bak (tong kayu)

2) Tampah (nyiru)

CARA PEMBUATAN

1.    Buang isi perut ikan dan cuci;

2.    Susun dalam bak (tong kayu) yang diselang-seling dengan lapisan garam.

3.    Lapisan garam paling atas harus tebal;

4.    Tutup bak, biarkan selama 4-7 hari (peragian I);

5.    Keluarkan ikan dari bak, jemur selama 2-3 jam;

6.    Angin-anginkan selama satu malam, kemudian kemas dalam peti kayu yang tertutup rapat;

7.    Simpan sekitar 1-3 bulan (peragian II);

8.    Jemur supaya tidak terlalu basah.

DIAGRAM ALIR PEMBUATAN IKAN ASIN (IKAN PEDA) CARA

KOMBINASI PENGGARAMAN DAN PERAGIAN

Catatan:

1)    Ikan asin yang bermutu baik adalah jika memenuhi syarat Standar Industri Indonesia (SII), yaitu :

? Mempunyai bau, rasa, & rona normal, serta bentuk yang baik;

? Berkadar air paling tinggi 25 %

? Berkadar garam (NaCl) antara 10 % ~ 20 %;

? Tidak mengandung logam fungi, pula nir terjadi pemerahan bakteri;

2)    Ada beberapa cara untuk mempercepat pengeringan ikan asin :

? Menjemur ikan di atas para-para dengan tinggi ? 1 m menurut atas tanah, pada page terbuka;

? Menjemur ikan di dalam ruang pengering berdasarkan plastik (solar dryer);

? Mengalir udara panas ke permukaan ikan pada ruangan (mechanical dryer);

? Mengatur cara penjemuran ikan, jangan hingga bertumbuk;

? Membelah daging ikan;

? Membuat sayatan dalam daging ikan.

3)    Perbandingan komposisi ikan asin dan ikan teri kering per 100 gram bahan adalah sebagai berikut :

SUMBER:

http://www.Ristek.Go.Id

Daftar komposisi bahan makanan. Jakarta : Bhratara Karya Aksara, 1979.

Pembuatan ikan asin. Jakarta : Balai Besar Penelitian & Pengembangan Industri Hasil Pertanian, Departemen Perindustrian, 1982. Publikasi No. 4.

Budidaya Ikan Koki

Ikan mas hias (Carassius auratus) adalah ikan air tawar dari familia Cyprinidae dan ordo Cypriniformes. Ikan ini adalah salah satu ikan yang pertama kali berhasil didomestikasi, dipelihara, dan dibudidayakan manusia. Kini ikan mas hias atau kadang disebut secara singkat sebagai ikan mas, adalah salah satu ikan hias akuarium yang paling populer. Varietas Carassius auratus yang telah didomestikasi dan menampilkan mutasi tubuh bersirip ekor ganda dan berbentuk memampat bulat disebut ikan maskoki.

Ikan mas koki
Sebagai salah satu anggota keluarga ikan mas (yang juga termasuk ikan koi dan karper krusia), ikan mas hias adalah versi domestikasi budidaya dari ikan spesies Carassius auratus yang aslinya tidak terlalu berwarna yang habitat aslinya di Asia timur. Ikan ini pertama kali dipelihara di Tiongkok lebih dari seribu tahun yang lalu, dan sejak itu beberapa ras berbeda telah dikembangkan. Ikan mas hias memiliki variasi yang luar biasa, seperti perbedaan ukuran, bentuk tubuh, susunan sirip, dan warna (berbagai kombinasi warna antara lain putih, kuning, jingga, merah, cokelat, dan hitam).

Berikut video cara pembenihan ikan mas koki :

Sumber :Youtube

Semoga Bermanfaat...

PENINGKATAN PERAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN DI KABUPATEN LOMBOK TENGAH

ABSTRAK

Pemberdayaan warga adalah suatu strategi yg digunakan pada pembangunan rakyat sebagai upaya buat mewujudkan kemampuan dan kemandirian dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara (Sumber: Permendagri RI Nomor 7 Tahun dua007). Pemberdayaan warga perikanan di suatu daerah nir bisa dilakukan tanpa terlebih dahulu dipahami karakteristik masyarakatnya, langkah ini dapat dimulai menggunakan penyusunan data dukung sub sistem sumber daya insan. Kabupaten Lombok Tengah adalah salah satuKabupaten di ProvinsiNusa Tenggara Barat yang merupakan daerah pengembangan kawasan minapolitan sesuai dengan SK Bupati Lombok Tengah Nomor 1a Tahun dua011 dan dukungan Pemerintah Pusat melalui SK Pokja Kementerian Kelautan dan Perikanan Nomor 417 Tahun dua011.

Kata kunci: pemberdayaan rakyat, asal daya perikanan, lombok tengah.

PENDAHULUAN

Kabupaten Lombok Tengah adalah salah satuKabupaten di ProvinsiNusa Tenggara Barat. Ibu kota daerah ini ialahPraya. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.dua08,tiga9 km² dengan populasi sebanyak 860.dua09 jiwa (Sumber : Http://id.Wikipedia.Org/wiki/ Kabupaten_Lombok_Tengah). Lombok Tengah merupakan daerah pengembangan kawasan minapolitan sesuai dengan SK Bupati Lombok Tengah Nomor 1a Tahun dua011 dan dukungan Pemerintah Pusat melalui SK Pokja Kementerian Kelautan dan Perikanan Nomor 417 Tahun dua011. Kondisi social masyarakat yang perlu perhatian untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat yang berjumlah dua1lima.dua67 orang; dengan tingkat kemiskinan 19,dua%.

Pemberdayaan warga adalah suatu strategi yg digunakan pada pembangunan rakyat sebagai upaya buat mewujudkan kemampuan dan kemandirian dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara (Sumber: Permendagri RI Nomor 7 Tahun dua007). Pemberdayaan warga perikanan di suatu daerah nir bisa dilakukan tanpa terlebih dahulu dipahami karakteristik masyarakatnya, langkah ini dapat dimulai menggunakan penyusunan data dukung sub sistem sumber daya insan.

Sondita (dua01dua) menjelaskan: kegiatan perikanan dikatakan berkelanjutan apabila warga mendukung keberadaan aktivitas perikanan & pengembangannya. Pengembangan yang dimaksud adalah perbaikan kinerja perikanan yang ditunjukkan diantaranya oleh kontribusi social dan ekonomi usaha perikanan terhadap kehidupan rakyat, pengelolaan perikanan yg efektif, kelestarian asal daya ikan, keteraturan yg mendukung terciptanya usaha perikanan dan menguntungkan.

Efektivitas proses transformasi sosial memperhatikan adanya prinsip-prinsip dasar, berikut: (1) Added Value, merupakan suatu proses yang memberikan nilai tambah pada setiap kegiatan ekonomi masyarakat perikanan tersebut; (dua) Competitiveness, merupakan suatu proses yang memberikan daya saing bagi komoditas/produk yang dihasilkan komunitas perikanan tersebut; (tiga) Productivity and Efficiency, merupakan suatu proses produksi yang hemat bahan baku dan menghasilkan output yang optimal; dan (4) People Centered, merupakan suatu proses yang mengedepankan peran masyarakat sebagai pelaku utama dan penerima manfaat dari proses industrialisasi perikanan.

Tujuan pengkajian yg mendasari penulisan artikel ini merupakan: 1) mengidentifikasi kebijakan pengelolaan sumber daya perikanan; & tiga) mengukur interaksi kebutuhan pendidikan, training & penyuluhan kelautan & perikanan menggunakan potensi dan ciri sumber daya manusia dalam pengelolaan sumber daya perikanan pada Kabupaten Lombok Tengah.

METODE PENGKAJIAN

Rancangan pengkajian merupakan menjelaskan peningkatan peran pemberdayaan warga dalam kebijakan pengelolaan sumber daya perikanan pada Kabupaten Lombok Tengah melalui pendekatan data dukung sub sistem sumber daya manusia pada mencetak warga perikanan yang unggul dan berdaya saing melalui pendidikan, pelatihan dan penyuluhan kelautan & perikanan. Populasi pengkajian merupakan semua pelaku primer perikanan (pembudidaya, nelayan dan pengolah ikan) dan pelaku usaha perikanan (pemasar ikan, petambak garam) pada Kabupaten Lombok Tengah. Responden dipengaruhi tidak secara rambang, tetapi dengan penunjukan semua kepala gerombolan perikanan yang dibina oleh Badan Pelaksana Penyuluhan dan Dinas Perikanan & Kelautan Kabupaten Lombok Tengah. Jumlah responden holistik merupakan duatiga7 orang ketua/pengurus grup, yang terdiri atas: 15tiga orang berdasarkan kelompok pembudidaya ikan, 7tiga orang berdasarkan grup nelayan, 10 orang berdasarkan grup pengolah & pemasar ikan, dan 1 orang menurut grup petambak garam. Pengumpulan data dilaksanakan dalam lepas 9 ? 1tiga Februari dua014 memakai metode informasi lapangan & wawancara. Data yang dikumpulkan adalah data utama dan sekunder.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Keterangan Usaha

Tabel 1. Keterangan usaha  perikanan di Kabupaten Lombok Tengah

No.

Karakteristik

Frekuensi

%

1.

Jenis kelompok perikanan:

a. Pembudidaya ikan

15tiga

64,56

b. Nelayan

7tiga

tiga0,80

c. Pengolah dan pemasar ikan

10

4,duadua

d. Garam

1

0,4dua

dua.

Jenis komoditi usaha

a. Ikan nila

7tiga

tiga0,80

b. Ikan lele

dua1

8,86

c. Ikan mas/karper

dua5

10,55

d. Udang lobster

16

6,75

e. Rumput laut

15

6,tigatiga

f. Udang vaname

tiga

1,dua7

g. Penangkapan berbagai ikan

7tiga

tiga0,80

h. Pengolahan

10

4,duadua

i. Garam

1

0,4dua

tiga.

Kelas kemampuan gerombolan

a. Pemula

dua01

84,81

b. Madya

dua6

10,97

c. Utama

10

4,duadua

4.

Pernah menerima donasi kapital berdasarkan KKP

a. Ya

7tiga

tiga0,80

b. Tidak

164

69,dua0

lima.

Keinginan menjadi PduaMKP

a. Ya

dua17

91,56

b. Tidak

dua0

8,44

6.

Tingkat pendidikan anggota

a. Sekolah Dasar

919

tiga4,07

b. SLTP

599

duadua,dua1

c. SLTA

707

dua6,dua1

d. Diploma/kesarjanaan

dua06

7,64

e. Tidak sekolah

duatiga1

8,57

f. Lainnya

tiga5

1,tiga0

7.

Usia

a. dua0 - tiga0 tahun

571

dua1,17

b. tiga1 - 40 tahun

10tiga6

tiga8,41

c. 41 - 50 tahun

857

tiga1,78

d. 51 - 60 tahun

dua11

7,8dua

e. > 61 tahun

duadua

0,8dua

8.

Sifat Pekerjaan

a. Usaha pokok

1761

65,dua9

b. Usaha sampingan

705

dua6,14

c. Hobby

199

7,tiga8

d. Lainnya

tigadua

1,19

Sumber: Data diolah sang Fahrur Razi dan Dewi Astuti Sartikasari (Tim B pada Pengumpulan Data SDM di Lombok Tengah dan Lombok Timur, 9-1tiga Februari dua014)

dua. Program dan Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Perikanan di Lombok Tengah

-          Visi : Terwujudnya Masyarakat Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lombok Tengah yang Sejahtera dan Bertanggung Jawab.

-          Misi : (a) Meningkatkan kualitas SDM nelayan, pembudidaya ikan, pengolah dan pemasar atau pelaku usaha kelautan dan perikanan lainnya; (b) Meningkatkan produksi dan produktivitas usaha masyarakat kelautan dan perikanan melalui pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan yang optimal dan berkelanjutan; dan (c) Meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat kelautan dan perikanan serta meningkatkan peran kelembagaan masyarakat kelautan dan perikanan dalam pembangunan kelautan dan perikanan.

-          Program dan Kebijakan : (a) Peningkatan Kapasitas Kawasan Minapolitan menuju Industrilisasi Kelautan dan Perikanan; (b) Peningkatan Kehidupan Nelayan (PKN) berbasis Pelabuhan Perikanan; (c) Sinergi anggaran pusat dan daerah (dukungan Agro, Marine, Tourism/AMT); (d) Peningkatan Kapasitas sentra produksi ikan air tawar; (e) Peningkatan Pemanfaatan Perairan Umum Daratan; (f) Penciptaan Wirausahawan Baru Kelautan dan Perikanan; (g) Peningkatan Konsumsi Makan Ikan; dan (h) Penurunan Tingkat pelanggaran pemanfaatan SDKP (Sumber: disarikan dari Materi Paparan “Program dan Kebijakan Perikanan dan Kelautan di Kabupaten Lombok Tengah”, Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Lombok Tengah).

tiga. Karakteristik Kebutuhan Pendidikan, Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan

Tabel dua. Kebutuhan Pendidikan, Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan di Kab. Lombok Tengah

No.

Karakteristik

Frekuensi

%

1.

Anak pelaku utama yang usia sekolah

a. Belum sekolah

506

16,18

b. PAUD

460

14,71

c. SD

89tiga

dua8,56

d. SLTP

5tiga6

17,14

e. SLTA

400

1dua,79

f. Perguruan Tinggi

dua0dua

6,46

g. Tidak sekolah

1tiga0

4,16

dua.

Pertarunga utama yg dihadapi

a. Teknis produksi

10

4.duadua

b. Tenaga kerja

dua

0.84

c. Permodalan

dua08

87.76

d. Pemasaran

14

lima.91

e. Kelembagaan/grup

tiga

1.dua7

f. Lainnya

tiga.

Pelatihan yang dibutuhkan

a. Manajerial

dua5

10,55

b. Keterampilan/teknis produksi

1tiga7

57,81

c. Sikap/motivasi

11

4,64

d. Pemasaran

11

4,64

e. Lainnya

5tiga

duadua,tiga6

4.

Langkah pengembangan peran dan fungsi penyuluh perikanan:

a.     Pemenuhan jumlah penyuluh perikanan sesuai dengan ratio keberadaan penyuluh dan kelompok binaannya (1 penyuluh, untuk 1dua-16 kelompok binaan), sehingga setiap penyuluh dapat mengunjungi setiap kelompok 1-dua kali/bulan

tiga6

15,19

b.    Peningkatan kompetensi penyuluh sesuai dengan kebutuhan lapangan/pengembangan usaha

17

7,17

c.     Pemberian peran kepada penyuluh perikanan dalam fasilitasi bantuan modal dari pemerintah

16

6,75

d.    Percontohan/demonstrasi oleh penyuluh perikanan sebagai media penyuluhan di wilayah kerjanya

1dua

lima,06

e.    Magang usaha pada kelompok didaerah lain yang berhasil dan pengembangan sekolah lapang

10

4,duadua

f.      Tidak berpendapat

146

61,60

lima.

Langkah pengembangan potensi perikanan dan pemberdayaan rakyat perikanan yg dibutuhkan

a.    Penambahan modal usaha, melalui: (1)fasilitasi bantuan sarana dan prasarana dari pemerintah yang transparan; (dua)kemudahan akses perbankan; (tiga) penyediaan sistem informasi pembiayaan usaha mikro dan kecil;

11dua

47,dua6

b.    Penekanan biaya produksi, melalui: (1)subsidi pakan dan bbm; (dua)peremajaan perahu dan alat tangkap; (tiga)produksi pakan sendiri; (4)kuntinyuitas bahan baku; (5)fasilitasi pembangunan rumpun

5dua

dua1,94

c.    Pengembangan pemasaran, melalui: (1)stabilitas harga jual; (dua)diversifikasi usaha; (tiga)pasca panen dan pengolahan

tigatiga

1tiga,9dua

d.    Peningkatan kemampuan manajemen kelompok, melalui: (1)penetapan AD/ART; (dua)buku administrasi; (tiga)pengelolaan aspek permodalan/keuangan dalam kelompok; (4)penumbuhan tabungan kelompok

11

4,64

e.    Penumbuhan iklim usaha yang kondusif (perijinan, konservasi dan aturan pengelolaan sumber daya)

4

1,69

f.     Tidak berpendapat

dua5

10,55

Sumber: Data diolah oleh Fahrur Razi dan Dewi Astuti sartikasari (Tim B pada Pengumpulan Data SDM di Lombok Tengah dan Lombok Timur, 9-1tiga Februari dua014)

SIMPULAN

1.   Karakteristik masyarakat perikanan di Kabupaten Lombok Tengah dan Lombok Timur: (a) Kegiatan usaha perikanan didominasi oleh kegiatan budidaya ikan; (b) Kelas kemampuan gerombolan perikanan sebagian besar termasuk kedalam kelas Pemula; (c) Sebagian besar kelompok perikanan berminat menjadi Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan; (d) Lebih dari dua pertiga pelaku utama perikanan menyatakan bahwa usaha dibidang perikanan sebagai usaha pokoknya; (e) Jenis alat tangkap yang digunakan oleh nelayan umumnya adalah jaring dan pancing, dengan teknologi semi intensif dan dilakukan sepanjang tahun; (f) Kapasitas produksi para pengolah dan pemasar ikan cukup tinggi, yakni berkisar antara dua1 – 50 kg perminggu, dengan masa produksi sepanjang tahun; (g) Lebih dari dua pertiga pelaku utama perikanan hanya mengandalkan diri sendiri sebagai pekerja pada usahanya; (h) Sebagian besar pelaku utama perikanan berproduksi >dua1 hari dalam satu bulan, dengan rata-rata jam produksi atau berjalannya usaha perikanan diatas 10 jam/hari.

dua.   Dalam pelaksanaan program dan kebijakan pengelolaan sumber daya perikanan di Kabupaten Lombok Tengah, sebaiknya dilaksanakan melalui pendekatan sumber daya manusia dalam mencetak masyarakat perikanan yang unggul dan berdaya saing melalui pendidikan, pelatihan dan penyuluhan kelautan dan perikanan, antara lain berupa:

-       Sebagian besar responden berpendapat bahwa langkah pengembangan peran dan fungsi penyuluhan perikanan yang dapat dilakukan adalah: (a) Pemenuhan jumlah penyuluh perikanan sesuai dengan ratio keberadaan penyuluh dan kelompok binaannya; (b) Peningkatan kompetensi penyuluh sesuai dengan kebutuhan lapangan/pengembangan usaha; (c) Pemberian peran kepada penyuluh perikanan dalam fasilitasi bantuan modal dari pemerintah; (d) Percontohan/demonstrasi oleh penyuluh perikanan sebagai media penyuluhan di wilayah kerjanya, terutama pada teknologi pengelolaan pakan dan pengemasan produk olahan; (e) Magang usaha pada kelompok didaerah lain yang berhasil dan pengembangan sekolah lapang.

-       Sebagian besar responden mengusulkan beberapa langkah pengembangan potensi perikanan dan pemberdayaan masyarakat perikanan sesuai harapan, yakni: (a)Penambahan modal usaha, (b) Fasilitasi pelatihan teknis dan manajerial, (c) Pengembangan pemasaran, (d) Penekanan biaya produksi, (e) Penumbuhan iklim usaha yang kondusif, (f) Pengembangan keterampilan teknis, dan (g) Peningkatan kemampuan manajemen kelompok.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, dua007. Permendagri RI Nomor 7 Tahun dua007 tentang Kader Pemberdayaan Masyarakat.

BPS Kabupaten Lombok Tengah, dua01tiga. Lombok Tengah dalam Angka Tahun dua01tiga. Kerjasama antara BPS dengan BPPD Kabupaten Lombok Tengah.

Http://id.Wikipedia.Org/wiki/ Kabupaten_Lombok_Tengah

Razak M, dua014. Materi Paparan pada Lokakarya Pengumpulan Data Dukung Blue Economy Sub Sistem SDM Kelautan dan Perikanan di Lombok Tengah: “Program dan Kebijakan Perikanan dan Kelautan di Kabupaten Lombok Tengah”. Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Lombok Tengah.

Razi F., Sartikasari D.A., Prabowo A., Guntur M., dua014. Peningkatan Peran Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengelolaan Sumber Daya Perikanan Melalui Pendekatan Data Dukung Blue Economy Sub Sistem Sumber Daya Manusia dalam Mencetak Masyarakat Perikanan Yang Unggul dan Berdaya Saing Melalui Pendidikan, Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan di Kabupaten Lombok Tengah dan Lombok Timur. Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Sondita, MFA., dua01dua. Manajemen Sumber Daya Perikanan. Universitas Terbuka, Tangerang Selatan.

#Tag : Pemberdayaan