Loading Website
Diberdayakan oleh Blogger.

Panduan Dropship

Laporkan Penyalahgunaan

Kontributor

Memahami Teknik Pembuatan Garam Rakyat dengan Tehnologi Geomembran

Permasalahan yang ada pada produksi garam rakyat saat ini  adalah kurangnya kualitas dan kuantitas  terhadap kebutuhan garam nasional seirin...

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Random Posts

Recent Posts

Recent in Sports

Header Ads

Cloud Hosting Indonesia

Mahir Website

Easy import From China

The Power Of Wanita Idaman

Featured

Seni Menjadi Pedagang Online

Sampai waktu ini yang dapat dipenuhi pasar baru sebagian kecilnya saja berdasarkan permintaan yg ada. Hal ini ditimbulkan produksinya hanya dari tangkapan alam saja, sebagai akibatnya tidak kontinu.

Ikan ini sangat berpotensi sekali buat dikembangkan dan telah terbukti dapat dibudidayakan secara optimal baik pada (Karamba Jaring Apung) KJA, tambak, maupun bak-bak budidaya. Peluang pembudidayaannya masih sangat terbuka, karena potensi lahan buat KJA, tambak, & bak budidaya masih banyak tersedia dan belum dimanfaatkan dengan optimal. Disamping itu teknologi budidaya kerapu sunu sudah dikuasai , tetapi terdapat sedikit kendala dalam tahap (stadia) larva. Tetapi telah dapat teratasi dengan penggunaan teknologi yg semakin sophisticated. Untuk pembenihan, pendederan, penggelondongan, hingga pembesaran dapat digunakan teknologi yang ada.

Namun pada proses budidaya banyak ditemukan kendala ?Kendala mulai menurut kualitas air, padat tebar, wadah budidaya, paka, penyakit, dll. Sedangkan budidaya sendiri memiliki tujuan akhir merupakan produksi. Bagaimana bisa berproduksi jika hambatan-kendala ini nir teratasi?

Kendala utama yg merugikan pembudidaya adalah penyakit. Sebab jika ikan yang dibudidayakan sudah terjangkit penyakit otomatis ikan tersebut pertumbuhannya kerdil, proses pemeliharaannya menjadi lebih lama , tingginya konversi pakan, tingkat padat tebar yg rendah, dan yg sangat ditakutkan adalah kematian.

Salah satu usaha penanggulangan & pencegahan adalah menggunakan pengobatan. Pengobatan lebih ditekankan dalam penggunanan pendekatan alami, menggunakan pendekatan alami diperlukan sanggup memberikan output yg aporisma & nir mengakibatkan adanya dampak samping.

Bahan alami yg digunakan diantaranya umbi kunyit, daun sirih, dan butir mahkota ilahi. Tidak diragukan lagi khasiat penggunaannya telah terbukti berdasarkan dahulu kala banyak digunkan oleh nenek moyang.

MENGENAL IKAN KERAPU SUNU

Morfologi Ikan Kerapu Sunu

Kerapu sunu mempunyai sirip dorsal, sirip anal, sirip pektoral,sirip garis lateral, & sirip caudal. Kerapu sunu tubuhnya memanjang relatif gilik & seringkali berwarna merah atau agak coklat. Bintik-bintik berwarna biru dengan tepi berwarna gelap dan enam pita berwarna gelap dalam tubuhnya. Class : Teleostei Ordo : Perciformes Famili : Serranidae Genus : Plectropomus

Spesies : plectropomus maculatus

Ikan kerapu sunu hidupnya di perairan karang antara 7-40 meter. Di Indonesia sendiri penyebarannya pada daerah perairan Karimunjawa, Kepulauan Seribu, Lampung, Kepulauan Riau, dan hampir semua perairan karang Indonesia.

Tingkah Laku ikan ikan kerapu sunu

Dalam daur hidupnya kerapu muda hayati di perairan karang menggunakan kedalaman 0,5-3,0 m. Kerapu muda & larva poly masih ada di perairan pantai dekat muara sungai. Menginjak masa dewasa, ikan ini bermigrasi ke perairan lebih dalam, antara 7-40 m.

PEMELIHARAAN IKAN KERAPU SUNU

Pemeliharaan ikan kerapu sunu dalam budidaya umunya dilakukan pada perairan umum seperti pada Karamba Jaring Apung dan tambak. Sedangkan fase pembenihan banyak dibudidayakan pada bak-bak pembenihan seperti panti benih.

Pembenihan

Keberhasilan pemijahan induk ikan kerapu adalah kunci awal menurut semua mata rantai aktivitas produksi benih ikan kerapu. Dengan pengelolaan induk yang baik akan didapatkan produksi telur menggunakan mutu yang baik sebagai akibatnya pada akhirnya akan diharapkan produksi benih ikan kerapu dengan sintasan yang tinggi.

Induk ikan kerapu asal dari output penangkapan pada alam. Induk dipelihara dalam bak beton berbentuk bundar (? 10 meter dan kedalaman tiga meter). Bak pemeliharaan induk jua sekaligus adalah bak pemijahan

Metoda pemijahan ikan kerapu pada dasarnya bisa dilakukan dengan manipulasi hormonal (aplikasi hormon steroid) dan manipulasi lingkungan. Pemijahan alami menggunakan manipulasi lingkungan.

Telur ikan kerapu hasil pemijahan yang baik memiliki ciri-ciri berbentuk bulat, ? 850-950 mikron, melayang pada bagian atas air dan transparan. Sedangkan telur yg tidak baik atau tidak berkembang selnya dengan paripurna memiliki kenampakan keruh & selesainya beberapa saat ditampung akan mengendap.

Pembesaran

Penebaran Benih : Benih ikan kerapu ukuran panjang 4-lima cm (2?) berdasarkan hasil tangkapan di alam juga berdasarkan hasil produksi di tempat pembenihan (hatchery) umumnya didederkan terlebih dahulu dalam bak beton atau waring nylon sampai mencapai berukuran glondongan (10 cm) buat kemudian ditransfer ke karamba jaring apung pada bahari hingga mencapai ukuran konsumsi. Padat penebaran buat benih yg beratnya 20-50 gr/ekor merupakan 10 ekor/m3 .

Kepadatan tebar sangat memilih pemacuaan pertumbuhan & kehidupan ikan. Bila terlalu padat, kecepatan pertumbuhannya berkurang dampak adanya persaingan ruang, oksigen, dan pakan. Padat tebar yg terlalu padat bisa menyebabkan ikan mudah terserang penyakit

Dalam fase pembesaran ini ikan kerapu sunu mudah sekali terserang penyakit. Untuk itu pada tahap ini dibutuhkan keterampilan dalam mengelola kelangsungan budidaya hingga pada pemanenan.

PENYAKIT PADA IKAN KERAPU SUNU

Penyakit pada ikan kerapu umumnya menyerang dalam fase pembesaran, tapi bukan nir mungkin selain fase pembesaran ikan kerapu bisa terserang penyakit

Sumber penyakit

Pada prinsipnya penyakit yang menyerang ikan nir tiba begitu saja, melainkan melalui proses hubungan 3 faktor, yaitu syarat lingkungan, kondisiinang, dan adanya jasad patogen.

Dengan demikian timbulnya serangan penyakit itu merupakan output interaksi yang nir harmonis antara lingkungan, ikan, & jasad patogen. Penyakit dalam ikan bisa dibedakan menjadi penyakit yang bersifat infeksi, dan non-infeksi.

Penyakit bisa disebabkan sang satu atau banyak sekali macam penyakit. Ada penyakit yg ditimbulkan sang satu faktor, namun lalu dibarengi sang faktor lain. Bila terjadi semacam ini, berarti penyakit kedua (sekunder) memanfaatkan syarat yg disebabkan oleh penyakit pertama (penyakit primer).

Penyebab penyakit infeksi diantaranya fungi, bakteri, parasit ,dan virus. Sumber penyakit ini umumnya poly terjadi dalam ikan kerapu sunu dan serangannya bersifat ganas & menyebabkan kematian.

Penyebab penyakit non-infeksi diantaranya: stres, kekurangan gizi, anugerah pakan yang berlebihan, keracunan, memar karna luka, cacat, dll.

Penyakit yg menyerang ikan kerapu sunu

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, S,Sudaryanto.2004. Pembenihan & Pembesaran Kerapu Bebek. Penerbit, Penebar Swadaya, Jakarta.

Ghufron, M.2004. Hama & Penyakit Ikan. Penerbit PT. Rineka Cipta, Jakarta.

http://www.google.com/imgres?imgurl=http://202.67.224.134/pdimage/31/614931_sujiara.jpg&imgrefurl=http://naturalresources.indonetwork.co.id/614931&h=283&w=640&sz=65&tbnid=vzyCQ-DHMxHvqM:&tbnh=56&tbnw=126&zoom=1&usg=__fj-knPqy_q6o6xGaKiyf5g-tZVI=&docid=_WvasqTFOLS6qM&hl=id&sa=X&ei=g_eGUdu2OIT9rAei5IHwBg&ved=0CDMQ9QEwAg&dur=1074

Ignatius dan Syafei L.S, 2005. Buku Seri Kesehatan Ikan “Kerapu Sunu Sehat Produksi Meningkat”. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian, Jurusan Penyuluhan Perikanan, Bogor.

Siswoyo, P.2004. Tumbuhan Berkhasiat Obat. Penerbit, Absolut, Yogyakarta.

Checking your browser before accessing

This process is automatic. Your browser will redirect to your requested content shortly.

Please allow up to 5 seconds…

DDoS protection by Cloudflare
Ray ID: