Loading Website
Diberdayakan oleh Blogger.

Panduan Dropship

Laporkan Penyalahgunaan

Kontributor

Memahami Teknik Pembuatan Garam Rakyat dengan Tehnologi Geomembran

Permasalahan yang ada pada produksi garam rakyat saat ini  adalah kurangnya kualitas dan kuantitas  terhadap kebutuhan garam nasional seirin...

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Random Posts

Recent Posts

Recent in Sports

Header Ads

Cloud Hosting Indonesia

Mahir Website

Easy import From China

The Power Of Wanita Idaman

Featured

Seni Menjadi Pedagang Online

BATASAN

Standar ini  menetapkan persyaratan, cara pengukuran, pengujian dan pemeriksaan benih udang vaname kelas benih sebar.

PERSYARATAN

Kualitatif

1)   Nauplius : coklat oranye, gerakan aktif, organ tubuh lengkap, ukuran/bentuk normal, bebas patogen, respon terhadap rangsangan bersifat fototaksis positif.

2)   Benur : tubuh transparan, gerakan aktif, setelah PL10 organ tubuh sempurna dan ekor mengembang, bebas virus, respon terhadap rangsangan.

Kuantitatif

Persyaratan kuantitatif benih vaname seperti pada tabel dibawah ini.

Tabel : Persyaratan kuantitatif benih vaname

CARA PENGUKURAN, PENGUJIAN DAN PEMERIKSAAN

1)   Penentuan umur dan stadia : a) umur nauplius dihitung sejak telur menetas; b) stadia larva dengan mengamati perkembangan morfologis larva; c) umur post larva dengan menghitung hari setelah larva.

2)   Pengukuran panjang total : a) panjang nauplius diukur dari ujung anterior sampai ujung posterior dengan mikrometer pada stadia nauplius 6; b) panjang benur  diukur dari ujung rostrum sampai ujung telson dengan jangka sorong atau mistar.

3)   Penentuan keseragaman : mengukur panjang total contoh benih dalam populasi, dengan perbedaan panjang total individu ≤ 1 mm, dalam persen.

4)   Pengujian ketahanan : a) perubahan salinitas dengan memindahkan benur dari salinitas 30 ‰ ke salinitas 0 ‰ secara mendadak selama 5 menit, kemudian dihitung sintasannya (%); b) perendaman formalin dengan memasukkan benur ke dalam larutan formalin    200 ‰ selama 30 menit, kemudian dihitung sintasannya (%).

5)   Pemeriksaan kesehatan benih : a) pengambilan contoh aa aak a a ≥  ekor untuk pengukuran panjang tubuh dan pengujian parasit/bakteri, deteksi virus dengan PCR; b) pengamatan visual untuk memeriksa tingkah laku, kecukupan pakan dan gejala klinis; c) pengamatan mikroskopis untuk memeriksa parasit, kondisi fisik tubuh; d) pengujian virus (TSV, IHHNV dan WSSV) dengan PCR.

6)   Pengujian respon benih : a) nauplius dengan memberikan cahaya, nauplius yang sehat akan berenang mendekati sumber cahaya; b) benur  dengan memutar air dalam wadah secara sentrifugal, benur yang sehat akan berenang melawan arus.

7)   Penentuan prevalensi nekrosis : berdasarkan adanya infeksi bakteri yang menyebabkan terjadinya pembusukan organ tubuh.

REFERENSI

BSN, 2006. SNI  01-7252-2006  Benih Udang Vaname (Litopenaeus vannamei)  Kelas Benih Sebar. Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.

https://www.google.co.id/search

Checking your browser before accessing

This process is automatic. Your browser will redirect to your requested content shortly.

Please allow up to 5 seconds…

DDoS protection by Cloudflare
Ray ID: