Loading Website
Diberdayakan oleh Blogger.

Panduan Dropship

Laporkan Penyalahgunaan

Kontributor

Memahami Teknik Pembuatan Garam Rakyat dengan Tehnologi Geomembran

Permasalahan yang ada pada produksi garam rakyat saat ini  adalah kurangnya kualitas dan kuantitas  terhadap kebutuhan garam nasional seirin...

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Random Posts

Recent Posts

Recent in Sports

Header Ads

Cloud Hosting Indonesia

Mahir Website

Easy import From China

The Power Of Wanita Idaman

Featured

Seni Menjadi Pedagang Online

Untuk itu, sebelum memulai suatu bisnis budidaya ikan jambal siam, peternak ikan perlu membekali diri dengan pengetahuan & keterampilan yg memadai tentang penanggulangan hama dasn penyakit ikan. Ada beberapa upaya yg bisa dilakukan guna mencegah terjadinya serangan hama & penyakit pada ikan jambal siam , yaitu dengan mengetahui penyebab sakitnya ikan jambal siam, pertanda ? Pertanda ikan sakit, cara mencegah supaya ikan tidak sakit, sertacara mengobati jika ikan tadi telah terjangkit penyakit.

Klasifikasi Ikan Jambal Siam

Klasifikasi ikan jambal siam menurut saanin (1984) adalah menjadi berikut :

Ordo : Ostariophysi

Sub Ordo : Siluroidea

Famili : Pangasidae

Genus : Pangasius

Spesies : Pangasius hypophthalmus sauvage

NamaInggris : Catfish

NamaLokal : Jambal siam dan Lele Bangkok

Patin siam (Pangasius hypophthalmus) merupakan ikan budidaya & akuarium populer. Ia dikenal juga sebagai jambal siam, lele bangkok, & hiu bangkok. Dalam bahasa perdagangan internasional dikenal menjadi siamese shark, sutchi catfish, atau pangasius.

Secara taksonomi, dia dan patin super besar Mekong (P. Gigas), dimasukkan ke pada anakmarga Pangasianodon. Pangasianodon dapat jua dipercaya sebagai marga tersendiri, sebagai akibatnya penyebutan Pangasianodon hypophthalmus juga diterima.

Ikan ini pada alam ditemukan pada beberapa sungai besar Indocina, seperti DAS Mekong dan Chao Phraya, tetapi sekarang sudah dibudidayakan di mana-mana buat dikonsumsi. Perdagangan filet ikan ini cukup tinggi kuantitasnya. Mereka dikenal menjadi hewan pemakan daging dan tumbuh-tumbuhan, menggunakan memakan krustasea mini , ikan lain, & sisa-residu tanaman .

Morfologi

Ikan ini memiliki ciri-ciri berbadan pipih dan memanjang, ekspresi subterminal dengan 4 kumis, sirip punggung memiliki duri yg bergerigi, bersirif tambahan . Masih ada garis lengkung mulai dari kepala hingga pangkal ekor. Sirip ekor bercagak menggunakan tepi berwarna putih. Warna badan kelabu kehitaman, sirip anal putih menggunakan garis hitam ditengah.

PEMBESARAN

Kolam yg digunakan buat pembesaran ikan jambal siam dikeringkan 3 ? Lima hari hingga tanah dasar retak ? Retak. Maksud pengeringan adalah buat membunuh bibit penyakit yg ada dikolam tadi,dan buat memudahkan pekerjaan pemupukan, perbaikan pematang yg bocor, dan pengolahan tanah dasar kolam.

Untuk menumbuhkan pakan alami berupa plankton yang dibutuhkan ikan jambal siam waktu ditebarkan, kolam harus dipupuk dengan menggunakan pupuk sangkar. Jenis pupuk kandang serta takaran yang dipakai buat kolam pembesaran yaitu sama menggunakan kolam pendederan.

Selanjutnya kolam diisi air secara sedikit demi sedikit. Pada hari pertama ketinggian air 20 cm selanjutnya ditambah hingga mencapai ketinggian minimal 100 cm. Hal tadi dimaksudkan buat memberi kesempatan supaya pupuk bisa bereaksi menggunakan sempurna, hingga plankton dapat tumbuh sinkron dengan yg diharapkan.

Penebaran benih baru bisa dilakukan setelah persiapan kolam dilakukan dasn plankton dipastikan telah tumbuh. Penebaran benih dil;akukan secara hati ? Hati dengan cara aklimatisasi suhu air di wadah pengangkutan dengan kolam pembesaran. Jumlah benih jambl siam yg ditebarkan sebanyak lima ekor/m menggunakan ukuran 5 ? 8 cm per ekor.

Pemijahan

Sebelum dipijahkan induk diberok selama 1 malam

Pemijahan dilakukan secara buatan menggunakan menyuntik induk betina menggunakan hormon kelenjar hipofisa dan HCG

Penyuntikan dalakukan dua kali:

Penyuntikan pertama : dengan 1 takaran kelenjar hipofisa donor ikan mas

Penyuntikan ke 2 : dengan dua dosis kelenjar hipofisa HCG dosis 500 Iu/kg

Selang penyuntikan antara pertama & kedua adalah 1 jam, bagian yang disuntik adalah pangkal sirip punggung bagian belakang

Ovulasi terjadi 12 jam setelah penyuntikankedua

Pembuahan dilakukan menggunakan pengurutan baik sperma juga telur

Penetasan Telur

Telur yg sudah dibuahi diteteskan dalam akuarium ukuran 60 x 40 x 40 cm dengan ketinggian air 30 cm, menggunakan kepadatan 8.000-9.000 buah/akuarium secara merata didasar akuarium.

Dengan suhu air 25-29 derajat C telur akan menetas pada ketika 18-24 jam stelah pembuahan

Setelah menetas larva dipindah kedalam akuarium yang diaerasi terus menerus dengan ketinggian air 30 centimeter

Pemeliharaan Larva

Larva dipelihara menggunakan kepadatan 50-75 ekor/1 selama 10-14 hari

Pakan berupa naupli artemiasebanyak 1 sdt menggunakan frekwensi tiga-5 kali/hari

Panen dengan cara penyedotan dengan selang plastik atau ditangkap dengan scopnet

Pendederan pada Kolam

Persiapan kolam mencakup:

? Pengeringan 2-tiga hari

? Pemugaran pematang

? Pemupukan engan dosis 500-750 gram/m2

? Sehabis diisi air selama 3 hari kolam siap digunakan

Padat tebar 30-5 ekor/m2 buat berukuran 0,8-1,1 cm

Pakan tambahan brupa pelet remah sebesar 10% berat biomas per hari menggunakan frekwensi 3 kali /hari

Lama peeliharaan selama tiga-4 minggu, lalu dipanen menggunakan mengeringkan kolan dan benih ditangkap menggunakan waring nilon dimana benih sudah mencapai berukuran 5-8 cm

HAMA DAN PENYAKIT IKAN JAMBAL SIAM

Penyakit merupakan keliru satu faktor penyebab kegagalan bisnis budidaya ikan jambal siam. Masalahnya, air yg dipakai sebagai media hidup ikan akan mengalami pengotoran, khususnya dampak metabolisme. Keadaan seperti inilah yg akan membuka peluang bagi tumbuh & berkembangnya penyakit ikan.

Hama

Hama umumnya ukuran lebih besar daripada ikan & bersifat memangsa. Pada bisnis budidaya ikan jambal siam, kemungkinan terjadinya serangan hama lebih poly dialami pada bisnis pendederan atau pembesaran sebab kedua bisnis tersebut dilakukan dialam terbuka, seperti dijaring, kolam,atau keramba, sedangkan usaha pembenihan dilakukan diruang tertutup.

Jenis- jenis hama yang dapat menyerang ikan jambal siam adalah linsang (sero), ular air, & burung. Cara pemberantasan yang paling efektif adalah secara mekanis atau membunuhnya eksklusif apabila hama tersebut ditemukan dilokasi budidaya.

Penyakit

Secara generik, penyakit yang menyerang ikan jambal siam digolongkan kedalam 2 golongan. Pertama, penyakit non ? Infeksi, yaitu penyakit yg timbul akibat adanya gangguan faktor yang bukan fatogen. Penyakit ini tidak menular. Kedua, penyakit dampak infeksi yg ada lantaran gangguan organisme patogen.

A. Penyakit non - infeksi

Keracunan & kekurangan gizi adalah model penyakit non ? Infeksi yang dapat ditemukan pada budidaya ikan jambal siam. Ada beberapa faktor yang menyebabkan ikan jambal siam keracunan, yaitu anugerah pakan yang kualitasnya kurang baik atau terjadinya pencemaran air media budidaya akibat tumpukan bahan organik atau sampah yg membusuk. Kekurangan gizi biasanya ditimbulkan hadiah pakan tambahan yang kurang bermutu.

Tindakan pencegahan yg dapat dilakukan bila ikan jambal siam keracunan adalah menggunakan memberikan pakan yg sinkron dengan anjuran. Juga lingkungan budidaya harus tetap dijaga kebersihannya. Sementara itu, supaya ikan jambal siam nir kekurangan gizi, pakan harus diberikan pada jumlah relatif dan berkandungan protein tinggi & dilengkapi menggunakan vitamin dan mineral.

B. Penyakit Akibat Infeksi

DAFTAR PUSTAKA

Daelani, Deden, Agar Ikan Sehat, Jakarta: Penebar Swadaya. 2001.

Harmanto, Ning, Menggempur Penyakit Hewan Kesayangan Dengan Mahkota Dewa, Jakarta, Penebar Swadaya. 2004

Ikan Patin Jambal Andalan Indonesia? Pada berita Penelitian & Pengembangan Pertanian,Volume 22 No.3 Tahun 2000

Nuraeni,Neni,Kegiatan Produksi Benih Patin (Pangasius Hypophthalmus) di Balai Pengembangan Budidaya Perikanan Air tawar Program Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, Institut Pertanian Bogor, 2001

Susanto Heru dan Khairul Amri, Budidaya Ikan Patin,Jakarta : Penebar Swadaya,1997

Supriatna R.O. Dan Syafei L.S, 2005. Buku Seri Kesehatan Ikan ?Jambal Siam Sehat Produksi Meningkat?. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian, Jurusan Penyuluhan Perikanan, Bogor.

Checking your browser before accessing

This process is automatic. Your browser will redirect to your requested content shortly.

Please allow up to 5 seconds…

DDoS protection by Cloudflare
Ray ID: