Loading Website
Diberdayakan oleh Blogger.

Panduan Dropship

Laporkan Penyalahgunaan

Kontributor

Memahami Teknik Pembuatan Garam Rakyat dengan Tehnologi Geomembran

Permasalahan yang ada pada produksi garam rakyat saat ini  adalah kurangnya kualitas dan kuantitas  terhadap kebutuhan garam nasional seirin...

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Random Posts

Recent Posts

Recent in Sports

Header Ads

Cloud Hosting Indonesia

Mahir Website

Easy import From China

The Power Of Wanita Idaman

Featured

Seni Menjadi Pedagang Online

Tampilkan postingan dengan label Bawal. Tampilkan semua postingan

BUDIDAYA IKAN BAWAL AIR TAWAR

Budidaya bawal air tawar (Colosoma macropomum) mulai berkembang sejak 15 tahun yang lalu. Ikan inpun tidak bisa memijah secara alami. Pemijahan bawal air tawar hanya bisa dilakukan secara buatan atau lebih dikenal dengan istilah kawin suntik (induce breeding).

Pematangan Gonad

Pematangan gonad bawal air tawar dilakukan di kolam tanah. Caranya, siapkan kolam ukuran 100 m2; keringkan selama 2 – 4 hari dan perbaiki seluruh bagian kolam; isi air setinggi 50 – 70 cm dan alirkan secara kontinyu; masukan 100 ekor induk ukuran 3 – 5 kg; beri pakan tambahan berupa pellet tenggelam sebanyak 3 persen/hari. Catatan : induk jantan betina dipelihara terpisah.

Seleksi

Seleksi induk bawal air tawar dilakukan dengan melihat indikasi-tanda dalam tubuh. Tanda induk betina yg matang gonad : perut gendut; gerakan lamban dan lubang kelamin kemerahan. Tanda induk jantan : gerakan lincah, lubang kelamin kemerahan, bila dipijit keluar cairan putih susu. Usahakan ketika seleksi mengangkap ikan lebih berdasarkan satu, sebagai cadangan bila sesudah diseleksi kurang matang.

Pemberokan

Pemberokan induk bawal air tawar dilakukan pada bak selama semalam. Caranya, siapkan bak tembok berukuran panjang 4 m, lebar tiga & tinggi 1 m; keringkan selama dua hari; isi dengan air higienis dengan tinggi 40 ? 50; masukan lima ? 8 ekor induk; centimeter dan biarkan mengalir selama pemberokan. Catatan : Pemberokan bertujuan untuk membuang sisa pakan pada tubuh & mengurang kandungan lemak. Karena itu, selama pemberokan nir diberi pakan tambahan.

Penyuntikan menggunakan ovaprim

Penyuntikan adalah kegiatan memasukan hormon perangsang ke tubuh induk betina. Hormon perangsang yang umum digunakan adalah ovaprim. (suplayer ovaprim dll). Caranya, tangkap induk betina yang sudah matang gonad; sedot 0,6 ml ovaprim untuk setiap kilogram induk; suntikan bagian punggung induk tersebut; masukan induk yang sudah disuntik ke dalam bak lain dan biarkan selama 10 - 12 jam.

Catatan : penyuntikan dilakukan dua kali, menggunakan selang waktu 6 jam. Penyuntikan pertama sebesar 1/3 takaran menurut takaran total (atau 0,2 mililiter/kg induk) dan penyuntikan kedua sebesar dua/tiga dosis total (atau 0,4 ml/kg induk betina). Induk jantan disuntik satu kali, berbarengan penyuntikan kedua menggunakan takaran 0,dua ml/kg induk jantan.

Penyuntikan menggunakan hypopisa

Penyuntikan mampu jua menggunakan larutan kelenjar hypopisa ikan mas. Caranya, tangkap induk betina yang sudah matang gonad; siapkan 2 kg ikan mas berukuran 0,lima kg untuk setiap kilogran induk betina; pangkas ikan mas tersebut secara vertikal tepat di belakang tutu insang; potong bagian ketua secara horizontal tepat pada bawah mata; buang bagian otak; ambil kelenjar hypopisa; masukan kelenjar hipofisa tersebut ke pada gelas penggerus & hancurkan; masukan 1 cc aquabides & mixer hingga homogen; sedot larutan hypopisa itu; suntikan ke bagian punggung induk betina; masukan induk yang telah disuntik ke bak lain dan biarkan selam 10 ? 12 jam.

