Loading Website
Diberdayakan oleh Blogger.

Panduan Dropship

Laporkan Penyalahgunaan

Kontributor

Memahami Teknik Pembuatan Garam Rakyat dengan Tehnologi Geomembran

Permasalahan yang ada pada produksi garam rakyat saat ini  adalah kurangnya kualitas dan kuantitas  terhadap kebutuhan garam nasional seirin...

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Random Posts

Recent Posts

Recent in Sports

Header Ads

Cloud Hosting Indonesia

Mahir Website

Easy import From China

The Power Of Wanita Idaman

Featured

Seni Menjadi Pedagang Online

Suhu & Stratifikasi Vertikal

Suhu adalah ukuran energi gerakan molekul. Di lautan, suhu bervariasi secara horisontal sesuai menggunakan garis lintang, & jua secara vertikal sinkron menggunakan kedalaman. Suhu adalah keliru satu faktor yg sangat penting dalam mengatur proses kehidupan dan penyebaran organisme. Proses kehidupan yang vital, yg secara kolektif diklaim metabolisme, hanya berfungsi pada pada kisaran suhu yang relatif sempit, umumnya antara 0-40?C. Ada juga organisme yang sanggup mentolerir suhu sedikit pada atas dan sedikit di bawah batas-batas tadi, misalnya ganggang hijau-biru yang hayati dalam suhu 85?C di asal air panas. Di pada kisaran suhu pada mana proses-proses kehidupan berlangsung, metabolisme bergantung dalam suhu. Pada umumnya, organisme-organisme yg nir bisa mengatur suhu tubuhnya, proses metabolismenya meningkat 2 kali buat setiap kenaikan suhu sebanyak 10?C.

Semua organisme bahari, kecuali burung-burung dan mamalia bahari, bersifat poikilotermik atau ektotermik, merupakan suhu tubuhnya ditentukan oleh suhu massa air di sekitarnya. Burung dan mamalia bahari bersifat homiotermik atau endotermik, ialah memiliki kemampuan mengatur sendiri suhu tubuhnya tanpa ditentukan sang suhu massa air. Kebanyakan organisme bahari telah mengalami adaptasi buat hidup dan berkembang biak pada kisaran suhu yang lebih sempit daripada kisaran total 0-40?C. Karena sebagain akbar organisme laut juga bersifat poikilotermik & suhu air bahari bervariasi menurut garis lintang, maka penyebaran organisme laut sangat mengikuti disparitas suhu lautan secara geografik.

Berdasarkan penyebaran suhu permukaan laut & penyebaran organisme secara holistik, dapat dibedakan empat zona biogeografik utama: kutub, tropik, beriklim sedang-panas, & beriklim sedang-dingin. Terdapat juga zona peralihan antara daerah-daerah ini, tetapi nir absolut lantaran pembatasannya dapat relatif berubah sinkron menggunakan isu terkini.

Suhu dalam lautan jua bervariasi sinkron menggunakan kedalaman. Massa air permukaan di wilayah tropik, panas sepanjang tahun, yaitu 20-30?C, sedangkan massa air permukaan dalam zona beriklim sedang, hangat pada trend panas.

Di bawah air permukaan yang hangat, suhu mulai menurun, & mengalami penurunan yg sangat cepat dalam kisaran kedalaman yg sempit yaitu antara 50-300 m. Zona kedalaman pada mana terjadi penurunan suhu yg paling cepat dianggap termoklin. Di bawah termoklin, suhu terus turun dengan bertambahnya kedalaman, tetapi penurunannya jauh lebih lambat, sehingga massa air di bawah termoklin hampir isotermal seterusnya sampai ke dasar perairan. Termoklin adalah suatu gambaran yg terjadi sepanjang tahun di perairan tropik, sedangkan di wilayah beriklim sedang hanya terjadi pada trend panas. Di wilayah kutub, termoklin tidak dikenal.

Suhu jua berpengaruh terhadap kerapatan air bahari. Air bahari yang hangat kerapatannya lebih rendah daripada air laut yg dingin dalam salinitas yg sama.

Gambar 1. Pemukiman Nelayan pada Indonesia

Sumber: http://architectureconsepdesign.Blogspot.Com/2012_02_01_archive.Html

Kerapatan juga merupakan suatu fungsi berdasarkan salinitas, kenaikan salinitas menyebabkan kenaikan kerapatn. Akan namun variasi suhu yg ditemukan pada semua lautan lebih akbar daripada variasi salinitas. Oleh karena itu, suhu lebih krusial dalam mensugesti kerapatan.

Gambar 2. Wilayah Pesisir di Indonesia

Sumber: http://egsaugm.Blogspot.Com/2011/10/kawasan-pesisir-indonesia.Html

Massa & Sirkulasi Air

Sebagai akibat perbedaan suhu dan salinitas serta pengaruhnya terhadap kerapatan air laut di samudera dapat dibagi menjadi beberapa massa air, antara lain: massa air-permukaan (upper water mass) yang meluas sampai ke dasar lautan.

Massa air-permukaan selalu dalam keadaan bergerak. Gerakan ini ditimbulkan terutama oleh kekuatan angin yang bertiup melintasi permukaan air. Angin ini menghasilkan dua macam gerakan yaitu ombak atau gelombang dan arus. Gelombang mempunyai ukuran yang bervariasi, mulai dari riak dengan ketinggian beberapa sentimer hingga pada gelombang angin badai yang dapat mencapai ketinggian 30 m. Selain ketinggian, gelombang selanjutnyadicirkan oleh panjang gelombang, yang merupakan jarak horisontal antara puncak dua gelombang yang berurutan. Periode satu gelombang adalah waktu yang diperlukan oleh dua puncak gelombang yang berurutan melalui satu titik yang sama. Selain oleh angin, gelombang dapat juga ditimbulkan oleh gempa bumi, letusan gunung berapi, dan tanah longsor bawah air, yang menimbulkan gelombang yang merusak yang disebut tanah longsor bawah air, yang menimbulkan gelombang yang merusak yang disebut tsunami, serta oleh daya tarik bulan dan bumi yang menghasilkan gelombang tetap dikenal sebaai pasang surut.

SUMBER:

http://student.Ut.Ac.Id/

http://architectureconsepdesign.Blogspot.Com/2012_02_01_archive.Html

http://egsaugm.Blogspot.Com/2011/10/tempat-pesisir-indonesia.Html

Checking your browser before accessing

This process is automatic. Your browser will redirect to your requested content shortly.

Please allow up to 5 seconds…

DDoS protection by Cloudflare
Ray ID: