Loading Website
Diberdayakan oleh Blogger.

Panduan Dropship

Laporkan Penyalahgunaan

Kontributor

Memahami Teknik Pembuatan Garam Rakyat dengan Tehnologi Geomembran

Permasalahan yang ada pada produksi garam rakyat saat ini  adalah kurangnya kualitas dan kuantitas  terhadap kebutuhan garam nasional seirin...

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Random Posts

Recent Posts

Recent in Sports

Header Ads

Cloud Hosting Indonesia

Mahir Website

Easy import From China

The Power Of Wanita Idaman

Featured

Seni Menjadi Pedagang Online

Pembenihan Ikan Balashark

Ikan Balashark dengan nama daerah (local specific name) yaitu "Ridik Angus" atau "Batang Boro". Ikan ini dapat dijumpai diperairan sungai di Sumatera dan Kalimantan. Tubuh bagian punggung ikan blashark berwarna kelabu kehijauan, perut putih keperakan dan sirip berwarna keemasan dengan tepi berwarna hitam.

Ikan balashark mempunyai tingkah laku seperti bergerak cepat, melompat, menggali untuk meyimpanan makanan atau remah sampah, bersandar - sandar di dasar batu - batuan dan selain itu dapat mengeluarkan bunyi pada malam hari. Pada lingkungan pemeliharaan, ikan balashark menyukai tempat yang luas dan dengan banyak tumbuhan air. Ikan balashark bersifat omnivora. Hasil identifikasi makanan dalam usus ditemui udang kecil, larva serangga, cacing, kutu air, plankton dan tanaman air. Sedangkan dalam lingkungan pemeliharaan ikan ini dapat diberikan pakan buatan (pelet).
Ikan Balashark ( Balantiocheilus melanopterus Bleeker)

Ikan balashark di alam melakukan pemijahan pada ekspresi dominan penghujan yaitu pada waktu bagian atas air naik dan menggenangi daerah disekitarnya. Pada lingkungan pemeliharaan, ikan balashark dapat memijah apabila umur ikan sudah mencapai lebih dari tiga tahun menggunakan panjang baku 22 - 25 cm buat betina dan 15 - 20 cm buat jantan.

PEMATANGAN GONAD

Calon induk/induk balashark dimatangkan gonadnya dikolam (50 m2) atau bak tembok (6 m2) dengan kedalaman air tidak kurang dari 60 cm, kualitas air seperti oksigen terlarut > 3 ppm, pH 6 - 7,5 dan suhu 24 310C serta bebas dari bahan pencemaran.
Kolam dan bak tembok pemeliharaan ikan balashark

Pakan yang diberikan ialah pakan buatan sendiri dengan protein 35% (90%) atau pakan komersial (Protein 30%) dan pakan alami /cacing tanah (10%) dari jumlah pakan yang diberikan. Induk matang gonad biasa pada Bulan September - Maret atau musim hujan.
Induk balashark jantan dan betina yang telah matang gonad

PEMIJAHAN DENGAN RANGSANGAN

Pemijahan ikan balashark dengan rangsangan hormon atau induced spawning pada umumnya dilakukan terhadap jenis ikan yang tidak dapat memijah secara alami. Penyuntikan hormon ovaprim dan HCG dilakukan 2 kali. Penyuntikan pertama 0,15 ml ovaprim dan 50 ml HCG per kg bobot ikan atau 1/3 dosis. Suntikan ke dua 0,35 ml ovaprim dan 250 HCG atau 2/3 dosis. Interval penyuntikan pertama ke penyuntikan ke dua 5 jam. Setelah 9 - 11 jam kemudian ikan balashark akan ovulasi.
Penyuntikan hormon secara intamuscular

Hingga saat ini balashark belum dapat memijah secara alami. Pengeluaran telur maupun sperma dilakukan dengan cara stripping (pemijitan).
Pengeluaran telur dan sperma

Metoda pembuahan telur digunakan metode kering artinya proses pembuahan terjadi tanpa adanya media air hanya ada cairan ovarium.
Pencampuran sperma dan telur

INKUBASI TELUR DAN PEMELIHARAAN LARVA

Wadah untuk inkubasi telur biasa terbentuk corong. Kepadatan telur yang digunakan sekitar 9.000 - 12.000 butir per corong. Pada suhu optimal, telur akan menetas dalam waktu 13 - 16 jam. Panen larva dilakukan setelah berumur 1 hari.
Penebaran telur di corong penetasan dan pemeliharan larva ikan balashark di akuarium
Perkembangan telur

Wadah yang diperlukan untuk pemeliharaan larva yaitu wadah yang tembus pandang sehingga larva dapat dilihat dari luar. Larva mulai makan 4 - 5 hari setelah menetas. Ketinggian air dalam akuarium 15 - 20 cm. Pakan awal yang cocok untuk ikan balashark yaitu nauplii Artemia (100 - 200 μm). Sepuluh hari kemudian ikan balashark dapat diberi pakan alami yaitu Moina sp. (0,9 - 1,8 mm), Daphnia sp. (3,0 - 4,0 mm), dan Tubifex sp. (10 - 30 mm). Satu bulan kemudian larva sudah berukuran 2,5 - 3,0 cm).
Perkembangan larva ikan balashark

Sumber : Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Ikan Hias, Depok. 2012

Semoga Bermanfaat...

SOSIALISASI PELEPASAN IKAN RAINBOW KURUMOI

Guna lebih memperkaya jenis ikan rainbow yg tersebar pada rakyat, sudah didapatkan benih sebar Ikan Rainbow Kurumoi yg merupakan output domestikasi Kelautan dan Perikanan NOMOR 57/KEPMEN-KP/2018 mengenai PELEPASAN IKAN RAINBOW KURUMOI.

Sumber:

http://jdih.Kkp.Go.Id/

#Tag :

Alat Tangkap Ikan Ramah Lingkungan : Penangkapan Ikan Dengan Melukai Ikan

Jangkauan & kapasitas insan buat meraih ikan yg hayati, baik yg telah dilumpuhkan atau menggunakan cara lain dari kejauhan, dibatasi sang panjang lengannya. Implementasi paling sederhana mencapai jangkauan yang lebih jauh menggunakan maksud memungut atau mengumpulkan output tangkapannya merupakan menggunakan menggunakan tongkat (lance atau spear) dengan tujuan supaya ikan atau hewan akuatik yang terletak jauh menurut tangannya bisa dijangkau atau dikait.

Metoda penangkapan ini telah dikenal sejak jaman pra sejarah, tetapi metoda ini masih permanen digunakan pada perikanan konvensional (penangkapan ubur-ubur menggunakan memakai trisula) dan perikanan komersil modern sekarang (penangkapan ikan paus dengan menggunakan harpoon) (Brand, 1984).

1. JENISSPEAR DANLANCE

Alat penangkap ikan menggunakan bentuk yang sangat sederhana & primitif ini telah dikenal semenjak 10.000 tahun yang kemudian. Alat ini lebih berkembang dalam sport fishing, namun di beberapa Negara indera ini sudah nir boleh digunakan. Long line memakai alat ini hanya sebagai perlengkapan bantu, yaitu dipakai buat menangkap ikan yang supaya nir terlepas menurut pancingnya.

Alat tangkap Spears & Lance tidak mempunyai alat bantu spesifik.

Daerah Operasi Spears dan Lance

Daerah operasi spear dan lance yakni di perairan yang sangat dangkal seperti pelataran atoll

Cara Pengoperasian Spears dan Lance

Metoda menangkap ikan menggunakan alat ini tidaklah mudah, karena adanya refraksi cahaya berdasarkan 2 media yg tidak sama, selain membutuhkan teknik jua pengalaman. Cara pengoperasian alat ini yaitu menggunakan cara dihujam pribadi ke tubuh ikan.

Jenis Ikan Hasil Tangkapan

2. JENIS FISH PLUMMETS

Di atas telah dijelaskan bahwa tombak hanya  mampu digunakan pada perairan yang sangat dangkal, maka untuk menangkap ikan di perairan yang lebih dalam lagi menggunakan fish plummet.

Fish Plummets
Alat Bantu Penangkapan Fish Plummets

Alat bantu yg digunakan adalah seutas tali.

Daerah Operasi Fish Plummets

Daerah pengoperasian biasa pada wilayah yg lebih dalam menurut pelataran atoll.

Cara Pengoperasian Fish Plummets

Metoda yang dipakai sama menggunakan metoda menombak bedanya tangkai tombak diganti menggunakan seutas tali menggunakan panjang diadaptasi menggunakan kedalaman perairan.

Tiga. JENIS FISH COMB

Alat ini dianggap termasuk bentuk berdasarkan jenis penggaruk (rake), berbentuk datar, bercabang sejajar seperti dengan sisir rambut.

Fish Comb
Alat Bantu Penangkapan Fish Comb

Alat ini tidak mempunyai alat bantu

Daerah OperasiFish Comb

Alat ini tak jarang digunakan oleh nelayan pada wilayah perairan payau. Sangat efektif buat menangkap belut

Cara PengoperasianFish Comb

Jaman dahulu sebelum indera dilarang digunakan, indera ini dijatuhkan ke dasar bahari dari bahtera layar lalu ditarik sepanjang dasar perairan menggunakan memakai energi layar.

Jenis Ikan Hasil Tangkapan

4. JENIS PANAH DAN SEJENISNYA

Tombak dalam bentuknya yang kecil disebut panah yg dapat ditembakkan melalui sebuah busur panah. Busur & tali busur berfungsi sebagai indera pemindah dan melipatgandakan energi tangan dan bahu insan. Dengan memakai busur panah bisa melesat jauh menggunakan kecepatan yg sangat tinggi dibandingkan bila panah dilemparkan pribadi menggunakan tangan. Panah untuk menangkap ikan digunakan hampir di seluruh dunia termasuk Indonesia.

Panah dan Sejenisnya
Alat Bantu Penangkapan Panah dan Sejenisnya

Pada bentuknya yg terkini panah diberi tali, sebagai akibatnya entah tentang atau tidak sasaran panah masih mampu ditarik balik .

Daerah Operasi Panah dan Sejenisnya

Umumnya ikan yang tertangkap merupakan ikan-ikan yang berenang lambat pada bagian atas. Lantaran itu wilayah penangkapan ikan dengan memanfaatkan panah umumnya dilakukan di wilayah yang tenang dan jernih.

Cara Pengoperasian Panah dan Sejenisnya

Memanah ikan menurut jarak jauh sangatlah sulit, tak jarang poly melesetnya. Hal ini disebabkan adanya penetrasi cahaya, refraksi, efek angin, dan gerakan itu sendiri, sehingga memanah memerlukan keterampilan khusus & pengalaman. Untuk mengatasi hal ini banyak dibentuk panah dengan mata jamak (dua-tiga mata).

Jenis Ikan Hasil Tangkapan

lima. HARPOON

Harpoon sudah usang menggantikan tombak & panah, tidak saja dalam perikanan skala mini akan tetapi yg berskala besarpun poly yg memakai harpoon, terutama pada sport fishing & penangkapan ikan paus. Mata harpoon biasanya dapat dipisahkan berdasarkan tangkainya menggunakan jumlah mata 1 ? 3 buah, akan tetapi tetap dihubungkan dengan tali. Setelah harpoon tentang target mata harpoon tertinggal dalam tubuh target sedangkan tangkainya akan terlepas. Pada pengembangan selanjutnya harpoon dihubungkan menggunakan tali ke pelemparnya atau ke kapal. Harpoon modern yg ditembakkan dengan menggunakan senapan atau meriam, mata & tangkainya menyatu (tidak dipisah) (Brand, 1984).

Dalam perikanan komersil telah tidak digunakan lagi (kelestarian, terutama ikan paus) kecuali buat penangkapan ikan - ikan eksklusif yg memiliki nilai individual yang tinggi misalnya ikan paus & ikan layaran. Penangkapan ikan paus secara internasional sudah tidak boleh menggunakan alasan buat menghindari kepunahan, kecuali Negara Jepang menggunakan berbagai alasan sampai sekarang masih melakukan penangkapan ikan paus. Hanya penangkapan ikan layaran & hiu masih poly dilakukan hampir pada semua global dimulai menurut Mediterranean, seluruh pantai Atlantic, sepanjang pantai California, Peru, Chili, Jepang, Taiwan, China, India hingga Afrika.

Harpoon

Model Harpoon
Alat Bantu Penangkapan Harpoon

Harpoon biasa memakai tali yg dikaitkan dalam mata harpoon agar target bisa menggunakan mudah ditarik ke atas kapal.

Daerah Operasi Harpoon

Harpoon dapat dipakai di perairan dangkal juga perairan dalam.

Cara Pengoperasian Harpoon

Harpoon berbeda dengan tombak entah dilengkapi dengan tali atau tidak, tetapi keduanya dapat dilemparkan menggunakan tangan atau menggunakan busur.

Jenis Ikan Hasil Tangkapan

Ikan Paus

6. JENIS SUMPIT DAN BLOW GUN

Umumnya sumpit digunakan untuk berburu burung pada hutan belantara. Hanya Thailand, India Selatan & Filipina yang sering menggunakan indera ini buat menangkap ikan. Sumpit terbuat menurut batang bamboo atau pipa besi. Panjang sumpit kurang lebih 1,8 meter.

Sumpit dan Blow Gun
Alat Bantu Penangkapan

Pada jaman dahulu buat berburu fauna besar mata sumpit diberi racun.

Daerah Operasi

Alat tangkap ini biasa dipakai oleh nelayan pada pesisir dekat hilir sungai.

Cara Pengoperasian

Mata sumpit dipasang pada ujung pipa. Mata sumpit ditembakkan dengan satu hembusan kuat.

Jenis Ikan Hasil Tangkapan

Sumber

Semoga Bermanfaat...

SOSIALISASI PELEPASAN IKAN LELE MUTIARA

Guna lebih memperkaya jenis & varietas Ikan Lele yang tersebar pada rakyat, telah dihasilkan Ikan Lele Mutiara sebagai jenis ikan baru yg merupakan output kegiatan pemuliaan Ikan Lele melalui output aktivitas pemuliaan yang dilakukan oleh Balai Penelitian Pemuliaan Ikan Sukamandi.

Dalam rangka memperkenalkan Ikan Lele Mutiara menjadi komoditas unggul baru dalam perikanan budidaya guna menunjang peningkatan produksi perikanan budidaya serta peningkatan produksi Ikan Lele nasional, pendapatan, dan kesejahteraan pembudidaya ikan, perlu melepas Ikan Lele Mutiara. Telah diterbitkan Keputusan Menteri Kelautan & Perikanan NOMOR 77/KEPMEN-KP/2015 tentang PELEPASAN IKAN LELE MUTIARA.

Sumber:

http://jdih.Kkp.Go.Id/

#Tag :

Pembenihan Ikan Buntal Air Tawar

Ikan buntal air tawar (Tetraodon palembangensis) adalah salah satu spesies ikan air tawar yang unik. Keunikan ikan ini terletak pada bentuk tubuhnya yang bulat dan kemampuannya mengembung ketika menghadapi stress atau gangguan dari luar.

Ikan ini asal berdasarkan Asia khususnya Indonesia & ditemukan pada poly perairan umum pada Sumatera. Upaya domestikasi diperlukan dalam rangka pemanfaatan ikan secara berkelanjutan sehingga pengetahuan persyaratan perilaku hayati ikan pada alam menjadi panduan.

PEMELIHARAAN INDUK

Calon induk ikan buntal air tawar (Tetraodon palembangensis) yang dipelihara memiliki bobot berkisar 150 - 200 gram/inividu. Calon induk ditempatkan pada akuarium berukuran 60 x 70 x 50 cm. Di dalam akuarium ditempatkan substrat berupa batu pipih yang bertujuan sebagai tempat peletakan telur.

PAKAN DAN PEMBERIAN PAKAN

Calon induk ikan buntal air tawar diberi pakan berupa cacing tanah dan ikan teri. Pemberian pakan dilakukan pada pagi hari secara ad libitum (sekenyangnya).
Cacing tanah dan ikan teri sebagai pakan calon induk ikan buntal air tawar

REPRODUKSI

Reproduksi ikan buntal air tawar dilakukan melalui pemijahan. Proses pemijahan terjadi secara alamiah dalam induk yg sudah matang gonad. Penampakan morofologi pada induk yg telah matang terlihat berdasarkan bentuk tubuh yg sudah membulat. Calon induk diletakkan dalam akuarium secara berpasangan. Pada akuarium ditempatkan substrat berupa batu pipih yang bertujuan untuk tempat peletakkan telur.

Pemijahan yang dilakukan oleh buntal air tawar terjadi parsial. Dalam 1 periode, sepasang ikan bisa melakukan 4 kali proses pemijahan dengan selang waktu memijah berkisar 14 - 18 hari. Jumlah telur (fekunditas) yang dihasilkan lebih berdasarkan 1000 - 1900 butir. Derajat pembuahan tertinggi sebanyak 96% dan derajat penetasan tertinggi sebanyak 78,6%. Bentuk telur ikan buntal air tawar pipih dalam bagian bawah dan konveks di bagian atas, dengan rona bening transparan. Pada telur jua terlihat adanya lapisan minyak & umum terjadi dalam telur yg berada pada substrat.

Bentuk telur ikan buntal air tawar
PENETASAN TELUR DAN PEMELIHARAAN LARVA

Telur yang dihasilkan dari proses pemijahan kemudian dipindahkan dari substrat dan ditempatkan pada akuarium. Persiapan wadah dilakukan dengan menyiapkan akuarium berukuran 20x40 cm dengan ketinggian air 10 - 15 cm. Air yang disiapkan terlebih dahulu ditambahkan dengan garam sebanyak 2 ppt dan diberi MB (Methylen Blue). Garam digunakan dengan tujuan mempermudah proses (lisin/luruh) cangkang telur, sedangkan MB digunakan untuk mencegah infeksi jamur.

Telur menetas pada hari ke-6 hingga 13, dengan dua cara yaitu cangkang mengalami lisis yakni cangkang robek karena gerakan ekor larva  yang akan keluar, atau cangkang robek karena gerakan kepala larva yang akan keluar.

a). Larva baru menetas; b). Larva yang sudah berkembang
PEMELIHARAAN BENIH

Benih yang dihasilkan setelah pemeliharaan selama 15 hari ditempatkan pada wadah akuarium berukuran 60 x 70 x 50 cm dengan kepadatan 10 ekor/liter. Pada hari ke-15 hingga 30 ikan diberi Culex sp. Selanjutnya ikan dapat diberi pakan berupa cacing tanah dan ikan teri yang dicacah sesuai bukaan mulutnya.

Benih ikan buntal air tawar
Pembeihan ikan buntal air tawar tidak hanya sampai disini, karena banyak tantangan bai dari faktor lingkungan maupun penyakit. Untuk itu, keberhasilan pemijahan dan pembenihan ikan buntal air tawar ini hendaknya juga dibarengi dengan pemeliharaan yang baik agar dihasilkan benih yang sehat dan dapat dibudidayakan secara berkelanjutan.

Sumber : Pembenihan ikan Buntal Air Tawar, Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Ikan Hias Depok

Semoga Bermanfaat...

SOSIALISASI PROGRAM GEMA SATU KATA

SUMBER:

http://kkp.Go.Id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/kkp/NARASI TUNGGAL/Gema Satu Kata 1.Jpeg

#Tag :

Berbagai Metode Dalam Penyusunan Karya Tulis Ilmiah (KTI)

Karya tulis ilmiah adalah karangan yg berisi gagasan ilmiah yg tersaji secara ilmiah dan menggunakan bentuk & bahasa ilmiah. Karya tulis ilmiah mengusung pertarungan keilmuan. Materi yang dituangkan pada goresan pena ilmiah berupa gagasan-gagasan ilmiah, baik berupa output kajian ilmiah juga hasil-output penelitian yang tersaji dalam karya tulis ilmiah. Gagasan-gagasan itu adalah gambaran perkembangan ilmu pengetahuan yg terekam pada goresan pena ilmiah.

Ilustrasi Karya Tulis Ilmiah

Secara lebih singkat, karya tulis ilmiah adalah karangan yg menyajikan berita generik yg bisa dibuktikan kebenarannya secara ilmiah & ditulis dengan metodologi yg sahih. Dalam Karya Tulis Ilmiah

Metode penelitian adalah metode buat menciptakan tulisan yg menggambarkan rancangan penelitian, meliputi mekanisme atau langkah-langkah yg harus ditempuh, ketika penelitian, asal data, serta menggunakan cara apa data tadi diperoleh dan diolah/dianalisis.

METODE PENELITIAN DALAM KARYA TULIS ILMIAH (KTI)

Secara garis besar metode dalam penelitian KTI terbagi menjadi metode penelitan Kuantitatif dan Metode Penelitian Kualitatif, lebih jelasnya bisa dipandang pada tabel berikut :

A. Metode Penelitian Kuantitatif

Metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang menggunakan analisis data bersifat kuantitatif/statistik buat menguji hipotesis yg sudah ditetapkan. Biasanya metode penelitian kuantitatif digunakan buat meneliti populasi atau sampel tertentu yang mana teknik pengambilan sampel tadi dilakukan secara rambang. Sedangkan cara buat mengumpulkan data pada penelitian kuantitatif merupakan dengan memakai instrumen penelitian.

Aksioma atau pandangan dasar dalam penelitian kuantitatif mencakup sifat empiris, hubungan peneliti dengan yg diteliti, interaksi variabel, kemungkinan generalisasi, dan peranan nilai. Sifat realitas pada penelitan kuantitatif harus dapat diklasifikasikan, konkrit, teramati, & terukur. Hubungan peneliti dengan yang diteliti wajib bersifat independen agar terbangun objektivitas yang tinggi. Kemudian hubungan variabel satu dengan variabel yg lainnya dalam penelitian yang menggunakan metode kuantitatif akan membentuk hubungan sebab akibat. Metode penelitain kuantitatif kemungkinan besar akan membangun generalisasi & cenderung bebas nilai lantaran data yg didapatkan cenderung objektif.

A.1 Metode Kuantitatif Experiment: TRUE EXPERIMENT

Dikatakan true experiment (eksperimen yang sebenarnya/betul-benar ) lantaran pada desain ini peneliti bisa mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Dengan demikian validitas internal (kualitas aplikasi rancangan penelitian) bisa sebagai tinggi. Ciri primer menurut true experimental merupakan bahwa, sampel yang digunakan buat eksperimen maupun menjadi grup kontrol diambil secara random (rambang) menurut populasi eksklusif. Jadi cirinya adalah adanya kelompok kontrol dan sampel yang dipilih secara secara acak.

A.2 Metode Kuantitatif Experiment : QUASI EXPERIMENT

Bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan berdasarkan true experimental design, yang sulit dilaksanakan. Desain ini memiliki grup kontrol, namun tidak bisa berfungsi sepenuhnya buat mengontrol variabel-variabel luar yang menghipnotis pelaksanaan eksperimen.

A.3 Metode Kuantitatif Experiment : SUBJEK TUNGGAL

Penelitian menggunakan subjek tunggal merupakan penelitian eksperimen yg dilaksanakan untuk mengetahui seberapa besar impak dari suatu perlakuan (treatment) yg diberikan pada subjek secara berulang-ulang dalam waktu tertentu.

Penelitian subjek tunggal adalah penelitian yang dilakukan untuk mengkaji perilaku individu secara mendalam dan berkelanjutan. Sehingga penelitian dengan subjek tunggal menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari analisis tingkah laku. Strategi penelitian yang dikembangkan dalam penelitian subjek tunggal tersebut untuk mendokumentasikan  perubahan tingkah laku subjek secara individual.

Penelitian subjek tunggal dilakukan ketika ada kelainan perilaku dari individu di luar kebiasaan. Kelainan perilaku tersebut terjadi secara konsisten dan berakibat buruk, sehingga dilakukanlah penelitian untuk mengkaji perilaku subjek. Dalam penelitian subjek tunggal dikenal istilah target behavior yang merupakan target sasaran untuk diteliti perilakunya. Perilaku yang diteliti tersebut mencakup pikiran perasaan atau perbuatan yang dapat dicatat  dan diukur.

A.4 Metode Kuantitatif Non Experiment : DESKRIPTIF

Menurut Whitney (1960),  metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan kegiatan, sikap, pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh dari suatu fenomena. Penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang berusaha menggambarkan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya (Best, 1982:119).

A.4 Metode Kuantitatif Non Experiment : KOMPARATIF

Metode Komparatif merupakan metode yg digunakan dalam penelitian yg diarahkan buat mengetahui apakah antara dua variable ada disparitas pada suatu aspek yg diteliti. Dalam penelitian ini tidak ada manipulasi dari peneliti. Penelitian dilakukan secara alami, dengan mengumpulkan data dengan suatu instrument. Hasilnya dianalisis secara statistik buat mencari disparitas variable yang diteliti.

A.5 Metode Kuantitatif Non Experiment : KORELASI

Metode Korelasi adalah suatu penelitian yg dilakukan buat mendeskripsikan dua atau lebih kabar-informasi dan sifat-sifat objek yang di teliti. Penelitian dilakukan buat membandingkan persamaan & perbedaan 2 atau lebih informasi tadi menurut kerangka pemikiran tertentu.

A.6 Metode Kuantitatif Non Experiment : SURVEI

Menurut Zikmund (1997) “metode penelitian survei adalah satu bentuk teknik penelitian di mana informasi dikumpulkan dari sejumlah sampel berupa orang, melalui pertanyaan-pertanyaan”, menurut Gay & Diehl (1992) “metode penelitian survei merupakan metode yang digunakan sebagai kategori umum penelitian yang menggunakan kuesioner dan wawancara”, sedangkan menurut Bailey (1982) “metode penelitian survei merupakan satu metode penelitian yang teknik pengambilan datanya dilakukan melalui pertanyaan – tertulis atau lisan”.

A.7 Metode Kuantitatif Non Experiment : Ex Post facto

Metode Ex post Facto adalah metode yang digunakan dalam penelitian yang meneliti hubungan sebab akibat yang tidak dimanipulasi oleh peneliti. Adanya hubungan sebab akibat didasarkan atas kajian teoritis, bahwa suatu variable tertentu mengakibatkan variable tertentu.

B. Metode Penelitian Kualitatif

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti kondisi objek yang alamiah dimana peneliti merupakan instrumen kunci. Pengambilan sampel untuk penelitian yang menggunakan metode kualitatif dilakukan secara purposive dan snowball. Teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi kemudian dianalisis secara induktif. Hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

Aksioma atau pandangan dasar pada penelitian kualitatif terdiri dari hal yang sama dengan kuantitatif tetapi memiliki perbedaan sifat. Dalam metode kualitatif, sifat realitas dipandang memiliki makna ganda, menyeluruh, dinamis, dan merupakan hasil konstruksi dan pemahaman. Hubungan peneliti dengan yang diteliti terjalin secara interaktif, tujuannya adalah untuk memperoleh makna dari pengumpulan data. Hubungan antarvaribel dalam metode penelitian kualitatif adalah hubungan timbal balik atau interaktif. Dalam penelitian kualitatif, biasanya generalisasi hanya mungkin terbentuk dalam ikatan konteks dan waktu tertentu. Hasil penelitian biasanya terikat nilai-nilai yang dibawa peneliti dan sumber data.

B1. Metode Kualitatif Interaktif : ETNOGRAFI

Menurut Miles & Hubberman seperti yang dikutip oleh Lodico, Spaulding & Voegtle dalam bukunya Methods in Educational Research From Theory to Practice, disebutkan bahwa etnografi berasal dari bahasa Yunani ethos dan graphos. Yang berarti tulisan mengenai kelompok budaya. Sedangkan Menurut Le Clompte dan Schensul etnografi adalah metode penelitian yang berguna untuk menemukan pengetahuan yang terdapat atau terkandung dalam suatu budaya atau komunitas tertentu.

B2. Metode Kualitatif Interaktif : FENOMENOLOGIS

Istilah fenomenologis berasal dari bahasa Yunani, yaitu phainomenon (penampakkan diri) dan logos (akal). Ilmu tentang penampakan berarti ilmu tentang apa yang menampakkan diri pada pengalaman subjek. Donny Gahrial Adian dalam buku Pengantar Fenomenologi menyebutkan bahwa fenomenologis adalah sebuah studi tentang fenomena-fenomena atau apa saja yang tampak. Dengan kata lain fenomenologi merupakan mendapatkan penjelasan tentang realitas yang tampak.

B3. Metode Kualitatif Interaktif : STUDI KASUS

Menurut Bogdan dan Bikien (1982) studi kasus merupakan pengujian secara rinci terhadap satu latar atau satu orang subjek atau satu tempat penyimpanan dokumen atau satu peristiwa tertentu. Surachrnad (1982) membatasi pendekatan studi kasus sebagai suatu pendekatan dengan memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan rinci.

B4. Metode Kualitatif Interaktif : TEORI DASAR

Jujun S. Suriasumantri (1985) menyatakan bahwa penelitian dasar atau murni adalah penelitian yang bertujuan menemukan pengetahuan baru yang sebelumnya belum pernah diketahui.

B5. Metode Kualitatif Interaktif : STUDI KRITIS

Metode Studi kritis adalah metode yang digunakan dalam penelitian yang berkembang dari teori kritis, feminis, ras dan pascamodern yang bertolak dari asumsi bahwa pengetahuan bersifat subjektif. Peneliti kritis memandang bahwa masyarakat terbentuk oleh orientasi kelas, status, ras, suku bangsa, jenis kelamin dan lain-lain. Peneliti feminis biasanya memusatkan perhatiannya pada masalah jender, ras, sedangkan peneliti pascamodern memusatkan pada institusi sosial dan kemasyarakatan.

B6. Metode Kualitatif Non Interaktif : ANALISIS KONSEP

Menurut Peter Salim dalam kamus besar Bahasa Indonesia (1990:61) analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (perbuatan, karangan dan sebagainya) untuk mendapatkan fakta yang tepat (asal-usul, sebab, penyebab, sebenarnya, dan sebagainya)”.

Sedangkan pengertian konsep menurut Woodruf  adalah suatu gagasan/ide yang relatif sempurna dan bermakna, suatu pengertian tentang suatu objek, produk subjektif yang berasal dari cara seseorang membuat pengertian terhadap objek-objek atau benda-benda melalui pengalamannya (setelah melakukan persepsi terhadap objek/benda).

Dari dua definisi tersebut dapat simpulkan bahwa definisi metode analisis konsep adalah penelitian yang memfokuskan kepada suatu konsep yang telah ada sebelumnya, agar dapat di fahami, digambarkan, dijelaskan dan implementasinya di lapangan.

B7. Metode Kualitatif Non Interaktif : ANALISIS SEJARAH

Metode analisis sejarah atau penelitian historis menurut Jack. R. Fraenkel & Norman E. Wallen, 1990 : 411 dalam Yatim Riyanto, 1996: 22 dalam Nurul Zuriah, 2005: 51 adalah penelitian yang secara eksklusif memfokuskan kepada masa lalu. Penelitian ini mencoba merenkonstruksi apa yang terjadi pada masa yang lalu selengkap dan seakurat mungkin, dan biasanya menjelaskan mengapa hal itu terjadi. Dalam mencari data dilakukan secara sistematis agar mampu menggambarkan, menjelaskan, dan memahami kegiatan atau peristiwa yang terjadi beberapa waktu lalu.

Sumber : Materi diklat KTI

Semoga bermanfaat...

PEMBANGUNAN INSTALASI BUDIDAYA IIKAN LEPAS PANTAI

SUMBER:

https://kkp.Go.Id/infografis-lebih jelasnya/516-pembangunan-instalasi-budidaya-ikan-tanggal-pantai-offshore-aquaculture

#Tag :

Penggunaan Vaksin Pada Ikan

Budidaya ikan tak lepas dari beberapa kendala yg wajib dilalui & dipecahkan. Salah satu penghambat dalam budidaya perikanan merupakan adanya penyakit yg menyerang ikan. Cara penanganan ikan yg sakit (atau pengendalian penyakit) bisa menggunakan pencegahan maupun pengobatan.

Obat dan antibiotika efektif pada pengobatan penyakit parasitikdan bakterial, namun antibiotika mengakibatkan masalah, diantaranya resistensi bakteri, residu antibiotika di ikan (buat keamanan pangan) & residu antibiotika pada perairan yg mengakibatkan kerusakan lingkungan. Karena itulah beberapa produk perikanan Indonesia pada tolak pasar Uni Eropa karena terdapat sisa antibiotik.

Cara yg paling murah & efisien pada pengendalian penyakit merupakan dengan pencegahan. Mencegah timbulnya penyakit dapat dengan pengelolaan lingkungan, penggunaan pakan yg tepat mutu, tepat jumlah,& tepat pemberiannya. Salahsatu cara pencegahan yang kini sudah mulai diaplikasikan merupakan dengan cara mengakibatkan kekebalan tubuh.

Gerakan Vaksinasi Ikan
Kekebalan pada ikan dapat ditimbulkan baik dengan menggunakan vaksin maupun dengan menggunakan imunostimulator lain. Prinsip dasar vaksinasi yaitu memasukkan vaksin/antigen kedalam tubuh ikan sehingga antigen tersebut merangsang system imun tubuh ikan untuk memproduksi antibodi(kekebalan specifik). Dengan hanya 1 atau dua kali pemberian vaksin biasanya daya tahan tubuh/kekebalan akan bertahan sampai akhir masa pemeliharaan ikan. Vaksinasi memiliki beberapa keunggulan, yaitumampu menggantikan antibiotik, tidak ada dampak negatifpada ikan, tanpa residu berbahaya, tidak membuat patogen resisten, serta bisa diterima pasar (ekspor). (sumber)

Mengapa VAKSINASI IKAN..??

Dalam budidaya oerikanan faktor yang diperlukan buat memperoleh kemungkinan pencapaian Survival Rate (SR) tertinggi, yaitu:

  1. Nutrisi yang baik
  2. Benih berkualitas yang baik
  3. Cara penanganan dan budidaya yang baik
  4. Diterapkan manajemen kesehatan
  5. Vaksin merupakan metode terbaik untuk meningkatkan SR dan keuntungan budidaya ikan.

Apa itu VAKSIN..?

Suatu produk biologi yang terbuat berdasarkan mikroorganisme, komponen tersebut yg sudah dilemahkan, dimatikan atau direkayasa genetika dan bermanfaat untuk merangsang kekebalan tubuh secara aktiv.

Persyaratan VAKSIN yang ideal

Penggunaan vaksin pada ikan budidaya wajib memperhatikan beberapa faktor sebagai akibatnya dalam penggunaan vaksin akan sempurna guna dan manfaat. Adapun persyaratan vaksin yg ideal merupakan menjadi berikut :

  1. Aman bagi ikan, lingkungan air dan konsumen
  2. Vaksin harus spesifik untuk pathogen tertentu
  3. Vaksin harus dapat melindungin ikan dalam waktu yang lama minimal satu siklus produksi
  4. Mudah didapat, mudah diterapkan dan ekonomis
  5. Terdaftar di Kementerian Kelautan dan Perikanan

Pertimbangan dalam melakukan VAKSINASI IKAN

  1. Spesies ikan
  2. Status sistem imun
  3. Siklus produksi dan siklus hidup
  4. Penyakit apa yang akan dikendalikan
  5. Kapan wabah penyakit biasa terjadi
  6. Tingkat  teknologi yang diterapkan
  7. Lingkungan (temperature)
  8. Faktor-faktor stress
  9. Nutrisi

Metode VAKSINASI IKAN

  1. Perendaman
  2. Media Pakan
  3. Penyuntikan

Hal-hal yang perlu diketahui saat aplikasi VAKSIN pada ikan, antara lain :

Beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan V AKSINASI IKAN :

  1. Pemberian vaksin pada ikan melalui teknik yang direkomendasikan misalkan melalui penyuntikan, perendaman atau melalui pakan.
  2. Untuk pemberian vaksin yang memiliki proteksi yang relatif singkat (beberapa hari atau minggu) harus diperlukan vaksinasi ulang (booster).
  3. Pemberian vaksin harus mempertimbangkan umur/ukuran ikan yang rentan terhadap jenis penyakit yang menjadi target untuk dicegah, serta saat/musim muncul penyakit tersebut.
  4. Perhatikan dan ikuti prosedur transportasi, penyimpanan dan pemberian vaksin sesuai dengan yang direkomendasikan.

  1. Bila pemberian vaksin melalui perendaman atau pakan sebaiknya ikan telah berumur 1 minggu atau lebih
  2. Pemberian vaksin dengan penyuntikan maka ukuran jarum suntik harus disesuaikan dengan ukuran ikan
  3. Ikan harus dalam kondisi sehat (tidak sakit/stress)
  4. Suhu air relatif hangat (diatas 25ºC) karena respon antibodi ikan akan lebih cepat
  5. Air yang digunakan untuk aplikasi vaksin dan pemeliharaan harus bebas dari polutan

Perbandingan Keunggulan dan Kelemahan metode VAKSINASI IKAN

Beberapa VAKSIN IKAN yg digunakan buat akuakultur di Indonesia

Aplikasi VAKSINASI IKAN

* TEKNIK PERENDAMAN

Penggunaan Vaksin KV3 untuk pencegahan penyakit Koi Herves Virus (KHV)
Vaksin KV3 untuk penyakit Koi Herves Virus

  1. Pilih ikan yang akan divaksin adalah hanya ikan mas yang dalam kondisi sehat, dengan bobot minimal 10 gr/ ekor dan umur minimal 3 bulan sejak menetas.
  2. Jumlah ikan yang akan divaksin sebanyak 250 – 300 Kg atau sekitar 25.000 – 30.000 ekor ( @ 10 gr ) per 100 ml vaksin KV 3 ( per botol ).
  3. Siapkan bak metal/ fiberglass/kolam keramik untuk proses vaksinasi dengan kapasitas  minimal  1500 liter.
  4. Isi dengan  air sumur atau air tampungan hujan ( lebih baik yang sudah diendapkan lebih dahulu ) sebanyak 1000 liter.
  5. Jaga parameter kondisi air dengan kisaran suhu 200C - 250C.
  6. Gunakan aerator, water pump dan es balok jika diperlukan untuk menjaga kestabilan parameter air
  7. Siapkan vaksin KV 3 beku 100 ml di dalam wadah freezer/ ice cooler.
  8. Masukan benih ikan mas yang sudah dipersiapkan untuk divaksin sebanyak 250- 300 Kg atau sekitar  25.000 – 30.000 ekor ( @ 10 gr )  ke dalam bak vaksinasi tersebut.
  9. Pelarutan vaksin dilakukan dengan cara memasukan botol vaksin yang dalam keadaan beku,  lalu buka tutupnya dan langsung masukan ke dalam tangki vaksinasi sambil digoyang2kan hingga larut seluruhnya.
  10. Laksanakan proses vaksinasi selama 45 - 60 menit sejak seluruh vaksin larut.
  11. Jaga parameter kondisi air agar tetap stabil selama proses vaksinasi ( suhu 200C - 250C, kandungan oksigen terlarut 6 ppm, ph 6,8 – 7,4 ).
  12. Setelah selesai proses vaksinasi 45 - 60 menit, pindahkan benih ikan mas  tersebut  ke bak penampungan.
  13. Larutan bekas rendaman masih dapat digunakan 1 kali lagi dengan jumlah ikan yang sama.
Teknik vaksinasi ikan menggunakan perendaman

* TEKNIK PENYUNTIKAN

Penggunaan Vaksin Anti Aeromonas dan Vaksin Streptococcus
Vaksin untuk Aeromonas

  1. Teknik ini cocok untuk calon induk atau induk ikan.
  2. Aplikasi dapat dilakukan secara intraperitoneal (i.p)/ bagian perut atau intramuskuler (i.m)/ bagian otot.
  3. Dosis yang diberikan adalah 0.1-0.2 ml/kg bobot ikan.

Pemberian vaksin menggunakan teknik penyuntikan

* TEKNIK ORAL (PEMBERIAN PAKAN)

Pemberian vaksin dengan teknik oral (pemberian pakan)

  1. Larutkan progol dalam air hangat, 2-3 gr progol dengan 1 gelas air. Fungsinya sebagai perekat.
  2. Campurkan dengan vaksin 3 ml
  3. Campurkan ke dalam pakan untuk 1kg pakan
  4. Dikering anginkan dan siap diberikan ke ikan
  5. Pemberian vaksin melalui pakan dilakukan selama 5 hari berturut-turut

sumber : Astuti, SP. Aplikasi Vaksin. Laboratorium Kesehatan Ikan & Lingkungan Balai Pengembangan Teknologi Perikanan & Kelautan

Semoga Bermanfaat...

PENGENDALIAN DAN PENANGGULANGAN HAMA PENYAKIT PADA IKAN BAUNG

Alternati buat mencegah kepunahan ikan baung di alam bebas dan menaikkan pendapatan petani ikan, melalui aktivitas budidaya, budidaya ikan baung dapat menggunakan karamba atau di kolam. Ketersedian benih yang cukup dan bermutu, selain buat keperluan budidaya, dapat jua buat restoking pada perairan generik, sebagai akibatnya ketersediaan ikan tersebut tetap lestari.. Untuk itu, perlu adanya upaya pembenihan diantaranya melalui teknik pemijahan ikan menggunakan sistem rangsangan hormon.

Hasil benih menurut pembenihan ternyata belum juga memenuhi kebutuhan buat pembenihan atau pembesaran. Usaha pembenihan dan pembesaran ikan baung masih mengalami banyak sekali kendala, sebagai akibatnya keterangan mengenai teknologi budidaya & pencegahan hama penyakitnya sangat dibutuhkan.

Taksonomi

Ikan baung diklasifikasikan ke pada :

Phylum : Chordata

Kelas : Pisces

Sub?Kelas : Teleostei

Ordo : Ostariophysi

Sub?Ordo : Siluroidae

Famili : Bagridae

Genus : Macrones

Spesies : Macrones nemurus CV (Saanin, 1968)

Menurut Imaki et al. (1978), ikan baung dimasukkan pada Genus Mystus dengan spesies Mystus nemurus CV.

Marfologi

Ikan baung mempunyai bentuk tubuh panjang, licin, & nir bersisik; kepalanya kasar & depres menggunakan tiga pasang sungut pada sekeliling verbal dan dekat ubang pernafasan, sedangkan panjang sungut rahang atas hamper mencapai sirip dubur. Pada sirip dada & sirip punggung, masing-masing masih ada duri patil. Ikan baung memiliki sirip lemak (adipose fin) di belakang sirip pungung. Sirip ekor berpingiran tegak & ujung ekor bagian atas memanjang menyerupai bentuk sungut. Bagian atas ketua dan badan berwarna coklat kehitam-hitaman hingga pertengahan sisi badan & memutih kearah bagian bawah. Panjang tubuh sanggup mencapai 50 centimeter (Webber dande Beaufort,1965 & Tang 2000).

Habitat

Ikan baung banyak hidup pada perairan tawar, seperti sungai dan danau, jua terdapat di perairan payau muara sungai. Ikan baung menyukai loka-tempat yang tersembunyi dan nir aktif keluar berkisar antara 26-30?C, pH berkisar antara 4 ? 9, kandungan oksigin terlarut optimal lima-6 ppm.

Pola Pertumbuhan

Pertumbuhan ikan baung merupakan allomtrik. Pertambahan berat lebih cepat menurut dalam pertambahan panjang badan. Sedangkan berdasarkan jenis kelamin, pertumbuhan ikan baung jantan berpola isometrik, dimana pertambahan berat sebanding dengan pertambahan panjang badan. Dengan demikian , factor makanan memegang peranan yg sangat krusial. Jika ikan baung semakin banyak menerima kuliner, maka pertumbuhan beratnya semakin tinggi. Karena itu ikan baung ukuran besar cenderung militan mencari makan sebagai akibatnya pertumbuhannya berpola allometrik. Factor lain yang mensugesti pertumbuhan ikan baung adalah kematangan gonad. Ikan baung betina memiliki pola pertumbuhan allometrik. Hamper 77% ikan baung betina mengandung telur sehingga berat telur tersebut menghipnotis pola pertumbuhannya. Hal ini juga mengakibatkan pola pertumbuhan ikan baung (jantan dan betina ) berpola allometrik.

Kebiasaan Makan

Pada umumnya ikan memiliki kemampuan menyesuaikan diri yang tinggi terhadap makanan & pemanfaatan kuliner yang terserdia disuatu perairan. Dengan mengetahui kebiasaan makan ikan, maka kita bisa mengetahui interaksi ekologi organisme pada suatu perairan, misal bentuk-bentuk pemangsaan persaiangan makanan dan rantai makanan. Beberapa penelitian mengambarkan bahwa ikan baung termasuk jenis ikan karnivora menggunakan susunan makanan terdiri atas ikan, insekta,udang, annelida, nematoda, detritus, sisa-sisa flora, atau organik lainnya. Makanan utama ikan baung dewasa terdiri atas ikan dan insekta, sedangkan kuliner primer anakan ikan baung hanya berupa insekta. Djajadiredja et al .(1977) mengemukakan bahwa ikan baung termasuk jenis ikan omnivora menggunakan makanan terdiri atas Dari komposisi organisme yg dijumpai dalam isi lambung ikan baung ternyata bahwa ikan initergolong jenis ikan pemakan segala (hewan pemakan daging dan tumbuh-tumbuhan) dengan kesamaan dalam jenis insekta air & ikan ini mengarah kepemakan daging (karnivora).

Pemijahan/Penyuntikan

Pemijahan baung dilakukan secara protesis (penyuntikan) atau semi alami. Induk ikan baung betina dan jantan yang telah diseleksi dan disimpan pada wadah yang terpisah. Untuk penyuntikan ikan dalam pemijahan digunakan hormon ovaprim menggunakan dosis 0,6-0,9 ml/kg betina dan jantan 0,5 mililiter/kg. Penyuntikan dilakukan dua kali, yakni penyuntikan pertama ? Bagian dan suntikan ke 2 ? Bagian, interfal waktu penyutikan pertama & ke 2 antara 6-12 jam. Induk betina yang sudah ovulasi lebih kurang 6-8 jam setelah penyuntikan ke 2, dilakukan striping (pengurutan telur). Untuk mendapatkan sperma, ikan jantan dibedah, lalu testis dicuci/dibersihkan dari darah dan lemak yg melakat. Selanjutnya sperma dilarutkan pada larutan NaCl 0,9% sebesar 1/2 bagian. Bilaterlalu pekat, tmabahkan NaCl sampai larutan berwarna putih susu agak encer. Campurkan sperma sedikit-sedikit kedalam telur aduk menggunakan rata.

Pemeliharaan Larva

Telur yg telah menetas dipanen larva yang dihasilkan dipindahkan ke dalam akuarium pemeliharaan larva. Faktor krusial pada penebaran atau pemeliharaan merupakan padat penebaran, padat penebaran buat larva ikan baung berkisar antara 10-20 ekor/liter air. Penebaran larva dilakukan 1-lima hari sesudah pengisian air dalam wadah pemeliharaan.Hal ini dimaksudkan buat menginkubasi air sehingga dapat memotong siklus hayati organisme patogen yg mungkin masih ada pada media itu.

Larva ikan baung berumur 1-lima hari bisa diberi pakan berupa Artemia salina atau Moina sp, dengan kepadatan 1-2 ekor/mililiter. Pada waktu berumur 3-8 hari, larva ikan baung sudah dapat dibericincangan cacing Tubifex sp dan Daphnia sp. Ketika umur ikan baung 7/8 hari larva ikan baung dibrikan pakan cacing Tubifex sp. Sebanyak 10 mg/ekor. Pemeliharaan ini selama kurang lebih 14 hari.

Pendederan

Pendederan benih baung adalah salah satu termin kegiatan pembenihan buat menerima benih baung yg siap dibesarkan. Pendederan benih baung biasanya dilakukan pada bak atau kolam pendederan. Persiapan kolam, pemupukan juga pemeliharaan benih baung selama pada kolam pendederan, sama seperti yang biasa dilakukan buat pendederan jenis ? Jenis ikan Benih ditebar pada pagi atau sore hari dengan kepadatan 100 ekor/m?. Pakan diberikan setiap hari berupa tepung pellet sebesar 0,75gr/1000 ekor. Lama pemeliharaan benih selama 1 bulan atau telah mencapai berat 10-20 gram. Ikan yg dibudidayakan acapkali mengalami serangan penyakit. Penyakit dapat berkembang akibat bermacam-macam faktor diantaranya stress berat pengangkutan, kekurangan pakan, perubahan sifat fisik kimia air, serta epidemi menurut suatu penyakit. Sebenarnya, ikan memiliki kekebalan terhadap agresi hama & penyakit selama berada pada kondisi lingkungan yang baik & nir ada faktor-faktor pada atas yang memperlemah badannya.

Tanda-tanda Umum Ikan Sakit

Serangan penyakit seringkali tiba mendadak. Untuk itu, tanda-tanda awal yang tampak perlu dideteksi agar perkara lebih lanjut dapat ditangani menggunakan segera. Setelah gejalanya diketahui, selanjutnya dilakukan diagnosa buat mengetahui faktor penyebabnya, lalu dilakukan tindakan pengobatan dengan jenis obat & takaran yang sempurna. Untuk itu, pertanda ?Indikasi ini dia perlu dipahami.

Tingkah laku

Ikan yg sakit bisanya menerangkan tingkah laris menyimpang, contohnya menggosok-gosokkan badanya dalam benda-benda misalnya batu, tumbuhan liar, atau piunggiran pematang /dinding akuarium. Pada masalah lain iakn kehilangan keseimbangan sebagai akibatnya gerakan tidak terkontrol. Pada akhirnya ikan membisu didasar dengan kedua sirip dada terbuka atau sekali-kali muncul kepermukaan air misalnya menggantung. Ada juga ikan yg sakit membuka kedua tutup insangnya lebih lebar menurut umumnya, frekuensi pernafasannya meningkat, & tampak terengah-engah & lamakelamaan ikan kurang nafsu makan.

Kelainan rona tubuh

Jika tubuh ikan berubah sebagai pucat perlu dicurigai, barangkali sudah ditempeli parasit eksklusif. Namun ,perubahan rona tubuh itu pula bisa disebabkan oleh syarat terkejut karena terjadi pergantian intensitas cahaya dari gelap keterang. Apabila hal itu terjadi, umumnya warna ikan pulang normal dalam saat yg nir terlalu usang. Perubahan warna tubuh juga tak jarang terjadi jika ikan pada keadaan takut atau seaat sesudah memijah (ikan betina). Berdasarkan hal itu ,perubahan warna tubuh ikan bisa ditimbulkan oleh agresi parasit ataupun oleh faktor diluar penyakit. Kelainan warna dapat dipercaya menjadi tanda-tanda menurut suatu penyakit bila nir ada penyebab lain misalnya takut, terkejut, atau habis memijah. Perubahan rona yang ditimbulkan oelh penyakit umumnya bersifat tetap (berlangsung usang).

Produksi lendir

Ikan sakit sering kali memproduksi lendir berlebihan. Hal ini jelas terlihat dalam ikan yg berwarna gelap. Sebaliknya, kelebihan lendir itu relatif sulit duketahui dalam ikan yg berwarna terperinci karena rona lendir itu bening sampai keabu-abuan. Produksi lendir yang hiperbola umumnya disebabkab oleh parasit yg menyerang bagian kulit. Banyaknya lendie tergantung pada intensitas serangan.

Kelainan bentuk organ

Serangan parasit tertentu akan menimbulkan kelainan dalam bagian tubuh ikan, misalnya berupa bintik-bintik putih pada sirip, sisik, maupun pada bagian lain. Kelainan bentuk jua bisa terjadi dalam perbatasan 2 keping tutup insang trdapat tonjolan atau bengkak. Jika serangan sangat hebat, akan terjadi infeksi yg parah sebagai akibatnya tonjolan itu menyebar keseluruh bagian tubuh misalnya insang, mta, dan bahgian ketua. Bagian kulit, termasuk juga otot, tak luput menurut resiko terkena agresi parasit yang menyebabkan bintik-bintik merah atau memberitahuakn tanda-tanda adanya semacam tumor pada kulit.

Faktor syarat

Tedapat korelasi antara bobot seekor ikan menggunakan panjangnya dikaitkan dengan syarat kesehatan ikan yg bersangkutan. Bila perbandingan berat dan panjang ikan tidak seimbang dalam arti hasilnya lebih kecil dibandingkan dengan angka indeks faktor kondisi ikan sehat maka ikan tersebut mengkategorikan menderita sakit.

Penyebab Ikan Sakit

Ikan nir sehat dapat juga diakibatkan oelh kondisi lingkungan seperti sifat fisika & kimia air yng tidak cocok bagi ikan atau lantaran pakan yg nir cocok.

Kondisi pH

Kondisi pH yang sangat rendah (sangat asam) atau sebaliknya terlalu tinggi (sangat basa) bisa mengganggu kehidupan dan kesehatan ikan. Setiap jenis ikan memberitahuakn respon tidak sama terhadap fluktuasi perubahan pH, dan pengaruh yg ditimbulkannya bermacam-macam. Oleh karena itu, pengukuran pH buat mengetahui pola perkembangannya perlu dilakukan agar kesehatan ikan selalu terpantau.

Kekurangan oksigen

Gejala generik ikan yang kekurangan oksigen akan terlihat setres.Ikan sering ada kepermukaan air mengambil oksigen menurut udara bebas dan berenang terhentak-hentak. Beberapa hal yang menjadi penyebab antara lain padat penebaran yg terelalu tinggi, suhu tinggi, kurang ayau tidak ada tanaman air sama sekali, kurang sinar mentari , dan tertimbunya bahan organik sari residu pakan ataupun tananman air yang mangkat . Konsentrasi oksigen terlarut pada wadah budidaya yang sangat rendah menyebabkan ikan gampang terserang penyakit & parasit, kadang-kadang tidak mau makan, & tidak bisa berkembang dengan baik dalam konsentrasi oksigen kurang berdasarkan 4ppm (4 mg/liter).

Keracunan

Akibat keracunan umumnya fatal karena kematian yg terjadi secara massal/serentak dan berlangsung cepat. Penyebab keracunan umumnya berasal berdasarkan pakan yg busuk atau adanya gas beracun misalnya gas rawa, amoniak, dan asam belerang.

Pakan jelek

Pakan dapat menyebabkan kerugian apabila menjadi asal infeksi penyakit, terutama jika komposisi gizinya jelek, contohnya kekurangan vitamin atau mengandung bahan yang busuk dan beracun. Kualitas pakan yg tidak baik seracara hadiah ayng kurang tepat akan memacu peradangan yg serius dalam saluran pencernaan sebagai akibatnya perut ikan terlihat membengkak dan terjadi pendarahan.

Perubahan suhu

Perubahan suhu yang menddak mengakibatkan ikan mengalami shock dan menderita setres. Nafsu makan ikan berkurang sejalan dengan penurunan suhu. Jika penurunannya akbar & drastis ikan akan berhenti makan, pertumbuhannya lambat, bahkan terhambat. Sebaliknya,jika terjadi kenaikan suhu yg ekstrim, ikan menjadi sulit bernafas. Apabila ini berlangsung lama , ikan menjadi sangat rentan terhadap serangan penyakit dan parasit.

Upaya Pencegahan

Ada pepatah antik yg sangat populer yg mengungkapkan bahwa mwncegah lebih baik menurut dalam mengobati. Tindakan pencegahan bertujuan buat mencegah masuknya wabah penyakit kedalam wadah budidaya ikan, untuk mencegah melusnya wilayah yang terkena penyakit, dan buat mengurangi kerugian produksi ikan akibat timbulnya penyakit. Sanitasi Kolam

Sanitasi kolam dilaksanakan melalui pengeringan, penjemuran, & pengapuran bak/kolam menggunakan kepur tembok Ca (OH)dua sebanyak 200g/m? Yg ditebar merata pada permukaan tanah dasar kolam. Kondisi ini dibiarkan selama 7-10 hari, selesainya itu baru kolam diairi dansiap ditebar ikan. Bisa juga menggunak kalium permanganat (PK) yang ditebar pada kolam berair sebanyak 10-20 g/m3 air dan dibiarkan selama 1 jam. Ikan dimasukan selesainya air berubah normal balik lantaran adanya pergantian air.

Sanitasi Ikan Tebaran

Ikan yang akan ditebarkan diperiksa dulu, apabila membuktikan adanya kelainan atau sakit harus dikarantina buat pengobatan. Ikan tebaran yang dianggap sehat pun wajib direndam pada larutan PK (20g/m3 air), malachyte green (40 mg/10 liter air), atau menggunakan formalin (1 cc/10 liter air) masing-masing selama 10-15 menit. Sanitasi Perlengkapan & alat-alat: Perlengkapan atau peralatan kerja sebaiknya selalu pada keadaan kudus hama yaitu dengan cara merendamnya dalam larutan PK atau larutan kaporit selama 30-60 mnt.

Menjaga Lingkungan Tempat Budidaya

Upaya perlidungan berdasarkan gangguan hama dan parasit ikan adalah dengan menjaga lingkungan budidaya & perairan. Pematang kolam dibersihkan berdasarkan tumbuhan liar yg sering sebagai loka persembunyian hewan darat seperti ular & kodok. Pohon yang rindang dikurangi agar tidak mengurangi masuknya sinar matahari. Setiap kolam/bak diusahakan menerima pemasukan air yang baru dan segar. Selain itu, bahan-bahan organik misalnya sampah yg memungkinkan masuk kewadah budidaya dikurangi.

Penyakit yg Umum Menyerang Baung

Penyakit parasit

Parasit adalah fauna atau tumbuh-flora yg menggantungkan hidupnya dalam inangnya. Penyakit yan asal menurut bakteri, fungi, protozoa, ataupun cacing.

Penyakit yg diakibatkan oleh Bakteri

Penyakit yg diakibatkan sang bakteri diklaim penyakit bakterial. Penyakit ini secara umum ditandai dengan adanya luka berwarna kemerah-merahan atau bercak-bercak merah pada bagian tubuh luar ikan, seperti bisul berisi cairan, sirip mengalami pembusukan sebagai akibatnya rusak, insang pucat dan rusak, perut mengalami pembengkakan, dan kadang-kadang ekor ikan putus. Jenis bakteri yang menyerang ikan air tawar, terutama lele dan baung merupakan bakteri Aeromonas hydrophyla. Bakteri ini dapat mengakibatkan penyakit jika kondisi lingkungan ataupun ikan itu sendiri menjadi jelek. Pencegahan penyakit bakterial dapat dilakukan dengan memakai oat-obatan seperti Malacheet Green. Malacheet Green berupa serbuk hijau yg biasa dibeli pada apotik atau toko-toko obat. Doseis yg digunakan adalah 1-15mg/liter. Ikan yang sakit direndam dalam larutan Malacheet Green selama ?10-15 menit.

Penyakit yg diakibatkan sang fungi

Ikan yg terjangkit fungi ditandai dengan kulit ikan yang ditumbuhi benang-benang halus misalnya kapas berwarna putih kecoklat-colkatan. Jenis jamur yang acapkali menyerang ikan air tawar (misalnya catfish) adalah fungi Aphanomyces (menyerang bagian dalan tubuh) & Saprolegmia (menyerang bagian luar tubuh)

Pencegahan & pengobatan penyakit ini bisa dilakukan dengan menjaga kebersiahan media pemeliharaan dan menghindari perlakuan yg dapat menimbulkan luka dalam ikan. Ikan yg terserabg penyakit fungi dicelupkan ke pada larutan Malacheet Green dosis 60 g/m? Selama 15 mnt, atau menggunakan takaran dua-tiga gr/m?Air selama 1 jam atau dicelupkan dalam larutan formalin (kadar 10%) menggunakan dosis 1,lima-dua cc/liter air selama 15 mnt.

Penyakit yg disebabkan oleh Protozoa

Penyakit yg paling seringkali dijumpai dalam larva merupakan penyakit bintik putih (whate spot). Penyakit ini ditimbulkan oleh parasit berdasarkan jenis Ichthyophthirius multifilis. Penyakit ini nerusak sel-sel lendir ikan & dapat menyebabkan pendarahan yg tak jarang terlihat dalam sirip & insang ikan.

Pencegahan penyakait Ichthyophthirius multifilis dapat dilakuka menggunakan membentuk suasana kesejukan & kesehatan bagi ikan menggunakan mengusahakan kualiatas air tetap dalam kondisi optimal yang disertai anugerah pakan yg baik. Pengobatan atau pemberantasan penyakit ini dapat dilakukan dengan: ? Ikan yang sakit direndam dalam larutan garam dapur (NaCI) dosis 10-15 g/liter air selama 20 mnt atau 25g/liter selama 10-15 mnt. ? Ikan yang sakit direndam dalam larutan Malacheet Green 0,05 mg/liter air selama tiga-4 hari atau 0.15 mg/liter. ? Suhu air pemeliharaan ditingkatkan sebagai 30?C dan setiap hari diganti air 50%. ? Ikan yg sakit direndam dalamacriflavine (hydrochlrida) dosis 10mg/liter air.

Penyakit yang diakibatkan sang Lernea

Parasit Lernea merupakan parasit yg melekat pada bagian luar tubuh ikan. Parasit ini dapat mengakibatkan luka-luka sebagai akibatnya menjadi jalan masuk nagi bakteri, fungi, atau virus. Timbulnya Lernia ini disebabkan sang banyaknya bahan organik berupa sampah, sisa makanan dan sisa pemupukan, pengairan kolam yang tidak mengalir, suhu yg relatif tinggi,atau padat penebaran yang tinggi. Gejala-tanda-tanda yg terserang penyakit Lernea adalah pada bagian badan, sirip, & mata ditemukan parasit yang melekat. Ikan yang terserang penyakit ini pula tak jarang mengalami luka-luka atau radang dalam loka melekatnya parasit. Pencegahan penyakit Lernea bisa dilakukan menggunakan menyaring air terlebig dahulu sebelum dimasukan ke wadah budidaya. Ikan yang sakit direndam dlm larutan PK (Kalium Permangana = KMn04) dosis 20-25mg/liter air selama 2-3 jam. Pengendalian penyakit bisa juga dilakukan menggunakan perendaman ikan dalam larutan formalin 10% menggunakan dosis 250 mililiter/m? Air selama 10-15 mnt & diulangi 2-3 kali pada selang ketika dua-3 hari.

Penyakit yang diakibatkan sang Argulus

Argulus hayati dengan cara menghisap darah ikan. Kutu ikan ini bisa berpindah-pindah dari satu ekor ikan ke ikan yg lain. Tanda-indikasi ikan yg terjangkit acapkali mangkat lantaran disengat dan dihisap darahnya. Gerakan ikan menjadi lambat & pada badan kadang-kadang masih ada bintik merah. Pencegahan kutu ikan dapat dilakukan menggunakan pengeringan kolam secara berkala, sambil mengolah tanah, memupuk, mengapur kolam buat menetapkan telur-telur Argulus, serta pergantian air kolam sesering mungkin.

Penyakit yg diakibatkan oleh Gyrodactylus dan Dactylogyrus Gyrodactylus dan Dactylogyrus merupakan homogen cacing sangat mini yang hidup sebagai parasit ikan danmerusak insang serta kulit luar ikan. Insang yg diserang Gyrodactylus dan Dactylogyrus sebagai luka, kemudian ada pendarahan akibat pernafasan ikan terganggu. Kulit ikan yg terserang sebagai berlendir banyak. Pengobatan terhadap ikan yg terserang dapat dilakukan menggunakan memakai larutan formalin 25mg/liter air.

Gejala Serangan dan Pengendalian Penyakit

1 Bakteri

Aeromonas hydrophyla Luka berwarna kemerah-merahan atau bercak-bercak merah pada bagian tubuh luar ikan,bisul berisi cairan,sirip rusak,insang pucat/ rusak, perut bengkak, ekor ikan rusak kadang-kadang putus. Malacheet Green,takaran 1-15 mg/ltr. Ikan yg sakit direndam selama 10-15 mnt. Pengobatan dilakukan 3kali berturut-turut dengan jarak. Cangkang mahkota tuhan 50 iris, daun sirih 10 lembar,direbus dalam 3 gelas air sebagai 1 gelas buat Serangan yg ringan dalam selaput lendir menyebabkan ikan gatal-gatal dengan karakteristik ikan menggosokkan badan pada wadah budidaya. 2-3 hari. 50 liter air.

2 Protozoa (white sport)

Ichthyopthyrius multifilis

Merusak sel-sel lendir ikan & bisa mengakibatkan pendarahan tak jarang terlihat pada sirip dan insang. Ikan yang sakit direndam pada larutan garam dapur (NaCI) dosis 10-15gr/ltr air selama 20menit atau 25gr/ltr selama 10-15menit. Direndam dalam larutan Malacheet Green takaran 0,05mg/ltr selama tiga-4 hari Cangkang mahkota yang kuasa 50 iris, daun ketapang lima lembar. Bahan direbus dalam tiga gelas air ,menjadi 1 gelas buat 50 liter air.

Tiga Jamur Aphanomyces (menyerang pada tubuh) Saprolegmia (menyerang bagian luar tubuh) Pada kulit ikan ditumbuhi benang-benang halus misalnya kapas berwarna putih atau putih kecoklat-coklatan. Ikan yang sakit direndam dalam larutan Malacheet Green dosis 60gr/m? Selama 15 menit atau dalam larutan formalin (kadar 10%) dosis 1,5-2cc/tlr air selama 15 mnt. Mahkota yang kuasa 50 iris, 10 lembar daun sirih, panaskan pada tiga gelas air sebagai 1 gelas, tambahkan alkohol 70% sebanyak10 cc. Untuk peremdaman atau diteteskan pada luka.

4 Lernia Pada badan ikan ditemukan parasit yg melekat misalnya cacing,ikan yang terserang mengalami luka-luka atau radang pada Ikan yang sakit direndam dalam larutan PK dosis 20-25mr/ltr selama 2-3 jam, atau larutan formalin Daun ketapang 5 lembar direbus dengan air secukupnya Tempat menempelnya parasit. Bila parasitnya dijabut akan terlihat bekas lubang pada tubuh ikan , sehingga ikan mudah terkena infeksi kedua oleh virus, bakteri, atau jamur. 10% takaran 250ml/ m? Selama 10-15 mnt diulang dua-tiga kali dalam selang waktu 2-3 hari. Cc alkohol 70%. Untuk perendaman atau diteteskan pada badan ikan yang terkena learnea.

Lima Argulus Ikan menjadi kurus sehingga mengakibatkan kematian karana darah habis dihisap oleh argulus, gerakan ikan menjadi lamban. Ikan direndam pada larutan garan dapur dosis 20g/ltr selama lima mnt Rebus 50 iris cangkang mahkota ilahi pada tiga gelas air menjadi 1 gelas buat 50 liter air.

6 Cacing Gyrodactylus & Dactylogyrus Timbul luka-luka sehingga terjadi pendarahan dampak pernafasan terganggu,kulit ikan menjadi Ikan direndam pada larutan formalin 25 ml/ltr selama 10-15menit. 30gr biji pinang yg telah halus direbus sesudah Buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) Kandungan butir mahkota ilahi terdiri dari golongan alkanoid, tanin, flavonoid, saponin, lignan, minyak asiri, dan sterol. Senyawa ligna baru baru yang masih ada dalam ekstrak daging butir mahkota yang kuasa berfungsi menjadi antikanker dan antioksidan.

Daun sirih (Piper betel linn)

Sirih menjadi antiseptik mengandung 2 jenis phenol, betel-phenol (chvibetol) dan chavicol yang sifat antiseptiknya 5 kali lebih efektif dibandingkan menggunakan feno; biasa.

Biji pinang

Biji mengandung 0,tiga-0,6 alkaloid, arekain, guvakin. Red tannin 15%,lemak 14%,kanji & resin

DAFTAR PUSTAKA

Balai Budidaya Air Tawar Sukabumi Jl. Salabintana 17, Tlp (0266) 225211 Fax.(0266)225240 Email: bbats@telkom.Net

Daelami Deden A.S. Usaha Pembenihan Ikan Hisa Air Tawar, Jakarta, Penebar Swadaya, 2001.

Harmanto Ning, Menggempur Penyakit Hewan Kesayangan Dengan Mahkota Dewa, Jakarta, Penebar Swadaya, 2004.

https://www.google.com/search?q=ikan+baung&bav=on.2,or.r_cp.r_qf.&bvm=bv.45645796,d.aGc&biw=1137&bih=513&um=1&ie=UTF-8&hl=id&tbm=isch&source=og&sa=N&tab=wi&ei=Z-d5UZqtK4WBiQeAxoHIDQ#imgrc=AIglAyEwpbCgCM%3A%3BI0E4eNUPOBf3IM%3Bhttp%253A%252F%252Fadearisandi.files.wordpress.com%252F2011%252F04%252Fgambar-ikan-baung-sungai.jpg%3Bhttp%253A%252F%252Fadearisandi.wordpress.com%252F2011%252F04%252F27%252Fcrispy-kryptopterus%252F%3B575%3B355

Syofan dan Syafei L.S, 2005. Buku Seri Kesehatan Ikan “Baung Sehat Produksi Meningkat”. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian, Jurusan Penyuluhan Perikanan, Bogor.

Tang, U.M. Teknik Budidaya Ikan Baung, Kanisius, 2003.

#Tag :