Catatan : penyuntikan dilakukan 2 kali, dengan selang ketika 6 jam. Penyuntikan pertama sebanyak 1/tiga takaran dari takaran total (atau 0,6 kg ikan mas/kg induk betina) & penyuntikan ke 2 sebesar 2/3 takaran total (atau 1,4 kg ikan mas/kg induk betina). Induk jantan disuntik satu kali, berbarengan penyuntikan kedua dengan takaran 0,6 ml/kg induk jantan.

Pengambilan sperma

Pengambilan sperma dilakukan 1/2 jam sebelum pengeluaran telur. Caranya, tangkap 1 ekor induk jantan yang telah matang kelamin; lap sampai kemarau; kemasan tubuh induk dengan handuk kecil; pijit ke arah lubang kelamin; tampung sperma ke pada mangkuk plastik atau cangkir gelas; campurkan 200 cc Natrium Clhorida (larutan fisiologis atau inpus); mixer sampai sejenis. Catatan : pengeluaran sperma dilakukan oleh dua orang. Satu orang yg memegang ketua dan memijit dan satu orang lagi memegang ekor & mangkuk plastik. Jaga supaya sperma tidak terkena air.

Pengeluaran telur

Pengeluaran telur dilakukan sehabis 10 ? 12 jam sehabis penyuntikan, tetapi 9 jam sebelumnya dilakukan pengecekan. Cara pengeluaran telur : siapkan 3 butir baskom plastik, sebotol Natrium chlorida (inpus), sebuah bulu ayam, kain lap & tisu; tangkap induk dengan sekup net; keringkan tubuh induk dengan handuk mini atau lap; kemasan induk menggunakan handuk & abaikan lubang telur terbuka; pegang bagian kepala oleh satu orang & pegang bagian ekor oleh yang lainnya; pijit bagian perut ke arah lubang telur sang pemegang kepala; tampung telur pada baskom plastik; campurkan larutan sperma ke dalam telur; aduk sampai rata menggunakan bulu ayam; tambahkan Natrium chrorida & kocok hingga homogen; buang cairan itu agar telur-telur bersih berdasarkan darah; telur siap ditetaskan.

Penetasan pada akuarium

Penetasan telur bawal air tawar dilakukan di akuarium. Caranya : siapkan 20 buah akuarium ukuran panjang 80 cm, lebar 60 cm dan tinggi 40 cm; keringkan selama 2 hari; isi air bersih setinggi 30 cm; pasang tiga buah titik aerasi untuk setiap akuarium dan hidupkan selama penetasan; tebarkan tebar secara merata ke permukaan dasar akuarium; 2 – 3 hari kemudian buang sebagian airnya dan tambahkan air baru hingga mencapai ketinggian semula; 2 hari kemudian beri pakan berupa naupli artemia secukupmnya; lakukan panen pada hari ke tujuh dengan menggunakan gayung plastik; larva ini siap ditebar ke kolam penederan I.

Pendederan I di kolam

Pendederan I bawal air tawar dilakukan pada kolam tanah. Caranya : siapkan kolam ukuran 500 m2; keringkan selama 4 ? 5 hari; perbaiki seluruh bagiannya; buatkan kemalir dengan lebar 40 centimeter dan tinggi 10 centimeter; ratakan tanah dasarnya; tebarkan lima - 7 karung kotoran ayam atau puyuh; isi air setinggi 40 centimeter & rendam selama lima hari (air nir dialirkan); tebar 50.000 ekor larva dalam pagi hari; sesudah dua hari, beri 1 ? 2 kg tepung pelet atau pelet yang telah direndam setiap hari; panen benih dilakukan sehabis berumur 3 minggu.

Pendederan I pada bak tembok

Pendederan I bawal air tawar bisa jua dilakukan di bak tembok & plastik. Caranya : siapkan bak tembok atau plastik berukuran panjang tiga m, lebar 1 m m dan tinggi 0,6 m; keringkan selama dua hari; pasang lima butir 7 butir titik aerasi; pasang 4 butir pemanas air; masukan 100.000 larva hasil dari loka penetasan; beri pakan berupa naupli artemia sampai hari ke 7; siphon setiap hari (bersihkan dengan selang) residu naupli artemia yang nir tergoda; beri pakan cincangan cacing rambut yg telah dicuci dengan air bersih; siphon setiap hari cacing yg nir tergoda; panen sehabis berumur 3 minggu; seleksi benih-benih tadi menggunakan ayakan seleksi. Benih yang dipanen ukuran 0,lima ? 1,0 inchi.

Pendederan II

Pendederan ke 2 juga dilakukan pada kolam tanah. Caranya : siapkan kolam ukuran 500 m2; keringkan 4 ? 5 hari; perbaiki semua bagiannya; buatkan kemalir dengan lebar 40 centimeter & tinggi 10 cm; ratakan tanah dasar; tebarkan 5 - 7 karung kotoran ayam atau puyuh; isi air setinggi 40 cm & rendam selama lima hari (air tidak dialirkan); tebar 30.000 ekor benih hasil pendederan I (telah diseleksi); beri dua ? 4 kg tepung pelet atau pelet yg sudah direndam setiap hari; panen benih dilakukan setelah berumur sebulan.

Pendederan III

Pendederan ketiga dilakukan di kolam tanah. Caranya : siapkan kolam berukuran 500 m2; keringkan 4 ? 5 hari; perbaiki seluruh bagiannya; buatkan kemalirnya; ratakan tanah dasarnya; tebarkan dua karung kotoran ayam atau puyuh; isi air setinggi 40 centimeter dan rendam selama 5 hari (air tidak dialirkan); tebar 20.000 ekor hasil dari pendederan II (telah diseleksi); beri 4 - 6 kg pelet; panen benih dilakukan sebulan lalu.

Pembesaran

Pembesaran bawal air tawar dilakukan di kolam tanah. Caranya : siapkan sebuah kolam ukuran 500 m2; perbaiki semua bagiannya; tebarkan 6 - 8 karung kotoran ayam atau puyuh; isi air setinggi 40 - 60 cm dan rendam selama lima hari; masukan 10.000 ekor benih output seleksi menurut pendederan III; beri pakan tiga persen setiap hari, 3 kg pada awal pemeliharaan dan bertambah terus sinkron dengan berat ikan; alirkan air secara kontinyu; lakukan panen selesainya 2 bulan. Sebuah kolam dapat menghasilkan ikan konsumsi ukuran 125 gr sebanyak 400 ? 500 kg.

Pembesaran pada keramba jaring apung lapis pertama

Pembesaan bawal air tawar mampu pula dilakukan pada kolam jaring apung (KJA). Caranya, siapkan sebuah kolam jaring apung lapis pertama; masukan 300 kg benih hasil pendedera III yang sudah diseleksi; beri pelet setiap hari secara adlibitum (beri waktu lapar & hentikan sesudah kenyang; lakukan panen sehabis 3 bulan. Sebuah keramba jaring apung dapat meghasilkan ikan konsumsi sebanyak 1,lima ? Dua ton.

SUMBER:

http://bdp-unhalu.Blogspot.CoM

http://agusrochdianto.Wordpress.Com

http://ebookbrowsee.Net

#Tag : Bawal

PEMBESARAN IKAN BAWAL BINTANG DI KARAMBA JARING APUNG (KJA)

SUMBER:

DUB-DJPB, 2014. Leaflet Pembesaran Ikan Bawal Bintang di Karamba Jaring Apung (KJA) di doowload dari website Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya pada laman  http://www.djpb.kkp.go.id/download/leaflet%20Ikan%20bawal%20bintang.pdf.

#Tag : Bawal

PEMBESARAN IKAN BAWAL BINTANG DI KARAMBA JARING APUNG (KJA)

SUMBER:

DUB-DJPB, 2014. Leaflet Pembesaran Ikan Bawal Bintang di Karamba Jaring Apung (KJA) di download dari website Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya pada laman http://www.djpb.kkp.go.id/download/leaflet%20Ikan%20bawal%20bintang.pdf

#Tag : Bawal