Loading Website
Diberdayakan oleh Blogger.

Panduan Dropship

Laporkan Penyalahgunaan

Kontributor

Memahami Teknik Pembuatan Garam Rakyat dengan Tehnologi Geomembran

Permasalahan yang ada pada produksi garam rakyat saat ini  adalah kurangnya kualitas dan kuantitas  terhadap kebutuhan garam nasional seirin...

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Random Posts

Recent Posts

Recent in Sports

Header Ads

Cloud Hosting Indonesia

Mahir Website

Easy import From China

The Power Of Wanita Idaman

Featured

Seni Menjadi Pedagang Online

Tampilkan postingan dengan label Penyuluh Perikanan. Tampilkan semua postingan

Download Materi Penyuluhan Perikanan : Folder

Berikut model media penyuluhan perikanan yang berbentuk folder yang dapat anda download :

No

Materi

Download

1.

Manfaat Terumbu Karang Bagi Indonesia

DOWNLOAD

dua.

Cara Membuat Pellet Ikan

DOWNLOAD

tiga.

Cara Pemeliharaan Alat Tangkap Ikan

DOWNLOAD

4.

Cara Pembuatan Kecap Ikan

DOWNLOAD

lima.

Cara Pembuatan Media Kultur Probiotik

DOWNLOAD

6.

Cara Memilih Bibit Ikan Lele yang Baik

DOWNLOAD

7.

Mengenal Multitester

DOWNLOAD

8.

Sanitasi & Higienis Produk Perikanan

DOWNLOAD

9.

Wadah Produk Perikanan

DOWNLOAD

10.

Analisa Usaha Pembesaran Ikan Patin

DOWNLOAD

11.

Budidaya Bekicot

DOWNLOAD

1dua.

Pemijahan Ikan Mas Koki

DOWNLOAD

1tiga.

Prinsip Memulai Usaha

DOWNLOAD

14.

Cara Pembuatan Nugget Ikan Lele

DOWNLOAD

1lima.

Cara Pemberian Pakan Ikan

DOWNLOAD

16.

Budidaya Belut

DOWNLOAD

17.

Budidaya Cacing Tanah

DOWNLOAD

18.

Cara Pembuatan Kerupuk Ikan

DOWNLOAD

19.

Budidaya Lobster Air Tawar

DOWNLOAD

20.

Cara Pembuatan Bandeng Tanpa Duri

DOWNLOAD

21.

Teknik Kultur Kutu Air

DOWNLOAD

2dua.

Budidaya Ikan Gurame

DOWNLOAD

2tiga.

Budidaya Ikan Lele

DOWNLOAD

24.

Budidaya Ikan Patin

DOWNLOAD

2lima.

Budidaya Udang Galah

DOWNLOAD

26.

Budidaya Ikan Lele Sistem Bioflok

DOWNLOAD

27.

Pembenihan Ikan Lele

DOWNLOAD

28.

Pengelolaan Kolam

DOWNLOAD

29.

Budidaya Udang Bersama Padi

DOWNLOAD

30.

Fungsi Gizi Dalam Pakan Ikan

DOWNLOAD

31.

Cara Membuat Kastangel Ikan

DOWNLOAD

3dua.

Budidaya Pakan Alami

DOWNLOAD

3tiga.

Bahan Alat Penangkap Ikan

DOWNLOAD

34.

Klasifikasi Alat Penangkap Ikan

DOWNLOAD

3lima.

Mengenal Mesin Kapal Perikanan

DOWNLOAD

36.

Pentingnya Merawat Mesin Kapal Perikanan

DOWNLOAD

37.

Cara Pembuatan Bandeng Crispy

DOWNLOAD

38.

Cara Pembuatan Bandeng Isi

DOWNLOAD

39.

Manfaat Mangrove

DOWNLOAD

40.

Manfaat Padang Lamun

DOWNLOAD

*file akan diupdate bila terdapat materi penyuluhan perikanan dalam bentuk folder yang terkini

Semoga Bermanfaat...

Manajemen Kelompok

Manajemen Kelompok dibutuhkan bisa meningkatkan kemampuan pelaku utama perikanan menjadi kader pelaksana pada mengelola Kelompok KP diberbagai bidang kegiatan dan usaha agar sanggup mempertinggi kapasitas eksklusif juga kelembagaan.

Dalam melakukan manajemen gerombolan terdapat beberapa hal yg dapat dilakukan diantaranya :

1. Pembentukan kelompok

2. Kerjasama antar grup

tiga. Dinamika grup

4. Pengembangan gerombolan

5. Administrasi kelompok

A. PEMBENTUKAN KELOMPOK

Adapun syarat-syarat dalam pembentukan gerombolan tani merupakan menjadi berikut :

  1. Adanya kepentingan dan tujuan bersama antara anggota
  2. Adanya pertemuan tentang pembentukan kelompok
  3. Pertemuan harus dihadiri dan diketahui oleh penyuluh, kepala desa serta tokoh masyarakat setempat
  4. Membuat ad/art serta peraturan-peraturan lain yang dianggap perlu
  5. Penumbuhan dan pengembangan kelompok tani didasari prinsip dari, oleh dan untuk petani
  6. Jumlah anggota minimal 20 orang petani atau disesuaikan dengan kondisi lingkungan masyarakat dan usahataninya
  7. Setiap anggota harus melampirkan e-ktp dan nik
  8. Kelompok harus didaftarkan pada dinas/instansi terkait agar dinas/instansi terkait dapat mengeluarkan sertifikat kelompok
  9. Sebaiknya kelompok tani berbadan hokum atau memiliki akta notaris
B. KERJASAMA KELOMPOK

  1. Komunikasi
  2. Paham Hak dan Kewajiban
  3. Berperan serta dalam kelompok

Manfaat kerjasama gerombolan :

Kerjasama dapat menambah produktivitas dan meningkatkan moral pengurus. Apalagi jika dilengkapi dengan sikap yang lebih baik terhadap tugasnya tanpa pamrih.

Kerjasama menjadi efektif  jika :

  1. Pengurus perlu memahami segala ketentuan dan mekanisme kerja yang ditetapkan.
  2. Setiap pengurus diharapkan ikut memecahkan masalah
  3. Pengurus perlu menyadari kemungkinan saran yang diajukan oleh Bidang lain untuk Bidang mereka.
  4. Mengenali masalah dari Bidang lain, sehingga dapat membantu memberikan sumbangan bagi Bidang tersebut.
Pola & perilaku yang tidak efektif bagi kelompok kerja, diantaranya :

  1. Saling tidak menyetujui tindakan pengurus Bidang lain.
  2. Mempertahankan pendapat masing-masing secara kaku atau menolak gagasan pihak lain tanpa alasan yang jelas, atau menarik diri jika pendapatnya tidak disetujui
  3. Tidak mau membantu, masalah pengurus bidang lain
  4. Menjatuhkan kawan sesama Pengurus
  5. Memaksakan usulan tanpa kejelasan manfaatnya atau jika usulan dilaksanakan, maka akan meningkatkan biaya besar atau makin mempersulit proses kerja.

C. DINAMIKA KELOMPOK

Kelompok akan bergerak maju apabila mempunyai :

  1. Tujuan bersama
  2. Kebersamaan
  3. Disiplin
  4. Jiwa Kepemimpinan
  5. Komunikasi
  6. Peran aktif
D. PENGEMBANGAN KELOMPOK

jika grup sudah dinais dan adanya tujuan mengembangkan atau menaikkan skala usaha maka bisnis tadi dapat ditingkatkan menjadi lebih akbar seperti Gabungan Kelompok Perikanan (Gapokkan), Asosiasi,juga Korporasi.

E. ADMINISTRASI KELOMPOK

Bahwa grup yg baik dimulai berdasarkan lancarnya kegaitan administrasi di gerombolan , pada hal ini gerombolan secara rutin mengisi buku - kitab administrasi grup sinkron peruntukkannya.

Buku administrasi kelompok terdiri dari :

  1. Buku data anggota
  2. Buku tamu
  3. Buku absen rapat
  4. Buku inventaris kelompok
  5. Buku kas
  6. Buku rencana kelompok
  7. Buku notulen rapat
  8. Buku surat
Berikut materi yang disampaikan dalam bentuk bahan tayang :

Semoga bermanfaat...

Media Penyuluhan : Flip Chart / Peta Singkap

Flip Chart/Peta Singkap adalah lembaran-lembaran kertas yang berisi gambar dan goresan pena yang disusun secara berurutan, bagian atasnya disatukan menggunakan spiral sebagai akibatnya mudah disingkap.

Peta singkap / Flip chart [sumber]

Dalam menciptakan peta singkap perlu diperhatikan ini dan urutan setiap lembarnya. Berikut syarat pada pembuatan peta singkap :

A. Bentuk

  1. Lembar pertama memuat judul pesan yang akan disampaikan, biasanya ditulis dengan huruf kapital atau huruf balok.
  2. Setiap lembar hanya memuat satu sub judul materi dan penjelasan ringkas
  3. Setiap lembar diusahakan berisi informasi yang tidak padat dan jelas dibaca
  4. Lembaran yang berisi kombinasi tulisan dan gambar atau ilustrasi lain dibuat secara proporsional

B. Isi

  1. Secara keseluruhan peta singkap merupakan satu unit materi pembelajaran.
  2. Setiap lembar hanya berisi pokok-pokok penting dari materi yang akan dibahas. Oleh karena itu hindari pemuatan informasi yang tidak berguna atau berlebihan.
  3. Sebaiknya lembar pertama dan kedua dibiarkan kosong sebagai penutup/pelindung semua lembar berikutnya agar tidak terlebih dahulu terbaca oleh peserta.
  4. Pokok-pokok materi yang ditulis atau digambar harus singkat, jelas dan langsung kepada maksudnya. Jangan terlalu banyak pesan yang ingin disampaikan.
  5. Materi yang disajikan sebaiknya berupa kombinasi antara tulisan dan gambar atau ilustrasi lainnya.
  6. Tulisan, gambar dan ilustrasi lain yang dibuat harus disesuaikan dengan kapasitas kelas (jumlah pembelajar).

C. Ukuran

Ukuran peta singkap perlu diadaptasi menggunakan jumlah peserta :

  1. Ukuran kecil (30 X 50 cm atau 40 X 60 cm) untuk peserta 10 orang (sedikit)
  2. Ukuran sedang  (60 X 80 cm) untuk peserta 20 orang
  3. Ukuran besar (80 X 100 cm) untuk peserta 30 – 40 orang

D. Cara Pembuatan

  1. Bila tidak yakin akan kemampuan menulis dan menggambar, sebaiknya melakukan penjiplakan tulisan atau gambar yang diinginkan dari sumber lain. Penjiplakan ini dapat dilakukan dengan mengunakan kertas tipis transparan (kertas kalkir).
  2. Penjiplakan tulisan dan gambar dilakukan dengan menggunakan skala tertentu.
  3. Gambar dan tulisan yang dibuat sendiri sebaiknya dibuatkan sketsa terlebih dahulu di atas kertas HVS atau kertas gambar lain.
  4. Gambar yang diperlukan dari majalah, koran dan sumber lain digunting rapi dan ditempel pada lembaran peta singkap.
  5. Tulisan bisa  dibuat dengan menyablon dari huruf pindah (mecanorma, rugos, dan letter set).
  6. Bahan peta singkap  dapat menggunakan kalender bekas.

E. Menulis / Menggambar Pada Peta Singkap

  1. Siapkan isian (tulisan atau gambar) yang akan diterakan di atas lembaran peta singkap.
  2. Siapkan spidol standard dan yang besar, aneka warna (utamakan yang memiliki warna kuat)
  3. Usahakan menulis seringkas mungkin.
  4. Gunakan gambar yang menarik, terutama bila tidak harus menggunakan banyak kata dengan banyak baris.
  5. Batasi satu lembar untuk satu pokok bahasan, dan selalu beri judul.
  6. Biasakan berpikir dengan kata-kata kunci dan ungkapan-ungkapan pendek yang sederhana dan mudah dimengerti.
  7. Batasi penggunaan bahasa asing atau bahasa daerah / lokal, serta kiasan-kiasan ber”sayap” yang membingungkan peserta.
  8. Tampilkan secara berurut dan sistematis.

F. Cara Penggunaan Peta Singkap

  1. Tempatkan peta singkap pada alat penyangga dan yakinkan bahwa peta singkap tersebut sudah terfiksir rapi (dengan menggunakan dua penjepit, atau lak ban), serta kedudukan alat penyangga cukup stabil.
  2. Letakkan peta singkap pada ketinggian ideal, serta jelas terlihat dari setiap penjuru kelas.
  3. Penyaji berdiri di samping kanan papan penyangga (kecuali kidal).
  4. Gunakan alat penunjuk untuk membantu menunjuk materi yang diterangkan dan menyingkap setiap lembaran.
  5. Berikan cukup waktu kepada peserta untuk melihat dan membaca pesan yang dituliskan.
  6. Untuk lembaran yang dapat disobek (dicabut) sebaiknya ditempelkan di dinding atau tempat lain yang mudah dilihat oleh peserta.

Sumber : Pembuatan Peta Singkap; Peta Singkap

Semoga Bermanfaat...

Contoh Naskah Radio Dalam Penyuluhan Perikanan

Naskah siaran (script) merupakan materi siaran yg akan disampaikan penyiar dalam siaran radio dengan teknik ?Membaca naskah? (script reading). Naskah siaran umumnya berisi ?Materi serius? Seperti tips atau informasi ringan menjadi sisipan pada siaran musik, dapat juga berupa naskah lengkap mengenai sesuatu tema tertentu.

Penyuluhan merupakan kegiatan merubah perilaku rakyat, menjadi tahu, mengerti, paham dan mau melaksanakan. Berbagai teori tentang metode penyuluhan memang telah banyak tersaji diberbagai buku dan media baik elektronik maupun cetak. Salahsatu media yang krusial pada aktivitas penyuluhan adalah Siaran Radio . Meskipun ketika ini teknologi sudah sedemikian maju, tetapi di beberapa wilayah warga masih senang mendengarkan siara radio. Dan berikut merupakan model naskah siaran radio buat penyuluhan.

Judul Acara

:

Etalase Seputar Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir

Topik

:

Pengolahan Hasil Perikanan Berbasis Ekonomi Biru

Naskah

:

Firman Pra Setia Nugraha

Editor

:

Sukino Subiyantoro

Narator

:

Penyiar Radio

Nara Sumber

:

1.    Bapak Munasor (WI Penangkapan Ikan

2.    Ratih Mahargiani (Penyuluh Perikanan

3.    Ibu Ellysa Budihartati (Instruktur Pengolahan

Hari & Tangal Siaran

:

Kamis, 14 April 2016

Jam Penyiaran

:

11.00 – 12.00 WIB

Tanggal Produksi

:

Jum’at, 15 April 2016

Jam Produksi

:

Sesuai jam siaran (langsung)

Operator

:

Operator Radio

FORMAT

:

Uraian

Contoh Naskah Radio

Contoh Naskah Radio

Silahkan download versi pdf nya disini

Semoga Bermanfaat...

Berbagai Metode Dalam Penyusunan Karya Tulis Ilmiah (KTI)

Karya tulis ilmiah adalah karangan yg berisi gagasan ilmiah yg tersaji secara ilmiah dan menggunakan bentuk & bahasa ilmiah. Karya tulis ilmiah mengusung pertarungan keilmuan. Materi yang dituangkan pada goresan pena ilmiah berupa gagasan-gagasan ilmiah, baik berupa output kajian ilmiah juga hasil-output penelitian yang tersaji dalam karya tulis ilmiah. Gagasan-gagasan itu adalah gambaran perkembangan ilmu pengetahuan yg terekam pada goresan pena ilmiah.

Ilustrasi Karya Tulis Ilmiah

Secara lebih singkat, karya tulis ilmiah adalah karangan yg menyajikan berita generik yg bisa dibuktikan kebenarannya secara ilmiah & ditulis dengan metodologi yg sahih. Dalam Karya Tulis Ilmiah

Metode penelitian adalah metode buat menciptakan tulisan yg menggambarkan rancangan penelitian, meliputi mekanisme atau langkah-langkah yg harus ditempuh, ketika penelitian, asal data, serta menggunakan cara apa data tadi diperoleh dan diolah/dianalisis.

METODE PENELITIAN DALAM KARYA TULIS ILMIAH (KTI)

Secara garis besar metode dalam penelitian KTI terbagi menjadi metode penelitan Kuantitatif dan Metode Penelitian Kualitatif, lebih jelasnya bisa dipandang pada tabel berikut :

A. Metode Penelitian Kuantitatif

Metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang menggunakan analisis data bersifat kuantitatif/statistik buat menguji hipotesis yg sudah ditetapkan. Biasanya metode penelitian kuantitatif digunakan buat meneliti populasi atau sampel tertentu yang mana teknik pengambilan sampel tadi dilakukan secara rambang. Sedangkan cara buat mengumpulkan data pada penelitian kuantitatif merupakan dengan memakai instrumen penelitian.

Aksioma atau pandangan dasar dalam penelitian kuantitatif mencakup sifat empiris, hubungan peneliti dengan yg diteliti, interaksi variabel, kemungkinan generalisasi, dan peranan nilai. Sifat realitas pada penelitan kuantitatif harus dapat diklasifikasikan, konkrit, teramati, & terukur. Hubungan peneliti dengan yang diteliti wajib bersifat independen agar terbangun objektivitas yang tinggi. Kemudian hubungan variabel satu dengan variabel yg lainnya dalam penelitian yang menggunakan metode kuantitatif akan membentuk hubungan sebab akibat. Metode penelitain kuantitatif kemungkinan besar akan membangun generalisasi & cenderung bebas nilai lantaran data yg didapatkan cenderung objektif.

A.1 Metode Kuantitatif Experiment: TRUE EXPERIMENT

Dikatakan true experiment (eksperimen yang sebenarnya/betul-benar ) lantaran pada desain ini peneliti bisa mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Dengan demikian validitas internal (kualitas aplikasi rancangan penelitian) bisa sebagai tinggi. Ciri primer menurut true experimental merupakan bahwa, sampel yang digunakan buat eksperimen maupun menjadi grup kontrol diambil secara random (rambang) menurut populasi eksklusif. Jadi cirinya adalah adanya kelompok kontrol dan sampel yang dipilih secara secara acak.

A.2 Metode Kuantitatif Experiment : QUASI EXPERIMENT

Bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan berdasarkan true experimental design, yang sulit dilaksanakan. Desain ini memiliki grup kontrol, namun tidak bisa berfungsi sepenuhnya buat mengontrol variabel-variabel luar yang menghipnotis pelaksanaan eksperimen.

A.3 Metode Kuantitatif Experiment : SUBJEK TUNGGAL

Penelitian menggunakan subjek tunggal merupakan penelitian eksperimen yg dilaksanakan untuk mengetahui seberapa besar impak dari suatu perlakuan (treatment) yg diberikan pada subjek secara berulang-ulang dalam waktu tertentu.

Penelitian subjek tunggal adalah penelitian yang dilakukan untuk mengkaji perilaku individu secara mendalam dan berkelanjutan. Sehingga penelitian dengan subjek tunggal menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari analisis tingkah laku. Strategi penelitian yang dikembangkan dalam penelitian subjek tunggal tersebut untuk mendokumentasikan  perubahan tingkah laku subjek secara individual.

Penelitian subjek tunggal dilakukan ketika ada kelainan perilaku dari individu di luar kebiasaan. Kelainan perilaku tersebut terjadi secara konsisten dan berakibat buruk, sehingga dilakukanlah penelitian untuk mengkaji perilaku subjek. Dalam penelitian subjek tunggal dikenal istilah target behavior yang merupakan target sasaran untuk diteliti perilakunya. Perilaku yang diteliti tersebut mencakup pikiran perasaan atau perbuatan yang dapat dicatat  dan diukur.

A.4 Metode Kuantitatif Non Experiment : DESKRIPTIF

Menurut Whitney (1960),  metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan kegiatan, sikap, pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh dari suatu fenomena. Penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang berusaha menggambarkan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya (Best, 1982:119).

A.4 Metode Kuantitatif Non Experiment : KOMPARATIF

Metode Komparatif merupakan metode yg digunakan dalam penelitian yg diarahkan buat mengetahui apakah antara dua variable ada disparitas pada suatu aspek yg diteliti. Dalam penelitian ini tidak ada manipulasi dari peneliti. Penelitian dilakukan secara alami, dengan mengumpulkan data dengan suatu instrument. Hasilnya dianalisis secara statistik buat mencari disparitas variable yang diteliti.

A.5 Metode Kuantitatif Non Experiment : KORELASI

Metode Korelasi adalah suatu penelitian yg dilakukan buat mendeskripsikan dua atau lebih kabar-informasi dan sifat-sifat objek yang di teliti. Penelitian dilakukan buat membandingkan persamaan & perbedaan 2 atau lebih informasi tadi menurut kerangka pemikiran tertentu.

A.6 Metode Kuantitatif Non Experiment : SURVEI

Menurut Zikmund (1997) “metode penelitian survei adalah satu bentuk teknik penelitian di mana informasi dikumpulkan dari sejumlah sampel berupa orang, melalui pertanyaan-pertanyaan”, menurut Gay & Diehl (1992) “metode penelitian survei merupakan metode yang digunakan sebagai kategori umum penelitian yang menggunakan kuesioner dan wawancara”, sedangkan menurut Bailey (1982) “metode penelitian survei merupakan satu metode penelitian yang teknik pengambilan datanya dilakukan melalui pertanyaan – tertulis atau lisan”.

A.7 Metode Kuantitatif Non Experiment : Ex Post facto

Metode Ex post Facto adalah metode yang digunakan dalam penelitian yang meneliti hubungan sebab akibat yang tidak dimanipulasi oleh peneliti. Adanya hubungan sebab akibat didasarkan atas kajian teoritis, bahwa suatu variable tertentu mengakibatkan variable tertentu.

B. Metode Penelitian Kualitatif

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti kondisi objek yang alamiah dimana peneliti merupakan instrumen kunci. Pengambilan sampel untuk penelitian yang menggunakan metode kualitatif dilakukan secara purposive dan snowball. Teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi kemudian dianalisis secara induktif. Hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

Aksioma atau pandangan dasar pada penelitian kualitatif terdiri dari hal yang sama dengan kuantitatif tetapi memiliki perbedaan sifat. Dalam metode kualitatif, sifat realitas dipandang memiliki makna ganda, menyeluruh, dinamis, dan merupakan hasil konstruksi dan pemahaman. Hubungan peneliti dengan yang diteliti terjalin secara interaktif, tujuannya adalah untuk memperoleh makna dari pengumpulan data. Hubungan antarvaribel dalam metode penelitian kualitatif adalah hubungan timbal balik atau interaktif. Dalam penelitian kualitatif, biasanya generalisasi hanya mungkin terbentuk dalam ikatan konteks dan waktu tertentu. Hasil penelitian biasanya terikat nilai-nilai yang dibawa peneliti dan sumber data.

B1. Metode Kualitatif Interaktif : ETNOGRAFI

Menurut Miles & Hubberman seperti yang dikutip oleh Lodico, Spaulding & Voegtle dalam bukunya Methods in Educational Research From Theory to Practice, disebutkan bahwa etnografi berasal dari bahasa Yunani ethos dan graphos. Yang berarti tulisan mengenai kelompok budaya. Sedangkan Menurut Le Clompte dan Schensul etnografi adalah metode penelitian yang berguna untuk menemukan pengetahuan yang terdapat atau terkandung dalam suatu budaya atau komunitas tertentu.

B2. Metode Kualitatif Interaktif : FENOMENOLOGIS

Istilah fenomenologis berasal dari bahasa Yunani, yaitu phainomenon (penampakkan diri) dan logos (akal). Ilmu tentang penampakan berarti ilmu tentang apa yang menampakkan diri pada pengalaman subjek. Donny Gahrial Adian dalam buku Pengantar Fenomenologi menyebutkan bahwa fenomenologis adalah sebuah studi tentang fenomena-fenomena atau apa saja yang tampak. Dengan kata lain fenomenologi merupakan mendapatkan penjelasan tentang realitas yang tampak.

B3. Metode Kualitatif Interaktif : STUDI KASUS

Menurut Bogdan dan Bikien (1982) studi kasus merupakan pengujian secara rinci terhadap satu latar atau satu orang subjek atau satu tempat penyimpanan dokumen atau satu peristiwa tertentu. Surachrnad (1982) membatasi pendekatan studi kasus sebagai suatu pendekatan dengan memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan rinci.

B4. Metode Kualitatif Interaktif : TEORI DASAR

Jujun S. Suriasumantri (1985) menyatakan bahwa penelitian dasar atau murni adalah penelitian yang bertujuan menemukan pengetahuan baru yang sebelumnya belum pernah diketahui.

B5. Metode Kualitatif Interaktif : STUDI KRITIS

Metode Studi kritis adalah metode yang digunakan dalam penelitian yang berkembang dari teori kritis, feminis, ras dan pascamodern yang bertolak dari asumsi bahwa pengetahuan bersifat subjektif. Peneliti kritis memandang bahwa masyarakat terbentuk oleh orientasi kelas, status, ras, suku bangsa, jenis kelamin dan lain-lain. Peneliti feminis biasanya memusatkan perhatiannya pada masalah jender, ras, sedangkan peneliti pascamodern memusatkan pada institusi sosial dan kemasyarakatan.

B6. Metode Kualitatif Non Interaktif : ANALISIS KONSEP

Menurut Peter Salim dalam kamus besar Bahasa Indonesia (1990:61) analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (perbuatan, karangan dan sebagainya) untuk mendapatkan fakta yang tepat (asal-usul, sebab, penyebab, sebenarnya, dan sebagainya)”.

Sedangkan pengertian konsep menurut Woodruf  adalah suatu gagasan/ide yang relatif sempurna dan bermakna, suatu pengertian tentang suatu objek, produk subjektif yang berasal dari cara seseorang membuat pengertian terhadap objek-objek atau benda-benda melalui pengalamannya (setelah melakukan persepsi terhadap objek/benda).

Dari dua definisi tersebut dapat simpulkan bahwa definisi metode analisis konsep adalah penelitian yang memfokuskan kepada suatu konsep yang telah ada sebelumnya, agar dapat di fahami, digambarkan, dijelaskan dan implementasinya di lapangan.

B7. Metode Kualitatif Non Interaktif : ANALISIS SEJARAH

Metode analisis sejarah atau penelitian historis menurut Jack. R. Fraenkel & Norman E. Wallen, 1990 : 411 dalam Yatim Riyanto, 1996: 22 dalam Nurul Zuriah, 2005: 51 adalah penelitian yang secara eksklusif memfokuskan kepada masa lalu. Penelitian ini mencoba merenkonstruksi apa yang terjadi pada masa yang lalu selengkap dan seakurat mungkin, dan biasanya menjelaskan mengapa hal itu terjadi. Dalam mencari data dilakukan secara sistematis agar mampu menggambarkan, menjelaskan, dan memahami kegiatan atau peristiwa yang terjadi beberapa waktu lalu.

Sumber : Materi diklat KTI

Semoga bermanfaat...

Analisa SWOT

Analisa SWOT didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats).

Faktor pada Analisa SWOT

  1. Faktor Internal : Kekuatan (Strengths) dan Kelemahan (Weaknesses).
  2. Faktor Eksternal : Peluang (Opportunities) dan Ancaman (Threats).

Kerangka Kerja Analisa SWOT

  1. SO (strenght-opportunities), yaitu menggunakan kekuatan internal yang dimiliki untuk mengambil peluang-peluang yang ada
  2. ST (strenght-threats) , yaitu berusaha menghindari atau mengurangi dampak dari ancaman-ancaman dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki
  3. WO (weakness-opportunities) , yaitu bertujuan untuk memperkecil kelemahan-kelemahan internal yang ada dengan memanfaatkan peluang-peluang eksternal
  4. WT (weakness-threats) , yaitu berusaha bertahan dengan cara mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman.
  1. Analisa dan pembuatan matriks IFE (Internal Factor Evaluation)
  2. Analisa dan pembuatan matriks EFE (External Factor Evaluation)
  3. Pembuatan matriks SWOT
  4. Pembuatan tabel rangking alternatif strategi

Tabel SWOT

Semoga Bermanfaat...

Ruang Lingkup Penyuluhan : Teknik Produksi Perikanan Yang Lebih Baik (Better Farming)

Secara garis akbar dunia perikanan dibagi menjadi dua kelompok yaitu perikanan budidaya & perikanan tangkap, & memiliki keunikan tersendiri pada manajemen perikanan itu sendiri. Dalam upaya menaikkan produksi perikanan diharapkan suatu manajemen dalah setiap aktivitas bisnis perikanan. Di bawah ini ada sedikit pembahasan mengenai peran manajemen pada pengembangan usaha perikanan.

MANAJEMEN PERIKANAN BUDIDAYA

Bisnis perikanan yang cukup kompleks sifatnya memerlukan pemikiran yang cermat agar terhindar dari resiko yang tidak diharapkan. Aspek produksi ini mencakup hal-hal mengenai persiapan dan proses produksi
Hatchry Budidaya Perikanan [sumber]

A. Persiapan Produksi Budidaya Perikanan

Hal hal yang harus menjadi perhatian dalam persiapan produksi perikanan meliputi:

  1. Perencanaan produk, jenis ikan apa yang hendak diproduksi? Apakah mempunyai pasaran yang baik? Apakah sesuai dengan lahan yang tersedia? Pertanyaan pertanyaan seperti ini perlu dipikirkan dalam mengambil keputusan.
  2. Perencanaan lokasi usaha, lokasi yang tepat akan mempunyai pengaruh positif bagi kelangsungan usaha.oleh karena itu, dalam penentuan lokasi juga di pertimbangkan hal hal yang berdampak positif ataupun negatif dan faktor faktor yang berpengaruh (aspek teknis ekonomis, aspek iklim, aspek agronomis).
  3. Perencanaan standar produksi, pengusaha yang berpikir maju tidak hanya sekedar mementingkan jumlah produksi saja, tetapi juga mengutamakan kualitas produksinya, hal ini sangat berperan dalam menentukan segmen pasar.
  4. Pengadaan tenaga kerja, bisnis perikanan mencakup beberapa bidang pekerjaan, secara mudahmya dibagi menjadi bidang budi daya dan manajemen (administrasi). Kedua bidang ini terdiri dari bermacam macam pekerjaann dari yang sederhana sampai yang rumit. Banyak sedikitnya jumlah pekerja dan tinggi rendahnya suatu upah harus disesuaikan dengan kemampuan dan tanggung jawab yang diemban.

B. Proses Produksi Budidaya Perikanan

Tujuan budi daya perikanan yaitu untuk mendapatkan produksi perikanan yg lebih baik atau lebih banyak dibandingkan menggunakan hasil dari ikan yg hidup pada alam secara liar. Faktor-faktor yg perlu diperhatikan pada budidaya perikanan antara lain:

  1. Penyediaan benih, benih yang baik dan berkualitas unggul sangat penting untuk memperoleh produksi yang tinggi.
  2. Pembuatan tempat pemeliharaan, luas tempat yang disediakanuntuk pembudidayaan harus sesuai dengan jumlah populasi yang ditebar, tidak kalah penting yang harus dilakukan adalah untuk memahami karakteristik dan tingkah laku ikan.
  3. Pengairan, tanpa sistem pengairan yang baik tidak mungkin usaha perikanan bisa berhasil. Oleh karena itu kebersihan air dan debit yang cukup, penting demi kelancaran pemeliharaan. Pintu saluran air perlu selalu diperiksa untuk mengatur pengeluaran dan pemasukan air.
  4. Pakan dan Pemupukan, peranan pakan sangat penting untuk meningkatkan produksi. Kandungan gizi pakan lebih berperan dibandingkan dengan jumlah yang deberikan. Usahakan memberi pakan sesuai dengan kebutuhan, jangan kebanyakan atau kekurangan. Baru baru ini banyak di galakkan menggunakan pakan alami, karena ramah lingkungan.
  5. Pengendalian hama dan penyakit, untuk membasmi hama yang hidup di air, dapat digunakan bahan beracun organik, seperti tepung biji teh yang mengandung racun saponin, akar tuba yang mengandung racun rotenon, atau tembakau yang mengandung racun nikotin. Hal yang penting untuk pengendalian hama dan penyakit ini yaitu perawatan dan pemeliharaan kesehatan air serta kebersihan lingkungan disekitar kolam.

C. Pascapanen

Produksi ikan bersifat musiman, terutama ikan laut. Terkadang sangat melimpah, sedangkan pada suatu ketika sangat rendah. Oleh karenanya buat menjaga keseimbangan dan mencegah proses pembusukan perlu dikembangkan dengan banyak sekali cara pengawetan. Dalam hal ini mencakup:

  1. Penanganan ikan hidup, dalam penanganan ikan hidup ini yang terpenting yaitu cara mengusahakan agar ikan ikan tersebut sampai ke tangan konsumen masih dalam keadaan hidup, segar dan sehat. Hal hal yang harus diperhatikan antara lain adalah: kebutuhan oksigen, alat dan transportasi untuk mengangkut ikan, waktu pengangkutan, jumlah ikan dalam alat pengangkutan jangan terlalu padat.
  2. Penanganan ikan segar, atau istilah lainnya adalah handling, merupakan salah satu bagian penting dalam mata rantai industri perikanan. Baik buruknya ikan segar akan mempengaruhi mutu ikan sebagai bahan makanan atau sebagai bahan mentah untuk proses pengolahan lebih lanjut.
  3. Pengawetan, dasar pengawetan ikan adalah untuk mempertahankan ikan selama mungkin dengan menghambat atau menghentikan proses pembusukan, baik dengan cara tradisional (pengeringan, pengasapan, penggaraman, fermentasi), cara modern (pendinginan, pembekuan, pengalengan ikan, tepung ikan).
  4. Packing, dilakukan terutama untuk konsumsi ikan segar, cara packing harus disesuaikan dengan jarak lokasi usaha ke konsumen. Yang terpengting yaitu mempertahankan keawetan ikan segar sampai ke konsumen agar harganya tidak turun.

D. Aspek Pemasaran

Pasar sangat krusial buat kelangsungan produksi. Jika kemampuan pasar buat menyerap produksi sangat tinggi maka nir sebagai perkara. Dengan harga jual yang pas telah bisa menghasilkan laba. Sebaliknya, nbila pasar nir menyediakan kemungkinan menyerap produk, mau tidak mau bisnis yg dirintis mengalami kerugian. Apabila manajemen produksi sudah berjalan maka keberhasilan pengusaha perikanan dipengaruhi sang kemampuannya pada menganalisis dan mengantisipasi pasar.

Ada beberapa hal yang wajib diketahui sang seseorang manajer atau pengusaha perikanan sebelum melangkah ke aspek pemasaran ini. Hal tersebut yaitu:

  1. Sasaran pemasaran, berkaitan dengan pemilihan jenis ikan yang akan diproduksi. Siapa konsumen yang ingin dituju? Berapa besar kira kira permintaannya? Semua itu tergantung pada keadaan sosial konsumen dan daya belinya.
  2. Persaingan, merupakan suatu hal yang wajar dlama bidang usaha, apalagi dibidang usaha perikanan karena pada umumnya bidang ini tidak mengenal monopoli. Jadi, semua produksi perikanan bersaing bebas di pasaran. Oleh karena itu, usah untuk menghadapi dan mengatasi persaingan harus dilakukan dengan manajemen yang baik, agar produk laku di pasaran.
  3. Strategi pemasaran, suatu tindakan penyesuaian sebagai reaksi terhadap situasi pasar dengan berdasarkan pertimbangan yang matang. Tindakan tindakan yang di ambil itu merupakan pendekatan terhada berbagai faktor.

E. Aspek Permodalan

Pentingnya manajemen permodalan, Setiap orang atau suatu perusahaan yang bergerak dalam suatu bisnis, tidak terkecuali bisnis pada bidang perikanan, tentu mengharapkan laba atau laba yang sesuai, tak seorangpun berniat merugi. Kerugian berarti kehilangan sebagian modal atau energi & pikiran yang telah dicurahkan untuk kelangsungan usaha itu. Sedangkan keuntungan berarti memperoleh kelebihan output berdasarkan kapital yg telah ditanamkan (investasi), maka dari itu sangat diharapkan manajemen yg baik supaya investasi terus meningkat.Persoalan kapital & keuangan merupakan aspek krusial dalam kegiatan suatu bisnis. Tanpa memiliki kapital, suatu bisnis tidak akan bisa berjalan, walaupun syarat syarat lain untuk mendirikan suatu usaha telah dimiliki.

Cara mendapatkan modal, Hal yg wajar dalam bidang bisnis bila seseorang mencari donasi permodalan buat memulai bisnis atau meiningkatkan usaha. Salah satu lembaga yg bisa menaruh bantuan keuangan adalah bank, bantuan tadi dalam bentuk kredit. Kita wajib cermat memilih dan memilih besaran pinjaman yg dibutuhkan secara realistis, agar tidak sebagai boomerang bagi kita. Hal ini dikarenakan jika pendapatan kita nir lebih kecil daripada kewajiban buat melunasi ke pihak bank. Alternatif lain selain meminjam kredit ke bank merupakan kerjasama menggunakan pihak lain yg berminat dalam bisnis perikanan menggunakan prjanjian yg telah disepakati bersama. Atau pula menggunakan kerjasama dengan pihak asing ( joint venture) biasanya dengan skala skala akbar.

MANAJEMEN PERIKANAN TANGKAP

Tindakan manajemen perikanan tangkap adalah mekanisme untuk mengatur, mengendalikan dan mempertahankan kondisi sumber daya ikan pada tingkat tertentu yang diinginkan.  Pengendalian perikanan tangkap dilakukan dengan aturan yang bersifat teknis, bersifat manajemen upaya penangkapan dan manajemen hasil tangkapan dan pengendalian ekosistem.
Usaha Perikanan Tangkap [sumber]

Pengaturan bersifat teknis mencakup pengaturan alat tangkap dan pembatasan daerah maupun musim perikanan tangkap.  Pembatasan alat tangkap lebih pada spesifikasi untuk menangkap ikan spesies tertentu atau meloloskan ikan bukan tujuan tangkap serta efek terhadap ekosistem. Guna melindungi komponen stok ikan diberlakukan pembatasan daerah dan musim perikanan tangkap sekaligus dibentuk fisheries refugia maupun daerah perlindungan laut bagi jenis ikan yangkehidupannya relatif menetap.

Manajemen upaya penangkapan umumnya dilakukan dengan pembatasan   jumlah dan ukuran kapal, jumlah waktu penangkapan atau upaya penangkapan. Pengendalian ini lebih mudah dan lebih murah dari sisi pemantauan dan penegakan aturan dibandingkan pengendalian hasil tangkapan.  Namun penentuan jumlah upaya masing-masing unit penangkapan merupakan hambatan dalam memakai aturan pengendalian ini.

Manajemen hasil tangkapan untuk membatasi jumlah hasil tangkapan yang diperbolehkan bagi suatu area dalam waktu tertentu dan selanjutnya menjadi pembatasan jumlah hasil tangkapan setiap unit penangkapan.  Hasil tangkapan yang diperbolehkan berdasarkan jenis spesies tertentu menjadi kendala dalam perikanan multispesies seperti di Indonesia.  Era baru sektor perikanan dalam konteks pembangunan yang berkelanjutan adalah diadosinya Code Of Conduct For Responsible Fisheries (CCRF).  Perikanan yang berkelanjutan bukan ditujukan semata hanya pada kelestarian perikanan dan ekonomi namun pada keberlanjutan komunitas perikanan yang ditunjang oleh keberlanjutan institusi.  Disini diperlukan pendekatan manajemen yang inovatif dan alternatif untuk mencapai tujuan tersebut.

Dengan demikian, beberapa hal perlu ditingkatan sinkron dengan kaidah perikanan berkelanjutan sebagai berikut:

Paradima limited access harus ditingkatkan;

  1. Implementasi log-book penangkapan harus dibarengi dengan peraturan yang berkaitan dengan kerahasiaan;
  2. Perbaikan sistem statistik perikanan;
  3. Meningkatkan kemampuan diplomasi internasional;
  4. Penyusunan rencana manajemen perikanan diterapkan di setiap upaya manajemen perikanan;
  5. Partisipasi pemangku kepentingan diperlukan dalam penyusunan rencana manajemen perikanan;
  6. Meningkatkan efektifitas peradilan perikanan; dan
  7. Meningkatkan peran sebagai negara pelabuhan (port state) dan negara bendera (flag state).

Manajemen perikanan menjamin kegiatan penangkapan ikan dan pengolahan dilaksanakan sesuai dengan kaidah untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan, mengurangi limbah, dan menjaga mutu ikan hasil tangkap.  Nelayan wajib mencatat kegiatan operasi penangkapan mereka dan  pemerintah juga perlu menetapkan prosedur penegakan hukum. Negara perlu menggunakan informasi sains terbaik yang tersedia dalam menyiapkan kebijakan serta mempertimbangkan kegiatan penangkapan ikan tradisional.  Jika informasi yang tersedia terbatas, negara perlu bertindak sangat hati-hati dalam menetapkan batasan perikanan tangkap.

Sumber : Manajemen Perikanan

Semoga Bermanfaat...

Ruang Lingkup Penyuluhan

Penyuluhan pada arti umum adalah ilmu social yang memeriksa system dan proses perubahan dalam individu serta masyarakat supaya dapat terwujud perubahan yang lebih baik sinkron dengan yang diharapkan (Setiana. L. 2005). Penyuluhan bisa dipandang menjadi suatu bentuk pendidikan untuk orang dewasa. Dalam bukunya A.W. Van den Ban dkk. (1999) dituliskan bahwa penyuluhan adalah keterlibatan seorang buat melakukan komunikasi informasi secara sadar dengan tujuan membantu sesamanya memberikan pendapat sebagai akibatnya mampu membuat keputusan yg sahih. [sumber]

Dalam pelaksanaannya penyuluhan mempunyai ruang lingkup yang diharapkan bisa membuat kehidupan pelaku primer menjadi lebih baik, hal ini tergambar berdasarkan ruang lingkup penyuluhan sebagai berikut :

Ilustrasi Penyuluhan [sumber]
1.Teknik Berproduksi Yang Lebih Baik (Better Farming).

Dimaksud mempertinggi produksi seoptimal mungkin menggunakan penerapan teknologi penangkapan dan budidaya yang lebih efektif dan efisien, tanpa merusak lingkungan. Untuk memperoleh output produksi yg lebih baik dibutuhkan adanya manajemen yang baik pada setip kegiatan perikanan. Selengkapnya silahkan baca disini.

2. Berusaha Yang Lebih Menguntungkan (Better Businness).

Dimaksudkan mengelola bisnis wajib secara efisien dan mengikuti dan memanfaatkan perkembangan menurut permintaan dan harga pasar,buat memperoleh keuntungan yang sebanyak-besarnya baik pada pengelolaan maupun dalam penyimpanan output produksi. Selengkapnya silahkan baca disini.

3. Kehidupan lebih sejahtera (Better Living).

Dimaksudkan masyarakat yang menjadi sasaran kegiatan penyuluhan dapat hidup layak, artinya cukup makan makanan yang bergizi, kesehatan terpelihara, memiliki tempat tinggal yang memadai, berpakaian yang pantas dan selalu menjaga/  mempertahankan (memelihara) kebersihan, kedamaian dan keindahan,baik di lingkungan keluarganya sendiri maupun di lingkungan masyarakat sekitarnya.

4. Bermasyarakat Yang Yebih Baik (Better Community).

Perkembangan tatanan sosial yg dapat mewujudkan terciptanya iklim masyarakat yg kreatif, produktif yg berkesinambungan.

5. Terciptanya Lingkungan Yang Lebih Baik (Better Environment).

Dimaksudkan buat mewujudkan lingkungan yg lebih sehat, bersih menggunakan seminimal mungkin. Adanya pencemaran, polusi & suasana lingkungan aman, tertib, teratur.

Sumber : Materi Ruang Lingkup dan target Penyuluhan

Semoga Bermanfaat...

Ruang Lingkup Penyuluhan : Berusaha Yang Lebih Menguntungkan (Better Bussiness)

Dalam menghadapi persaingan dunia usaha yang semakin ketat.  Sekarang ini kita dituntut untuk dapat mengembangkan usaha , supaya usaha kita dapat maju dan besar serta menjadi pengusaha yang sukses. Definisi pengembangan usaha itu sendiri adalah terdiri dari sejumlah tugas dan proses yang pada umumnya bertujuan untuk  mengembangkan dan mengimplementasikan peluang pertumbuhan. Tetapi pada kenyataanya untuk mengembangkan usaha yang pada awalnya  dimulai dari nol besar atau baru memulai usaha sangatlah sulit .

Banyak hambatan – hambatan yang dihadapi seperti kekurangan modal, tenaga kerja yang ahli atau terampil, kinerja keuangan usaha yang buruk , dan sebagainya . Tetapi hambatan- hambatan  itu semua dapat diatasi  dengan cara mengembankan dan menerapkan strategi pengembangan usaha yang baik .  Pengembangan usaha bukan saja dibarengi dengan modal yang banyak atau tenaga kerja yang terampil , tetapi juga harus dibarengi dengan niat dari diri kita sendiri. Dengan niat yang sungguh – sungguh kita bisa mengembangkan usaha kita menjadi lebih besar. Jika tidak mengembangkan usaha dengan sungguh – sungguh maka sebaliknya usaha akan kita akan bangkrut.

Cara lain yang harus dilakukan untuk dapat mengembangkan usaha dengan baik adalah dengan memberikan pendidikan meningkatkan keahlian kepada pengusaha (wirausaha) seperti memberi pelatihan workshop tentang pengembangan usaha , dan sebagainya. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan yang  lebih kepada pengusaha terhadap pengembangan usaha yang baik.Dan perlu diingat bahwa pengembangan usaha itu merupakan bagian dari perencanaan pemasaran (marketing plan) oleh karena itu setiap pengusaha baik pengusaha kecil maupun besar harus mampu membuat marketing plan terlebih dahulu sebelum mengembangkan usahanya . Di dalam marketing plan itu dimuat hal- hal sebagai berikut seperti analisa situasi , tujuan pemasaran , anggaran pemasaran , kontrol / pengawasan terhadap pemasaran dan lain sebagainya.

Berikut beberapa upaya yang dapat menunjang kegiatan pengembangan usaha agar lebih menguntungkan :

1. Kemudahan dalam Akses Permodalan

Salah satu permasalahan yang dihadapi UKM adalah aspek permodalan. Lambannya akumulasi kapital di kalangan pengusaha mikro, kecil, dan menengah, merupakan salah satu penyebab lambannya laju perkembangan usaha dan rendahnya surplus usaha di sektor usaha mikro, kecil dan menengah. Faktor modal juga menjadi salah satu sebab tidak munculnya usaha-usaha baru di luar sektor ekstraktif. Oleh sebab itu dalam pemberdayaan UKM pemecahan dalam aspek modal ini penting dan memang harus dilakukan.
Ilustrasi modal [sumber]

Yang perlu dicermati dalam usaha pemberdayaan UKM melalui aspek permodalan ini adalah: (1) bagaimana pemberian bantuan modal ini tidak menimbulkan ketergantungan; (2) bagaimana pemecahan aspek modal ini dilakukan melalui penciptaan sistem yang kondusif baru usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah untuk mendapatkan akses di lembaga keuangan; (3) bagaimana skema penggunaan atau kebijakan pengalokasian modal ini tidak terjebak pada perekonomian subsisten. Tiga hal ini penting untuk dipecahkan bersama. Inti pemberdayaan adalah kemandirian masyarakat. Pemberian hibah modal kepada masyarakat, selain kurang mendidik masyarakat untuk bertanggungjawab kepada dirinya sendiri, juga akan dapat mendistorsi pasar uang. Oleh sebab itu, cara yang cukup elegan dalam memfasilitasi pemecahan masalah permodalan untuk usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah, adalah dengan menjamin kredit mereka di lembaga kuangan yang ada, dan atau memberi subsidi bunga atas pinjaman mereka di lembaga keuangan. Cara ini selain mendidik mereka untuk bertanggung jawab terhadap pengembalian kredit, juga dapat menjadi wahana bagi mereka untuk terbiasa bekerjasama dengan lembaga keuangan yang ada, serta membuktikan kepada lembaga keuangan bahwa tidak ada alasan untuk diskriminatif dalam pemberian pinjaman.

Sebelum krisis ekonomi tahun 1997, kredit Perbankan lebih banyak terkonsentrasi pada kredit korporasi dan juga konsumsi dan hanya segelintir kredit yang disalurkan ke sektor Usaha Kecil dan Menengah. Oleh karena itu, untukmeningkatkan kapasitas UKM ini, Perbankan harus menjadikan sektor ini sebagai pilar terpenting perekonomian negeri. Bank diharapkan tidak lagi hanya memburu perusahaan-perusahaan yang telah mapan, akan tetapi juga menjadi pelopor untuk mengembangkan potensi perekonomian dengan menumbuhkan wirausahawan melalui dukungan akses permodalan bagi pengembangan wirausaha baru di sektor UKM. Perbankan harus meningkatkan kompetensinya dalam memberdayakan Usaha Kecil-Menengah dengan memberikan solusi total mulai dari menjaring wiraushawan baru potensial, membinanya hingga menumbuhkannya. Pemberian kredit inilah satu mata rantai dalam pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah secara utuh.

2. Bantuan Pembangunan Prasarana

Usaha mendorong produktivitas dan mendorong tumbuhnya usaha, tidak akan memiliki arti penting bagi masyarakat, kalau hasil produksinya tidak dapat dipasarkan, atau kalaupun dapat dijual tetapi dengan harga yang amat rendah. Oleh sebab, itu komponen penting dalam usaha pemberdayaan UKM adalah pembangunan prasarana produksi dan pemasaran.
Penyerahan bantuan sarana usaha perikanan [sumber]

Tersedianya prasarana pemasaran dan atau transportasi dari lokasi produksi ke pasar, akan mengurangi rantai pemasaran dan pada akhirnya akan meningkatkan penerimaan petani dan pengusaha mikro, pengusaha kecil, dan pengusaha menengah. Artinya, dari sisi pemberdayaan ekonomi, maka proyek pembangunan prasarana pendukung desa tertinggal, memang strategis.

3. Pengembangan Skala Usaha

Pemberdayaan ekonomi pada masyarakat lemah, pada mulanya dilakukan melalui pendekatan individual. Pendekatan individual ini tidak memberikan hasil yang memuaskan, oleh sebab itu, semenjak tahun 80-an, pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan kelompok. Alasannya adalah, akumulasi kapital akan sulit dicapai di kalangan orang miskin, oleh sebab itu akumulasi kapital harus dilakukan bersama-sama dalam wadah kelompok atau usaha bersama. Demikian pula dengan masalah distribusi, orang miskin mustahil dapat mengendalikan distribusi hasil produksi dan input produksi, secara individual.
Ilustrasi pengembangan usaha [sumber]

Melalui kelompok, mereka dapat membangun kekuatan untuk ikut menentukan distribusi. Pengelompokan atau pengorganisasian ekonomi diarahkan pada kemudahan untuk memperoleh akses modal ke lembaga keuangan yang telah ada, dan untuk membangun skala usaha yang ekonomis. Aspek kelembagaan yang lain adalah dalam hal kemitraan antar skala usaha dan jenis usaha, pasar barang, dan pasar input produksi. Aspek kelembagaan ini penting untuk ditangani dalam rangka pemberdayaan ekonomi masyarakat.

4. Pengembangan Jaringan Usaha, Pemasaran dan Kemitraan Usaha

Upaya mengembangkan jaringan usaha ini dapat dilakukan dengan berbagai macam pola jaringan misalnya dalam bentuk jaringan sub kontrak maupun pengembangan kluster. Pola-pola jaringan semacam ini sudah terbentuk akan tetapi dalam realiatasnya masih belum berjalan optimal. Pola jaringan usaha melalui sub kontrak dapat dijadikan sebagai alternatif bagi eksistensi UKM di Indonesia. Meskipun sayangnya banyak industri kecil yang justru tidak memiliki jaringan sub kontrak dan keterkaitan dengan perusahaan-perusahaan besar sehingga eksistensinya pun menjadi sangat rentan. Sedangkan pola pengembangan jaringan melalui pendekatan kluster, diharapkan menghasilkan produk oleh produsen yang berada di dalam klaster bisnis sehingga mempunyai peluang untuk menjadi produk yang mempunyai keunggulan kompetitif dan dapat bersaing di pasar global.
Ilustrasi pengembangan jaringan usaha [sumber]

Selain jaringan usaha, jaringan pemasaran juga menjadi salah satu kendala yang selama ini juga menjadi faktor penghambat bagi Usaha Kecil Menengah untuk berkembang. Upaya pengembangan jaringan pemasaran dapat dilakukan dengan berbagai macam strategi misalnya kontak dengan berbagai pusat-pusat informasi bisnis, asosiasi-asosiasi dagang baik di dalam maupun di luar negeri, pendirian dan pembentukan pusat-pusat data bisnis UKM serta pengembangan situs-situs UKM di seluruh kantor perwakilan pemerintah di luar negeri.

Penguatan ekonomi rakyat melalui pemberdayaan UKM, tidak berarti mengalienasi pengusaha besar atau kelompok ekonomi kuat. Karena pemberdayaan memang bukan menegasikan yang lain, tetapi give power to everybody. Pemberdayaan masyarakat dalam bidang ekonomi adalah penguatan bersama, dimana yang besar hanya akan berkembang kalau ada yang kecil dan menengah, dan yang kecil akan berkembang kalau ada yang besar dan menengah.

Daya saing yang tinggi hanya ada jika ada keterkaiatan antara yang besar dengan yang menengah dan kecil. Sebab hanya dengan keterkaitan produksi yang adil, efisiensi akan terbangun. Oleh sebab itu, melalui kemitraan dalam bidang permodalan, kemitraan dalam proses produksi, kemitraan dalam distribusi, masing-masing pihak akan diberdayakan.

5. Pengembangan Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia merupakan faktor penting bagi setiap usaha termasuk juga di sektor usaha kecil. Keberhasilan industri skala kecil untuk menembus pasar global atau menghadapi produk-produk impor di pasar domestik ditentukan oleh kemampuan pelaku-pelaku dalam industri kecil tersebut untuk mengembangkan produk-produk usahanya sehingga tetap dapat eksis. Kelemahan utama pengembangan usaha kecil menengah di Indonesia adalah karena kurangnya ketrampilan sumber daya manusia. Manajemen yang ada relatif masih tradisional.

Oleh karena itu dalam pengembangan usaha kecil menengah, pemerintah perlu meningkatkan pelatihan bagi Usaha Kecil Menengah baik dalam aspek kewiraswastaan, administrasi dan pengetahuan serta ketrampilan dalam pengembangan usaha. Peningkatan kualitas SDM dilakukan melalui berbagai cara seperti pendidikan dan pelatihan, seminar dan lokakarya, on the job training, pemagangan dan kerja sama usaha. Selain itu, juga perlu diberi kesempatan untuk menerapkan hasil pelatihan di lapangan untuk mempraktekkan teori melalui pengembangan kemitraan rintisan (Hafsah, 2004).
Ilustrasi sumberdaya manusia [sumber]

Selain itu, salah satu bentuk pengembangan sumber daya manusia di sektor UKM adalah Pendampingan. Pendampingan UKM memang perlu dan penting. Tugas utama pendamping ini adalah memfasilitasi proses belajar atau refleksi dan menjadi mediator untuk penguatan kemitraan baik antara usaha mikro, usaha kecil, maupun usaha menengah dengan usaha besar. Yang perlu dipikirkan bersama adalah mengenai siapa yang paling efektif menjadi pendamping masyarakat. Pengalaman empirik dari pelaksanaan IDT, P3DT, dan PPK, dengan adanya pendamping, ternyata menyebabkan biaya transaksi bantuan modal menjadi sangat mahal. Selain itu, pendamping eksitu yang diberi upah, ternyata juga masih membutuhkan biaya pelatihan yang tidak kecil. Oleh sebab itu, untuk menjamin keberlanjutan pendampingan, sudah saatnya untuk dipikirkan pendamping insitu, bukan pendamping yang sifatnya sementara. Sebab proses pemberdayaan bukan proses satu dua tahun, tetapi proses puluhan tahun.

6. Mewujudkan iklim bisnis yang lebih kondusif

Perkembangan Usaha Kecil Menengah akan sangat ditentukan dengan ada atau tidaknya iklim bisnis yang menunjang perkembangan Usaha Kecil Menengah. Persoalan yang selama ini terjadi iklim bisnis kurang kondusif dalam menunjang perkembangan usaha seperti terlihat dengan masih rendahnya pelayanan publik, kurangnya kepastian hukum dan berbagai peraturan daerah yang tidak pro bisnis merupakan bukti adanya iklim yang kurang kondusif. Oleh karena perbaikan iklim bisnis yang lebih kondusif dengan melakukan reformasi dan deregulasi perijinan bagi UKM merupakan salah satu strategi yang tepat untuk mengembangkan UKM.
Ilustrasi bisnis yang konduisf [sumber]

Dalam hal ini perlu ada upaya untuk memfasilitasi terselenggaranaya lingkungan usaha yang efisien secara ekonomi, sehat dalam persaingan dan non diskriminatif bagi keberlangsungan dan peningkatan kinerja UKM. Selain itu perlu ada tindakan untuk melakukan penghapusan berbagai pungutan yang tidak tepat, keterpaduan kebijakan lintas sektoral, serta pengawasan dan pembelaan terhadap praktek-praktek persaingan usahah yang tidak sehat dan didukung penyempurnaan perundang-undangan serta pengembangan kelembagaan.

Sumber : 1. Strategi Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah

                2. Pengembangan Usaha

Semoga Bermanfaat...

Media Penyuluhan Perikanan : Serial Foto

Media Penyuluhan Perikanan Seri foto merupakan materi penyuluhan pertanian berupa rangkaian photo-photo yang disusun secara berurutan sehingga sebagai suatu cerita/proses aktivitas pada bidang perikanan.

Berikut model media penyuluhan perikanan pada bentuk serial foto :

SERIAL FOTO

PEMBUATAN TERASI REBON

Semoga Bermanfaat...

Media Penyuluhan Perikanan: Brosur

Brosur adalah kitab yang diterbitkan secara nir terpola yang bisa terdiri menurut satu sampai sejumlah mini halaman, nir terkait dengan terbitan lain, dan terselesaikan dalam sekali terbit. [sumber].

Selengkapnya pengertian Brosur adalah suatu media yang digunakan oleh perusahaan atau organiasasi tertentu untuk menawarkan suatu produk, layanan, atau program kepada masyarakat umum. Brosur ini diterbitkan secara tidak berkala (tidak reguler) dan hanya terdiri dari beberapa halaman saja (sedikit halamannya). Brosur juga umumnya memiliki sampul tetapi tidak berjilid. [sumber].
Salah satu contoh cover brosur dengan materi perikanan

Selain pengertian diatas sebuah media penyuluhan bisa dikategorikan sebagai brosur apabila mempunyai ciri menjadi berikut :

  1. Bentuk media cetak dalam bentuk lembaran yang tersusun seperti buku.
  2. Jumlah halaman 8-60 lembar.
  3. Materi pokok disajikan secara sederhana dan tuntas.
  4. Dapat disertai gambar – gambar faktual yang dapat menarik  perhatian.

Fungsi Brosur

Brosur dibuat tentu bukan tanpa sebab dan fungsi, brosur juga mempunyai fungsi yang krusial terutama dalam hal pemasaran & promosi. Fungsi utama dari sebuah brosur adalah memberikan berita kepada warga generik tentang suatu produk yg akan ditawarkan secara detail. Untuk bisa menarik perhatian masyarakat, umumnya brosur dibentuk dengan desain yang menarik dan isinya kentara.

Ciri-Ciri Brosur

Segala sesuatu tentu mempunyai karakteristik atau ciri-ciri tersendiri, begitu juga dengan brosur. Brosur memiliki ciri-karakteristik tertentu yg membedakannya dengan media-media kenaikan pangkat lainnya. Adapun karakteristik-karakteristik dari brosur antara lain:

  1. Umumnya memiliki pesan yang tunggal.
  2. Tujuannya menginformasikan produk kepada masyarakat luas.
  3. Hanya sekali diterbitkan.
  4. Dibuat semenarik mungkin agar menarik perhatian publik.
  5. Didistribusikan secara tersendiri (oleh perusahaan tersebut).
  6. Desainnya menarik dan isinya jelas.

Keunggulan Brosur

Brosur memiliki keunggulan dibanding media penyuluhan yang lain diantaranya :

  1. Berisi informasi yang lengkap
  2. Dapat dibaca utuh atau sebagian
  3. Mudah dibawa
  4. Dapat dibaca berulang
  5. Dapat digunakan untuk belajar mandiri
  6. Dapat digunakan untuk bahan pendampingan, bahan diskusi atau bahan pustaka

Semoga Bermanfaat...

Media Penyuluhan Perikanan: Poster

Poster atau plakat merupakan karya seni atau desain grafis yang memuat komposisi gambar & huruf di atas kertas berukuran akbar. Pengaplikasiannya menggunakan ditempel di dinding atau bagian atas datar lainnya menggunakan sifat mencari perhatian mata sekuat mungkin. [sumber]

Poster adalah salah satu media publikasi yang terdiri atas goresan pena, gambar ataupun kombinasi antar keduanya dengan tujuan menaruh fakta kepada khalayak ramai. Poster umumnya dipasang ditempat-loka umum yang dievaluasi strategis misalnya sekolah, kantor, pasar, mall & loka-tempat keramaian lainnya. Informasi yg terdapat dalam poster umumnya bersifat mengajak masyarakat. [sumber]

Poster bisa diartikan suatu metoda pada mengungkapkan ide, pesan atau ajakan pada target yg beranjak. Poster adalah suatu gugusan visual berdasarkan desain, rona dan Tulisan/pesan yg kita inginkan agar diperhatikan oleh orang orang yang lewat, agar mereka terkesan.

Kegunaan Poster :

  1. Meyakinkan, mengajak, menasehati dan memerintah.
  2. Memberi peringatan,menarik perhatian terhadap sesuatu (Teknologi,dll).
  3. Menyarankan untuk tidak berbuat sesuatu atau melarang.
  4. Memberi perintah atau informasi.
  5. Promosi barang/Produk, gagasan dan jasa.

Keunggulan Poster :

  1. Citra visualnya mampu menyampaikan pesan secara cepat dan langsung.
  2. Mampu menjangkau sasaran lebih banyak.
  3. Dapat ditempel ditempat yang strategi.
  4. Mudah dan cepat dimengerti sasaran

Macam-macam Poster :

A. Berdasarkan Isinya :

  1. Poster Niaga, poster ini umumnya menawarkan produk suatu perusahaan.
    Contoh poster niaga [sumber]
  2. Poster Kegiatan, poster ini menginformasi kegiatan kepada khalayak ramai.
    Contoh poster kegiatan [sumber]
  3. Poster Pendidikan, poster ini ditujukan untuk hal-hal bertemakan pendidikan.
    Contoh poster pendidikan [sumber]
  4. Poster Layanan Masyarakat, poster mengenai layanan umum pemerintah.
    Contoh poster layanan masyarakat [sumber]

B. Berdasarkan Tujuannya :

  1. Poster Propaganda, poster ini pengaruh sangat kuat terhadap masyarakat.
    Contoh poster propaganda [sumber]
  2. Poster Kampanye, poster yang seringkali terlihat menjelang Pemilu.
    Contoh poster kampanye [sumber]
  3. Poster "Wanted" atau "Dicari", poster ini umumnya untuk mencari orang.
    Contoh poster wanted/dicari [sumber]
  4. Poster "Cheesecake", poster ini dibuat untuk mencari perhatian masyarakat.
    Contoh poster cheesecake [sumber]
  5. Poster Film, poster ini mempromosikan film agar dikenal masyarakat.
    Contoh poster film [sumber]
  6. Poster Kartun, ini adalah poster publikasi dari komik-komik kartun.
    Contoh poster kartun [sumber]
  7. Poster Afirmasi, poster ini tujuannya untuk memberikan motivasi.
    Contoh poster afirmasi/motivasi [sumber]
  8. Poster Riset, poster ini mempublikasikan riset dan penelitian.
    Contoh poster riset [sumber]
  9. Poster Kelas, poster ini bisa kita jumpai didalam kelas-kelas sekolah.
    Contoh poster kelas [sumber]

Semoga Bermanfaat...

Media Penyuluhan Perikanan: Flip Chart

Flip chart atau yang sering disebut sebagai bagan balik adalah kumpulan ringkasan, skema, gambar, tabel yang dibuka secara berurutan berdasarkan topik materi pembelajaran. Bahan flip chart biasanya kertas ukuran plano yang mudah dibuka-buka, mudah ditulisi, dan berwarna cerah. Untuk daya tarik, flip chart dapat dicetak dengan aneka warna dan variasi desainnya.

Flip chart adalah lembaran kertas yang berisi pesan atau bahan pelajaran yang tersusun rapi dan baik.

Flip chart merupakan media menulis yang sangat praktis dan menghemat ruang yang dapat digunakan dalam kegiatan belajar mengajar ataupun kegiatan-kegiatan yang lainnya.

Flip chart atau dengan nama lain disebut juga sebagai bagan balik yang merupakan kumpulan ringkasan, skema, gambar, tabel yang dibuka secara berurutan berdasarkan topik materi pembelajaran.

Flipchart [sumber]
Adapunchart itu sendiri dapat terbuat dari lembaran kertas karton atau jenis HVS yang cukup tebal. Penggunaan kertas tebal tentu saja agar kertas tidak mudah robek dan tidak ada bayangan antara satu kertas dengan kertas lain sehingga pesan gambar atau tulisan tidak tumpang tindih dengan gambar di lembaran berikutnya.

Kelebihan Menggunakan Flip Chart

  1. Flip Chart dapat digunakan dalam metode pembelajaran inovatif apapun.
  2. Lebih praktis.
  3. Ketika pembelajaran di alam terbuka yang jauh dari aliran listrik, flip chart sangat tepat untuk membantu presentasi guru.
  4. Bendel flip chart mudah dibawa ke mana saja bergantung tempat presentasi.
  5. Menghemat media pengajaran.
  6. Agar siswa telah tidak bosan sehingga siswa lebih berimajinasi dalam mengembangkan ide-idenya dalam belajar.
  7. Flipchart juga dapat mempermudah mengingat suatu materi pelajaran yang di ajarkan guru.
  8. Fleksibilitas, pengajar/pembicara dapat memutuskan kapan harus menulis.
  9. Lebih baik dari white board karena pengajar/pembicara dapat mempersiapkan sebelum pelajaran/presentasi dimulai.
  10. Biaya murah.
  11. Dapat diletakkan dimana saja.

Kelemahan Menggunakan Flip Chart

  1. Sukar dibaca karena keterbatasan tulisan.
  2. Pengajar/pembicara cenderung memunggungi peserta saat menulis.
  3. Biasanya kertas flip chart hanya dapat digunakan untuk satu kali saja.
  4. Tidak sesuai untuk peserta yang lebih dari 15-20 orang.

Pesan penyajian pada flip chart ini bisa berupa :

  1. Gambar - gambar;
  2. Diagram;
  3. Huruf-huruf ;
  4. Angka-angka.

Semoga Bermanfaat...

Media Penyuluhan Perikanan : Booklet

Media Penyuluhan Perikanan Booklet adalah buku berukuran kecil (setengah kuarto) dan tipis, tidak lebih dari 30 halaman bolak-balik, yang berisi tulisan dan gambar-gambar. Ada yang mengatakan bahwa istilah booklet berasal dari buku dan leaflet, artinya media booklet merupakan perpaduan antara leaflet dengan buku atau sebuah buku dengan format (ukuran) kecil seperti leaflet. Struktur isinya seperti buku (ada pendahuluan, isi, penutup) hanya saja cara penyajian isinya jauh lebih singkat daripada sebuah buku. Sedangkan Buku Saku hampir sama dengan booklet, hanya saja berukuran lebih kecil hingga bisa dimaksukkan kedalam saku. [sumber]

Sumber lain mengatakan Booklet adalah media komunikasi massa yang bertujuan untuk menyampaikan pesan yang bersifat promosi, anjuran, larangan-larangan kepada khalayak massa dan berbentuk cetakan. Sehingga akhir dari tujuannya tersebut adalah agar masyarakat yang sebagai obyek memahami dan menuruti pesan yang terkandung dalam media komunikasi massa tersebut.

Menurut Effendy Sholeh dalam bukunya, periklanan di era masa kini, menyebutkan bahwa booklet adalah suatu sarana periklanan yang mampu menarik banyak konsumen-konsumen produktif. Hal ini disebabkan oleh adanya booklet yang bisa mencakup tidak hanya produk saja, akan tetapi dapat mencakup berbagai jenis-jenis produk yang itu bisa membuat konsumen melakukan perbandingan dalam hal marketing.

Jika pengertian booklet ditinjau dari sisi produksi, maka dapat diambil pengertian bahwa booklet adalah sebuah media massa cetak yang bertujuan untuk menyebarkan informasi, memberitahukan informasi. Sehingga pandangan umum masyarakat mengatakan bahwa booklet tidak jauh berbeda dengan promosi atau sponsor-sponsor. Sebagai contohnya adalah sebuah perusahaan wara laba yang menggunakan jasa media komunikasi massa berupa booklet, untuk memasarkan barang-barang yang diproduksinya. [sumber]

Keunggulan & Kelemahan Booklet

Sesuatu itu tidak mungkin mampu lepas menurut keunggulan & kelemahan. Sedangkan keunggulan & kelemahan menurut booklet itu merupakan :

Keunggulan - keunggulan dari booklet itu adalah :

  1. Bahwa booklet ini menggunakan media cetak sehingga biaya yang dikeluarkannya itu bisa lebih murah jika dibandingkan dengan menggunakan media audio dan visual serta juga audio visual.
  2. Proses booklet agar sampai kepada obyek atau masyarakat bisa dilakukan sewaktu-waktu.
  3. Proses penyampaiannya juga bisa disesuaikan dengan kondisi yang ada, lebih terperinci dan jelas, karena lebih banyak bisa mengulas tentang pesan yang disampaikannya.
Kelemahan :

  1. Booklet ini tidak bisa menyebar ke seluruh masyarakat, karena disebabkan keterbatasan.
  2. Tidak langsungnya proses penyampaiannya, sehingga umpan balik dari obyek kepada penyampai pesan tidak secara langsung (tertunda).
  3. Memerlukan banyak tenaga dalam penyebarannya.

Semoga Bermanfaat...

Media Penyuluhan Perikanan : Folder

Media penyuluhan perikanan dalam bentuk folder adalah lembaran kertas yang dilipat dua atau tiga lipatan yang berisi pesan penyuluhan dalam bentuk tulisan gambar (foto atau ilustrasi).

Folder adalah semacam booklet (buku kecil) yang tak berjilid. Mungkin hanya terdiri dari satu lembar yang dicetak di kedua permukaannya. Tapi bisa juga dilipat di bagian tengahnya sehingga menjadi empat halaman. Atau bisa juga dilipat tiga sampai empat kali hingga menjadi beberapa halaman. Penggunaan folder atau leaflet umumnya dilakukan untuk pemasaran aneka produk dan juga untuk penyebaran informasi politik. [sumber]

Keunggulan folder :

  1. Bisa dibaca berulang kali
  2. Ringkas dan mudah dimengerti
  3. Bisa digunakan untuk belajar mandiri
  4. Mudah dibawa kemana-mana
  5. Biaya relatif murah

Kelemahan folder :

  1. Informasi yang disampaikan kurang mendalam
  2. Sasaran untuk orang yg bisa membaca
  3. Untuk mendalam materi perlu bantuan lain

Berikut contoh media penyuluhan perikanan dalam bentuk folder :
Contoh media penyuluhan perikanan dalam bentuk folder
Contoh media penyuluhan perikanan dalam bentuk folder

Semoga berguna...

Media Penyuluhan Perikanan : Leaflet

Media penyuluhan perikanan dalam bentuk leaflet merupakan lembaran kertas tanggal nir dilipat yg berisi pesan penyuluhan pada bentuk goresan pena gambar (foto atau gambaran).

Fungsi Leaflet

1. Fungsi informatif

Leaflet biasanya digunakan untuk menginformasikan pada masyarakat berkaitan dengan materi teknis/manajemen/keterangan suatu usaha.

2. Fungsi iklan

Leaflet benar-sahih krusial menjadi indera iklan atau promosi, yang menarik & memungkinkan Anda untuk mempromosikan satu atau lebih produk atau jasa.

3. Fungsi Identifikasi

Desain leaflet yang baik memungkinkan Anda buat mempertahankan kriteria yg sama melalui semua leaflet perusahaan Anda. Jika kriteria ini (kadang-kadang dianggap konsep) disatukan pada semua jenis leaflet, itu akan membuat perusahaan Anda gampang di identifikasi. Ini akan memberikan martabat & kredibilitas perusahaan Anda. Hal ini penting buat brosur perusahaan Anda tidak hanya mempunyai "konsepdanquot;, tetapi juga memiliki logo: sebuah logo yg dirancang menggunakan baik sangat penting bagi setiap perusahaan, merupakan keliru satu langkah pertama untuk memulai kampanye iklan.

Keunggulan leaflet :

  1. Bisa dibaca berulang kali
  2. Ringkas dan mudah dimengerti
  3. Bisa digunakan untuk belajar mandiri
  4. Mudah dibawa kemana-mana
  5. Biaya relatif murah

Kelemahan leaflet :

  1. Informasi yang disampaikan kurang mendalam
  2. Sasaran untuk orang yg bisa membaca
  3. Untuk mendalam materi perlu bantuan lain

Berikut contoh media penyuluhan perikanan dalam bentuk leaflet :
Contoh media penyuluhan perikanan dalam bentuk leaflet

Semoga Bermanfaat...