Loading Website
Diberdayakan oleh Blogger.

Panduan Dropship

Laporkan Penyalahgunaan

Kontributor

Memahami Teknik Pembuatan Garam Rakyat dengan Tehnologi Geomembran

Permasalahan yang ada pada produksi garam rakyat saat ini  adalah kurangnya kualitas dan kuantitas  terhadap kebutuhan garam nasional seirin...

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Random Posts

Recent Posts

Recent in Sports

Header Ads

Cloud Hosting Indonesia

Mahir Website

Easy import From China

The Power Of Wanita Idaman

Featured

Seni Menjadi Pedagang Online

Persiapan Pembenihan Ikan Patin

Budidaya ikan patin (Pangasius hypopthalmus) mulai berkembang pada tahun 1985. Tidak seperti ikan mas dan ikan nila, pembenihan Patin Siam agak sulit. Karena ikan ini tidak bisa memijah secara alami (Rochimah,1980). Pemijahan Patin Siam hanya bisa dilakukan secara buatan atau lebih dikenal dengan istilah kawin suntik (induce breeding).

Di setiap tempat, nama patin berbeda-beda. Di Vietnam, Patin Siam disebut Ca Tre Yu, di Kamboja disebut Trey Pra. Dalam Bahasa Inggeris, Patin Siam disebut Catfish, River Catfish, atau Striped Catfish (Zonevelt,1991). Sedangkan di Indonesia, selain dinamakan ikan patin disebut juga jambal siam, atau patin bangkok (Jawa), dan ikan juara (Anonymous, 1990)
Ikan Patin (Pangasius pangasius). [sumber]

Pemeliharaan ikan merupakan adalah bagian menurut kegiatan onn farm, dimana kegiatan pemeliharaan yang baik akan membuat ikan yang berkualitas tinggi dan menaruh keuntungan yang aporisma bagi pelaksana budidaya.

Pertumbuhan ikan ditentukan sang faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor-faktor yg herbi ikan itu sendiri seperti umur, & sifat genetik ikan yang mencakup keturunan, kemampuan untuk memanfaatkan makanan & ketahanan terhadap penyakit. Faktor eksternal merupakan faktor yg berkaitan menggunakan lingkungan tempat hidup ikan yg meliputi sifat ekamatra & kimia air, ruang mobilitas dan ketersediaan kuliner dari segi kualitas dan kuantitas ( Mudjiman, 1998).

Kegiatan pemeliharaan ikan dalam budidaya perikanan sangat erat menggunakan kegiatan-kegiatan lainnya misalnya ; manajemen pakan, manajemen kualitas air, pemantauan pertumbuhan & pemantauan kesehatan. Oleh karenanya dalam bahan ajar ini akan dibahas mengenai hal-hal tersebut sehingga kegiatan budidaya bisa menaruh output yang maksimal .

PEMBENIHAN IKAN PATIN

1. Kolam Indukan

Luas kolam ditentukan oleh seberapa banyak jumlah induk dan intensitas dalam pengolahannya, misalnya untuk 100 kilogram induk sebaiknya dipelihara di dalam kolam dengan luas kira-kira 500 m2 , persyaratan memilih kolam jenis ini jika anda hanya mengandalkan sumber pakan alami ditambah dedak.
Kolam induk ikan patin. [sumber]

Tetapi jika pakan yang akan diberikan berupa pelet maka buat 100 kilogram induk bisa dipelihara pada dalam kolam menggunakan luas antara 150 hingga dengan 200 m2 saja. Kolam usahakan memiliki bentuk persegi panjang, dinding samping kolam sanggup ditembok, tetapi buat jenis kolam tanah sebaiknya dinding samping dilapisi anyaman bambu.

Dua. Kolam Pemijahan

Kolam tempat memijahkan bisa di kolam tanah atau berupa bak tembok atau pun akuarium, jumlah induk yang hendak dipijahkan memengaruhi besarnya ukuran atau luas kolam. Misalnya untuk 1 ekor induk yang mempunyai berat 3 kilogram sebaiknya ditempatkan pada kolam dengan luas 18 meter persegi yang sudah dilengkapi dengan kira-kira 18 buah ijuk.
Kolam pemijahan ikan patin. [sumber]

3. Penetasan Telur

Biasanya dari akuarium, semakin banyak indukan maka semakin banyak akuarium yang harus disediakan.
Akuarium penetasan telur ikan patin. [sumber]

4. Kolam Pendederan

Untuk kolam tempat pendederan sebaiknya dibuatkan kolam berbentuk 4 persegi, buatkanlah saluran (kemalir) pada dasar kolam dan buatkan juga kubangan di daerah saluran pengeluaran. Saluran kemalir dan kubangan dibuat dengan tujuan untuk mengumpulkan benih pada saat panen tiba.
Bak/Kolam pendederan ikan patin. [sumber]

lima. Pemilihan Bibit Ikan Patin Yang Bagus

Memilih Bibit Ikan Patin sanggup dari berdasarkan proses pemeliharan di kolam sejak kecil atau adalah output berdasarkan tangkapan di alam , pilihlah induk yang berasal dari kawanan ikan patin yg sudah dewasa sebagai akibatnya diharapkan kita mendapatkan induk yg ideal dan mempunyai kualitas yg rupawan.

6. Seleksi Induk

Kriteria induk betina

  • Induk sudah mempunyai usia diatas 2 tahun.
  • Induk sudah mempunyai berat antara 1,5 sampai dengan 2 kilogram.
  • Secara visual induk sudah mempunyai perut yang membesar pada daerah anus.
  • Bila diraba perut induk patin akan terasa empuk, lembek dan tipis.
  • Ada pembengkakan dan timbul warna merah di daerah kloaka.
  • Akan keluar beberapa butir telur jika daerah kloaka ditekan.

Perbedaan induk jantan dan betina ikan patin. [sumber]

Kriteria induk jantan

  • Induk sudah mempunyai usia diatas 2 tahun.
  • Induk sudah mempunyai berat antara 1,5 sampai dengan 2 kilogram
  • Seperti halnya pada induk betina, bila diraba induk jantan mempunyai perut yang lembek dan tipis.
  • Jika diurut sambil ditekan induk jantan akan mengeluarkan cairan berupa sperma yang berwarna putih.
  • Pada bagian kelamin Induk jantan ada pembengkakan dan mempunyai warna merah tua sebagai tanda bahwa induk siap dikawinkan.

7. Perawatan Induk

Lakukanlah pemeliharaan secara khusus terlebih dahulu terhadap induk ikan patin yang telah dipilih untuk dipijahkan, pemeliharan bisa dilakukan di dalam sangkar yang terapung, berikanlah makanan special terhadap induk yaitu makanan yang kaya akan protein. Makanan induk bisa dibuat dari bahan-bahan yang bisa dibeli dan tersedia banyak dipasaran seperti :  Bahan-bahan berupa pakan ayam yang mengandung 35 persen tepung ikan di dalamnya,  dedak halus dengan komposisi 30 persen, menir beras dengan komposisi 25 persen, tepung kedelai dengan komposisi 10 persen, dan tambahan vitamin atau mineral sebesar 0,5 persen.

Untuk materi Teknik Pembenihan Ikan Patin silahkan baca pada Pembenihan Ikan Patin

Semoga Bermanfaat...

Sumber : Modul Pembenihan Ikan Patin. BPPP Tegal

BUDIDAYA UDANG GALAH BERSAMA PADI (UGADI)

SUMBER:

DUB-DJPB, 2014. Leaflet Budidaya Udang Galah bersama Padi (UGADI) di download dari website Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya pada laman http://www.djpb.kkp.go.id/download/Ugadi.pdf

#Tag : Udang

Pembenihan Ikan Patin

Pemijahan adalah proses pertemuan antara ikan jantan dan betina buat melakukan pembuahan telur sang spermatozoa yang terjadi diluar tubuh atau secara eksternal. Menyatakan bahwa pemijahan adalah galat satu faktor penentu keberhasilan ikan dalam upaya mempertahankan kelangsungan hidup spesiesnya. Hal-hal yang perlu dilakukan dalam proses pembenihan antara lain, pengadaan induk yg mencakup karantina dan perawatan induk. Hal itu bertujuan buat memilih induk yg berkualitas baik. Biasanya induk-induk yg asal dari alam mempunyai kualitas yg kurang baik sehingga perlu dilakukan karantina & perawatan buat menaikkan kualitas induk.

Pemijahan ikan patin umumnya dilakukan dengan teknik kawin suntik karena induk patin sulit terangsang buat memijah apabila dengan perlakuan secara alami. Teknik pemijahan induksi (induce breeding) dengan menyuntikkan larutan hipofisa dicampur menggunakan ovaprim. Biasanya, teknik ini diikuti menggunakan teknik pengurutan (stripping) agar telur tidak berceceran & mampu ditetaskan di pada akuarium.

Pemijahan ikan Patin siam (Pangasius hypopthalamus) dilakukan menggunakan cara pemijahan buatan yaitu menggunakan menyuntikan hormon perangsang yg dari dari kelenjar hipofisa LH-RH-A atau hCG atau hormon sintetis menggunakan brand dagang ovaprim. Penyuntikkan dilakukan dengan tujuan buat merangsang pemijahan yang sudah matang gonad, ikan patin sulit dipijahkan secara alami lantaran keadaan lingkungan yang nir sesuai.

TEKNIK PEMIJAHAN IKAN PATIN

Pemijahan ikan patin mengalami kesulitan dalam animo kering karena ikan patin mempunyai norma memijah dalam trend penghujan. Untuk mengatasi hal tadi maka dilakukan penyuntikan menggunakan memakai hormon yg tidak sama. Penyuntikan dengan memakai hormon bertujuan buat merangsang perkembangan gonad dan ovulasi secara lebih cepat dalam animo kering. Hormon yg biasa digunakan adalah hCG dari penyuntikan pada induk betina, hCG dipakai dalam penyuntikan pertama dengan dosis 500 IU/kg

Penyuntikan induk ikan patin. [sumber]

Penyuntikan ke 2 menggunakan menggunakan ovaprim 0,6 ml/kg. Penyuntikan induk jantan cukup menggunakan ovaprim dengan satu kali penyuntikan memakai takaran 0,2 mililiter/kg.

Keesokan harinya ikan patin siap buat dipijahkan atau dilakukan fertilisasi menggunakan cara pencampuran sperma menggunakan telur. Alat - indera yg dibutuhkan berupa peralatan pemijahan (baskom plastik), kain lap, tisu rol.

Sebelum dilakukan striping pada induk betina, terlebih dahulu dilakukan pengambilan sperma dari induk jantan dengan cara melakukan pemijatan dari perut ke bawah. Usahakan sperma tidak terkena air dengan terlebih dahulu dilakukan pengeringan dengan menggunakan tisu.
Striping sperma induk jantan. [sumber]

Sedangkan induk betina distriping buat mendapatkan telur lalu telur yg dihasilkan dimasukkan kedalam mangkok plastik. Setelah itu telur yg didapat ditambah menggunakan sperma dan encerkan menggunakan memakai larutan fisiologis (NaCl). Tujuan berdasarkan pengenceran ini adalah buat mempertahankan daya hidup spermatozoa dalam waktu yang relatif lama .

Striping telur induk betina. [sumber]

Telur dan sperma harus diletakkan di tempat yang tidak terkena sinar matahari. Selanjutnya telur dan sperma segera dibawa ke tempat penetasan, dan diaduk dengan menggunakan bulu ayam kemudian menggoyang - goyangkan wadah secara perlahan kemudian dicuci dengan air sebanyak dua kali, banyak dan lamanya pencucian dilakukan tergantung dari kondisi telur tersebut, semakin lengket telur maka semakin banyak dan lama pencucian. Kemudian telur ditebarkan pada bak fiber berukuran 4 x 2 x 0,5 m3 yang dilengkapi hapa didalamnya dengan ukuran 2 x 1 x 0,3 m3 secara merata agar tidak terjadi penumpukan telur.
Pencampuran sel telur dan sperma ikan patin. [sumber]

TEKNIK PENETASAN TELUR IKAN PATIN

Fertilisasi Merupakan proses masuknya spermatozoa ke dalam telur ikan melalui lubang mikrofil yang terdapat pada chorion dan selanjutnya akan terjadi perubahan pada telur dalam proses pembuahan. Telur ikan dan sperma mempunyai zat kimia yang terbentuk dalam proses pembuahan. Zat tersebut adalah gamone. Gamone yang dikeluarkan sel telur disebut gynamone 1 dan gynamone 11. Setelah telur dibuahi sampai dengan menetas maka akan terjadi proses embriologi (masa pengeraman).
Akuarium sebagai salahsatu media penetasan telur ikan patin. [sumber]

Lama penetasan telur ikan sehabis ditebar didalam bak fiber yg di lengkapi hapa yaitu selama 35 - 40 jam selesainya pembuahan. Pada keesokan paginya dihitung jumlah telur yg terbuahi buat menerima nilai menurut Fertility Rate (% FR). Pada sore harinya dilakukan penghitungan terhadap telur-telur yang telah menetas buat mengetahui daya tetas telur (% HR). Selanjutnya itu dilakukan pemeliharaan larva.

TEKNIK PERAWATAN LARVA IKAN PATIN

Pemeliharaan larva pasca penetasan telur dilakukan pada hapa penetasan telur yang dialiri air & dilengkapi menggunakan aerasi yg nir terlalu kencang agar larva tidak teraduk. Pemeliharaan larva pada happa dilakukan selama 1 hari tanpa diberi pakan, karena larva pada saat itu masih memanfaatkan kuning telur yang terdapat dalam tubuh larva itu sendiri.

Larva ikan patin mulai membutuhkan makan menurut luar selesainya cadangan makanannya yang berupa yolk suck sudah habis. Pada fase ini larva ikan patin bersifat kanibal. Larva yang berumur 2 hari diberi pakan berupa artemia hingga berumur 7 hari lalu dilanjutkan dengan hadiah cacing sutera sampai berumur 14 hari. Pada perkembangan larva membutuhkan lingkungan yg kaya oksigen. Fluktuasi suhu yg akbar perlu dihindari selama stadia larva buat mencegah terjadinya tertekan. Perubahan suhu yg besar dapat mematikan larva.

Secara morfologi, benih telah memiliki kelengkapan organ tubuh meskipun dalam ukuran yang sangat kecil dan berwarna agak putih. Setelah larva berumur 3 hari selanjutnya benih ditebar pada bak pemeliharaan. Benih yang ditebar dalam kondisi sehat, hal ini dapat diketahui dari gerakannya yang lincah dan bersifat agresif  terhadap makanan.
Benih ikan patin. [sumber]

Telur yang telah dibuahi akan menetas sebagai larva sesudah 35-40 jam. Larva dipelihara 1 hari pada hapa penetasan & tidak perlu diberi pakan tambahan, karena kuning telur dalam larva baru akan habis dalam ketika larva berumur 1 hari. Setelah berumur 2 hari, selanjutnya larva dipindahkan ke dalam bak fiber yg ukuran lebih akbar, & dilakukan penyiphonan secara rutin, hal ini bertujuan untuk membersihkan sisa-sisa pakan dan kotoran buat mencegah hama dan penyakit yang akan ada.

Semoga Bermanfaat...

Sumber : Modul Pembenihan Ikan Patin. BPPP Tegal

MEMAHAMI KONSEP MAKANAN IKAN DAN ILMU PENDUKUNGNYA

Dalam memberikan makanan ikan, pelaku budi daya harus memahami karakteristik ikan sehingga makanan tersebut dapat termakan, dicerna, dan dapat menghasilkan energi untuk pertumbuhan. Untuk itu, sangat penting bagi pembudidaya ilmu makanan ikan dan pendukungya.

A. Arti Penting Makanan Bagi Ikan

Salah satu ciri makhluk hidup yg membedakan dari benda tewas adalah terjadinya proses metabolisme, yaitu proses pertukaran molekul yg berlangsung secara monoton. Pertukaran molekul tersebut dapat terjadi di antara bagian-bagian tubuh makhluk hayati itu sendiri & antara makhluk hayati menggunakan lingkungannya.

Proses metabolisme terdiri menurut dua proses, yaitu proses anabolisme & katabolisme. Anabolisme adalah proses pembentukan (sintesis) bahan-bahan atau subtansi sederhana menjadi bentuk yg lebih kompleks. Proses katabolisme adalah proses pemecahan substansi yg kompleks menjadi bahan-bahan yang lebih sederhana.

Pada proses anabolisme membutuhkan bahan standar yg dari berdasarkan energi pada makanan. Pada proses katabolisme menghasilkan sejumlah energi yang didahului dengan pemecahan bahan kompleks menjadi bahan yang lebih sederhana. Energi ini dapat diubah menjadi energi panas, tenaga mekanik, energi kimia, atau energi listrik yg diperlukan oleh tubuh ikan. Agar proses katabolisme berlangsung monoton, dibutuhkan bahan bakar yang asal berdasarkan bahan kuliner. Proses anabolisme dan katabolisme akan menghasilkan bahan-bahan residu (limbah) yang dibuang keluar tubuh organisme berupa kotoran.

Sejumlah besar organisme membutuhkan penyediaan materi & tenaga yang dari dari molekul organik yang dimakannya. Nutrisi atau zat makanan yang berupa molekul organik & telah terbentuk sebelumnya disebut heterotrofik. Organisme yg memanfaatkan makanan jenis ini dianggap organisme heterotrof. Mikroorganisme, tanaman yg tidak berklorofil, & seluruh fauna, termasuk ikan bersifat heterofik sehingga agar tetap hidup organisme yang memanfaatkan nutrisi yg berkloforil termasuk organisme golongan ini.

Semua makanan yang akan diberikan pada ikan harus memperhatikan beberapa syarat, seperti jenis makanan, bentuk, ukuran, keras dan lunak, bau, rasa, serta kandungan gizinya. Ilmu yang mempelajari berbagai hal yang berhubungan dengan makan, makanan, dan cara makan ikan disebut ilmu makanan ikan (fish nutrition).

B. Pentingnya Mempelajari Ilmu Makanan Ikan

Ikan bisa tumbuh optimal bila memperoleh kuliner dalam jumlah yg cukup dan gizi seimbang. Dengan istilah lain, ikan membutuhkan makanan yg lengkap dalam jumlah yg cukup.

Dalam budi daya perikanan saat ini terjadi kecenderungan bahwa semakin akbar perusahaan maka perusahaan tadi akan dikelola semakin intensif. Artinya, pada huma yg kapasitas volumenya sama, padat penebarannya semakin bertambah banyak agar output produksinya meningkat. Namun, pengelolaan dalam taraf padat penebaran tinggi dilakukan dengan biaya produksi yg rendah. Untuk mencapai hal tadi, ikan wajib diberi makanan ikan, terutama pakan buatan.

Tujuan penggunaan pakan buatan adalah untuk meningkatkan produksi dengan waktu pemeliharaan yang singkat, ekonomis, dan masih memberikan keuntungan meskipun padat penebarannya tinggi. Oleh karena itu, bahan baku pakan yang digunakan harus bergizi tinggi, harganya murah, mudah didapat, dan tersedia secara berkesinambungan dalam jumlah memadai. Bahan baku yang memenuhi syarat untuk dgunakan sebagai bahan makanan ikan adalah bahan-bahan sisa atau hasil samping dari indutri atau dari pertanian, seperti dedek halus, bungkil kelapa, bungkil kacang, ampas tahu, peperutan (jeroan) ikan, kepala udang, kepompong ulat sutera, isi perut hewan ternak, dan darah hewan ternak. Supaya ekonomis dan menguntungkan, penggunaan bahan pakan tersebut harus efesien. Efisien yang dimaksud adalah dalam hal jumlah pemberian ransum dan komposisi gizi pakannya. Kedua faktor tersebut erat sekali hubungannya dengan kebutuhan nutrisi ikan yang dipelihara. Jumlah ransum dan komposisi gizi dibutuhkan oleh seekor ikan berbeda-beda dan selalu berubah. Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh jenis ikan, umur ikan, dan ketersediaan makanan ikan alami di dalam tempat peliharaannya. Semua masalah tersebut di atas perlu dikaji secara seksama.

C. Ilmu-Ilmu Pendukung

Dalam menilik dan menyebarkan ilmu makanan ikan, poly ilmu-ilmu lain yg diharapkan buat mendukungnya, misalnya biologi ikan, biologi perikanan, kimia, biokimia, gizi, fisika, mikrobiologi, matematika, statistika, teknik, dan sosial ekonomi.

Biologi ikan berkaitan dengan jenis makanan ikan dan perubahan makanan ikan sesuai dengan perubahan umur atau ukuran, cara makan, sistem pencernaan, serta konsumsi harian. Biologi perikanan berhubungan dengan pengkajian-pengkajian terhadap ikan sebagai suatu populasi. Misalnya, laju pertumbuhan, laju kematian, dan migrasi (ruaya).

Ilmu kimia dipakai buat melakukan analisis mengenai komposisi kimia pakan & bahan bakunya. Biokimia diharapkan buat menganalisis proses metabolisme. Ilmu fisika bermanfaat buat menyelidiki dampak faktor-faktor fisik pakan, lingkungan, transfer tenaga terhadap proses fisiologis perubahan mutu pakan yang diakibatkan kegiatan mikroorganisme (jasad renik) & pula buat menilik organisme parasit dalam ikan,

Matematika bermanfaat dalam menciptakan perhitungan-perhitungan menurut rumus-rumus eksklusif, sedangkan statistik bisa membantu membuat konklusi-konklusi menggunakan membandingkan data-data yg terdapat. Ilmu teknik sangat berperan pada desain dan penciptaan alat-indera modern yang digunakan buat kelancaran kegiatan bisnis budi daya ikan.

Ilmu sosial berkaitan dengan pertimbangan kompetisi pada penggunaan bahan standar dengan konsumsi insan. Apabila tejadi persaingan maka perlu dibatasi penggunaannya & dicarikan bahan pengganti atau substitusinya. Ilmu ekonomi berkaitan dengan pertimbangan laba -ruginya dalam pengadaan maupun penggunaan pakan yang bersangkutan. Keuntungan dan kerugian dipandang menurut pihak pembuat maupun petani selaku pengguna pakannya.

Semakin baik penguasaan akan ilmu-ilmu pendukung tersebut, pemahaman terhadap ilmu makanan ikan juga akan meningkat. Hal tersebut dikarenakan ilmu makanan ikan adalah ilmu terapan (applied science) maka baik dan tidaknya akan langsung terlihat di dalam penggunaannya secara praktis di lapangan.

Sumber :

http://perikananindonesia.Com/kuliner-ikan-dan-ilmu-pendukungnya-1/#ixzz2O9oNeKmg

http://www.Sdi.Kkp.Go.Id/index.Php/arsip/c/798/Makanan-Ikan-&-Ilmu-Pendukungnya/?Category_id=27

http://saunggroup.blogspot.com/2011/10/tips-pemberian-pakan.html

#Tag : Pakan Ikan

Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pengangkutan Ikan

Pengangkutan ikan dalam keadaan hidup merupakan salah satu mata rantai  dalam usaha perikanan. Harga jual ikan, selain ditentukan oleh ukuran, juga ditentukan oleh kesegarannya. Oleh karena itu, kegagalan dalam pengangkutan ikan merupakan suatu kerugian. Pada prinsipnya, pengangkutan ikan hidup bertujuan untuk mempertahankan kehidupan ikan selama dalam pengangkutan sampai ke tempat tujuan. Pengangkutan dalam jarak dekat tidak membutuhkan perlakuan yang khusus. Akan tetapi pengangkutan dalam jarak jauh dan dalam waktu lama diperlukan perlakuan-perlakuan khusus untuk mempertahankan kelangsungan hidup ikan.

Ada beberapa faktor yang mensugesti keberhasilan pada pengangkutan ikan, diantaranya :

A. Faktor Fisik

1. Suhu air

Ikan tergolong pada golongan fauna berdarah dingin, sehingga suhu tubuhnya akan menyesuaikan menggunakan suhu lingkungan dimana suhu air akan menghipnotis cepat tidaknya proses metabolisme. Pengangkutan menggunakan mempertahankan suhu 14oC-16oC bisa ditempuh menggunakan ketika pengangkutan yang lebih usang yaitu 65,5 jam sedangkan ikan yg diangkut dengan mempertahankan suhu 25oC-27oC hanya dapat ditempuh menggunakan saat pengakutan 27,6 jam.

Suhu yang optimal pada pengangkutan menggunakan sistem ini adalah pada suhu 20oC lantaran pada suhu ini kegiatan ikan telah dapat berkurang sebagai akibatnya proses metabolisme nerkurang & penggunaan oksigen bisa dihemat, jika terjadi kenaikan suhu sekitar 10oC maka penggunaan oksigen akan terjadi dua kali lipat lebih poly.

2. Derajat keasaman (pH)

Perubahan & goncangan pH akan sangat menghipnotis ikan-ikan yg berukuran mini dibandingkan ikan yang berukuran akbar. PH yg cocok buat pengangkutan benih merupakan 6-7,9 & dengan mempertahankan pH yg misalnya ini maka proses metabolisme akan berjalan normal. Dalam proses pengangkutan dapat dipastikan bahwa nilai pH akan menurun, menurunnya kadar pH ditimbulkan lantaran kandungan CO2 didalam media semakin meningkat. Jika penurunan pH hingga dibawah 4 maka akan menyebabkan ikan yang diangkut akan meninggal.

3. Oksigen terlarut

Kekurangan oksigen adalah salah satu faktor yang menyebabkan kematian dalam ikan dalam pengangkutan, karena oksigen adalah salah satu syarat primer buat kehidupan ikan budidaya. Dalam kegiatan pengangkutan benih kandungan oksigen nir boleh kurang berdasarkan 2 ppm. Pada media pengangkutan dengan suhu 20oC maka usahakan kandungan oksigen pada wadah pengangkutan sebanyak lima ppm.

Kelarutan oksigen pada air tergantung berdasarkan tekanan, suhu dan kadar garam. Ketiga faktor tersebut saling keterkaitan satu sama lain dimana makin tinggi tekanan maka makin tinggi juga kelarutan oksigen dalam air sedangkan meningkat suhu atau kadar garam maka kelarutan oksigen makin rendah. Sehingga buat menjaga agar ikan yang diangkut tetap sehat maka jika sudah menempuh waktu yang relatif lama maka usahakan wadah pengangkutan (tertutup) diberi oksigen murni.

4. Karbondioksida

Karbondioksida terbentuk dalam wadah pengangkutan merupakan menjadi output menurut kegiatan pernapasan. Pada pengangkutan yg menggunakan sistem terbuka terdapat proses pengeluaran CO2 keudara bebas menurut air sedangkan pengangkutan sistem tertutup nir ada, walaupun kenaikan CO2 yg tinggi pada air bisa dilakukan dengan cara penambahan O2 murni pada air pengangkutan.

Faktor Biologi

1. Air sebagai media

Dalam pegangkutan terdapat 3 jenis air media yang bisa dipakai yaitu :

  • Air suling, yaitu air yang telah mengalami penyulingan sehingga air ini kurang tepat untuk media pegangkutan karena kandungan mineral dalam air pegangkutan akan sangat sedikit.
  • Air saring, yaitu air yang berasal dari sumber/kolam pembenihan yang masih bersih yang belum mengalami pencemaran baik secara kimia maupun secara biologi yang kemudian disaring untuk dibuang kotorannya. Jenis air ini adalah jenis air yang paling baik digunakan untuk pegangkutan.
  • Air biasa, air yang berasal dari sumber benih, tetapi tidak dilakukan penyaringan terlebih dahulu. Kandungan bahan organik dalam air ini akan sangat tinggi sehingga air ini kurang baik jika digunakan untuk media pegangkutan, hal ini dikarenakan dengan kandungan bahan organik yang tinggi maka akan terjadi persaingan dalam memanfaatkan oksigen antara bahan organik dengan benih yang diangkut.

2. Ukuran dan jumlah ikan

Jumlah ikan, ukuran dan waktu yang akan ditempuh selama pengangkutan harus diketahui karena ini menyengkut dengan banyaknya oksigen terlarut yang dibutuhkan selama pengangkutan,  sehingga dapat  menekan kematian serendah mungkin selama proses pengangakutan. dalam pengankgutan benih ikan, lama ataupun waktu yang diperlukan harus diperhitungkan, karena hal ini akan sangat berpengaruh terhadap penggunaan oksigen yang tersedia.

3. Kesehatan ikan

Dalam pengangkutan benih ikan, kesehatan harus diperhatikan baik berdasarkan penangkapan benih, pemberokan sampai dengan penanganan selesainya hingga di tempat tujuan.

Penangkapan benih wajib dilakukan dengan hati-hati dan memakai alat tangkap yang halus buat mengurangi stres dan menghindari terjadinya luka ataupun sisik tanggal yg bisa sebagai tempat berkembangnya penyakit.

Kondisi benih yang akan diangkut sebaiknya pada keadaan sehat dan segar. Benih-benih ikan yang terjangkit penyakit, luka dan syarat tubuh yg sudah lemah wajib dibuang. Hal ini buat mencengah terjadinya kematian dalam waktu pangangkutan yg akhirnya dapat mempercepat buruknya kualitas air dalam wadah pengangkutan.

Semoga Bermanfaat...

Sumber : Modul Pembenihan Ikan Patin. BPPP Tegal

SISTEM PERKEMBANGBIAKAN LOBSTER AIR TAWAR

Pada umumnya lobster air tawar mulai matang gonad pada 6-7 bulan. Selanjutnya, induk jantan dan betina akan bertelur dan mengeraminya hingga menetas 1,5 bulan. Setiap kali bertelur ,jumlah anakan yang menetas berkisar 150-800 ekor. Namun, ada jenis lobster yang mampu menghasilkan telur hingga ribuan butir antara lain jenis Astacopsis gouldi dengan jumlah telur sekali bertelur sekitar 4.000 butir.

Proses perkawinan biasanya terjadi pada malam hari atau menjelang pagi. Proses perkawinan ini di perkirakan sekitar 0,5-1 jam. Sekitar 10-15 hari setelah perkawinan telur akan mulai tampak di bagian bawah badan lobster betina. Telur yang baru muncul tersebut berwarna kuning kemudian dalam beberapa minggu akan berubah menjadi oranye dan timbul bintik-bintik hitam sebelum menetas hingga telur tersebut menetas dan menjadi benih. Benih atau anakan lobster akan mulai lepas 4-5 hari setelah menetas.

Untukmembudidayakan lobster air tawar sangat mudah,dilihat dari badannya yang kokoh dan tahan terhadap penyakit,dan tahan segala cuaca.namun perlu diperhatikan apabila membudidayakanya untuk dikomersilkan ,tentu butuh perhitungan yang cukup matang.namun bila hanya untuk sekedar  mengisi kekosongan waktu .hobi atau hiasan aquarium sebaiknya segera mulailah dari sekarang.KarenaPeluang Usaha cukup luas danPeluang Bisnis yang menjanjikan mka mari kita mulai.

Untukmembudidayakan ataumembesarkan lobster air tawartidaklah sulit,cukup dibutuhkan kesabaran dan persiapan yang matang :

1. Siapkan tempat atau huma baik kolam tanah,kolam semen,kolam aquarium dan bahkan terpal.

2. Yang utama adalah isilah air 1 minggu sebelum benih ditebar.dengan tujuan agar air bebas dari bau kaporite ( yang memakai air PAM ) atau bau air dari dalam tanah. hewan yang satu ini adalah ,hewan yang kanibalisme,yaitu pemakan teman sendiri apabila pasokan makan dirasa tidak mencukupi/terlambat memberi makan.untuk mencegah terjadinya kanibalisme. Penulis menganjurkan agar didalam  kolam,baik kolam aquarium atau kolam permanen agar diberi paralon dengan ukuran yang beraneka ragam disesuaikan dengan ukuran lobrter,mulai dari ½ “.3/4”.1” dst s/d 3” atau degan batu bata yang berlubang (,biasanya untuk tembok vetilasi udara) pungsi dari pada paralon atau batu bata tsb.untuk persembunyian bila lobster yang lebih perkasa menyerang.dan umumnya lobster yang sedang berganti kulit itulah sasaran utama,karena  kondisi tubuh yang sangat lemah dan lembek.proses pergantian kulit pada lobster tsb adalah menunjukan bahwa lobster itu bertambah besar.sama halnya dengan ular ,ular pertumbuhannya ditandai denagan pergantian kulit secara pereodik.beda dengan hewan-hewan lainnya yang Nampak apabila berat badannya ditimbang.

Cara perawatan lobster air tawar :

Secara teknis perawatannya tidak terlalu rumit , hanya perlu kesabaran ,mulai dari pemberian makan 2 kali sehari dan sebaiknya diberi makan pagi dan sore menjelang malam, membersihkan filter/saringan kotoran yang berupa sisa makanan atau kotoranlobster itu sendiri ,yang mengendap disaringan.menjaga agar aerator ( gelembung gelembung udara )selalu bekerja dan juga lebih diperhatikan saat penggantian air diusahakan tidak menguras seluruh isi kolam,namun disisakan ¼ isi dari isi seluruhnya,dengan maksud ,agar tidak merubah suasana yang sangat dratis.dan biasanya bila hal ini terjadilobster - lobstertsb akan segera berganti kulit.sama halnya perawatan ikan - ikan hias lainnya.

Cara anugerah pakan lobster air tawar:

Pemberian pakan dilkukan 2 kali sehari yaitu pagi & sore hari (menjelang malam )

Untuk jenis pakanlobster air tawar tidak tergantung pada pakan buatan pabrik ( pellet ) yang mana harga sangat mencekik leher para peternak,namun kami member kiat agar diselingi dengan nutrisi.

1. Pellet

2. Nutrisi  antara lain :

  • Ketela pohon ( singkong ) diparut
  • Jagung basah diparut dan masih banyak sayur-sayuran yang tak disebutkan disini.

Tiga. Bila dikolam tanah yg luas bahkan memakan planton & tumbuh-flora yg terdapat pada kolam sangatlah gampang bukan.

Cara mebedakan lobster jantan & betina :

Sepintas dilihat pisik dari lobster jantandan betina tidaklah jauh beda,besar kecilnya semua sama,namun disini penulis  membedakannya dengan warna dari capit.bila sijantan bercapit merah menyala (merahnya lebih luas) bila sibetina capit berwarna hitam dan merahnya hanya sedikit saja.

Cara mengembang biakkan lobster air tawar :

Ada banyakcara mengembangbiakan lobster air tawar,ada yang dilakukan dengan cara alami,ada juga yang dilakukan dengan cara Riset yaitu dengan perkawinan silang yang mana nantinya akan menghasilkan bibit lobsterunggulan, bahkan akan mendapatkanlobster - lobsteryang cepat tumbuh besar dan cepat berkembang biak.

1.Siapkan peralatannya diantaranya :

  • Aquarium
  • Aerator ( gelembung udara )
  • Pompa filter

2. Pilihlah bibit yang sehat, lincah, lengkap menggunakan kaki kaki dan capitannya

Cara penetasan lobster air tawar :

Untuk kolam aquarium.

Yang pertama diperhatikan merupakan induk betina, jika ekor menekuk terus indikasi sedang bertelur

Pengeraman ini akan makan ketika kira-kira 5 minggu.Disarankan waktu melihat syarat tersebut ,tulis tanggal berapa? Artinya saat melihat itu anda bisa memperkirakan usia telur tsb.

Saat proses pengeraman atau istilah lain gendong telur ,sepasang lobster akan selalu berdampingan terus ( penulis sudah paham sedang apa itu ? ) disarankan saat proses pengeraman ( gendong telur ) jangan memegang lobster induk betina, dikawatirkan dia akan kaget sehingga telur akan terlempar dan lepas ,namun bila terjadi sesuatu  missalnya  kolam bocor atau lainnya anda bisa memindahkan induknya saat bersembunyi didalam paralon. Caranya tutup dengan kedua tangan anda kedua ujung paralon tsb dan angkat perlahan – lahan namun perlu hati – hati jangan sampai kaget.disinilah asiknyaBisnis Lobster Air Tawar.

Ada perubahan warna telur : Minggu pertama berwarna merah pucat dan minggu berikut merah dan biasanya ekor akan mulai terbuka, dan telur akan diayun-ayun oleh induknya,disini telur akan bisa dilihat warnanya.saat usia pengereman mencapai 3-4 minggu segera pisahkan induk jantannya ( pisahkan ).amati terus masa-masa 4 _5 minggu dikawatirkan sudah ada anakan lobsteryang sudah terlepas dari induknya, disini peran pompa sangat penting artinya filter perlu diperhatikan jangan sampai anakan lobster lolos melalui filter tsb ( anakan jangan tersedot pompa ).

Bila sudah terlihat anakanlobsteryang terlepas dari induknya : artinya penetasan sudah dikatakan berhasil ,namun biar lebih sempurna tunggu 3 hari lagi,setelah itu angkat indukan dan kocok-kocok  didalam aquarium agar anakan terlepas semua dari perut induknya,kemudian .dan pisahkan induknya dari anakan tsb.atau campurkan lagi dengan induk jantan ,begitu seterusnya akan bertelur lagi dan bertelur lagi.

Sumber:

http://teguh-wiyono.Blogspot.Co.Id/2011/03/cara-berternak-lobster-air-tawar-buat.Html

Kristiany M.G.E., dan Mulyanto. 2011. Materi Penyuluhan Perikanan: Budidaya Lobster Air Tawar. Jakarta, Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan BPSDMKP.

#Tag :

Manajemen Pakan Pada Budidaya Perikanan

Kebutuhan pakan harian dinyatakan sebagai tingkat pemberian pakan  (feeding rate) perhari yang ditentukan berdasarkan persentase dari bobot ikan.

Tingkat pemberian pakan ditentukan oleh ukuran ikan dimana sebakin besar ikan maka feeding-ratenya semakin kecil, tetapi jumlah pakan hariannya semakin besar, maksud dari pernyataan ini yaitu semakin besar ikan jumlah pakan yang diberikan sebenarnya semakin kecil namun jumlah pakan yang diberikan perhari akan semakin besar, hal ini bertentang dengan pemberian pakan untuk skala pembenihan dimana feeding-rate pakan yang diberikan akan semakin besar hal ini karena ikan yang masih kecil membutuhkan pakan dalam jumlah yang cukup besar untuk memperlancar pertumbuhan jaringan-jaringan tubuhnya.
Pemberian pakan ikan. [sumber]

Banyak faktor yang mempengaruhi jumlah pemberian pakan yang akan diberikan kepada ikan peliharaan setiap harinya, tetapi yang terpenting adalah suhu air, berukuran ikan, & kualitas air selain itu terdapat beberapa faktor lainnya. Suhu air yg rendah akan menghipnotis proses metabolisme didalam tubuh ikan sebagai akibatnya dalam batas-batas suhu air terendah kadang-kadang ikan nir mau makan. Demikian pula bila kandungan oksigen terlarut pada air rendah maka nafsu ikan menggunakan sendirinya akan berkurang. Sehingga bila prosentase pakan yg diberikan cukup tinggi maka kemungkinan akbar akan menghipnotis kualitas air tempat pemeliharaan ikan tadi.

Secara terencana jumlah pakan harian ikan diubahsuaikan menggunakan pertambahan bobot ikan dan perubahan populasi. Untuk imformasi bobot rata-rata dan populasi ikan akan diperoleh apa apabila dilakukan aktivitas pemantauan ikan dengan cara sampling, sang karena itu menggunakan sendirinya penyesuaian pakan ditetapkan setelah proses sampling.

Kegiatan sampling pada ikan-ikan tertentu bukan hanya untuk menentukan jumlah pakan yang akan diberikan juga berfungsi untuk mengetahui tingkat pertumbuhan ikan yang dipelihara sehingga dapat diambil kepastian bahwa ikan yang dipelihara perlu atau tidak dilakukan pemisahan ukuran atau yang disebebut dengan kegiatan grading. Kegiatan grading ini sangat  perlu dilakukan jika kita membudidayakan jenis ikan yang memiliki sifat kanibalisme atau pada ikan pemakan daging.

Pakan buatan yang diberikan harus berkualitas tinggi, karena larva membutuhkan pakan buat membantu pembentukan jaringan-jaringan tubuhnya maka pakan yang diberikan wajib mengandung kandungan protein yang relatif poly disamping kandungan gizi lainnya. Dan yg sangat penting buat diperhatikan menurut pakan buatan merupakan daya cerna yang tinggi sebagai akibatnya pakan protesis itu mudah sekali dicerna oleh burayak atau larva ikan tadi.

Untuk biota yg dipelihara pada wadah pemeliharaan (baik ikan ataupun udang) yg bersifat nokturnal (aktif dalam malam hari) maka usahakan jumlah pakan yg diberikan lebih banyak pada sore hari akan biota yg bersifat nokturnal akan mencari makan pada malam hari sedangkan buat pagi hari dan siang hari biota tadi akan bersembunyi sang karena itu jumlah kuliner sore hari usahakan lebih banyak berdasarkan kuliner pagi hari.

Konversi pakan diartikan sebagai kemampuan spesies akuakultur membarui pakan menjadi daging, sama halnya menggunakan FCR (feed conversion ratio) yang merupakan ukuran yang menyatakan rasio jumlah pakan yang dibutuhkan buat membentuk 1 kg daging ikan kultur.

Nilai konversi pakan sangat tergantung dari kebiasaan makan, ukuran ikan yang kita pelihara, kualitas air (baik itu kandungan oksigen pada air, kandungan amonia, pH dan sebagainya) jua tergantung berdasarkan kualitas dan kuantitas pakan yg diberikan.

Mengenai frekuensi pemberian pakan kepada ikan setiap harinya, belum didapatkan data-data lengkap. Namun dalam penentukan frekuensi pakan ini ada pengaruhnya terhadap pertumbuhan ikan. Pada umumnya ukuran ikan yang masih kecil akan lebih sering diberikan pakan perharinya dibandingkan dengan ikan yang berukuran besar. Sebagai contoh untuk ikan mas yang berukuran burayak frekuen pemberian pakan dilakukan sebanyak 6 sampai 7 kali dalam sehari sedangkan  untuk ikan mas yang berukuran lebih besar pemberian pakan dilakukan 2 sampai 3 kali sehari.

Frekuensi hadiah pakan dalam ikan sangat penting buat diperhatikan lantaran akan berpengaruh terhadap jumlah pakan yang dikonsumsi dan efisiensi pakan. Menurut NCR (1977) & Hickling (1971), frekuensi anugerah pakan perlu diperhatikan supaya penggunaan pakan lebih efisiensi. Frekuensi hadiah pakan dipengaruhi diantaranya oleh spesies, ukuran ikan serta faktor-faktor yg mensugesti nafsu makan ikan. Ketiga faktor tadi sangat berkaitan satu dengan yg lainnya, dimana semakin kecil ikan yang diberi makan makin seringkali frrekuensi hadiah pakannya, hal ini berhubungan dengan kapasitas & laju pengosongan lambung, makin cepat ketika untuk megosongkan lambung maka makin banyak frekuensi pemberian pakan yang diperlukan. Setelah mengalami pengurangan isi lambung nafsu makan beberapa jenis ikan akan meningkat balik jika tersedia kuliner, oleh karena itu frekuensi pemberian pakan buat benih akan tidak sama dengan frekuensi anugerah pakan buat ikan dewasa.

METODE PEMBERIAN PAKAN IKAN

Teknik pemberian pakan dalam ikan bervarisi, tetapi teknik yang paling fundamental buat penyebaran pakan ke dalam kolam mencakup penaburan sedikit demi sedikit (spreinkling), penghamburan (broadcasting) & secara mekanik. Teknik penaburan sedikit demi sedikit adalah metode tradisional, dengan metode ini pakan harian yang diberikan dilemparkan kedalam kolam dengan genggaman tangan selama priode tiga sampai 4 jam pada pagi hari dan priode yang serupa pada sore hari.

Pemberian pakan dalam kegiatan pembenihan yaitu pada ketika perawatan larva-benih dilakukan menggunakan cara memberikan pakan yg sudah dibuat adonan pasta yg dibuat bola-bola mini seperti kelereng/gundu, hal ini dilakukan karena jenis pakan yg diberikan berupa tepung ikan atau pellet yg diameternya sangat kecil sedangkan benih ikan belum efektif buat mengambil pakan yang ada dipermukaan air. Dalam pemberiannya maka tepung ikan terlebih dahulu diberi air hangat secukupnya, buat adonan kemudian bentuk bulatan mini , tebar bulatan pakan tersebut pada pojok/pojok kolam atau wadah, hadiah dilakukan secara bertahap karena anugerah pakan dalam larva/benih dipandang dari taraf kekenyangan (adlibitum).

PENANGANAN DAN PENYIMPANAN PAKAN DI LOKASI BUDIDAYA

Hal-hal yg perlu diperhatikan pada penanganan & penyimpanan pakan dilokasi budidaya adalah menjadi berikut :

  1. Berikan pakan secara hati-hati dan secermat mungkin dalam memilihnya seperti, dapatkan pakan yang benar-benar baru doproduksi yang memenuhi standar kegizian dan fisik, belilah pakan untuk waktu 4 – 6 minggu saja.
  2. Sewaktu pakan diangkut dan ditangani lindungilah pakan itu dari kelembaban, panas dan sinar matahari langsung.
  3. Simpanlah pakan ditempat yang sejuk, ternaungi, kering dan berventilasi
  4. Hindari pemberian pakan yang bulukan (dicemari kapang ) atau rusak/busuk yang ditandai oleh warna abu-abu, biru atau hijau pada pelet, asam atau apak, berbau lapuk, pakan yang telah basah dan pelet yang mengumpal atau menyatu.

Untuk pakan yang berbentuk basah (emulsi, suspensi) usahakan nir kita simpan, melainkan kita habiskan dalam satu kali gunakan. Apabila terpaksa dapat kita simpan pada ruangan dingin (lemari es) itupun jangan terlalu usang, relatif antara 2-tiga hari saja. Sebab bila terlalu lama mutunya akan merosot atau menurun & akan berpengaruh jelek terhadap kehidupan burayak atau benih yang kita beri makan pakan tadi.

Makanan kering (pelet, remah, tepung) dapat kita simpan lebih usang tetapi namun supaya dalam ketika penyimpanan tidak mengalami kerusakan, maka kadar airnya wajib rendah antar 10-12 persen. Dengan kandungan kadar air yg cukup rendah & penyimpanan yg baik kuliner kemarau bisa disimpan pada waktu 1 ? Dua bulan

Semoga Bermanfaat...

Sumber : Modul Pembenihan Ikan Patin. BPPP Tegal

PENGOLAHAN IKAN ASIN (CARA PENGGARAMAN KERING)

PENDAHULUAN

Ikan adalah bahan kuliner yang poly dikonsumsi masyarakat selain menjadi komoditi ekspor. Ikan cepat mengalami proses pembusukan dibandingkan menggunakan bahan makanan lain. Bakteri & perubahan kimiawi dalam ikan mati menyebabkan pembusukan. Mutu olahan ikan sangat tergantung pada mutu bahan mentahnya.

Tanda ikan yg telah busuk:

- mata suram & karam;

- sisik suram & gampang tanggal;

- rona kulit suram menggunakan lendir tebal;

- insang berwarna kelabu dengan lendir tebal;

- dinding perut lembek;

- rona keseluruhan suram dan berbau busuk.

Tanda ikan yg masih segar:

- daging elastis;

- mata jernih menonjol;

- sisik bertenaga & mengkilat;

- sirip bertenaga;

- warna keseluruhan termasuk kulit cemerlang;

- insang berwarna merah;

- dinding perut kuat;

- bau ikan segar.

Ikan adalah galat satu sumber protein hewani yang poly dikonsumsi masyarakat, mudah didapat, & harganya murah. Tetapi ikan cepat mengalami proses pembusukan. Oleh karena itu pengawetan ikan perlu diketahui seluruh lapisan rakyat. Pengawetan ikan secara tradisional bertujuan buat mengurangi kadar air dalam tubuh ikan, sebagai akibatnya tidak memberikan kesempatan bagi bakteri buat berkembang biak. Untuk mendapatkan hasil awetan yang bermutu tinggi dibutuhkan perlakukan yang baik selama proses pengawetan misalnya : menjaga kebersihan bahan dan alat yg digunakan, menggunakan ikan yg masih segar, serta garam yang higienis. Ada bermacam-macam pengawetan ikan, diantaranya dengan cara: penggaraman, pengeringan, pemindangan, perasapan, peragian, & pendinginan ikan.

Dari tabel di atas, bisa dicermati bahwa ikan mempunyai nilai protein tinggi, dan kandungan lemaknya rendah sebagai akibatnya banyak menaruh manfaat kesehatan bagi tubuh manusia.

Manfaat makan ikan telah banyak diketahui orang, seperti di negara Jepang dan Taiwan, ikan adalah makanan primer dalam lauk sehari-hari yg menaruh pengaruh awet muda dan asa hayati lebih tinggi dari negara lainnya. Penggolahan ikan menggunakan berbagai cara dan rasa menyebabkan orang mengkonsumsi ikan lebih banyak.

Ikan asin adalah makanan awetan yg diolah menggunakan cara penggaraman dan pengeringan. Ada 3 cara pembuatan : (1) Penggaraman kering menggunakan pengeringan; (2) Penggaraman basah (perebusan dalam air garam) menggunakan pengneringan; & (tiga) Penggaraman yg dikombinasikan menggunakan peragian (pembuatan ikan peda).

BAHAN

1) Ikan laut (ikan tawar) 10 kg

dua) Garam dapur 3 kg

ALAT

1) Bak (tong kayu) tempat penggaraman

2) Pisau

3) Tampah (nyiru)

4) Peti Kayu (keranjang bambu)

CARA PEMBUATAN

1)    Buang isi perut ikan (jangan sampai empedunya pecah);

2)    Sayat-sayat (untuk ikan yang ukuran besar) dengan tebal 2-3 cm, belah dari punggungnya (untuk ikan sedang atau kecil);

3)    Cuci, masukkan ke dalam bejana (tong kayu) dan taburi garam;

4)    Susun dalam bak (tong kayu) yang diselang-silang dengan lapisan garam kemudian tutup dengan kayu;

5)    Simpan dalam ruangan yang tidak mendapat sinar matahari langsung selama 3 hari;

6)    Jemur sampai kering kurang lebih selama 3 hari;

7)    Masukkan dalam keranjang bambu atau peti kayu.

DIAGRAM ALIR PEMBUATAN IKAN ASIN CARA PENGGARAMAN KERING

Catatan:

1)    Ikan asin yang bermutu baik adalah jika memenuhi syarat Standar Industri Indonesia (SII), yaitu :

? Mempunyai bau, rasa, dan rona normal, dan bentuk yg baik;

? Berkadar air paling tinggi 25 %

? Berkadar garam (NaCl) antara 10 % ~ 20 %;

? Tidak mengandung logam jamur, pula tidak terjadi pemerahan bakteri;

2)    Ada beberapa cara untuk mempercepat pengeringan ikan asin :

? Menjemur ikan di atas para-para dengan tinggi ? 1 m menurut atas tanah, di page terbuka;

? Menjemur ikan di pada ruang pengering menurut plastik (solar dryer);

? Mengalir udara panas ke permukaan ikan dalam ruangan (mechanical dryer);

? Mengatur cara penjemuran ikan, jangan sampai bertumbuk;

? Membelah daging ikan;

? Membuat sayatan pada daging ikan.

3)    Perbandingan komposisi ikan asin dan ikan teri kering per 100 gram bahan adalah sebagai berikut :

SUMBER:

http://www.Ristek.Go.Id

Daftar komposisi bahan makanan. Jakarta : Bhratara Karya Aksara, 1979.

Pembuatan ikan asin. Jakarta : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Hasil Pertanian, Departemen Perindustrian, 1982. Publikasi No. 4.

Hewan Air Dari Zaman Purba Yang Hidup Sampai Sekarang

Berikut adalah fauna - hewan air yang bertahan hidup dari zaman purba hingga sekarang masih dapat dipandang. Mereka sudah berhasil beradaptasi berdasarkan zaman ke zaman.

1. Udang Tadpole (Lepidurus apus)

Hewan ini hidup pada air tawar dengan kedalaman 10 - 100 cm. Panjang tubuhnya 4,2 - 6 cm, diperkirakan telah ada sejak 70 tahun yang lalu.
Lepidurus apus

2. Kepiting Tapal Kuda (Tachypleus gigas)

Hidup diperairan dangkal dan kawasan mangrove. Memiliki panjang tubuh 60 cm serta lebarnya 25 cm, itu merupakan ukuran tubuh pada saat dewasa. Diperkirakan telah ada sejak 360 juta tahun yang lalu.
Tachypleus gigas

3. Ikan Sturgeon

Ikan ini hidup pada perairan tawar, dengan ukuran 2 - 3,5 meter yang diperkirakan telah ada sejak 245 juta tahun yang lalu.
Ikan Sturgeon

4. Ikan Palmas/Belut Dinosaurus (Polypterus senegalus)

Ikan ini hidup pada perairan tawar di wilayah tropis Afrika. Mempunyai ukuran sekitar 35,5 cm, diperkirakan telah ada sejak 100 juta tahun yang lalu.
Polypterus senegalus

5. Sea Lamprey (Petromyzon marinus)

Ikan yang seperti belut ini hidup pada perairan asin/laut namun ada juga yang hidup pada perairan tawar. Ikan lamprey mempunyai ukuran panjang 120 cm yang hidup sebagai parasit. Ikan ini sanggup hidup sampai kedalaman 4000 meter. Diperkirakan telah ada sejak 360 juta tahun yang lalu.
Petrimyzon marinus

6. Ikan Coelacanth

Ikan purba ini hidup pada air laut, merupakan salahsatu hewan yang terancam punah. Mempunyai panjang sekitar 1,2 meter. Diperkirakan telah ada sejak 66 juta tahun yang lalu.
Ikan Coelacanth

7. Lancet Fish

Ikan lancet hidup di lautan pada kedalaman 1,8 km. Memiliki panjang tubuh 215 cm - 2 meter. Diperkirakan telah ada sejak 250 juta tahun yang lalu.
Ikan Lancet

8. Nautilus

Hewan yang berbentuk seperti keong ini hidup di lautan pada kedalaman 800 meter. Memiliki ukuran 25 cm - 2,5 meter. Diperkirakan telah ada sejak 500 juta tahun yang lalu.
Nautilus

9. Frilled Shark (Chlamydoselachus anguineus)

Ikan hiu unik ini hidup di lautan dengan kedalaman 1,57 km. Hewan ini memiliki panjang sekitar 2 meter. DIperkirakan telah ada sejak 100 juta tahun yang lalu.
Chlamydoselachus anguineus

10. Hiu Goblin

Ikan hiu yang memiliki moncong panjang ini hidup pada kedalaman 1,3 km di perairan lautan. Memiliki panjang 3 - 4 meter, diperkirakan telah ada sejak 125 juta tahun yang lalu.
Ikan Hiu Goblin

Sumber :Ikan Purba

Semoga Bermanfaat...

MEMAHAMI MANFAAT DAN KANDUNGAN GIZI PADA IKAN TUNA

Manfaat dan kandungan ikan tuna . Posisi perairan Indonesia yang terletak di antara Samudera Hindia dan Pasifik merupakan tempat perlintasan ikan tuna dalam pengembaraan jarak jauhnya ikan tuna terdiri dari bermacam-macam jenis, antara lain mandidihang/yellowfin (Thunnus albacores), mata besar (Thunus obesus), abu-abu (Thunus tonggol), albakora (Thunus alalunga), dan sirip biru (Thunus thynnus).

Hingga saat ini tuna masih dihasilkan dari kegiatan penangkapan, bukan hasil budi daya. Keberhasilan operasi penangkapan sangat ditentukan sang keterampilan mengenali pola tingkah laris ikan tuna yang berkaitan dengan kebiasaan makan, suhu air, arus air, dan trend kawin.

Kaya Omega-tiga

Nilai gizi tuna yang sangat baik, kandungan omega-3-nya membuat tuna mempunyai seribu satu manfaat bagi kesehatan tubuh. Namun, hal itu harus didukung menggunakan pemilihan, pengolahan, dan penyimpanan tuna yang baik. Ikan tuna yg masih segar usahakan disimpan pada lemari es (apabila akan segera digunakan) atau dibekukan (apabila ingin disimpan buat beberapa usang). Dilihat berdasarkan komposisi gizinya, tuna mempunyai nilai gizi yg sangat luar biasa. Kadar protein pada ikan tuna hampir dua kali kadar protein pada telur yang selama ini dikenal sebagai sumber protein primer. Kadar protein per 100 gr ikan tuna & telur masing-masing 22 g dan 13 g.

Sebagai galat satu komoditas laut, ikan tuna jua kaya akan asam lemak omega-tiga. Kandungan omega-tiga dalam ikan air bahari, misalnya ikan tuna, merupakan 28 kali lebih poly daripada ikan air tawar. Perbandingan kadar omega-3 antara ikan tuna menggunakan ikan jenis lainnya bisa dipandang dalam Tabel 2. Omega-3 bisa menurunkan kadar kolesterol darah dan merusak proses terjadinya aterosklerosis (penyumbatan pembuluh darah). Konsumsi ikan 30 gr sehari dapat mereduksi risiko kematian akibat penyakit jantung sampai 50 persen. Asam lemak omega-3 pula mempunyai peran penting buat proses tumbuh kembang sel-sel saraf, termasuk sel otak, sebagai akibatnya bisa meningkatkan kecerdasan, terutama dalam anak-anak yg sedang mengalami proses tumbuh kembang.

Sumber mineral

Ikan tuna jua kaya berbagai mineral penting yg esensial bagi tubuh. Kandungan iodium dalam ikan tuna mencapai 28 kali kandungan iodium pada ikan air tawar. Iodium sangat berperan krusial buat mencegah penyakit gondok dan menaikkan kecerdasan anak. Selain itu, ikan tuna jua kaya akan selenium. Konsumsi 100 gram ikan tuna relatif buat memenuhi 52,9 persen kebutuhan tubuh akan selenium. Selenium mempunyai peran krusial pada dalam tubuh, yaitu mengaktifkan enzim antioksidan glutathione peroxidase. Enzim ini dapat melindungi tubuh dari serangan radikal bebas penyebab berbagai jenis kanker.

Dilihat berdasarkan perbandingan kalium dan natrium, ikan tuna baik buat penderita jantung. Makanan ini tergolong makanan sehat buat jantung dan pembuluh darah apabila mengandung rasio kalium & natrium minimal 5 berbanding 1. Perbandingan kalium dan natrium mencapai 6,4:1 dalam tuna sirip biru; 11:1 dalam tuna jenis skipjack; & 12:1 pada tuna yellow fin. Kalium diketahui berguna buat mengendalikan tekanan darah, terapi darah tinggi, serta membersihkan karbondioksida di dalam darah. Kalium jua berguna buat memicu kerja otot dan simpul saraf: Kalium yg tinggi akan memperlancar pengiriman oksigen ke otak & membantu memperlancar keseimbangan cairan tubuh.

Sumber Vitamin

Kandungan vitamin pada ikan tuna, terutama jenis sirip biru sangat tinggi, yaitu mencapai 2,183 IU. Konsumsi 100 gram ikan tuna sirip biru relatif buat memenuhi 43,6 persen kebutuhan tubuh akan vitamin A setiap hari. Vitamin A sangat baik buat pemeliharaan sel epitel, peningkatan imunitas tubuh, pertumbuhan, penglihatan, & reproduksi.

Ikan tuna juga adalah sumber yang baik untuk vitamin B6 & asam folat. World's Health Rating menurut The George Mateljan Foundation menggolongkan kandungan vitamin B6 tuna ke dalam kategori sangat cantik karena memiliki nutrient density yg tinggi, yaitu mencapai 6,7 (batas kategori sangat indah merupakan tiga,4-6,7). Vitamin B6 beserta asam folat bisa menurunkan level homosistein. Homosistein adalah komponen produk antara yg diproduksi selama proses metilasi. Homostein sangat berbahaya bagi pembuluh arteri & sangat potensial buat mengakibatkan terjadinya penyakit jantung. Meskipun ikan tuna mengandung kolesterol, kadarnya cukup rendah dibandingkan menggunakan pangan hewani lainnya. Kadar kolesterol pada ikan tuna 38-45mg per 100gr daging.

Cegah Stroke dan Obesitas

Kandungan gizi yang tinggi membuat tuna sangat efektif buat menyembuhkan berbagai penyakit, keliru satunya stroke. Sebuah studi yang pernah dilakukan selama 15 tahun menampakan bahwa konsumsi ikan tuna dua-4 kali setiap minggu, bisa mereduksi 27% resiko penyakit sroke daripada yang hanya mengkonsumsi 1 kali dalam sebulan. Konsumsi 5 kali atau lebih pada setiap minggunya dapat mereduksi penyakit stroke hingga 52 %. Konsumsi tuna 13 kali per bulan dapat mengurangi risiko tubuh menurut ischemic stroke, yaitu stroke yg disebabkan oleh kurangnya genre darah ke otak.

Dari delapan penelitian yang tercatat dalam The George Mateljan Foundation (2006), konsumsi tuna 1-3 kali per bulan bisa mengurangi risiko ischemic stroke sebanyak 9 %. Selanjutnya risiko menurun sebesar 13 persen pada konsumsi tuna sekali seminggu, 18 persen pada konsumsi dua-4 kali per minggu, serta 31 % pada konsumsi tuna 5 kali atau lebih setiap minggunya. Sebuah penelitian yang dipublikasikan pada 6th Congress of The International Society for the Study of Fatty Acids and Lipid dalam Desember 2004 mengambarkan bahwa ikan tuna bisa mencegah obesitas & sangat baik buat penderita diabetes melitus tipe dua. Hal itu disebabkan kandungan EPA (eicosapentaenoic acid) yang tinggi pada ikan tuna dapat menstimulasi hormon leptin, yaitu sebuah hormon yang membantu meregulasi asupan kuliner. Dengan regulasi tersebut, tubuh akan terhindar berdasarkan konsumsi kuliner secara berlebihan, penyebab obesitas.

Tangkal kangker payudara

Ikan tuna jua baik untuk mencegah kanker payudara. Hal tadi disebabkan kandungan omega-3 pada tuna bisa merusak enzim proinflammatory yang disebutcyclooxygenase 2 (COX dua), enzim pendukung terjadinya kanker payudara. Omega-3 pula bisa mengaktifkan reseptor di membran sel yg diklaim peroxisome proliferator-activated receptor (PPAR)-?, yg mampu menangkap aktivitas sel penyebab kanker. Selain itu, omega-3 juga dapat memperbaiki DNA.

Sumber:

http://manfaatdankandungan.Blogspot.Com/2013/05/manfaat-dan-kandungan-ikan-tuna.Html

http://www.Djpt.Kkp.Go.Id/index.Php/profil/c/8/Manfaat-dan-kandungan-ikan-tuna/?Category_id=12

http://efandamar.Blogspot.Com/2011/10/ikan-tuna-mati-yang-berharga-rp-35.Html