Loading Website
Diberdayakan oleh Blogger.

Panduan Dropship

Laporkan Penyalahgunaan

Kontributor

Memahami Teknik Pembuatan Garam Rakyat dengan Tehnologi Geomembran

Permasalahan yang ada pada produksi garam rakyat saat ini  adalah kurangnya kualitas dan kuantitas  terhadap kebutuhan garam nasional seirin...

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Random Posts

Recent Posts

Recent in Sports

Header Ads

Cloud Hosting Indonesia

Mahir Website

Easy import From China

The Power Of Wanita Idaman

Featured

Seni Menjadi Pedagang Online

Mengenal Motor 2 Langkah (2 Tak)

Motor bakar adalah suatu pesawat yg bisa mengganti energi panas sebagai energi mekanik menggunakan jalan pembakaran bahan bakar. Didalam motor bakar mengenal 2 macam pembakaran yaitu motor pembakran pada dan motor pembakaran luar. Dan jua untuk motor pembakaran dalam berdasarkan kontruksinya dibagi sebagai dua yaitu kontruksi motor statis & kontruksi motor dinamis.

Motor bakar dua langkah adalah mesin pembakaran dalam yang dalam satu siklus pembakaran akan mengalami dua langkah piston, berbeda dengan putaran empat-tak yang mengalami empat langkah piston dalam satu kali siklus pembakaran, meskipun keempat proses intake, kompresi, tenaga dan pembuangan juga terjadi.
Animasi Mesin 2 Tak

Mesin dua tak jua sudah digunakan dalam mesin diesel, terutama dalam rancangan piston berlawanan, kendaraan kecepatan rendah misalnya mesin kapal besar & mesin V8 untuk truk & tunggangan berat.

Motor 2 Langkah

Motor 2 langkah mempunyai cara kerja atau prinsip kerja sebagai berikut :

1. Langkah Hisap dan Langkah Kompresi

Pada akhir kompresi, kedudukan piston sudah mendekati titik mangkat atas (TMA), dalam saat yang bersamaan pengabut (injection Nozzle) menghamburkan bahan bakar berbentuk kabut ke pada udara yg sedang dikompresi/dipadatkan oleh piston yang mempunyai suhu yang cukup tinggi hingga 500 ? 700oC. Bagian-bagian yg halus berdasarkan bahan bakar yang dihamburkan itu akan merogoh panas itu, selanjutnya bahan bakar yg berbentuk gas menyala & terbakar habis.

Terbakarnya bahan bakar itu timbullah panas yg tinggi & panas yang tinggi tadi mempunyai tekanan sampai 50 Kg/cm2. Tekanan panas itu menekan piston berkecimpung turun, sebagai akibatnya piston menggerakkan btg pemutar & batang pemutar memutarkan poros engkol mesin tadi. Gerakan ini dinamakan kerja motor.

Sebelum piston mencapai pintu pengumpul udara, katup buang terbuka maka sisa-sisa gas pembakaran keluar menuju saluran buang. Setelah piston mencapai pintu pengumpulan udara yaitu kedudukan piston pada titik mati bawah (TMB), maka udara yang bertekanan dari ruang pengumpulan udara akan masuk ke dalam silinder sambil mendesak gas-gas sisa pembakaran keluar dari katup buang maka proses ini disebut proses pembilasan.
Langkah Hisap dan Langkah Kompresi

2. Langkah Usaha dan Langkah Buang

Setelah piston mencapai titik mati bawah (TMB) & memulai piston berkecimpung berdasarkan titik tewas bawah (TMB) ke titik tewas atas (TMA). Pemasukan udara segar dari blower ke dalam silinder & pengeluaran sisa-residu gas pembakaran dari ruang silinder berlangsung terus hingga piston di permukaan menutup pintu bilas (ruang pengumpul udara) & berikutnya piston menutup katup buang & saluran buang. Setelah pintu bilas dan pintu buang tertutup, maka dimulailah gerakan kompresi.

Udara-udara yang telah memasuki ruangan silinder mulai dikompresi/dipadatkan sehingga mencapai suhu 500 – 600oC dengan tekanan 40 Kg/cm2. Sedikit sebelum piston mencapai titik mati atas (TMA) pada saat yang bersamaan pengabut (Injection Nozzle) menyemprotkan bahan bakar dalam bentuk kabut ke dalam udara yang bertemperatur tinggi sehingga terjadilah pembakaran bahan bakar tersebut. Demikianlah proses tersebut terjadi secara berulang-ulang.
Langkah Usaha dan Langkah Buang

Adapun cara kerja motor 2 langkah dapat dilihat dalam gambar dibawah ini.

Langkah Mesin dua Tak

Sumber : Materi Pelatihan Perawatan & Perbaikan Mesin Kapal Perikanan

Semoga Bermanfaat...

MENGENAL DUGONG DAN MARI KITA LESTARIKAN

Dugong (Dugong dugon) atau duyung merupakan sejenis mamalia laut yang merupakan keliru satu anggota Sirenia atau lembu bahari yg masih bertahan hidup selain manatee. Duyung bukanlah ikan lantaran menyusui anaknya dan masih adalah kerabat evolusi berdasarkan gajah. Ia merupakan satu-satunya fauna yg mewakili suku Dugongidae. Selain itu, ia jua adalah satu-satunya lembu bahari yang bisa ditemukan di kawasan perairan sekurang-kurangnya pada 37 negara di wilayah Indo-Pasifik, walaupun kebanyakan duyung tinggal di tempat timur Indonesia dan perairan utara Australia. Duyung atau dugong adalah satu-satunya mamalia laut herbivora atau maun (pemakan dedaunan), dan seluruh spesies sapi bahari hidup pada perairan segar menggunakan suhu air tertentu.

Duyung sangat bergantung kepada rumput laut sebagai sumber makanan, sebagai akibatnya penyebaran fauna ini terbatas pada tempat pantai tempat beliau dilahirkan. Hewan ini membutuhkan tempat jelajah yg luas, perairan dangkal dan hening, misalnya pada tempat teluk dan hutan bakau. Moncong fauna ini menghadap ke bawah agar dapat menjamah rumput laut yg tumbuh pada dasar perairan.

Duyung menjadi hewan buruan selama beribu-ribu tahun lantaran daging & minyaknya. Kawasan penyebaran dugong semakin berkurangan, & populasinya semakin menghampiri kepunahan. IUCN mengklasifikasikan dugong sebagai spesies fauna yang terancam, manakala CITES melarang atau mengharamkan perdagangan barang-barang produksi yg dihasilkan menurut fauna ini. Walau pun spesies ini dilindungi di beberapa negara, penyebab utama penurunan populasinya pada antaranya ialah karena pembukaan lahan baru, perburuan, kehilangan habitat dan kematian yg secara tidak pribadi ditimbulkan oleh kegiatan nelayan dalam menangkap ikan. Duyung sanggup mencapai usia hingga 70 tahun atau lebih, dan menggunakan nomor kelahiran yg rendah yg mengancam menurunnya populasi duyung. Duyung juga terancam punah akibat badai, parasit, dan fauna pemangsa seperti ikan hiu, paus pembunuh & buaya.

Sumber:

BPSPL, 2017. Mari Kita Lestarikan Dugong. Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir & Laut (BPSPL) Padang.

https://id.wikipedia.org/wiki/Duyung

#Tag :

Membuat Ikan Asin

Ikan asin merupakan bahan kuliner yang terbuat menurut daging ikan yg diawetkan menggunakan menambahkan poly garam. Dengan metode pengawetan ini daging ikan yang umumnya membusuk pada ketika singkat bisa disimpan di suhu kamar buat jangka ketika berbulan-bulan, walaupun umumnya wajib ditutup rapat.Selain itu daging ikan yang diasinkan akan bertahan lebih lama & terhindar menurut kerusakan fisik akibat infestasi serangga, ulat lalat & beberapa jasad renik perusak lainnya.

BAHAN BAKU

1. Ikan

Pilihlah ikan yang masih segar lantaran kesegaramn ikan sangat menentukan mutu produk akhir yang dihasilkan. Bahan standar buat pembuatan ikan asin bisa dikelompokkan menjadi tiga bagian :

  • Ikan berukuran besar, seperti tenggiri, tongkol, kakap, manyung, dll
    Ikan Manyung
  • Ikan berukuran sedang, seperti kembung, layang, tiga waja, dll
    Ikan Tiga Waja
  • Ikan berukuran kecil, seperti Petek, teri.
    Ikan Petek

Ikan yang berukuran akbar dilakukan penyiangan yakni pembersihan dari sisik, insang, isi perut & dilakukan pembelahan sepanjang garis punggung kearah perut (namun tidak sampai terbelah 2). Bagian yg masih tebal diayat miring bagian sampingnya. Jika digunakan ikan yang ukuran sedang dapat dilakukan pembelahan atau tanpa dibelah. Sedangkan ikan yang berukuran kecil cukup dicuci menggunakan air bersih tanpa perlu penyiangan.

Dua. Garam

Ikan yang mengalami proses penggaraman menjadi awet karena garam dapat menghambat atau membunuh bakteri penyebab pembusukan pada ikan. Oleh karena itu kemurnian garam sangat menentukan. Garam yang dipakai adalah garam dapur (Na Cl) murni, artinya garam yang sebanyak mungkin mengandung Na Cl dan sekecil mungkin elemen-elemen lainnya.
Garam

METODE PENGGARAMAN

Penggaraman bisa dilakukan menggunakan tiga cara :

  1. Penggaraman kering (dry salting) : Dapat digunakan baik untuk ikan ukuran besar maupun kecil. Penggaraman ini menggunakan garam berbentuk kristal. Ikan yang akan diolah ditaburi garam lalu disusun secara berlapis-lapis. Setiap lapisan ikan diselingi lapisan garam.
  2. Penggaraman Basah (wet salting) : Proses penggaraman dengan metode ini menggunakan larutan garam sebagai media untuk merendam ikan.
  3. Kench Salting : Penggaraman ini hampir serupa dengan penggaraman kering. Bedanya  cara ini menggunakan kedap air. Ikan hanya ditumpuk dilantai atau menggunakan keranjang.

MEMBUAT IKAN ASIN DENGAN CARA PENGGARAMAN KERING

  • Lakukan penyiangan ikan yang akan diolah kemudian dicuci dengan agar bersih hingga bebas dari sisa-sisa kotoran.
  • Sediakan sejumlah garam kristal sesuai berat ikan. Untuk ikan berukuran besar, jumlah garam yang harus disediakan berkisar 20 – 30 % dari berat ikan, untuk ikan berukuran sedang 15 – 20 %; sedangkan ikan berukuran kecil 5%.
  • Taburkan garam ke dasar wadah / bak setebal 1 – 5 cm tergantung jumlah garam dan ikan yang akan diolah. Lapisan garam ini berfungsi sebagai alas pada saat proses penggaraman.
  • Susunlah ikan diatas lapisan garam tersebut dengan cara bagian perut ikan menghadap ke dasar bak. Selanjutnya taburkan kembali garam pada lapisan ikan tersebut. Lakukan penyusunan ikan dan garam ini secara berlapis-lapis hingga teratas adalah susunan dengan lapisan lebih banyak / tebal.
  • Tutuplah tumpukan ikan dan garam tersebut dengan keranjang / anyaman bambu dan beri pemberat diatasnya.
  • Biarkan selama beberapa hari untuk terjadinya proses penggaraman.  Bagi ikan berukuran besar 2 – 3 hari, ikan berukuran sedang 1 hari dan ukuran kecil 12 – 24 jam.
  • Selanjutnya cucilah dengan air bersih dan tiriskan. Susun ikan diatas para-para penjemuran.
  • Pada saat proses penjemuran / pengeringan, ikan sekali-kali dibalik agar ikan cepat mengering.

MEMBUAT IKAN ASIN DENGAN CARA PENGGARAMAN BASAH

  • Siapkan larutan garam jenuh dengan konsentrasi lauratan 30 – 50%.
  • Ikan yang telah disiangi disusun didalam wadah / bak kedap air, kemudian tambahkan larutan garam secukupnya hingga seluruh ikan tenggelkam dan beri pemberat agar tidak terapung.
  • Lamanya perendaman 1 – 2 hari, tergantung dari ukuran / tebal ikan dan derajat keasinan yang diinginkan
  • Setelah penggaraman, bongkar ikan dan cuci dengan air bersih. Susun ikan diatas para-para untuk proses pengeringan / penjemuran.

Sumber : Materi Pelatihan Pengolahan Hasil Perikanan BPPP Tegal

Semoga Bermanfaat...

Benih Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer Bloch) Kelas Benih Sebar (Ringkasan SNI 01-6146-1999)

BATASAN

Standar  ini menetapkan persyaratan, cara pengukuran dan pemeriksaan. Telur ikan kakap putih adalah telur hasil pemijahan induk dari alam dan atau dari hasil pemijahan induk hasil budidaya kelas induk pokok, induk dasar atau induk penjenis yang sudah dibuahi dengan diameter 0,8 – 1,1 mm dan derajat pembuahan ≥ 90%. Benih D12 adalah benih ikan yang masih pada fase/tingkatan larva yang berumur 12 hari sejak telur menetas dan masih mengalami perubahan bentuk organ tubuh dan warna. Benih D30 adalah benih ikan yang sudah secara sempurna mengalami perubahan bentuk organ tubuh dan warna serta menyerupai ikan muda atau ikan dewasa dan telah berumur 30 hari sejak menetas. Benih D60 adalah benih ikan yang telah menyerupai ikan dewasa yang berumur 60 hari sejak telur menetas.

PERSYARATAN

Kualitatif

1)   Telur : asal hasil pemijahan induk alam dan hasil pemijahan induk hasil budidaya. Warna transparan dan jernih. Bentuk bulat. Sifat mengapung dan melayang tanpa aerasi.

2)   Benih D12 : asal telur hasil pemijahan induk jantan dan induk betina ikan kakap putih dari induk alam dan benih hasil pemijahan induk hasil hasil budidaya. Warna abu-abu tidak gelap dan atau tidak pucat.

3)   Benih D30 : asal benih sebar D12. Warna mengkilap, putih keperakan, tidak gelap dan atau tidak pucat.

4)   Benih D60 : asal  benih sebar D30. Warna cerah mengkilap, putih keperakan, tidak gelap dan atau tidak pucat. Bentuk tubuh  D12, D30 dan D60, tidak bengkok, tidak cacat, sirip lengkap.

5)   Kesehatan : anggota organ tubuh lengkap, tidak cacat dan tidak tampak kelainan bentuk, sehat serta bebas penyakit.

6)   Gerakan :  aktif/lincah, tidak menyendiri/tidak memisahkan diri dan berenang normal.

Kuantitatif

Diameter telur 0,8 -1,1 mm, derajat pembuahan ? 90%, derajat penetasan ? 70%. Kriteria benih D12, D30 & D60 misalnya dalam tabel dibawah ini.

Tabel : Kriteria benih kakap putih D12, D30 dan D60

CARA PENGUKURAN DAN PEMERIKSAAN

1)   Umur : dihitung sejak telur menetas.

2)   Diameter telur : menggunakan mikrometer (mm).

3)   Derajat pembuahan : jumlah telur yang dibuahi dibagi jumlah total telur hasil pemijahan (%).

4)   Derajat penetasan : jumlah telur yang menetas dibagi jumlah total telur yang dibuahi (%).

5)   Panjang badan total : jarak dari ujung mulut sampai ujung sirip ekor (cm).

6)   Berat badan : menimbang (gram).

7)   Pemeriksaan kesehatan : pengambilan contoh untuk pengujian kesehatan dilakukan secara acak sebanyak 15–25 ekor, pengamatan visual untuk memeriksa ektoparasit dan morfologi, organoleptik dan mikroskopik untuk pemeriksaan jasad patogen (parasit, jamur, bakteri dan virus).

8)   Respon benih : dengan menggerakkan air media pemeliharaan atau penampungan benih sehat bergerak melawan arus, tanpa pemberian aerasi benih berenang normal, bila diberi pakan benih respontif terhadap pakan yang diberikan.

9)   Keseragaman benih : dilakukan secara visual dinyatakan seragam bila ≥ 80 % dari populasi benih seragam.

REFERENSI

BSN, 1999. SNI 01-6146-1999 Benih Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer Bloch)  Kelas Benih Sebar. Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.

Https://www.Google.Co.Id/search

#Tag :

Apa itu Pengemasan?

Pengemasan dianggap juga pembungkusan, pewadahan atau pengepakan, & merupakan galat satu cara pengawetan bahan output pertanian, lantaran pengemasan bisa memperpanjang umur simpan bahan. Pengemasan adalah wadah atau pembungkus yg bisa membantu mencegah atau mengurangi terjadinya kerusakankerusakan dalam bahan yg dikemas / dibungkusnya.

Sebelum dibuat oleh insan, alam jua telah menyediakan bungkus buat bahan pangan, misalnya jagung dengan kelobotnya, buah-buahan dengan kulitnya, butir kelapa menggunakan sabut & tempurung, polong-polongan dengan kulit polong & lainlain. Manusia juga menggunakan bungkus untuk pelindung tubuh berdasarkan gangguan cuaca, serta agar tampak manis & menarik.

Dalam global moderen misalnya sekarang ini, masalah bungkus menjadi bagian kehidupan masyarakat sehari-hari, terutama dalam hubungannya dengan produk pangan. Sejalan dengan itu pengemasan telah berkembang menggunakan pesat sebagai bidang ilmu dan teknologi yang makin canggih.

Ruang lingkup bidang pengemasan saat ini pula telah semakin luas, menurut mulai bahan yg sangat bervariasi hingga contoh atau bentuk dan teknologi pengemasan yang semakin sophisticated & menarik. Bahan kemasan yg dipakai bervariasi berdasarkan bahan kertas, plastik, gelas, logam, fiber sampai bahan-bahan yang dilaminasi. Namun demikian pemakaian bahan-bahan seperti papan kayu, karung goni, kain, kulit kayu, daun-daunan & pelepah dan bahkan sampai barang-barang bekas seperti koran dan plastik bekas yg tidak etis & hiegenis juga dipakai sebagai bahan pengemas produk pangan. Bentuk dan teknologi kemasan juga bervariasi menurut kemasan botol, kaleng, tetrapak, corrugated box, bungkus vakum, kemasan aseptik, kaleng bertekanan, bungkus tabung sampai kemasan aktif dan pintar (active and intelligent packaging) yang dapat menyesuaikan syarat lingkungan di pada kemasan dengan kebutuhan produk yang dikemas. Minuman teh pada kantong plastik, nasi kemasan dalam daun pisang, sekarang jua telah berkembang menjadi kotak-kotak katering sampai minuman anggur pada botol & kemasan yg cantik berpita merah.

Susunan konstruksi kemasan pula semakin kompleks menurut tingkat primer, sekunder, tertier hingga konstruksi yang nir dapat lagi dipisahkan antara kegunaannya sebagai pengemas atau menjadi unit penyimpanan, misalnya dalam bandela yg dilengkapi dengan pendingin (refrigerated container) berisi udang beku buat ekspor. Industri bahan bungkus di Indonesia jua sudah semakin banyak, seperti industri pembuat bungkus karton, kemasan gelas, bungkus plastik, bungkus laminasi yg produknya telah mengisi kebutuhan warga & dunia industri. Di samping itu sampai saat ini pada pedesaan masih banyak dijumpai rakyat yang hayati berdasarkan bahan pengemas tradisional, misalnya penjual daun pembungkus (daun pisang, daun jati, daun waru & sebagainya), atau buat tingkat industri rumah tangga masih ada pengrajin industri keranjang besek, kotak kayu, anyaman serat, wadah berdasarkan tembikar & lain-lain.

Industri bungkus di negara-negara maju sudah usang berkembang menjadi perusahaan-perusahaan besar yang berkecimpung pada usaha produksi bahan atau produk pengemas seperti kaleng (American Can Co), karton (Pulp and Paper Co), plastik (Clearpack), botol plastik PET (Krones), bungkus kotak laminasi (Tetrapak, Combibloc), gelas, kertas lapis, kertas alumunium & lain-lain yg produknya diekspor ke banyak sekali belahan dunia. Industri lain yg berkaitan menggunakan pengemasan merupakan industri penutup bungkus seperti epilog botol (Bericap), industri sealer meachine & industri produsen label & kode dalam kemasan.

Sumber : Modul Pelatihan Pengolahan Hasil Perikanan

Semoga Bermanfaat...

STATUS PERLINDUNGAN HIU

Sumber:

BPSPL, 2017. Banner-banner Perlindungan Hiu. Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Padang.

#Tag :

Motor Diesel 4 Langkah

Motor bakar empat langkah adalah mesin pembakaran dalam, yang dalam satu kali siklus pembakaran akan mengalami empat langkah piston. Sekarang ini, mesin pembakaran dalam pada mobil, sepeda motor, truk, pesawat terbang, kapal, alat berat dan sebagainya, umumnya menggunakan siklus empat langkah. Empat langkah tersebut meliputi langkah hisap (pemasukan), kompresi, tenaga dan langkah buang. Yang secara keseluruhan memerlukan dua putaran poros engkol (crankshaft) per satu siklus pada mesin bensin atau mesin diesel.

Motor Diesel 4 Langkah

Menurut Nakoela (1985) motor diesel 4 langkah prinsip kerjanya merupakan :

1. Langkah Pemasukan

Katub masuk terbuka dan torak bergerak dari titik mati atas (TMA) menuju ke titik mati bawah (TMB) maka campuran udara dan bahan bakar mengalir masuk ke dalam silinder.
Langkah Isap

2. Langkah Kompresi

Katub masuk tertutup & torak berkecimpung menekan campuran udara dan bahan bakar yang menyebabkan tekanan. Sewaktu torak mendekati titik mangkat atas (TMA), mengkompresikan udara kedalam silinder, sehingga mulai terjadi pembakaran.

3. Langkah Usaha

Udara dan bahan bakar yg terbakar berturut-turut menyebabkan tekanan yg lama kelamaan menjadi maksimum. Tekanan maksimum ini menekan torak ke bawah & tekanan juga suhu menurut gas pembakaran mulai berkurang. Gaya gerak yg disebabkan oleh gerakan torak ini diteruskan ke poros engkol mulalui tangkai torak & engkol, dengan demikian poros engkol dipaksa buat berputar mengatasi tahanan geseran.

4. Langkah Pembuangan

Katub buang terbuka & gas residu pembakaran ditekan keluar sang torak yg bergerak ke atas & dengan demikian selanjutnya dimulai lagi langkah pemasukan buat daur berikutnya.

Langkah Kerja Motor 4 Tak
Langkah Kerja Motor 4 Tak

Sumber : Materi Pelatihan Perawatan & Perbaikan Mesin Kapal Perikanan

Semoga Bermanfaat...

MENGENAL DAN MELINDUNGI IKAN TERUBUK

Terubuk atau Toli Shad adalah ikan penghuni perairan estuarin yang ditangkap buat dimakan daging dan telurnya.

Ada paling sedikit 3 jenis ikan bermiripan yang disebut terubuk atau terubok: Tenualosa macrura, Tenualosa toli, dan Hirsa kalee.

Semuanya merupakan anggota suku Clupeidae & penghuni perairan tropika hangat di Samudera Hindia sampai Nusantara, & menyukai daerah perairan payau.

Ikan yang mempunyai sifat hermafrodit proandri ini menjalani siklus hidup pada waktu kurang dari dua tahun (18 bulan). Pada tahun pertama kehidupannya akan dilalui menjadi jantan (dianggap pias) & pada tahun kedua akan berganti kelamin sebagai betina (menjadi terubuk). Ikan ini diketahui berpijah sepanjang tahun di lebih kurang muara Sungai Siak.

Ikan pemakan planktonini populasinya sangat menurun bahkan sedikit sekali yang bisa ditangkap oleh nelayan. Hal ini sangat dimungkinkan lantaran telah mengalami tekanan ganda, yaitu akibat penangkapan secara monoton terhadap terubuk guna diambil gonad matangnya ("telur") dan kesamaan degradasi lingkungan (terutama disebabkan sang bubuk kayu) pada daerah tempat asal utama ikan tadi.

Pulau Bengkalis mendapat julukan "Kota Terubukdanquot; karena banyak orang mencari masakan telur ikan tersebut pada kota itu. Negeri Sarawak pada Malaysia pula terkenal menggunakan ikan teruboknya.

Sumber:

BPSPL, 2017. Larangan Penangkapan Kepiting, Rajungan dan Lobster. Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir & Laut (BPSPL) Padang.

Https://id.Wikipedia.Org/wiki/Terubuk

#Tag :

Proses Pembusukan Ikan

Ikan adalah suatu bahan makanan yang sangat mudah membusuk (perishable food) sesaat setelah tertangkap, ikan akan segera mati, dan akan mengalami perubahan-perubahan/kerusakan-kerusakan yang mengakibatkan pembusukan.

Istilah pembusukan mencakup dua (2) macam perubahan yang terjadi pada ikan, yaitu:

  1. Hilangnya secara perlahan-lahan ciri – ciri / karakter ikan segar  yang  diinginkan
  2. Timbulnya bau-bau yang tidak diinginkan dan rupa menjadi jelek / tidak menarik

Secara umum kerusakan / kerusakan ikan dapat digolongkan menjadi:

  1. Kerusakan – kerusakan biologis; disebabkan oleh bakteri, jamur, ragi dan serangga.
  2. Kerusakan – kerusakan Enzymatis; disebabkan oleh adanya reaksi kimia (oksigen), misalnya ketengikan (rancidity) yang diakibatkan oleh oksidasi lemak.
  3. Kerusakan – kerusakan physis; disebabkan oleh kecerobohan dalam handling / processing, misalnya luka-luka memar, patah, kering, dan sebagainya.

Diantara kerusakan-kerusakan tadi, penyebab utama pembusukan ikan, adalah enzym & bakteri.

Enzym : Suatu substansi organic yang terdapat di dalam tubuh ikan yaitu didalam daging ikan dan isi perut, terutama pada alat-alat pencernaan. Pada waktu ikan masih hidup enzym berfungsi sebagai katalis-biologi yang membantu proses pencernaan makanan. Setelah ikan mati, enzym tersebut akan berbuat sebaliknya yaitu daging ikan yang dicerna.

Bakteri : Merupakan jasad renik (mikroba) yang hanya dapat dilihat dengan mokroskope. Pada ikan hidup, bakteri terdapat pada bagian kulit (lendir), insang dan pada makanan didalam perutnya. Selama ikan masih hidup, bakteri tidak berpengaruh buruk terhadap ikaan. Setelah ikan mati, maka bakteri segera meningkatkan aktivitasnya untuk perkembangan dan menyerang tubuh ikan.

Tahap - Tahap Pembusukan Ikan

Hyperaemia : Terlepasnya lendir dari kelenjar-kelenjarnya di dalam kulit, membentuk lapisan bening yang tebal disekeliling tubuh ikan.

Rigor mortis : Mengejangnya tubuh ikan setelah mati (rigor = kaku; mortis = mati; rigor mortis = keadaan kaku setelah mati). Hal ini disebabkan karena otot-otot yang berkontraksi akibat reaksi-reaksi kimia yang dipengaruhi oleh enzym.

Autolysis : Melemasnya kembali tubuh ikan setelah mengalami  rigor. Daging menjadi lembek karena kegiatan enzym meningkat. Penguraian daging ikan oleh enzym menghasilkan bahan yang merupakan media yang baik bagi pertumbuhan bakteri. Bakteri sudah mulai merusak ikan dengan mengurangi protein daging.

Bacterial Decomposition : Pada tahapan ini bakteri telah terdapat dalam jumlah yang sangat banyak akibat perkembanganbiakan yang sangat banyak terjadi pada fase-fase sebelumnya. Aksi bakteri itu dimulai pada   saat   haqmpir bersamaan dengan tahap antolysis, kemudian berjalan sejajar. Bakteri merusak ikan lebih parah dari kerusakan   yang diakibatkan  oleh  enzym.

Mengapa ikan mudah diserang oleh bakteri? Alasannya merupakan sebagai berikut :

  1. Ikan segar mengandung lebih banyak cairan dan sedikit lemak, jika dibanding dengan jenis daging lainnya. Akibatnya bakteri lebih mudah berkembang biak.
  2. Struktur daging ikan tidak begitu sempurna susunannya, dibandingkan jenis daging lainnya. Kondisi ini memudahkan terjadinya penguraian bakteri.
  3. Sesudah terjadi peristiwa rigor, ikan segar mudah bersifat alkaline/basa. Kondisi Ini memberikan lingkungan yang sesuai bagi bakteri untuk berkembang biak.

Semoga Bermanfaat...

Asal : Materi Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan

Teknologi Pemurni Garam Sebagai Model Industri Garam Rakyat

Sumber:

Triwibowo H., 2017. Teknologi Pemurni Garam Sebagai Model Industri Garam Rakyat. Pusat Riset Kelautan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan.

#Tag :