Loading Website
Diberdayakan oleh Blogger.

Panduan Dropship

Laporkan Penyalahgunaan

Kontributor

Memahami Teknik Pembuatan Garam Rakyat dengan Tehnologi Geomembran

Permasalahan yang ada pada produksi garam rakyat saat ini  adalah kurangnya kualitas dan kuantitas  terhadap kebutuhan garam nasional seirin...

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Random Posts

Recent Posts

Recent in Sports

Header Ads

Cloud Hosting Indonesia

Mahir Website

Easy import From China

The Power Of Wanita Idaman

Featured

Seni Menjadi Pedagang Online

PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT PADA IKAN RED PHANTOM

Tingkat kesehatan ikan sangat tergantung dari syarat lingkungannya. Kondisi lingkungan bisa memicu timbulnya penyakit pada antaranya kesalahan dalam pemberian pakan, perubahan syarat air, perubahan pencahayaan, & getaran.

Tindakan buat menjaga agar syarat ikan pada akuarium tetap sehat menjadi sangat penting karena bila ikan sudah terlanjur mengalami gangguan penyakit maka resiko yang akan ditanggung sanggup jadi malah lebih akbar. Tindakan buat menjaga supaya kondisi ikan di akuarium tetap sehat lebih utama dilakukan jika pemeliharaannya buat tujuan komersial.

Red phantom tetra adalah nama populer menurut spesies Megalamphodus sweglesi atau seringkali diklaim ?Swelegs? Tetra. Ikan ini adalah salah satu spesies diantara lebih dari 1.300 spesies golongan Characoid & termasuk jenis modern dalam Characin. Dari golongan Characoid, ordo Characiformes memiliki kemiripan dengan ordo Cypriniformes.

SISTEMATIKA

Sistematika menurut ikan Red Phantom tetra adalah sebagai berikut :

? Ordo : Cypriniformes

? Sub ordo : Characoide

? Famili : Characidae

? Sub-keluarga : Cheirodontinae

? Genus : Megalamphodus

? Spesies : Megalamphodus sweglesi

Ikan ini memiliki sirip punggung lebih panjang agak runcing buat jantan & lebih pendek & relatif bulat, masih ada bulat hitam pada perut buat jantan tidak terlalu kentara & untuk betina kentara, perut dalam ikan jantan tidak buncit & pada betina lebih buncit.

HABITAT

Daerah penyebaran red phantom merupakan Amazon dekat Leticia, Kolombia. Ikan ini memiliki kebiasaan berenang pada tengah-tengah air, berkembang biak menggunakan bertelur, dan cenderung hidup secara berkelompok misalnya halnya ikan jenis tetra lainnya. Dalam satu kelompok sanggup terdiri dari 7 ekor atau lebih. Panjang aporisma pertumbuhan yg dapat dicapai merupakan 4 centimeter.

Berdasarkan sistematika tadi, bisa diketahui bahwa red phantom termasuk ikan yang mempunyai rahang & bergigi, mempunyai tulang belakang, & mempunyai tulang ekor.

Persiapan Calon Induk

Salah satu keberhasilan usaha pengembangbiakan red phantom adalah penyediaan induk yg berkualitas mengagumkan. Untuk itu pemilihan calon induk menjadi keliru satu aktivitas yg sangat memilih dalam pengembangbiakan red phantom.

? Pemilihan calon induk

Sebaiknya induk, yang dipilih ikan yg sehat, gerakkannya normal dan memenuhi persyaratan pada hal umur. Perbedaan jenis kelamin jantan dan betina sangat kentara terlihat sesudah ikan berumur 6 bulan atau ukuran L (large), yaitu selesainya panjang tubuhnya mencapai tiga centimeter.

? Perbandingan induk jantan

Red phantom termasuk golongan ikan yg dikembangbiakan secara massal, bukan secara berpasangan. Di dalam akuarium bisa dipasangkan sejumlah induk dengan perbandingan induk jantan dan

? Perawatan calon induk

Calon induk yang telah dipilih kemudian dipelihara pada dalam akuarium sampai siap buat dipijahkan. Bila pada pada jumlah poly, calon induk jua sanggup dipelihara pada kolam. Calon induk ini diberi pakan berupa cancing sutera 2 kali sehari.

? Peneluran

Red phantom akan memijah pada malam hari dan telur-telurnya akan menempel pada sarang buatan. Pada waktu pemijahan pertama kali perlu dibantu secara manual, yaitu dengan mengurut perlahan-lahan bagian perut hingga keluar telur lebih kurang tiga-4 butir. Red phantom akan bertelur setiap hari secara bergantian. Telur yang didapatkan diambil kemudian dipindahkan ke akuarium penetasan.

? Penetasan Telur dipindahkan ke akuarium penetasan dengan panjang 100 cm, lebar 50 cm, & tinggi 20 centimeter. Pemindahan telur dilakukan menggunakan donasi pipet yang pipa kacanya sudah diganti dengan selang plastik. Telur yang akan menetas akan berwarna coklat belia, sedangkan yg nir menetasa berwarna putih. Jika terdapat telur yang nir menetas, akuarium ditambahkan metil biru dan tetrasiklin agar telur yang tidak menetas ini tidak sebagai musuh, baik bagi burayak maupun artemia.

Pembesaran

Pada pembesaran red phantom meliputi beberapa kegiatan yaitu :

? Pemberian pakan

Didalam kegiatan pembesaran, burayak diberi pakan cacing sutera. Pemberian pakan dilakukan dua kali sehari, yaitu pada pukul 09.00 pagi & 15.00 sore. Jumlah pakan yg diberikan yaitu antara 3-4 g buat satu akuarium yg berisi kurang lebih 500 ekor burayak buat sekali hadiah pakan. Selain itu burayak jua sanggup diberi pakan kutu air.

? Seleksi anak

Seleksi anak mulai dilakukan pada ketika ikan berumur kurang lebih 1 bulan ( panjang tubuh mendekati 1 centimeter ). Seleksi ini dilakukan berdasarkan besar kecilnya berukuran tubuh ikan. Ikan yang sudah mempunyai berukuran yg seragam dipisahkan ke akuarium yg lain.

? Perawatan

Setiap 3 hari sekali air akuarium diganti. Pada waktu pengantian air ini sekaligus juga dilakukan pembersihan dasar akuarium, menggunakan memakai pipa penyedot. Setelah itu akuarium ditambahkan air lagi yg sudah diendapkan semalam. Setiap hari syarat ikan pula wajib dipantau, apabila masih ada ikan yg mempunyai norma menyimpang atau terdapat gannguan kesehatan, segeralah dipisahkan.

MENGENDALIKAN PENYAKIT

Tingkat kesehatan ikan sangat tergantung dalam kondisi lingkungannya. Kondisi lingkungan yang dapat memicu timbulnya penyakit di antaranya kesalahan dalam anugerah pakan, perubaha kondisi air.

White Spot (Bintik Putih)

Penyakit ini pula dikenal dengan penyakit Ich. Penyakit ini sangat cepat menyebar terutama pada akuarium atau kolam yang padat komunitasnya. Penyakit ini ada lantaran kondisi air yg buruk, pemberian pakan yg hiperbola, & suhu air yang terlalu rendah.

Ikan red phantom biasa terserang penyakit ini mulai berdasarkan umur 4-6 minggu sampai dengan berukuran M (1-dua bulan) & L (6-7 bulan).

Gejala Serangan

? Gerak insang cepat

? Ikan menggesek-gesekkan badannya

? Terdapat bercak putih dibadan, sisik, sirip & ekor

? Ikan kehilangan nafsu makan

? Biasanya ikan yang terkena penyakit ini akan menyendiri

Penyebab ? Adapun penyebab dari penyakit ini adalah protozoa Ichthyopthirius multifiliis

Tabel Penyakit White Spot

Pengobatan

? Secara kimia

Bila red phantom terserang penyakit ini maka sebaiknya akuarium diberikan Blitz-icht sebanyak 10 tetes dan tetrasiklin sebesar 0,lima sendok teh.

? Secara alami

Berikan ramuan mahkota ilahi, adapun bahan yg dipakai adalah :

- Cangkang mahkota tuhan sebesar 50 iris

- Air tiga gelas

- Daun ketapang sebanyak 5 lbr

Cara membuatnya : Rebus cangkang mahkota dewa sebesar 50 iris menggunakan 3 gelas air sampai tersisa kurang lebih satu gelas. Didalam merebus ramuan tersebut bisa dibubuhi daun ketapang sebanyak 5 lembar buat menaruh output yang optimal.

Cara memakai :

Campurkan air hasil rebusan ke pada 50 liter air kolam atau akuarium. Ulangi metode pengobatan herbal tadi sampai kondisi ikan membaik.

Pencegahan ? Ambil 3 butir mahkota ilahi

? Tusuk-tusukkan sekujur buah mahkota dewa menggunakan memakai garpu hingga semua tubuh butir terlubang.

? Masukkan butir mahkota ilahi yang telah ditusuk-tusuk kedalam 50 liter air

? Biarkan buah tadi pada dalam akuarium selama saru minggu

? Ganti air akuarium & ganti juga mahkota ilahi menggunakan yang baru.

DAFTAR PUSTAKA

Harmanto, Ning. Menggempur Penyakit Hewan Kesayangan dengan Mahkota Dewa. 2004. Penebar Swadaya. Jakarta

Wahyuni, S, Fauzi, A. Ikan Hias Air Tawar Red Phantom Tetra. 2000. Penebar Swadaya. Jakarta.

Wahyudi & Syafei L.S, 2005. Buku Seri Kesehatan Ikan ?Red Phantom Tetra Sehat Produksi Meningkat?. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian, Jurusan Penyuluhan Perikanan, Bogor.

#Tag :

Mengenal Hiu Gergaji ( Pristis microdon)

HIU GERGAJI (Pristis microdon) adalah ikan yang hidup di Danau Sentani. Hiu gergaji juga populer dengan nama pari atau hiu sentani karena memang endemik di Danau Sentani, Papua. Orang barat menyebutnya Largetooth Jawfish yang berarti ikan hiu bergigi besar. Ikan ini termasuk ikan air tawar dan berkembak biak dengan cara ovovivipar.

Walaupun penampilan hiu gergaji cukup mengerikan, namun bukan berarti ikan ini sebagai penguasa pada Danau Sentani. Fakta di lapangan menampakan populasi anggota keluarga Pristidae yg bernama Latin Pristis Microdon ini terus menyusut. Ikan yang menyebar di Australia, India, Papua Nugini, Afrika Selatan & Thailand ini tergolong penghuni air tawar dan menyukai daerah tropis. Biasanya mereka hidup di danau-danau akbar, sungai akbar atau rawa-rawa eksklusif. Di Indonesia ikan hiu gergaji masih ada pada Sungai Digul, Sungai Mahakam (Kalimantan), Sungai Siak & Sungai Sepih

Hiu gergaji atau Saw Shark mempunyai moncong panjang seperti mata pisau yg dilengkapi serangkaian gigi layaknya gergaji bermata 2. Ikan ini seperti pari gergaji, akan tetapi tidak sama dalam letak celah insang. Celah insang hiu gergaji terletak dalam sisi ketua sedangkan pari gergaji berada di bawah ketua. Jumlah celah insang hiu ini terdapat enam.

Tubuhnya pun relatif ramping dengan dua sirip dada. Hidupnya pada dasar perairan berlumpur pada kedalaman 40 meter & perairan payau. Hiu jenis ini merupakan pemakan banyak sekali jenis ikan, penjelajah samudera , dan tidak berbahaya bagi manusia (nir buas). Daerah persebarannya pada semua perairan pantai Indonesia dan Indo-Pasifik.

Ikan ini bahagia memangsa ikan-ikan berukuran sedang atau yang berbadan lebih kecil. Ukuran tubuh hiu gergaji sendiri tidak mengecewakan akbar, bisa mencapai 6,6 meter. Mulutnya yg diselimuti gerigi tajam cukup ampuh buat melumpuhkan mangsanya dalam sekejap mata. Padahal menurut beberapa ahli, pandangan mata hiu gergaji tidak terlalu baik, bahkan cenderung buram. Mereka lebih mengandalkan daya penciumannya yang lumayan tajam.

Ikan ini memiliki 14 sampai 22 gigi gergaji di setiap sisi, pada mana digunakan sebagai indera mencari makanan, dan jua indera pertahanan terhadap musuhnya. Tubuhnya tergolong ramping dibandingkan dengan hiu sejenis. Ini mengakibatkan mereka bisa berenang dengan kecepatan pada atas homogen-homogen dan menggunakan mudah melesat mengejar mangsa. Tubuh hiu jenis ini berwarna hitam keabu-abuan. Bagian bawah tubuhnya berwarna lebih pucat atau keputih-putihan. Warna tubuhnya cukup beragam, tergantung di mana tempat asli mereka.

Biologi ikan hiu gergaji

PERLINDUNGAN

Walaupun penampilan hiu gergaji relatif mengerikan, namun bukan berarti ikan ini menjadi penguasa pada Danau Sentani. Fakta pada lapangan memperlihatkan populasi anggota famili Pristidae yang bernama Latin Pristis microdon ini terus menyusut. Ikan yg menyebar pada Australia, India, Papua Nugini, Afrika Selatan dan Thailand ini tergolong penghuni air tawar dan menyukai daerah tropis. Biasanya mereka hidup di danau-danau besar , sungai akbar atau rawa-rawa tertentu. Di Indonesia ikan hiu gergaji terdapat di Sungai Digul, Sungai Mahakam (Kalimantan), Sungai Siak dan Sungai Sepih.

Ikan ini mulai sulit dijumpai karenanya dia masuk pada daftar merah IUCN, yakni daftar spesies yang dilindungi lantaran telah terancam punah. Populasi ikan ini makin berkurang akibat kian kecilnya tempat asal hayati mereka seiring makin bertambahnya populasi manusia. Di samping itu, mereka kerap diburu sang para kolektor ikan secara nir bertanggung jawab. Bahkan penduduk setempat masih seringkali menangkapnya lantaran dianggap menjadi predator ikan-ikan lain.

DAERAH PENYEBARAN

Ikan yang menyebar di Australia, India, Papua Nugini, Afrika Selatan dan Thailand ini tergolong penghuni air tawar dan menyukai wilayah tropis. Biasanya mereka hidup pada danau-danau akbar, sungai besar atau rawa-rawa eksklusif. Di Indonesia ikan hiu gergaji terdapat di Danau Sentani, Sungai Digul, Sungai Mahakam (Kalimantan), Sungai Siak dan Sungai Sepih.

Melemmay (hiu gergaji dalam bahasa Sentani)

Tubuhnya tergolong ramping dibandingkan dengan hiu homogen. Ini mengakibatkan mereka mampu berenang dengan kecepatan di atas rata-homogen & dengan mudah melesat mengejar mangsa. Tubuh hiu jenis ini berwarna hitam keabu-abuan. Bagian bawah tubuhnya berwarna lebih pucat atau keputih-putihan. Warna tubuhnya cukup beragam, tergantung di mana tempat asli mereka. Penasaran pula mengenai cerita ikan gergaji yang konon pernah ada di Danau Sentani, puluhan tahun kemudian.

Diyakini sebagai ikan asli sejak zaman dahulu selain buaya (khamdakhe). Masyarakat Sentani mengenal Ikan Gergaji sebagai Melemay (bahasa sentani-red) di samping ikan asli lainnya. Dinamakan ikan gergaji karena mulutnya yang panjang persis menyerupai alat gergaji, yang di gunakan sebagai alat bangunan untuk memahat kayu, dan berada tepat dibagian atas belahan mulut/moncongnya, yang memanjang ke depan dan dapat mencapai lebih dari satu meter tergantung ukuran dan usia ikan gergaji tersebut. Menurut orang tua saya, yang pernah melihat langsung ikan ini di Danau Sentani, jika mereka sedang mencari ikan atau siput di dasar Danau, dapat mendengar gemericik dengan jarak 20 meter, kedengarannya sangat khas, jadi jika mendengar bunyi air seperti itu, biasanya mereka menghindar, atau menyelam saja ke dasar danau, karena ikan gergaji tidak melewati dasar, tetapi pertengahan dari kedalaman air.

Sumber :

Froese, Rainer, and Daniel Pauly, eds. (2009). Pristis microdon in FishBase. October 2009 version

G.R. Allen, A.W. Storey, M. Yarrao: Freshwater Fishes of the Fly River. Ok Tedi Mining, Tabubil 2008, ISBN 978-0-646-49605-4.

Https://id.Wikipedia.Org/wiki/Hiu_gergaji

https://perempuansentani.Wordpress.Com/2010/05/18/cerita-ikan-gergaji-ikan-raksasa-air-tawar-danau-sentani/

Semoga Bermanfaat...

#Tag : Ikan konservasi

PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT PADA IKAN SCORPION

Ikan ini merupakan jenis ikan air laut yg hayati diperairan karang hal ini merupakan tempat asli dari aneka macam ikan hias laut lainnya. Dengan dilakuka pencegahan penyakit ini, sehingga dengan hasil yg diperoleh mampu menyubang devisa negara.

Indonesia adalah daerah yang kaya akan hasil laut antara lain adalah ikan hias. Dengan kita melihat estetika ikan pada alam maka terlintaslah fikiran kita buat memindahkan pemandangan tersebut kerumah kita, sehingga bisa mempunyai estetika alam tersebut dan bisa menarik mata setiap waktu.

Dengan ditemukanya tehnik pembuatan aquarium, maka cita-cita ini dapat dicapai. Dalam hal ini terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan sehingga kehidupan ikan tadi bisa memenuhi persyaratan yang dibutuhkan. Terutama bagaimana upaya kita agar penghuni aquarium tidak merasa perubahan menurut lingkungan loka dari menggunakan lingkungan aquarium. Untuk itu prlu upaya kita dalam menciptakan keadaan lingkungan asalnya sebagai akibatnya ikan akan senang hidup/mampu sehat & menari ditinjau mata.

Pembenihan

Ikan ini memijah secara alami seperti ikan ?Ikan hias lainnya. Karena ikan ini adalah satu-satunya ikan yg tidak boleh dipegang dengan tangan sewaktu memindahkannya. Karena duri-duri dalam siripnya yg mengandung racun sanggup mencelakakan kita, membuat jiwa melayang jika menyentuhnya, maka hingga kini masih mengandalkan berdasarkan alam.

Morfologi ikan Skorpion Volitan

Klass : Pisces

Phylum : Chordata

keluarga : Scorpanidae

Genus : Pterois

Spesies : Pterois volitans

Nama inggris : Volitan Liongfis

Ikan ini adalah salah satu ikan air bahari yg terkenal dikalangan masayarakat baik didalam negeri juga di kalangan warga karena warna dan bentuknya yang unik serta beranekaragam.

Indonesia sendiri populer kaya akan terumbukarang, hal ini merupakan daerah asal dari banyak sekali jenis ikan hias bahari maupun ikan komsumsi, karena ikan ini merupakan salahsatu ikan hias laut Indonesia yang di eskpor keluar negeri menjadi penambah devisa negara. Seperti negara Singapur,Malasyia, Hongkong, Taiwan, Cina dan sebagian ke Eropa.

Untuk bentuk morfologinya panjang badan mencapai 30 centimeter, juvenil berwarna sawo matang, abu-abu atau abu-abu kebiruan. Semakin dewas warnaya makin cemerlang. Garis-garis di ketua & badan juga semakin kentara, bintik hitam dibagian kepala ,terdapat tiga-4 garis melintang bewarna gelap. Di bagian badannya ada 13 jari-jari keras dan 10-11 jari-jari lemah. Sirip dubur terdapat garis melintang sebesar 8-9 buah, dalam mata terdapat antena, sisik badanya kecil sedangkan sisik pada garis rusuk berjumlah 85-/05 sisik.

Sirip dada tidak bercabang, sirip punggung mempunyai 3 jari-jari keras & 6-7 jari-jari lemah, jari-jari keras dalam sirip punggung mengandung racun yang bisa membahayakan kita pada menangkap ikan ini, makanya pada perlakuanya dengan memakai alat misalnya serok & sejenisnya.

Ikan ini menyukai udang dan ikan-ikan mini yang lewat didepannya,& daging, sedangkan bila diaquarium beliau mampu kita beri cacing tanah. Mereka beredar pada perairan Cilacap, Banyuwangi, Dempasar, Lampung, Medan, Padang, pula diperairan tropis Samudera Hindia dan Lautan Pasifik. Tetapi ikan ini jua dianggap lepu Penganten atau pula disebut Lepu Ayam karena memiliki sirip-sirip misalnya ayam. Ikan ini cenderung berdiam diri dibawah cabang karang/bagian atas air sambil menunggu ikan-ikan kecil yang lewat sebangai santapanya. Harga eksporUS$ 5.80 x Rp. 9000 = Rp.52200 /ekor.

Tingkah laris, ikan ini sangat cantik dan termasuk ikan klass satu. Digemari oleh banyak orang, hanya kadang-kadang relatif nakal, acapkali menggangu dan menggigit ikan lemah lainnya, ikan ini salah satu ikan yang sangat rakus, namun dia bisa mennjadi jinak, senjata yg diandalkan adalah duri-duri keras menurut sirip punggung pertamanya.

Diskripsi Penyakit Umum Yang Menyerang Ikan Skorpion Volitan

Tabel 1. Penyakit & Gejalanya

Pencegahan/Pengobatan Secara Alami & Tretment Kimia

Tabel 2. Pencegahan Secara Alami & Kimia

Pengecekan penyakit

Tabel 3. Pengecekan dilakukan satu bulan sekali

Pengecekan penyakit ini dilakukan setiap 1 bulan sekali hal-hal yang dicek antaralain bagian sasaran, gejala-gejalanya penyalkitnya serta pergantian air dilakukan selama 1 minggu sekali sekaligus dilakukan penyiponan air. Sebelum dilakukan penyiponan air ikan nir diberi makan dulu karenan kalau pakan diberikan ikan akan muntah sebagai akibatnya stress.

DAFTAR PUSTAKA

Affril & Syafei L.S, 2005. Buku Seri Kesehatan Ikan ?Ikan Scorpion Sehat Produksi Meningkat?. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian, Jurusan Penyuluhan Perikanan, Bogor.

Dwiponggo, A. Akuarium & Ikan Hias. PT. Penebar Swadaya . Jakarta 2001

Internet. Pusat Karantina Ikan. Departemen Kelautan & Perikanan. JL. MT Haryono Kau, 52-53. Jakarta 12770

Jenis-jenis Ikan Hias Air Laut. Departemen Perikanan dan Kelautan, 1984.

Kusuma.H.B.Sc. Penyakit & hama ikan. Bogor 1999

Pembudidaya & Manajemen Kesehatan Ikan Laut. Asia ?Pasific Economic Cooperation??2001??

Susanto,H. Ikan Hias Air Laut, Jakarta : Penebar Swadaya, 1999.

#Tag :

Mengenal Ikan Hiu Paus

HIU PAUS, Rhincodon typus, adalah hiu pemakan plankton yang merupakan spesies ikan terbesar. Cucut ini mendapatkan namanya (Ingg.: whale shark) karena ukuran tubuhnya yang besar dan kebiasaan makannya dengan menyaring air laut menyerupai kebanyakan jenis paus. Disebut pula dengan nama geger lintang (dari bahasa Jawa: punggung berbintang) dan hiu tutul (nama yang cenderung menyesatkan, karena banyak jenis cucut yang berpola tutul), merujuk pada pola warna di punggungnya yang bertotol-totol, serupa bintang di langit.

Hiu ini mengembara pada lautan tropis & lautan yang beriklim hangat, & dapat hayati sampai berusia 70 tahun. Spesies ini dipercaya berasal berdasarkan lebih kurang 60 juta tahun yg kemudian.

DESKRIPSI

Cucut geger lintang adalah fauna terbesar yang masih hidup pada dunia, di luar paus. Ukuran homogen-rata fauna dewasa diperkirakan sekitar 9.7 meter (31.8 ft) dan seberat 9 ton. Spesimen terbesar yang dapat diverifikasi, merupakan yg tertangkap pada 11 November 1947, pada Karachi, Pakistan. Panjangnya sekitar 12.65 meter (41.50 ft) dan beratnya lebih menurut 21,5 ton, ad interim lingkar badannya sekitar 2.1 meter (6.9 ft). Bukan jarang kisah-kisah mengenai geger lintang yg ukuran jauh lebih akbar ? Menggunakan panjang hingga 18 meter (59 ft) & berat sampai 45,5 ton ? Namun sejauh ini tidak terdapat bukti-buktinya secara ilmiah.

Sebagai pemakan plankton, yg memperoleh mangsanya menggunakan menyaring air bahari, hiu paus mempunyai verbal yang ukuran akbar, hingga selebar 1.5 meter (4.9 ft) yang berisikan 10 lembaran penyaring & sekitar 300 hingga 350 deret gigi kecil-kecil. Ikan ini juga mempunyai lima pasang insang ukuran akbar. Dua mata yang mini terletak pada ujung depan kepalanya yg datar dan lebar. Warna tubuhnya biasanya keabu-abuan menggunakan perut putih; tiga gigir memanjang terdapat pada masing-masing sisi tubuhnya, dan lukisan bintik-bintik dan garis kuning keputih-putihan yang menciptakan pola kotak-kotak. Pola bintik-bintik ? Yang mengesankan sebagai taburan bintang ? Itu bersifat spesial buat masing-masing individu, dan acap dipakai pada perhitungan populasi. Kulitnya sampai setebal 10 sentimeter (tiga.9 in). Sirip punggung dan sirip dada masing-masing sepasang. Pada hewan belia, sirip ekornya lebih panjang yang sebelah atas; sementara dalam hewan dewasa sirip ini lebih berbentuk misalnya bulan sabit.

HABITAT

Geger lintang menghuni semua lautan tropika dan ugahari yang bersuhu hangat. Ikan ini diketahui beruaya setiap musim semi ke wilayah paparan benua di pesisir Australia barat. Musim berpijah hewan-hewan karang di Terumbu Karang Ningaloo diketahui telah meningkatkan ketersediaan plankton bagi ikan-ikan besar ini. Meskipun biasanya hidup menjelajah di tengah samudera luas, secara musiman terlihat adanya kelompok-kelompok geger lintang yang mencari makanan di sekitar pesisir benua, seperti di Australia barat itu; di Afrika Selatan (pantai selatan dan timur); Belize; Filipina; India; Indonesia; Honduras; Madagaskar; Meksiko; Mozambik; Tanzania; serta Zanzibar. Tidak jarang ikan-ikan ini terlihat memasuki laguna atau atol, atau mendekati estuaria (muara sungai).
Ikan hiu paus terkenal ramah terhadap para penyelam

Wilayah jelajahnya dalam umumnya nir melewati lintang 30?, utara juga selatan. Cucut ini diketahui mampu menyelam hingga kedalaman 1,286 meter (4,219.160 ft), dan tergolong ikan yang bermigrasi. Pada 2011 terekam adanya perpaduan geger lintang, terbanyak yg pernah dicatat orang, yakni hingga sekitar 400 ekor, yg berkumpul di lebih kurang Semenanjung Yucatan di Meksiko buat memangsa larva homogen ikan tongkol, Euthynnus alletteratus.

MAKANAN

Cucut geger lintang merupakan salah satu dari tiga spesies cucut, yang diketahui makan dengan cara menyaring air laut. Makanannya di antaranya yalah plankton, krill, larva kepiting pantai, makro alga, serta hewan-hewan kecil nektonik seperti cumi-cumi atau vertebrata kecil. Geger lintang juga diketahui memangsa ikan-ikan kecil serta hamburan jutaan telur dan sperma ikan yang melayang-layang di air laut semasa musim memijah gerombolan ikan.
Udang kecil Krill merupakan salah satu makanan hiu paus

Cucut raksasa ini makan secara pasif menggunakan cara membuka mulutnya lebar-lebar sembari berenang pelahan-huma, membiarkan air laut masuk secara leluasa dan keluar di belakang rongga ekspresi melalui celah insang, ad interim makanannya tersaring oleh lembar-lbr penyaring pada mulutnya. Adakalanya jua, geger lintang makan secara aktif dengan membuka & menutup mulutnya, sehingga air bahari terhisap masuk rongga mulut & kemudian tertekan keluar melalui celah insang. Pada kedua cara itu, air akan menembus lembaran filter ? Yang agaknya adalah modifikasi berdasarkan sisir saring insang ? Secara hampir sejajar dengan lbr-lembar itu, dan bukan dengan arah tegak lurus terhadapnya; sementara genre kuliner yg lebih pekat terus berjalan ke kerongkongan ikan. Deretan gigi-gigi kecil di lisan ikan ini agaknya tidak berperan pada proses makan.

Sesekali, geger lintang terlihat ?Batuk? Dalam air; boleh jadi ini mekanisme buat membersihkan lembaran filter berdasarkan kotoran yang menyumbatnya. Hiu ini diketahui bermigrasi pada jarak jauh buat mendapatkan makanannya, dan mungkin juga buat berbiak.

KONSERVASI

Populasi geger lintang terancam oleh aktivitas penangkapannya (dengan menggunakan harpun), atau secara tak sengaja terbawa dalam jaring ikan. Nelayan di berbagai tempat (India, Pakistan, Maladewa, Taiwan, dan Filipina) menangkap dan memperdagangkan ikan ini untuk dagingnya, minyak liver, serta siripnya yang berharga mahal.
Ikan hiu pasu berinteraksi bersama para penyelam

Di Indonesia, hampir setiap tahun diberitakan adanya hiu tutul yang terdampar di pantai atau terjerat jaring nelayan. Catatan ini setidaknya terdapat mulai tahun 1980, waktu seekor geger lintang terdampar di pantai Ancol, hingga baru-baru ini, tatkala dua ekor ikan serupa tersesat & tewas di pantai selatan Yogyakarta pada bulan Agustus 2012. Akan namun, insiden terbanyak merupakan pada sekitar Selat Madura, di mana tingginya lalu lintas kapal dan keruwetan jaring nelayan mungkin menyumbang dalam kematian geger lintang di setiap tahunnya.

IUCN, badan perlindungan global, karena itu memasukkan populasi geger lintang ini ke dalam status Rentan (Vulnerable). Kerentanan menghadapi penangkapan ikan komersial ini disimpulkan lantaran nilainya yg tinggi dalam perdagangan, sifatnya yang selalu mengembara dan bermigrasi dalam jarak jauh, sifat hidupnya yang menurut pola seleksi-K, serta kelimpahan umumnya yang rendah. Bersama dengan enam spesies hiu yg lain, geger lintang pula sudah dimasukkan ke pada daftar Memorandum of Understanding (MoU) on the Conservation of Migratory Sharks di bawah Konvensi Bonn.

Upaya perlindungan dan perlindungan jenis ini pula sudah dilakukan beberapa negara, terutama berupa embargo buat memburu, menangkap, dan memperdagangkan cucut akbar ini. Filipina, contohnya, sudah menerbitkan embargo menangkap, menjual, mengimpor atau mengekspornya semenjak 1998. Larangan ini lalu diikuti oleh India pada 2001 dan Taiwan pada 2007. Maladewa bahkan sudah melindunginya sejak 1995. Akan namun di Indonesia fauna ini masih belum mendapatkan perhatian yang cukup memadai.

CATATAN TAKSONOMIS

Cucut ini merupakan satu-satunya anggota dari marga Rhincodon dan suku Rhincodontidae (disebut Rhiniodon dan Rhinodontidae sebelum 1984), termasuk subkelas Elasmobranchii dalam kelas Chondrichthyes. Geger lintang mulai dikenal dunia ilmu pengetahuan dalam April 1828, waktu seekor ikan menurut jenis ini terkena harpun pada Afrika Selatan. Spesimen sepanjang 4.6 meter (15.1 ft) itu kemudian dideskripsi pada tahun berikutnya oleh Andrew Smith, seorang dokter tentara & ahli zoologi yang tinggal di Cape Town.

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Hiu_paus

Semoga Bermanfaat...

#Tag : Ikan konservasi

Modul: Pembuatan Pakan Ikan Buatan

#Tag :