Loading Website
Diberdayakan oleh Blogger.

Panduan Dropship

Laporkan Penyalahgunaan

Kontributor

Memahami Teknik Pembuatan Garam Rakyat dengan Tehnologi Geomembran

Permasalahan yang ada pada produksi garam rakyat saat ini  adalah kurangnya kualitas dan kuantitas  terhadap kebutuhan garam nasional seirin...

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Random Posts

Recent Posts

Recent in Sports

Header Ads

Cloud Hosting Indonesia

Mahir Website

Easy import From China

The Power Of Wanita Idaman

Featured

Seni Menjadi Pedagang Online

Namun, ada beberapa perkara kematian dalam tiap spesies yg mengakibatkan syarat tubuh ikan melemah diantaranya cara perawatan yg kurang baik, pemberian pakan yang tidak mencukupi atau komposisi pakan yang buruk. Pengendalian penyakit ikan akan semakin penting dibandingkan sebelumnya karena bisnis budidaya akan menguntungkan apabila penyakit ikan dikendalikan

Panduan ini disusun supaya pembaca dapat mengetahui citra generik penyakit ikan khususnya kuda bahari. Harapan kami, pedoman ini bisa sebagai petunjuk yg bermanfaat bagi siapa yang melakukan budidaya & pengendalian penyakit dalam budidaya ikan air bahari.

DESKRIPSI KUDA LAUT

Morfologi Kuda Laut

Kuda laut adalah anggota genus Hippocampus spp merupakan galat satu berdasarkan 35 spesies anggota keluarga Syngnathidae & ordo Gasterosteiformes. Taksonomi kuda bahari berdasarkan Borton & Maurice (1983) sebagai berikut :

? Philum : Chordata

? Sub Phylum : Vertebrata

? Sub Kelas : Teleostomi

? Ordo : Gasterosteiformes

? Famili : Syngnathidae

? Genus : Hippocampus

? Spesies : Hippocampus spp

Kuda bahari memiliki ciri-ciri, tubuh agak pipih & melengkung, sepanjang bagian atas perut kasar memiliki moncong. Ekor lebih panjang berdasarkan dalam kepala & tubuh serta dapat memegang. Mata mini , sirip dada pendek dan lebar. Sirip punggung relatif besar , kepala memiliki mahkota. Sirip ekor nir ada dan ekor prehenslide (bisa dilipat) yg berguna untuk berpegangan. Pada kuda bahari jantan mempunyai kantung pengeraman yang terletak dibawah perut. Seluruh tubuh terbungkus menggunakan semacam baju baja yg terdiri atas lempengan-lempengan tulang atau cincin-cincin.

Habitat dan Penyebaran

Sebagian akbar ikan-ikan keluarga Sygnathidae hidup di perairan dangkal yang banyak terdapat rumput bahari, mangrove, & karang. Kuda bahari terdiri berdasarkan 20 spesies, sebagian besar hidup didaerah Indo Australia, lainnya hayati dipantai-pantai Atlantik Eropa, Afrika, dan Amerika Utara, menggunakan dua spesies hayati dipantai Pasifik Amerika.

Kebiasaan Makan & Reproduksi

Kuda bahari termasuk hewan hewan pemakan daging, memakan segala jenis hewan mini mulai berdasarkan anggota grup crustacea sampai larva ikan. Kuda laut adalah pemangsa yang pasif yaitu menunggu makanan yg lewat & menyerang mangsanya dengan cara menghisap hingga masuk moncongnya yang panjang. Kuda laut memiliki kemampuan buat menyesuaikan diri dengan rona lingkungan sekitar sebagai akibatnya susah dikenali oleh pemangsanya.

Proses perkembengan kuda bahari relatif menarik yaitu menggunakan melalui male brooding dalam hal ini betina memindahkan telur-telurnya kedalam kantung pengeraman jantan yg kemudian akan dibuahi sehingga dapat dikatakan bahwa induk jantan yang mengandung, umumnya terjadi mulai bulan Oktober??Februari.

BUDIDAYA KUDA LAUT

Kegiatan budidaya kuda bahari terdiri atas serangkaian aktivitas yang saling bekerjasama. Mata rantai pertama merupakan pemeliharaan calon induk guna mendapatkan induk matang gonad. Selanjutnya adalah aktivitas pemijahan, pemeliharaan juwana, penggelondongan, & pengandaan pakan alami.

Salah satu tujuan pemeliharaan induk merupakan menerima induk yang matang gonad. Kegiatan pematangan gonad merupakan tahap awal menurut serangkain aktivitas pembenihan, dengan pemeliharaan induk yang baik diperlukan induk-induk kuda laut yang matang gonad selalu ada & menghasilkan telur yang banyak dan siap di buahi baik kualitas maupun kuantitas.

Kematangan gonad pada induk kuda bahari tidak misalnya ikan-ikan lain pada umumya, yaitu tergantung isu terkini juga pengaruh rangsangan hormonal. Sepanjang hidupnya kuda laut yg sudah memijah dapat memijah kembali selesainya 10-12 hari, menggunakan demikian proses pematangan gonad pada kuda bahari termasuk sangat cepat yaitu hanya 10-12 hari saja. Sebagian spesies kuda laut jantan membuat 100-200 kuda laut muda per masa kehamilan, sang karena itu pemeliharaan induk kuda bahari wajib dilakukan secermat mungkin agar nir terjangkit penyakit yaitu menggunakan pemberian pakan yang relatif baik kualitas maupun kuantitasnya.

Pada tahap pemeliharaan juwana, sebelum juwana di masukkan ke dalam bak pemeliharaan, juwana terlebih dahulu diadaptasi dengan air media pemeliharaan karena biasanya penyakit sering kali menyerang pada saat juwana berumur 20-90 hari. Juwana kuda laut yang telah berumur 30 hari sudah dapat dikatakan benih. Penyakit yang menyerang benih kuda laut yang berumur >20 hari biasanya disebabkan oleh bakteri sehingga benih kuda laut tersebut cenderung berkurang nafsu makannya, menyendiri, terjadi pembengkakan pada ekor dan menyebabkan juwana ini mati.

Selain itu penyakit umum yang sering menyerang benih juwana yang berumur >20 hari ditandai dengan adanya noda putih, kulit terasa lembut seperti sponge/kapas. Penyakit yang disebabkan oleh jamur ini sekali satu individu terinfeksi maka penyakit ini mudah menyebar.

Untuk mengatasi penyakit yang menyerang dalam saat pemeliharaan juwana kuda laut yaitu wajib menjaga lingkungan pemeliharaan supaya selalu dalam syarat baik & hadiah pakan yg cukup. Apabila juwana kuda laut tadi terserang penyakit maka harus dilakukan pengobatan secara realistis apabila tidak juwana kuda laut tadi akan meninggal. Selain itu kuda bahari yang terinfeksi tadi wajib dilihat serta diamati, jka mampu dilakukan pengobatan maka obati akan tetapi apabila agresi telah parah & nir mungkin lagi untuk dilakukan pengobatan maka kuda laut tersebut lebih baik disingkirkan.

PENYAKIT KUDA LAUT

Penyakit dan Gejala Umum yg Menyerang Kuda Laut

Penyakit menggunakan Pengobatan Alami

DAFTAR PUSTAKA

AnoniM., 2002. Obat Tradisional Indonesia. Http://www.Iptek.Net.Id.

Borton & Maurice. 1993. Taksonomi & Morfologi. Pembenihan Kuda Laut. Departemen Pertanian Direktorat Jenderal Perikanan Balai Budidaya Laut lampung.

Nagaring C.F. & Syafei L.S, 2005. Buku Seri Kesehatan Ikan ?Kuda Laut Sehat Produksi Meningkat?. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian, Jurusan Penyuluhan Perikanan, Bogor

Sudjiharno. 1998. Pembenihan Kuda Laut. Departemen Pertanian Direktorat Jenderal Perikanan Balai Budidaya Laut lampung. .

Checking your browser before accessing

This process is automatic. Your browser will redirect to your requested content shortly.

Please allow up to 5 seconds…

DDoS protection by Cloudflare
Ray ID: