Loading Website
Diberdayakan oleh Blogger.

Panduan Dropship

Laporkan Penyalahgunaan

Kontributor

Memahami Teknik Pembuatan Garam Rakyat dengan Tehnologi Geomembran

Permasalahan yang ada pada produksi garam rakyat saat ini  adalah kurangnya kualitas dan kuantitas  terhadap kebutuhan garam nasional seirin...

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Random Posts

Recent Posts

Recent in Sports

Header Ads

Cloud Hosting Indonesia

Mahir Website

Easy import From China

The Power Of Wanita Idaman

Featured

Seni Menjadi Pedagang Online

Budidaya cacing sutera dapat dilakukan pada kolam tanah, kolam plastik juga di rak nampan plastik bertingkat. Semua wadah mempunyai keunggulannya masing - masing. Tetapi yang paling gampang & berhemat ruang adalah budidaya cacing sutera pada rak nampan plastik bertingkat.

Budidaya cacing sutra dengan Tray/Nampan terhitung baru dilakukan. Sistem ini sebetulnya bukan hal baru pada sistem pembesaran pada budidaya udang. Sistem ini pada dasarnya mengolah dan menggunakan kembali air yang sudah dipakai pada proses budidaya udang. Pengisian air  baru dari luar sistem hanya dilakukan untuk mengganti air yang susut/berkurang akibat kebocoran ataupun evaporasi. Pada sistem budidaya cacing sutra dengan menggunakan nampan/tray ini mempunyai beberapa keuntungan, yaitu :

  1. Lebih hemat dalam penggunaan air. Air yang sudah melewati susunan media pada    nampan/tray ditampung dengan wadah yang ada dibagian bawah rak untuk kemudian dialirkan kembali ke media yang paling atas dengan menggunakan pompa air/dab.
  2. Menghemat Penggunaan Probiotik dan Obat-obatan lainnya. Probiotik dan obat-obatan yang dicampur pada media tumbuh/substrat budidaya cacing sutra yang ikut terbawa arus air tidak terbuang dengan percuma ke perairan luar. Probiotik yang ikut tertampung pada wadah bagian bawah wadah rak bersama air bisa digunakan kembali dengan cara dialirkan ke media yang paling atas dengan bantuan pompa air/dab.
  3. Budidaya cacing sutra dengan sistem ini tidak membutuhkan lahan yang luas, karena medianya disusun ke atas secar vertikal yang cenderung bisa juga dilahan yang sempit seperti disela-sela sekatan rumah ataupun tempat lainnya. Agar kapasitas produksinya bisa maksimal ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam budidaya tubifex sp  dengan sistem tray/nampan ini, yaitu :

  • Nampan diusahakan supaya yg awet dan tahan pecah, sebagai akibatnya bibit yang sudah terdapat dimedia tidak mesti mengulang menurut awal budidaya yang umumnya membutuhkan waktu 50 ? 57 hari mulai dari awal sampai menggunakan panen.
  • Kayu balok dan reng bambu yang dipakai jua diusahakan agar kwalitasnya juga bagus untuk menghindari peristiwa yang nir diinginkan misalnya patah/roboh dampak kayu/reng bambunya patah atau gampang ringkih.
  • Jumlah nampan/tray diatur sebanyak mungkin dengan tetap memperhatikan kekuatan rangka yang terdapat
  • Semakin banyak rak/susunan kerangka akan semakin banyak produksi cacing sutra

Rak nampan plastik bertingkat

Perkembangbiakan Cacing Sutera

Khairuman dan Amri (2002), menyatakan cacing sutra ( Tubifek sp ) adalah termasuk organism hermaprodit. Pada satu individu organism ini terdapat dua alat kelamin dan berkembangbiak dengan cara bertelur dari betina yang telah matengtelur. Sedangkan menurut Chumaidi dan Suprapto ( 1986 ), telur cacing sutra terjadi didalam kokon yaitu suatu bangunan berbentuk bangunan bulat telur, panjang 1mm dan diameter 0,7 mm yang dihasilkan oleh kelenjar epidermis dari salah satu segmen tubuh yang disebut kitelum. Tubuhnya sepanjang 1,5-2,5cm, terdiri dari 30-60 segmen atau ruas. Telur yang ada didalam tubuh mengalami pembelahan, selanjutnya berkembang membentuk segmen-segmen.Setelah beberapa hari embrio cacing sutra akan keluar dari kokon.

Induk yang dapat membuat kokon & mengeluarkan telur yg menetas sebagai cacing sutra memiliki usia kurang lebih 40-45 hari. Jumlah telur dalam setiap kokon berkisar antara 4-lima buah.Waktu yang dibutuhkan untuk proses perkembangbiakan telur didalam kokon hingga menetas sebagai embrio tubifex membutuhkan ketika sekitar 10-15 hari. Daur hidup cacing sutra berdasarkan telur, menetas sampai menjadi dewasa serta mengeluarkan kokon diharapkan saat kurang lebih 50-57 hari

Syarat Hidup Cacing Sutera

Cacing sutra memiliki bentuk & ukuran yang mini serta ramping dengan panjangnya 1,5-dua,5 cm, sepintas tampak seperti koloni merah yang melambai-lambai lantaran rona tubuhnya kemerah-merahan, sehingga seringkali jua dianggap menggunakan cacing rambut. Cacing ini adalah keliru satu jenis benthos yg hayati pada dasar perairan tawar wilayah tropis & subtropis, tubuhnya beruas-ruas dan memiliki saluran pencernaan, termasuk kelompok Nematoda. Cacing sutera hayati diperairan tawar yg jernih dan sedikit mengalir. Dasar perairan yg disukai adalah berlumpur & mengandung bahan organik. Makanan utamanya merupakan bagian-bagianorganik yang telah terurai dan mengendap pada dasar perairan tersebut.

Cacing sutera adalah organisme hermaprodit yg memiliki 2 indera kelamin jantan & betina sekaligus pada satu tubuh. Berkembangbiak dengan bertelur, proses peneluran terjadi di dalam kokon yaitu suatu segmen yg berbentuk bulat telur yang terdiri berdasarkan kelenjaar epidermis berdasarkan keliru satu segmen tubuhnya. Telur tersebut mengalami pembelahan, kemudian berkembang menciptakan segmen-segmen. Setelah beberapa hari embrio berdasarkan cacing ini akan keluar dari kokon. Cacing ini mulai berkembangbiak sehabis 7-11 hari .

Cacing sutera yang dikenal sebagai cacing rambut ini dapat hidup pada subtract lumpur dengan kedalaman antara 0 – 4 cm. pada prinsipnya Sama dengan hewan air lainnya, namun dalam kehidupannya cacing sutera ini senang dengan air, dan air memiliki peran  fungsi yang sangat penting untuk hidup tumbuh berkembang dengan baik diperlukan kwalitas air yang sesuai yaitu:

Cacing sutra tergolong hewan hermaprodit yg berkembangbiak melalui telur dengan pembuahan secara eksternal. Telur yg dibuahi oleh jantan akan membelah jadi 2 sebelum saat menetas.

Makanan Cacing Sutera

Semua bahan organik yang dilemebekkan alangkah bagusnya jika difermentasi, apabila difermentasi akan menaikkan kandungan nutrisi yang sangat diperlukan sang cacing sutra. Di alam fermentasi itu terjadi secara alami, sebagai akibatnya menumbuhkan tumbuhan ganggang yg bervilamen & pakan alami misalnya fittoplankton, yooplankton dan Hewan kecil lainnya . Itulah sebagian kuliner cacing sutra dialam. Untuk pakan budidaya cacing sutra yang paling efisien menggunakan ampas tahu yg pada fermentasi, karena ampas memahami telah steril & lembek. Ampas tahu sanggup dibubuhi lagi dengan buah-buahan, tepung ikan, & bahan yang mudah didapat.

Pembuatan Media Hidup Cacing Sutera

  1. Ambil Lumpur Kolam yg mengandung pasir yang Sudah Disaring
  2. Siapkan Kotoran Ayam  dan ampas tahu yg sudah difermentasi, bahan makanan tsb dicampur dengan perbandingan kohe 1 ampas tahu 10.
  3. Pencampuran makanan tadi dicampur lagi dg Lumpur media. Dg perbandingan makanan 1 lumpur halus 7. kemudian diamkan selama minimal 1 hari.
  4. Teknik budidaya cacing sutera secara umum dapat dilakukan pada media lumpur yang dicampur dengan kotaran ayam dan bekatul, yg sudah difermentasi.

Panen

Untuk mencapai masa panen, budidaya cacing sutra sebenarnya tidak membutuhkan waktu yg usang. Jika cara beternak yang diterapkan sudah benar, maka cacing sutra telah bisa dipanen selesainya 8 hingga 10 hari semenjak penebaran bibit. Setelah itu, output panen sudah bisa dijual pada tempat-tempat penjualan pakan ikan atau pada toko ikan.

Panen cacing sutera perdana sekitar 2 bulanan lalu dapat dilakukan 7 ? 10 hari sekali. Apabila dibiarkan terlalu lama , maka jumlah cacing sutera akan berkurang kembali, karena secara alami terjadi persaingan antar-cacing itu sendiri.

Konsep panen cacing sutera ialah mengurangi koloni, yaitu bila permukaan dipanen maka bagian bawah cacing akan tumbuh. Dalam satu wadah/nampan mampu membuat 100-150 ml cacing sutera.Panen cacing sutera dilakukan sehabis budidaya berlangsung beberapa minggu & berturut-turut bisa dipanen setiap 2 minggu sekali. Pemanenan cacing sutra dilakukan dg mengambil ca-sut yang terdapat dipermukaan bersama lumpurnya.Setelah terkumpul, output panen casut dicuci dg jaring khusus hingga lumpur halus keluar. Kemudian tiriskan sementara waktu.

Letakkan cacing sutrayg masih bercampur lumpur kasar kedlm wadah dg ketebalan 3-4 cm.

Semoga Bermanfaat...

Checking your browser before accessing

This process is automatic. Your browser will redirect to your requested content shortly.

Please allow up to 5 seconds…

DDoS protection by Cloudflare
Ray ID: