Loading Website
Diberdayakan oleh Blogger.

Panduan Dropship

Laporkan Penyalahgunaan

Kontributor

Memahami Teknik Pembuatan Garam Rakyat dengan Tehnologi Geomembran

Permasalahan yang ada pada produksi garam rakyat saat ini  adalah kurangnya kualitas dan kuantitas  terhadap kebutuhan garam nasional seirin...

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Random Posts

Recent Posts

Recent in Sports

Header Ads

Cloud Hosting Indonesia

Mahir Website

Easy import From China

The Power Of Wanita Idaman

Featured

Seni Menjadi Pedagang Online

Beberapa konflik yang dihadapai oleh petani tambak waktu ini terutama petani tambak bandeng sederhana merupakan kasus kesuburan tanah. Disinyalir beberapa areal tambak mengalami perubahan struktur tanah. Tanah dasar tambak menjadi keras dan kesulitan dalam menumbuhkan klekap selanjutnya ikan bandeng akan kekurangan kuliner alami yang mengakibatkan pertumbuhannya menjadi terhambat. Dalam kondisi tadi ikan bandeng akan mengalami penurunan daya tahan tubuh sehingga memungkinkan terjadinya serangan penyakit, walaupun pada budidaya ikan bandeng sampai saat ini belum terdengar adanya serangan penyakit, namun alangkah baiknya mengkondisikan ikan tadi pada keadaan sehat dan menghindari hal-hal yang bisa mengakibatkan timbulnya penyakit.

Klasifikasi & Morfologi

Secara taksonomi (Saanin,1968). Bandeng bisa diklasifikasikan sebagai berikut :

Class : Pisces

Sub Class : Teleostei

Ordo : Mata Copterygii

Genus : Chanos

Spesies : Chanos chanos Forskal

Bandeng di Indonesia dikenal juga menggunakan nama Bandang, Bolu, Muloh, & Agam, namun dalam perdagangan internasional Bandeng dikenal menggunakan sebutan Milk fish.

Bandeng memiliki karakteristik badan yang langsing berbentuk torpedo, dengan sirip ekor yang bercabang, verbal terletak pada ujung ketua menggunakan rahang tanpa gigi, lubang hidung terletak pada depan mata, mata diselimuti selaput bening. Panjang badan pada bahari bisa mencapai 1 meter tetapi dalam tambak panjangnya nir lebih menurut 50 cm. Hal ini ditimbulkan oleh keterbatasan ruang & memang dipanen sebelum mencapai berukuran maksimal .

Habitat

Untuk hayati dengan baik bandeng menghendaki beberapa persyaratan lingkungan tertentu, persyaratan dimaksud merupakan kualitas air; suhu 25-35 0 C, salinitas 25-32, kecerahan 25-30, pH 7,6-8,6, dan DO tiga,0-lima,dua. Disamping itu faktor kuliner, pembuasan, hama & penyakit juga sangat mensugesti kehidupan ikan bandeng pada tambak.

Makanan

Bandeng adalah ikan herbivora yg memanfaatkan klekap, lumut & plankton sebagai kuliner utamanya dalam tambak, ketiga asal kuliner tadi menghendaki persyaratan lingkungan tertentu untuk mendukung kehidupannya antara lain suhu, karbondioksida, oksigen, pH dan salinitas eksklusif.

BUDIDAYA IKAN BANDENG

Persiapan Tambak

Persiapan tambak yang dilakukan mencakup perbaikan konstruksi, pintu air, saluran air, dan pematang. Pengeringan dilakukan 1-dua hari buat menguapkan gas-gas beracun & bibit penyakit yang terdapat di dalam tanah selanjutnya dilakukan pengapuran dan pemupukan buat menumbuhkan klekap.

Penebaran Benih

Penebaran benih dilakukan sesudah klekap tumbuh sebelum benih ditebar terlebih dahulu dilakukan aklimatisasi terhadap suhu & salinitas air buat menghindari terjadinya stress. Penebaran dilakukan dalam pagi atau sore hari dimana suhu udara dalam kondisi rendah.

Pemberian Pakan

Pakan utama bandeng pada pada tambak merupakan klekap, yaitu perpaduan aneka macam jenis jazad dasar dengan komponen utama terdiri dari algae biru (Cyanophyceae) & diatomae (Bacillariophceae) selain itu ikan bandeng jua membutuhkan pakan tambahan agar tumbuh menggunakan baik, pakan tambahan yang diberikan merupakan roti BS dengan dosis lima-0 % berdasarkan berat badan per hari.

Pengelolaan Kualitas Air

Pengamatan terhadap kualitas air perlu dilakukan terus menerus buat mempertahankan kualitas air yang baik. Tindakan yang perlu dilakukan merupakan penggantian air sinkron dengan kebutuhan. Pengelolaan kualitas air ditujukan buat memberikan kondisi yg optimal bagi pertumbuhan ikan bandeng.

Monitoring Hama

Jenis hama yang tak jarang ditemukan seperti ikan payus, kerong-kerong, kakap, kepiting & trisipan. Keberadaan hama ini bisa menimbulkan persaingan pada dalam tambak, oleh karena itu perlu dilakukan aktivitas monitoring buat menanggulangi hal tadi.

Penyakit dan Penyebab timbulnya Penyakit

Penyakit ikan merupakan segala sesuatu yang bisa menimbulan gangguan pada ikan, sehingga bisa menimbulan kerugian dalam bereproduksi. Timbulnya penyakit pada ikan disebabkan sang ketidakserasian antara tiga faktor, yaitu kondisi lingkungan, syarat ikan itu sendiri, & organisme patogen.

Kemungkinan adanya serangan penyakit dalam budidaya ikan bandeng bisa terjadi pada setiap tahapan dalam kehidupannya mulai berdasarkan telur sampai bandeng dewasa.

Ada dua cara yg dapat dilakukan pada menanggulangi kemungkinan adanya serangan penyakit dalam ikan bandeng yaitu tindakan pencegahan & pengobatan.

Pencegahan

Pencegahan adalah tindakan yang paling efektif untuk menanggulangi timbulnya penyakit, upaya pencegahan bisa ditempuh dengan 2 cara yaitu proteksi dan prevensi

a. Proteksi

Proteksi merupakan bagaimana mengkondisikan lingkungan seoptimal mungkin agar bisa mendukung kehidupan ikan. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengkondisikan lingkungan tadi adalah :

- Kualitas air

Air yg masuk ke dalam tambak harus dipastikan pada syarat bebas bibit penyakit, sehingga dalam pintu air tersebut perlu dipasang filter. Kedalaman air juga tetap wajib dipertahankan antara 1-1,2 m kedalaman air ini berkaitan dengan fluktuasi suhu sehingga dapat mengurangi terjadinya tertekan.

- Pakan

Kepadatan pakan alami plankton berkaitan menggunakan tingkat kecerahan air, semakin rendah kecerahan pertanda kepadatan plankton semakin tinggi. Untuk menjaga kualitas air agar permanen layak buat pertumbuhan bandeng, maka dilakukan penggantian air dan pemupukan susulan buat penumbuhan klekap, kepadatan plankton dipertahankan dalam kecerahan 35-45 centimeter.

- Monitoring

Kegiatan monitoring sangat krusial dilakukan buat mengetahui syarat pertambakan, sebagai akibatnya apabila ditemui permasalahan bisa segera dilakukan tindakan penanggulangan.

B. Prevensi Prevensi yaitu mengkondisikan ikan agar tahan terhadap kemungkinan adanya agresi penyakit . Beberapa hal yg perlu kita lakukan yaitu:

- Seleksi Benih

Benih-benih bandeng yang akan ditebar dipastikan pada syarat sehat & nir membawa bibit penyakit menurut tempat asalnya, oleh karenanya perlu dilakukan pemilihan benih yang memenuhi kriteria tersebut.

- Mengurangi terjadinya stress

Ikan yang mengalami tertekan akan menurunkan daya tahan tubuhnya, sebagai akibatnya pada kondisi tersebut ikan gampang terjangkit penyakit

- Mengatur padat tebar

Padat tebar benih perlu diatur supaya nir terjadi persaingan pada mendapatkan makanan, oksigen dan ruang mobilitas dan sedapat mungkin menghindari terjadinya pergesekan eksklusif yang dapat mengakibatkan luka & bisa menjadi media bersarangnya penyakit.

Pengobatan

Tindakan pengobatan merupakan alternatif terakhir yg perlu kita lakukan apabila ikan bandeng terjangkit penyakit, meskipun akhir ? Akhir ini jarang ditemukan adanya agresi penyakit pada budidaya bandeng, namun demikian ada beberapa jenis ectoparasit yg pernah dilaporkan menyerang ikan ini. Oleh lantaran ikan bandeng merupakan ikan yg jarang terserang penyakit, sehingga tindakan pengobatan menggunakan penggunaan jenis obat dari bahan kimia belum ditetapkan secara pasti, oleh karenanya pendekatan alamiah dengan pemanfaatan obat alami saat ini lebih dikedepankan.

Untuk pengobatan dengan menggunakan bahan alami yg dapat digunakan adalah menggunakan menggunakan tanaman ?SAGA?.

- Saga dapat ditemukan pada hutan, semak belukar, atau ditanam lebih kurang pekarangan rumah sebagai flora obat, adalah flora topis dan subtropis serta dapat ditemukan berdasarkan 1-1.000 m dpl.

- Khasiat ; Membunuh parasit, anti radang, melancarkan pengeluaran nanah, bercak-bercak berwarna pada kulit yg terpapar, penyejuk dalam selaput lendir.

- Adapun jenis penyakit yang pernah dilaporkan menyerang ikan ini berikut penyebab & pengobatannya bisa dilihat pada tabel berikut ini :

DAFTAR PUSTAKA

Badan Standarisasi Nasional, 1998. Produksi Benih Ikan Bandeng (Chanos chanos) Kelas benih Sebar. Departemen Pertanian. Jakarta.

Http://rajanyabandeng.Wordpress.Com/2013/01/01/ikan-bandeng-vs-ikan-salmon-part-ii/

Murthala, Dia. 2004. Pembesaran Ikan Bandeng pada BBPBAP Jepara Jawa Tengah. Jurusan Penyuluhan Perikanan STPP Bogor. Bogor.

Murtidjo, B. 2002. Budidaya & Pembenihan Bandeng. Kanisius. Yogyakarta. Wijayakusuma, Hembing dkk. 1995. Tanaman Berkhasiat Obat di Indonesia. Pustaka Kartini. Jakarta

Santoso B. & Syafei L.S, 2005. Buku Seri Kesehatan Ikan ?Ikan Bandeng Sehat Produksi Meningkat?. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian, Jurusan Penyuluhan Perikanan, Bogor.

Checking your browser before accessing

This process is automatic. Your browser will redirect to your requested content shortly.

Please allow up to 5 seconds…

DDoS protection by Cloudflare
Ray ID: