Loading Website
Diberdayakan oleh Blogger.

Panduan Dropship

Laporkan Penyalahgunaan

Kontributor

Memahami Teknik Pembuatan Garam Rakyat dengan Tehnologi Geomembran

Permasalahan yang ada pada produksi garam rakyat saat ini  adalah kurangnya kualitas dan kuantitas  terhadap kebutuhan garam nasional seirin...

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Random Posts

Recent Posts

Recent in Sports

Header Ads

Cloud Hosting Indonesia

Mahir Website

Easy import From China

The Power Of Wanita Idaman

Featured

Seni Menjadi Pedagang Online

Sisik secara biasanya berarti semacam lapisan kulit yang keras & berhelai-helai, misalnya pada ikan, ular atau kaki ayam. Dalam ilmu nabati, sisik digunakan juga buat menyebut dedaunan mini yg tidak hijau, seperti yg masih ada pada kuncup atau btg yg termodifikasi.

Dalam ilmu zoologi, sisik (Ingg. scale, Gr. lepid, dan Lat. squama) umumnya merujuk kepada keping-keping kecil yang kaku, yang tumbuh di kulit binatang sebagai pelindung tubuhnya. Misalnya pada ikan, kadal atau ular. Kupu-kupu juga memiliki sisik, yakni keping-keping amat kecil di atas sayapnya, yang mudah rontok dan berfungsi untuk membentuk pola warna di atas sayap tersebut.

Sisik-sisik dalam fauna, secara struktur umumnya merupakan bagian menurut sistem integumen, yakni penutup luar tubuh hewan.

Ikan adalah keliru satu fauna yang memiliki sisik, tetapi kita jarang sekali mengetahui kegunaan berdasarkan sisik yang melekat pada tubuh ikan tadi.

Ada beberapa macam sisik ikan yg dikenal, yakni:

  1. Sisik kosmoid (cosmoid) yang sesungguhnya hanya dijumpai pada ikan-ikan bangsa Crossopterygi yang telah punah. Sisik ini berlapis-lapis, di mana lapisan terdalam terbangun dari tulang yang memipih. Di atasnya berada selapis tulang yang berpembuluh darah, dan di atasnya lagi, selapis bahan serupa email gigi yang disebut kosmin (cosmine). Kemudian di bagian terluar terdapat lapisan keratin. Ikan coelacanth memiliki semacam sisik kosmoid yang telah berkembang, yang kehilangan lapisan kosmin dan lebih tipis dari sisik kosmoid sejati.
    Ikan Coelacanth merupakan salah satu ikan yang memiliki sisik kosmoid
  2. Sisik ganoid ditemukan pada ikan-ikan suku Lepisosteidae dan Polypteridae. Sisik-sisik ini serupa dengan sisik kosmoid, dengan sebuah lapisan ganoin terletak di antara lapisan kosmin dan enamel. Sisik-sisik ini berbentuk belah ketupat, mengkilap dan keras.
    Sisik Ganoid

  3. Sisik plakoid dimiliki oleh ikan hiu dan ikan-ikan bertulang rawan lainnya. Sisik-sisik ini memiliki struktur serupa gigi.
    Sisik Plakoid

  4. Sisik leptoid didapati pada ikan-ikan bertulang keras, dan memiliki dua bentuk. Yakni sisik sikloid (cycloid) dan ktenoid (ctenoid).
  5. Sisik-sisik sikloid memiliki tepi luar yang halus, dan paling umum ditemukan pada ikan-ikan yang lebih primitif yang memiliki sirip-sirip yang lembut. Misalnya adalah ikan-ikan salem dan karper.
    Sisik Sikloid

  6. Sisik-sisik ktenoid bergerigi di tepi luarnya, dan biasanya ditemukan pada ikan-ikan yang lebih ‘modern’ yang memiliki sirip-sirip berduri.
    Sisik Ktenoid

Sejalan dengan pertumbuhannya, sisik-sisik sikloid dan ktenoid terus bertambah bulat tahunnya. Sisik-sisik ini tersusun pada tubuh ikan seperti genting, menggunakan arah menutup ke belakang. Dengan demikian memungkinkan aliran air yang lebih lancar pada sekeliling tubuh & mengurangi ukiran.

Sisik pada ikan merupakan bagian yg penting & perkembangan yang istimewa buat evolusi pada ikan. Meskipun belum poly diketahui secara dekat, beberapa jenis ikan telah berubah sisiknya sebagai lebih keras seperti tulang.

Sisik sangat bermanfaat bagi pakar ichtyologi pada pekerjaan identifikasi. Sering bahwa sebuah sisik sudah cukup buat mengklasifikasikan seekor ikan, paling tidak sampai keluarga dimana beliau termasuk pada dalamnya. Perhitungan jumlah sisik merupakan indera Bantu lain yg terbukti berguna dalam taksonomi.

Sisik berdasarkan banyak species ikan dapat digunakan buat menaksir umur ikan. Lingkaran dasar sebagaimana terdapat pada batang pohon, terbentuk setiap tahun sejalan dengan tumbuhnya ikan & sisiknya berkembang beserta menggunakan itu.

Warna indah dari banyak ikan juga berasal dari sisik ikan tersebut.  Warna cemerlang bergantung pada pemantulan cahaya secara fisik, yang meningkatkan pengaruhnya pada warna yang dipantulkan kembali kepada yang melihatnya, dari pigmen-pigmen gelap di bawah kulit ikan tersebut.

Perubahan rona memegang peranan penting sebagai sinyal dalam tingkah laris ikan., & bisa digunakan untuk persembunyian dan kamuflase. Dalam perubahan warna ini telah ditemukan dua mode cara kontrol. Mode pertama adalah imbas hormonal yg berpusat pada pituitary, yang mengeluarkan hormon-hormon yang biasanya berkenaan menggunakan penguatan warna. Adrenalin menumpahkan epinephrine, yg mempunyai pengaruh dalam penumpukan melanopora & dengan demikian mengakibatkan warna ikan menjadi pucat. This is typical fright response. Mode ke dua merupakan kontrol kondisi. Dua set ujung kondisi antagonik berakhir dalam kromatophora-kromatopora.

Sumber : Buku Tingkah Laku Ikan

Semoga Bermanfat...

Checking your browser before accessing

This process is automatic. Your browser will redirect to your requested content shortly.

Please allow up to 5 seconds…

DDoS protection by Cloudflare
Ray ID: