Loading Website
Diberdayakan oleh Blogger.

Panduan Dropship

Laporkan Penyalahgunaan

Kontributor

Memahami Teknik Pembuatan Garam Rakyat dengan Tehnologi Geomembran

Permasalahan yang ada pada produksi garam rakyat saat ini  adalah kurangnya kualitas dan kuantitas  terhadap kebutuhan garam nasional seirin...

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Random Posts

Recent Posts

Recent in Sports

Header Ads

Cloud Hosting Indonesia

Mahir Website

Easy import From China

The Power Of Wanita Idaman

Featured

Seni Menjadi Pedagang Online

Parasitisme merupakan suatu bentuk interaksi antara 2 jenis organisme atau dimana parasit hayati dalam atau pada pada & merugikan inangnya. Konteks hubungan parasitik ini merupakan sekelompok organisme memperoleh keuntungan dari interaksi tersebut, khususnya dapat mengambil nutrisi kuliner menurut organisme inang buat mempertahankan eksistensi parasit tersebut. Parasit merupakan sekelompok makhluk hidup yang menggantungkan sebagian atau seluruh daur hidupnya pada organisme inang (host) buat mendapatkan kuliner, mempertahankan kelangsungan hidup, tumbuh, & berkembang biak.

Di dalam perkembangbiakannya, parasit dikelompokkan menurut :

  1. Tingkat ketergantungan parasit terhadap inang,
  2. Lama hubungan parasitismeyang ditimbulkan,
  3. Kemampuan suatu parasit menyerang spesies-spesies yang menjadi inangnya,
  4. Kemampuan parasit menyerang organ-organ pada inangnya, dan
  5. Kompleksitas daur hidup parasit. Sifat parasit berdasarkan ketergantungan pada inang, antara lain : (1) Parasit sejati atau parasit obligat, yaitu kelompok parasit hanya dapat hidup apabila ada inangnya. Parasit obligat dapat diartikan juga sebagai kelompok parasit yang memang terdapat secara alami di perairan tersebut. Kondisi perairan yang buruk dapat menyebabkan perkembangan parasit menjadi sangat pesat dan sulit dikendalikan (b) Parasit fakultatif adalah parasit yang dapat hidup walau tidak ada inangnya atau suatu kelompok parasit yang terdapat di perairan dikarenakan introduksi dari lingkungan luar.

Pengelompokan organisme parasit dapat didasarkan pada lama ketika interaksi parasitisme yg terjadi & disebabkan dari simbiosis tersebut. Kelompok organisme parasit diklasifikasikan menjadi 2, yaitu parasit tetap dimana organisme ini sebagai parasit dalam seluruh stadia kehidupnya & parasit yang bersifat temporer, yaitu organisme parasit yg menempel dalam inangnya hanya pada sebagian dari daur hidupnya.

Pengelompokan parasit berdasarkan kemampuan parasit menyerang spesies yg sebagai inangnya antara lain parasit yang sanggup menyerang aneka macam spesies ikan sehingga bersifat tidak inang khusus & parasit yg hanya menyerang spesies ikan eksklusif merupakan parasit yg bersifat inang khusus.

Selain itu, dari jenis organ yang diserang, parasit bisa dikelompokkan sebagai (a) ektoparasit, yaitu parasit yang akan menyerang organ luar inangnya, (b) parasit yg hidupnya dalam organ pada inang dianggap endoparasit, dan (c) parasit yg keberadaannya masih ada pada organ dalam sampai organ luar inang dianggap mesoparasit.

Sifat parasit lainnya adalah dari kemampuan parasit menyerang organ-organ pada inangnya. Berdasarkan sifat ini, parasit dikelompokkan menjadi parasit yang bersifat organ spesifik, yaitu hanya bisa hayati dalam organ tertentu & parasit yg bersifat nir organ spesifik. Distribusi parasit menyerang beberapa organ, yaitu parasit integument, parasit sistem vascular, parasit mata, parasit sistem syaraf sentral, parasit sistem skeletal, parasit viscera dan muskulatur, & parasit saluran pencernaan. Parasit pula dapat dikelompokkan dari kompleksitas siklus hidupnya, yaitu parasit dengan daur hayati langsung dimana parasit ini hanya membutuhkan satu jenis inang, yaitu inang definitif, serta parasit menggunakan siklus hayati tidak langsung yg membutuhkan inang antara & inang definitif pada perkembangannya. Inang dimana berlangsungnya hubungan parasitisme dibagi berdasarkan (1) tingkat pertumbuhan menurut parasit yang menyerangnya, (2) taraf kematangan dari parasit yang menyerangnya, (tiga) inang antara, yaitu inang yg diserang parasit dalam stadia muda atau larva dimana pada inang antara ini parasit dapat tumbuh ke dalam stadia selanjutnya tetapi tidak dapat mencapai kematangan reproduksi, (4) inang definitif, yaitu inang dimana parasit bisa mencapai kematangan seksual & bereproduksi, (lima) inang paratenik atau inang transpor merupakan inang yang diserang parasit hanya buat mempertahankan kelangsungan hidupnya & mengantarkan parasit tadi ke inang definitif.

Salah satu faktor kegagalan budidaya perikanan yg ketika ini poly dihadapi adalah kematian yang disebabkan oleh penyakit akibat serangan parasit. Masalah ini relatif serius dan nir jarang menyebabkan kematian induk. Seperti halnya mikroorganisme akuatik, beberapa organisme yg bersifat parasit dalam hewan akuatik bisa mengganggu kesehatan ikan yang akhirnya berpengaruh pada kualitas dan kuantitas produksi ikan terutama yang ukuran benih. Parasit umumnya lebih poly menyerang ikan-ikan yg dibudidayakan daripada ikanikan yg hidup secara liar pada perairan bebas. Hal ini ditimbulkan karena kepadatan ikan yg dibudidaya lebih tinggi daripada ikan yg hayati secara bebas di alam.

Kondisi yg disebabkan sang serangan parasit memang nir seganas agresi bakteri, jamur, atau virus. Akan tetapi, agresi parasit ini dapat mempercepat terjadinya agresi sekunder sang agen infeksius lainnya, baik bakteri, fungi, juga virus. Serangan sekunder inilah yg dianggap lebih berbahaya dibandingkan menggunakan serangan utama yg disebabkan sang parasit. Meskipun demikian, infeksi penyakit yang disebabkan sang parasit tidak bisa dianggap remeh.

Bentuk agresi parasit pula bisa mengakibatkan kematian massal, walaupun umumnya berjalan lambat, sedikit demi sedikit, dan tidak secepat serangan bakteri, jamur, atau virus. Serangan parasit bisa terlihat secara eksternal & internal. Oleh karena itu, menurut lokasi penempelan parasit dapat dijumpai pada bagian organ eksternal & bagian internal. Parasit yg dijumpai dalam loka atau bagian bagian atas tubuh ikan, seperti kulit, sirip, dan insang diklaim sebagai ektoparasit (parasit eksternal). Sedangkan parasit yg hayati dalam tubuh internal ikan & otot daging diklaim endoparasit (parasit internal).

Beberapa gejala serangan ektoparasit dapat dilihat secara visual, yaitu terbentuknya luka di bagian organ eksternal ikan yang akan menjadi vektor terjadinya serangan sekunder, baik oleh bakteri, jamur, maupun virus. Sedangkan gejala serangan endoparasit bisa diamati dengan membelah organ internal ikan, maka akan dapat dilihat akibat dari serangan endoparasit tersebut. Berdasarkan ukurannya, parasit eksternal (ektoparasit) maupun parasit internal (endoparasit) yang menyerang berbagai jenis oraganisme perairan. Parasit-parasit tersebut dapat dikategorikan menjadi parasit yang bersifat protozoik (Protozoa), seperti Ichthyophthirius multifiliis, Trichodina sp, Myxobolus sp, dan sebagainya serta parasit non protozoik (Metazoa), seperti Platyhelminthes, Aschelminthes atau Nemathelminthes, Acanthocephala, Arthropoda, Mollusca, serta Chordata.

Checking your browser before accessing

This process is automatic. Your browser will redirect to your requested content shortly.

Please allow up to 5 seconds…

DDoS protection by Cloudflare
Ray ID: