Loading Website
Diberdayakan oleh Blogger.

Panduan Dropship

Laporkan Penyalahgunaan

Kontributor

Memahami Teknik Pembuatan Garam Rakyat dengan Tehnologi Geomembran

Permasalahan yang ada pada produksi garam rakyat saat ini  adalah kurangnya kualitas dan kuantitas  terhadap kebutuhan garam nasional seirin...

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Random Posts

Recent Posts

Recent in Sports

Header Ads

Cloud Hosting Indonesia

Mahir Website

Easy import From China

The Power Of Wanita Idaman

Featured

Seni Menjadi Pedagang Online

Jamur Fusarium sp merupakan jenis jamur yang sering tumbuh pada bahan pangan. Selain itu, Fusarium sp juga mengakibatkan penyakit pada beberapa tanaman. Jenis Fusarium sp sulit diidentifikasi secara kasat mata dikarenakan penampakan pertumbuhannya bervariasi. Meskipun demikian, jamur ini memiliki ciri-ciri spesifik, yaitu makrokonidia yang berbentuk seperti pedang dan terdiri dari beberapa sel serta berwarna, kadang-kadang terbentuk mikrokonidia yang terdiri dari satu sel berbentuk oval dan tumbuh secara terpisah atau membentuk untaian rantai.

Jamur Fusarium sp adalah patogen opurtunis yang menyerang Penaeids dan bisa menyebabkan infeksi pada udang konsumsi lainnya melalui stress atau kepadatan terlalu tinggi. Gejala klinis serangan jamur Fusarium sp antara lain penampakan black spot yang dapat menyebabkan kematian juvenil udang dan infeksi biasanya dimulai pada jaringan yang rusak atau luka seperti pada insang. Infeksi jamur ini juga dapat menyebabkan penyakit pada ikan-ikan lainnya. Bentuk infeksi dan morfologi Fusarium sp disajikan pada Gambar berikut.

Bentuk infeksi dan morfologi Fusarium sp

Penyebab : Fusarium spp.

Bio-Ekologi Patogen :

  1. Menginfeksi udang di tambak pada stadia juvenil hingga ukuran dewasa.
  2. Prevalensi infeksi lebih tinggi pada lahan tambak yang persiapannya kurang baik, terutama pembuangan bahan organik dan pengeringan yang kurang sempurna.
  3. Pada infeksi akut, hifa cendawan ditemukan pula pada bagian tubuh lainnya.
  4. Mortalitas yang terjadi terutama karena gangguan terhadap proses ganti kulit (moulting).

Gejala Klinis :

  1. Cenderung menginfeksi pada bagian insang, menimbulkan inflamasi yang intensif hingga terjadi melanisasi sehingga insang berwarna hitam (sering disebut penyakit insang hitam/black gill disease).
  2. Organ lain seperti kaki jalan & renang serta ekor udang mengalami kerusakan, bahkan terputus.
  3. Pada bagian tubuh lain sering ditemukan adanya luka atau gejala seperti terbakar, dll.

Diagnosa :

  1. Pengamatan secara mikroskopis, terutama pada organ insang ditemukan adanya makrokonidia cendawan.
  2. Isolasi pada media semi solid (agar), dan diidenfikasi secara morfometris.

Insang udang yang terinfeksi Fusarium spp., tampak adanya

inflamasi yang intensif sehingga terjadi melanisasi.
Udang yang terserang penyakit fusariosis, mengalami kerusakan

pada rostrum (terputus) serta tubuh udang berwarna hitam.

Pengendalian :

  1. Persiapan petak tambak secara sempurna, terutama pembuangan bahan organik dan pengeringan dasar tambak.
  2. Menghindari penumpukan bahan organik dalam media pemeliharaan, melalui penggunaan mikroba esensial atau probiorik dan/atau frekuensi penggantian air yang lebih tinggi.
  3. Penggunaan bahan kimia/desinfektan di tambak tidak efisien.

Sumber : Penyakit Akuatik. Andri Kurniawan; Buku Saku Penyakit Ikan. DJPB

Semoga Bermanfaat...

Checking your browser before accessing

This process is automatic. Your browser will redirect to your requested content shortly.

Please allow up to 5 seconds…

DDoS protection by Cloudflare
Ray ID: