Loading Website
Diberdayakan oleh Blogger.

Panduan Dropship

Laporkan Penyalahgunaan

Kontributor

Memahami Teknik Pembuatan Garam Rakyat dengan Tehnologi Geomembran

Permasalahan yang ada pada produksi garam rakyat saat ini  adalah kurangnya kualitas dan kuantitas  terhadap kebutuhan garam nasional seirin...

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Random Posts

Recent Posts

Recent in Sports

Header Ads

Cloud Hosting Indonesia

Mahir Website

Easy import From China

The Power Of Wanita Idaman

Featured

Seni Menjadi Pedagang Online

Media Penyuluhan Perikanan: Poster

Poster atau plakat merupakan karya seni atau desain grafis yang memuat komposisi gambar & huruf di atas kertas berukuran akbar. Pengaplikasiannya menggunakan ditempel di dinding atau bagian atas datar lainnya menggunakan sifat mencari perhatian mata sekuat mungkin. [sumber]

Poster adalah salah satu media publikasi yang terdiri atas goresan pena, gambar ataupun kombinasi antar keduanya dengan tujuan menaruh fakta kepada khalayak ramai. Poster umumnya dipasang ditempat-loka umum yang dievaluasi strategis misalnya sekolah, kantor, pasar, mall & loka-tempat keramaian lainnya. Informasi yg terdapat dalam poster umumnya bersifat mengajak masyarakat. [sumber]

Poster bisa diartikan suatu metoda pada mengungkapkan ide, pesan atau ajakan pada target yg beranjak. Poster adalah suatu gugusan visual berdasarkan desain, rona dan Tulisan/pesan yg kita inginkan agar diperhatikan oleh orang orang yang lewat, agar mereka terkesan.

Kegunaan Poster :

  1. Meyakinkan, mengajak, menasehati dan memerintah.
  2. Memberi peringatan,menarik perhatian terhadap sesuatu (Teknologi,dll).
  3. Menyarankan untuk tidak berbuat sesuatu atau melarang.
  4. Memberi perintah atau informasi.
  5. Promosi barang/Produk, gagasan dan jasa.

Keunggulan Poster :

  1. Citra visualnya mampu menyampaikan pesan secara cepat dan langsung.
  2. Mampu menjangkau sasaran lebih banyak.
  3. Dapat ditempel ditempat yang strategi.
  4. Mudah dan cepat dimengerti sasaran

Macam-macam Poster :

A. Berdasarkan Isinya :

  1. Poster Niaga, poster ini umumnya menawarkan produk suatu perusahaan.
    Contoh poster niaga [sumber]
  2. Poster Kegiatan, poster ini menginformasi kegiatan kepada khalayak ramai.
    Contoh poster kegiatan [sumber]
  3. Poster Pendidikan, poster ini ditujukan untuk hal-hal bertemakan pendidikan.
    Contoh poster pendidikan [sumber]
  4. Poster Layanan Masyarakat, poster mengenai layanan umum pemerintah.
    Contoh poster layanan masyarakat [sumber]

B. Berdasarkan Tujuannya :

  1. Poster Propaganda, poster ini pengaruh sangat kuat terhadap masyarakat.
    Contoh poster propaganda [sumber]
  2. Poster Kampanye, poster yang seringkali terlihat menjelang Pemilu.
    Contoh poster kampanye [sumber]
  3. Poster "Wanted" atau "Dicari", poster ini umumnya untuk mencari orang.
    Contoh poster wanted/dicari [sumber]
  4. Poster "Cheesecake", poster ini dibuat untuk mencari perhatian masyarakat.
    Contoh poster cheesecake [sumber]
  5. Poster Film, poster ini mempromosikan film agar dikenal masyarakat.
    Contoh poster film [sumber]
  6. Poster Kartun, ini adalah poster publikasi dari komik-komik kartun.
    Contoh poster kartun [sumber]
  7. Poster Afirmasi, poster ini tujuannya untuk memberikan motivasi.
    Contoh poster afirmasi/motivasi [sumber]
  8. Poster Riset, poster ini mempublikasikan riset dan penelitian.
    Contoh poster riset [sumber]
  9. Poster Kelas, poster ini bisa kita jumpai didalam kelas-kelas sekolah.
    Contoh poster kelas [sumber]

Semoga Bermanfaat...

PEMBENIHAN IKAN LELE

Terdapat 2 segmen usaha dalam budidaya ikan lele, yakni bisnis pembesaran dan bisnis pembenihan. Para peternak pembesaran biasanya tidak membenihkan sendiri. Lebih mudah bagi mereka buat membeli benih menurut peternak benih. Karena usaha pembenihan ikan lele memerlukan tingkat keterampilan & ketelitian yg lebih tinggi.

Cara pemeliharaan dan perlakuan budidaya pembesaran tidak sama menggunakan budidaya pembenihan. Akan lebih baik jika peternak penekanan terhadap keliru satu segmen bisnis tersebut. Setelah sebelumnya kami membahas segmenpembesaran ikan lele, kali ini kami akan membahas cara pembenihan ikan lele. Untuk mengetahui lebih jauh silahkan simak terus artikel ini.

Memilih indukan untuk pembenihan ikan lele hendaknya dimulai sejak calon indukan masih ukuran lebih kurang lima-10 cm. Pilih ikan lele yg memiliki sifat-sifat unggul seperti nir stigma, mempunyai bentuk tubuh yang baik, gerakannya lincah, pertumbuhannya paling cepat dibanding lainnya. Kemudian pelihara calon-calon indukan unggul tersebut dalam kolam pemeliharaan tersendiri. Pemeliharaan calon indukan akan lebih baik bila diperlakukan lebih istimewa, menggunakan memberikan pakan berkualitas & pengairan yang indah.

Penyeleksian terhadap calon indukan buat pembenihan ikan lele dilakukan setiap 2 minggu sekali. Jangan lupa sisihkan dari berukuran agar tidak saling kanibal. Lakukan secara terjadwal sampai mendapatkan indukan yg benar-sahih baik. Ikan lele jantan bisa dijadikan indukan setelah berumur 8 bulan, sedangkan buat lele betina setidaknya berumur satu tahun. Bobot indukan yang baik setidaknya mencapai 0,5 kg.

Setelah calon-calon indukan cukup umur dan berukuran, pilih indukan-indukan yang terlihat bugar, bebas penyakit & bentuk tubuh yang indah buat proses pemijahan. Indukan yang akan dipijahkan sebaiknya dipelihara pada kolam khusus. Pisahkan antara jantan & betina supaya tidak terjadi pembuahan diluar planning.

Kolam khusus berfungsi buat memelihara calon induk sampai siap matang gonad. Berikan pakan menggunakan mutu baik untuk mempercepat kematangan gonad. Jumlah pakan yang wajib diberikan pada calon induk setidaknya 3-lima% menurut bobot tubuhnya setiap hari dan diberikan dengan frekuensi tiga-5 kali sehari. Kepadatan kolam untuk pemeliharan indukan ini nir boleh lebih berdasarkan 6 ekor per m2. Dari kolam ini indukan lele yang memenuhi kriteria matang gonad, diambil buat dipijahkan.

Indukan betina yg sudah matang gonad mempunyai karakteristik-ciri menjadi berikut:

  • Bagian perut membesar ke arah anus, apabila diraba tersa lembek
  • Apabila diurut akan keluar telur berwarna hijau tua
  • Alat kelamin berwarna kemerahan dan terlihat membengkak
  • Warna tubuh berubah menjadi coklat kemerahan
  • Gerakannya lambat

Sedangkan untuk indukan jantan untuk pembenihan ikan lele hendaknya mempunyai karakteristik-karakteristik menjadi berikut:

  • Tubuhnya ramping
  • Alat kelaminnya memerah
  • Warna tubuh akan terlihat coklat kemerahan
  • Gerakannya lincah

Pemijahan atau mengawinkan ikan buat pembenihan ikan lele mampu dilakukan dengan banyak sekali metode, baik yang alami atau intensif. Pemijahan alami yaitu perkawinan yg tidak memerlukan campur tangan insan dalam proses pembuahan sel telur dengan sperma. Sedangkan pemijahan intensif merupakan proses perkawinan yang memerlukan intervensi manusia dalam proses pembuahannya. Terdapat beberapa cara terkenal yang biasa digunakan buat memijahkan ikan lele secara intensif, yaitu:

  1. Penyuntikan hipofisa
  2. Penyuntikan hormon buatan
  3. Pembuahan in vitro (dalam tabung)

Untuk mengetahui secara lebih lebih jelasnya tentang teknik-teknik di atas, silahkan baca artikelcara pemijahan ikan lele.

Dari proses pemijahan akan dihasilkan larva ikan yang harus dibesarkan dalam tahap pembenihan ikan lele selanjutnya. Pisahkan larva dari induknya. Kualitas air kolam untuk pemeliharaan larva wajib terjaga. Usahakan ada aerasi dengan aerotor buat menyuplai oksigen. Suhu kolam wajib dipertahankan dalam kisaran 28-29oC. Pada suhu dibawah 25oC, umumnya akan terbentuk bintik putih pada larva yang menyebabkan kematian massal.

Apabila terjadi perubahan suhu, usahakan nir terjadi secara ekstrim. Perubahan suhu kolam usahakan nir berfluktuasi lebih berdasarkan 1oC. Banyak larva yang nir mentolerir suhu yang berubah-ubah.

Hal penting lainnya adalah menjaga kebersihan kolam. Bersihkan kolam berdasarkan kotoroan dan sisa pakan menggunakan spons. Kotoran dan sisa pakan mampu menyebabkan gas amonia yang sanggup memicu kematian larva.

Larva masih membawa persediaan kuliner dalam dirinya, jadi tidak perlu diberi pakan sampai tiga-4 hari. Setelah persediaan makanannya habis, larva harus segera diberi pakan. Pakan bisa berupa kuning telur yg sudah direbus. Ambil bagian kuningnya, lumat sampai halus & campurkan dengan 1 liter air bersih. Larutan tersebut cukup buat 100.000 ekor larva.

Setelah larva berumur satu minggu, berikan pakan berpa cacing sutera ( Tubifex sp. ). Cacing ini bernilai gizi tinggi dan disukai benih ikan yang baru tumbuh. Pakan berupa cacing ini meringankan perawatan, karena bisa hidup dalam air dan tidak mengotori kolam. Sehingga meminimalkan resiko keracunan akibat sisa pakan yang membusuk.

Cacing sutera diberikan hingga larva berumur 3 minggu atau ukuran 1-2 centimeter. Setelah itu, larva sanggup dikatakan telah menjadi benih ikan dan siap diberi pelet yg berbentuk tepung.

Pendederan merupakan suatu tahapan buat melepas benih ikan ke tempat pembesaran ad interim. Proses pendederan merupakan keliru satu tahapan penting pada pembenihan ikan lele. Tempat pendederan umumnya berupa kolam mini dengan pengaturan lingkungan yang ketat. Tahapan ini dibutuhkan lantaran benih ikan masih rentan terhadap agresi hama, penyakit dan perubahan lingkungan yang ekstrem. Benih ikan didederkan sampai siap untuk ditebar pada kolam budidaya yang lebih luas.

Kolam pendederan buat pembenihan ikan lele mampu berupa kolam tanah, kolam semen atau kolam berdasarkan terpal. Tidak terdapat patokan luasan yang disarankan buat kolam pendederan. Tetapi lebih baik tidak terlalu luas, sebagai akibatnya lebih gampang dikontrol, contohnya ukuran dua?3 atau tiga?4 m menggunakan kedalaman kolam 0,75-1 meter. Kolam tadi juga wajib memungkinkan pada pasangi peneduh seperti paranet, buat menghindari kematian benih lantaran terik mentari pada isu terkini kering.

Dalam menyiapkan kolam pendederan, perhatikan menggunakan akurat saluran masuk dan keluar pintu air. Gunakan jaring yg halus agar benih nir sanggup melintas saluran air dan nir terdapat hama dari luar yg terbawa masuk ke kolam. Lakukan pengeringan kolam sebelum dipakai. Lebih baik apabila kolam dijemur buat menghilangkan bibit penyakit yg mungkin tersisa dari kegiatan sebelumnya. Khusus buat jenis kolam tanah yang akan dipakai buat pembenihan ikan lele, lakukan pengolahan tanah dan pemupukan dasar kolam.

Pengisian air kolam untuk pembenihan ikan lele, hendaknya dilakukan secara bertahap. Pada termin awal isi kolam dengan kedalaman 20-30 centimeter. Hal ini mengingat benih ikan masih sangat mini , bila kolam terlampau pada benih tersebut akan kesulitan buat berenang ke atas dan merogoh oksigen berdasarkan udara. Setelah benih membesar masukkan kedalaman kolam secara bertahap, sesuaikan menggunakan berukuran benih ikan.

Benih ikan lele telah bisa dipindahkan ke kolam pendederan sehabis berumur 3 minggu dihitung semenjak menetas pada tempat pemijahan. Atau, kira-kira berukuran panjang 1-dua centimeter. Kepadatan tebar benih lele berkisar 300-600 ekor per m2.

Benih ikan yang masih mini sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan yg ekstrim. Oleh karena itu, memindahkan benih ikan ke kolam pendederan perlu kehati-hatian. Caranya, Gunakan wadah atau ember plastik, lalu isi menggunakan menurut kolam dari sampai penuh. Ambil benih ikan gunakan jaring yg halus, kemudian tambahkan ke dalam wadah tadi.

Setelah wadah terisi penuh, angkat dan pindahkan wadah tadi ke kolam pendederan. Kemudian miringkan, sehingga air dalam wadah menyatu menggunakan air kolam pendederan. Diamkan sejenak dan biarkan benih ikan berenang keluar dengan sendirinya menurut pada wadah.

Ketika benih masih berukuran 1-2 cm, gunakan tepung pelet yang memiliki kadar protein lebih dari 40 persen, karena pada umur tersebut benih lele membutuhkan banyak protein untuk perkembangan. Jenis pakan yang diberikan bisa berupa pelet jenis PSC atau pakan udang DO-A. Pemberian pakan jenis ini harus teliti, karena pakan akan tenggelam dan menumpuk di dasar kolam. Penumpukan sisa pakan akan membentuk amonia yang berbahaya bagi benih ikan. Selanjutnya benih ikan bisa dipindahkan ke kolam pendederan benih.

Jika ikan telah mencapai ukuran 2-tiga cm berikan pakan F999 atau PF1000, atau jenis pelet yang berbentuk butiran kecil. Berikan pakan ini setidaknya sampai benih berukuran 4-6 cm. Pada prinsipnya, ukuran pakan wajib diubahsuaikan dengan bukaan verbal benih ikan.

Pakan diberikan dengan frekuensi 4-lima kali sehari. Waktu hadiah pakan mampu dilakukan dalam pagi, siang, sore & malam hari. Karena ikan lele jenis hewan nokturnal atau aktif dimalam hari, hendaknya porsi anugerah makan pada malam hari lebih akbar. Lamanya proses pendederan berkisar lima-6 minggu atau hingga benih ikan lele ukuran 5-7 cm.

Pembenihan ikan lele memakan waktu 8-9 minggu sejak benih menetas. Ukuran benih lele siap panen berkisar 5-7 cm. Cara pemanenan dilakukan dengan mengeringkan air kolam pelan-pelan hinga ikan berkumpul pada titik yang dalam atau saluran kemalir. Kemudian ambil ikan dengan jaring yang halus. Lakukan pengambilan ikan dengan hati-hati, karena benih tersebut masih rentan apabila mengalami luka pada permukaan tubuhnya. Tampung benih ikan dalam wadah yang telah diisi dengan air dari kolam yang sama agar ikan tidak mengalami stres.

Hal terakhir namun krusial pada pembenihan ikan lele, merupakan menyiapkan pembeli bagi benih yg sudah siap panen. Karena apabila waktu panen terlambat lantaran benih belum ada pembelinya, peternak harus menanggung biaya pemeliharaan ekstra. Pada ujungnya, semakin usang panen tertunda akan semakin tipis marjin yg akan diterima peternak.

Sumber: http://alamtani.com/pembenihan-ikan-lele.html

#Tag :

Media Penyuluhan Perikanan: Flip Chart

Flip chart atau yang sering disebut sebagai bagan balik adalah kumpulan ringkasan, skema, gambar, tabel yang dibuka secara berurutan berdasarkan topik materi pembelajaran. Bahan flip chart biasanya kertas ukuran plano yang mudah dibuka-buka, mudah ditulisi, dan berwarna cerah. Untuk daya tarik, flip chart dapat dicetak dengan aneka warna dan variasi desainnya.

Flip chart adalah lembaran kertas yang berisi pesan atau bahan pelajaran yang tersusun rapi dan baik.

Flip chart merupakan media menulis yang sangat praktis dan menghemat ruang yang dapat digunakan dalam kegiatan belajar mengajar ataupun kegiatan-kegiatan yang lainnya.

Flip chart atau dengan nama lain disebut juga sebagai bagan balik yang merupakan kumpulan ringkasan, skema, gambar, tabel yang dibuka secara berurutan berdasarkan topik materi pembelajaran.

Flipchart [sumber]
Adapunchart itu sendiri dapat terbuat dari lembaran kertas karton atau jenis HVS yang cukup tebal. Penggunaan kertas tebal tentu saja agar kertas tidak mudah robek dan tidak ada bayangan antara satu kertas dengan kertas lain sehingga pesan gambar atau tulisan tidak tumpang tindih dengan gambar di lembaran berikutnya.

Kelebihan Menggunakan Flip Chart

  1. Flip Chart dapat digunakan dalam metode pembelajaran inovatif apapun.
  2. Lebih praktis.
  3. Ketika pembelajaran di alam terbuka yang jauh dari aliran listrik, flip chart sangat tepat untuk membantu presentasi guru.
  4. Bendel flip chart mudah dibawa ke mana saja bergantung tempat presentasi.
  5. Menghemat media pengajaran.
  6. Agar siswa telah tidak bosan sehingga siswa lebih berimajinasi dalam mengembangkan ide-idenya dalam belajar.
  7. Flipchart juga dapat mempermudah mengingat suatu materi pelajaran yang di ajarkan guru.
  8. Fleksibilitas, pengajar/pembicara dapat memutuskan kapan harus menulis.
  9. Lebih baik dari white board karena pengajar/pembicara dapat mempersiapkan sebelum pelajaran/presentasi dimulai.
  10. Biaya murah.
  11. Dapat diletakkan dimana saja.

Kelemahan Menggunakan Flip Chart

  1. Sukar dibaca karena keterbatasan tulisan.
  2. Pengajar/pembicara cenderung memunggungi peserta saat menulis.
  3. Biasanya kertas flip chart hanya dapat digunakan untuk satu kali saja.
  4. Tidak sesuai untuk peserta yang lebih dari 15-20 orang.

Pesan penyajian pada flip chart ini bisa berupa :

  1. Gambar - gambar;
  2. Diagram;
  3. Huruf-huruf ;
  4. Angka-angka.

Semoga Bermanfaat...

KLASIFIKASI LAMUN

Pada sistem klasifikasi, lamun berada pada Sub kelas Monocotyledoneae, kelas Angiospermae. Dari 4 famili lamun yang diketahui, 2 berada di perairan Indonesia yaitu Hydrocharitaceaedan Cymodoceae. Famili Hydrocharitaceaedominan merupakan lamun yang tumbuh di air tawar sedangkan 3 famili lain merupakan lamun yang tumbuh di laut.

Lamun merupakan tumbuhan yang beradaptasi penuh untuk dapat hidup di lingkungan laut. Eksistensi lamun di laut merupakan hasil dari beberapa adaptasi yang dilakukan termasuk toleransi terhadap salinitas yang tinggi, kemampuan untuk menancapkan akar di substrat sebagai jangkar, dan juga kemampuan untuk tumbuh dan melakukan reproduksi pada saat terbenam. Lamun juga memiliki karakteristik tidak memiliki stomata, mempertahankan kutikel yang tipis, perkembangan shrizogenous pada sistem lakunar dan keberadaan diafragma pada sistem lakunar. Salah satu hal yang paling penting dalam adaptasi reproduksi lamun adalah hidrophilus yaitu kemampuannya untuk melakukan polinasi di bawah air.

Tumbuhan lamun terdiri dari akar rhizome & daun . Rhizome adalah batang yg terpendam dan merayap secara mendatar dan berbuku-kitab . Pada kitab -buku tadi tumbuh batang pendek yang tegak ke atas, berdaun & berbunga. Pada kitab tumbuh jua akar (Nontji,1993). Lamun memiliki daun-daun tipis yang memanjang seperti pita yg mempunyai saluran-saluran air (Nybakken, 1992). Bentuk daun misalnya ini dapat memaksimalkan difusi gas dan nutrien antara daun dan air, pula memaksimalkan proses fotosintesis di bagian atas daun (Philips & Menez, 1988).

Secara lengkap pembagian terstruktur mengenai beberapa jenis lamun yg masih ada pada perairan pantai Indonesia (Phillips & Menez,1988) merupakan menjadi berikut :

Divisi                             : Anthophyta

Kelas                             : Angiospermae

Subkelas                       : Monocotyledonae

Ordo                             : Helobiae

Famili                            : Hydrocharitaceae

Genus                           : Enhalus

Species                          : Enhalus acoroides

Genus                           : Halophila

Species                         :Halophila decipiens

Halophila ovalis

Halophila minor

Halophila spinulosa

Genus                            : Thalasia

Species                         : Thalasia hemprichii

Famili                             : Cymodoceaceae

Genus                        : Cymodocea

Species              : Cymodocea rotundata

Cymodocea serrulata

Genus                        : Halodule

Species              : Halodule pinifolia

                                    Halodule uninervis

Genus                            : Syringodium

Species                         : Syringodium isoetifolium

Genus                           : Thalassodendron

Species                         : Thalassodendron ciliatum

Daun menyerap hara langsung dari periran sekitarnya, mempunyai rongga untuk mengapung agar dapat berdiri tegak di air, tapi tidak banyak mengandung serat seperti tumbuhan rumput di darat (Hutomo,1997). Sebagian besar lamun berumah dua,artinya dalam satu tumbuhan hanya ada jantan saja atau betina saja. Sistem pembiakannya ber Lamum  di dunia terdiri atas 2 suku, 12 marga dan 50 jenis. Di Indonesia hanya dijumpai 12 jenis yang termasuk dalam tujuh marga.

Gambar 1. Bentuk rhizoma & daun lamun

Sumber:

Suharni dan Iman. 2011. Modul Penyuluhan Kelautan & Perikanan: Pengelolaan Ekosistem Lamun. Jakarta, Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan BPSDMKP.

#Tag :

Hama Ikan : Predator

PENGERTIAN

Hama ikan yg bersifat predator secara harfiah dirtikan sebagai pemangsa. Pada dasarnya predator merupakan binatang yang sifatnya hewan pemakan daging (pemakan daging) dengan cara memangsaatau menyantap targetnya. Predator sejatinya selalu memiliki ukuran tubuhyanglebih akbar dari mangsanya atau jika predatornya berukuran kecil, umumnya memiliki ?Senjata? Yg mematikan seperti mampu, racun & sejenisnya.

Predator yang berukuran jauh lebih besar dari mangsanya, biasanya memangsa santapan dalam jumlah banyak dan biasanya dilakukan berkali-kali. Predator ini hidup menetap di kolam atau di lingkungan sekitar areal budidaya walaupun ada juga yang sekedar mampir di areal budidaya tersebut dalam rangka mencari makan atau bermigrasi (berpindah dari satu lokasi ke lokasi lainnya). Jenisnya dapat berupa ikan yang lebih besar, hewan air jenis lain, hewan darat dan beberapa jenis serangga/insekta air. Contohnya ikan tagih ( Mystus nemurus ), lele (Clarias batrachus), kakap ( Lates calcarifer), bulan-bulan (Megalops cyprinides), ikan gabus atau pemangsa lainnya seperti linsang, ular atau burung (seperti bangau, kuntul, blekok, ibis, burung raja udang, dan sebagainya, anjing, katak pada fase dewasa dan lain-lain.

PENANGANAN HAMA IKAN

1. Yuyu / Kepiting
Yuyu / Kepiting Sawah [sumber]

Penanganannya : Perencanaan kolam, menangkap & membunuhnya, menaburkan sekam padi pada lubang yuyu.

2. Ikan Gabus
Ikan Gabus [sumber]

Penanganannya : Pengeringan kolam, pemasangan saringan inlet, penangkapan langsung, meracun ikan gabus pada waktu persiapan kolam : akar tuba (rotenone) 10 kg/ha, biji teh (saponin) 150-200 kg/ha, tembakau (nikotin) 200 ? 400 kg/ha.

3. Belut dan Ular
Belut Sawah [sumber]

Penanganannya : Menjaga kebersihan kolam, penembokan pematang, penangkapan pribadi, meracun belut/ular pada saat persiapan kolam : akar tuba (rotenone) 10 kg/ha, biji teh (saponin) 150-200 kg/ha, tembakau (nikotin) 200 ? 400 kg/ha.

4. Burung Udang
Burung Udang [sumber]

Penanganannya : Pengawasan kolam, menutup area kolam menggunakan jaring, memberi penghalang menurut pita kaset.

5. Kini - Kini (Larva Capung)
Kini - Kini (Larva Capung) [sumber]

Penanganannya : Hindari penggunaan pupuk kandang berlebih, memasang saringan pada inlet, penangkapan langsung pada malam (fototaksis positif),  kurangi padat tebar benih, penyemprotan minyak tanah diatas permukaan air

6. Ucrit (Larva Cybister)
Ucrit (Larva Cybister) [sumber]

Penanganannya : Hindari penggunaan pupuk kandang berlebih, memasang saringan pada inlet, penangkapan langsung pada malam (fototaksis positif),  kurangi padat tebar benih, penyemprotan minyak tanah diatas permukaan air

7. Bebeasan (Notonecta)
Bebeasan [sumber]

Penanganannya : Hindari penggunaan pupuk kandang berlebih, memasang saringan pada inlet, penangkapan langsung pada malam (fototaksis positif),  kurangi padat tebar benih, penyemprotan minyak tanah diatas permukaan air

Sumber : Materi Pelatihan Penanganan Hama & Penyakit Ikan BPPP Tegal

Semoga Bermanfaat...

PENYUSUNAN PROPOSAL USAHA/KREDIT KE PERBANKAN

Sumber: Pusluhdaya, 2016.

#Tag :