BUDIDAYA IKAN CUPANG
Cupang juga tak perlu dibahas. Mulai anak TK hingga siswa SLA tahu. Karena ikan hias yang bernama latinBetta sp. ini sudah menjadi mainan mereka, dan cupang ini banyak dijual di toko-toko ikan hias, penjual ikan hias jalanan, juga pedagang keliling. Selain sebagai binatang adu, ikan ini juga sebagai hiasan.
Beda jantan dan betina
Beda jantan dan betina ikan cupang sangat jelas. Bisa dari jauh dan tidak perlu dipegang. Perbedaan tersebut bisa dilihat dari warna, bentuk sirip, bentuk perut dan gerakan. Betina ditandai dengan warna tubuh yang lebih gelap atau kusam, sirip-siripnya lebih pendek dari jantan, perut lebih gendut dan tidak banyak bergerak atau tidak banyak berlaga. Sedangkan jantan bertubuh lebih terang dari betina, sirip lebih panjang, perut ramping dan lebih banyak bergerak atau berlaga. Induk jantan dan betina mulai dipijahkan setelah berumur 6 bulan.
Pematangan gonad
Pematangan gonad dilakukan pada akuarium kecil atau toples. Caranya, siapkan dua akuarium berukuran panjang 20 centimeter, lebar 20 cm dan tinggi 20 cm atau toples menggunakan volume 2 ? 3 liter (satu buat jantan & satu untuk betina); keringkan selama dua hari; isi air setinggi 15 cm, masukan satu ekor induk jantan atau betina; beri pakan berupa cacing secukupnya cacing rambut atau cacing sutra.
Pemijahan
Pemijahan dilakukan pada akurium atau toples. Caranya, siapkan dua akuarium ukuran panjang 20 cm, lebar 20 centimeter dan tinggi 20 centimeter atau toples menggunakan volume 2 ? Tiga liter (satu buat jantan & satu buat betina); keringkan selama 2 hari; isi air dengan tinggi 15 cm; masukan serumpun eceng goduk menjadi pelindung; masukan satu ekor induk jantan; masukan induk betina; biarkan memijah.
Catatan : Proses pemijahan diawali menggunakan pembuatan sarang sang induk jantan berupa buih di bagian atas air. Selanjutnya mengajak betina untuk memijah. Pemijahan mampu terjadi kapan saja, mampu pagi, siang, sore atau malam. Bila telah memijah ditandai dengan adanya telur pada pada busa dan jantan berada di bagian atas, menunggui telur sembari mengibas-ngibaskan siripnya. Telur akan menetas pada ketika 24 ? 36 jam dan mulai berenang setelah berumur lima ? 6 hari. Satu ekor induk betina sanggup membuat larva sebanyak 500 ? 1.500 ekor.
Pendederan
Pendederan dilakukan pada akuarium atau toples yang sama. Caranya, tangkap induk jantan & masukan pulang ke tempat pematangan gonad; tangkap jua induk betina & masukan ke loka pematang gonad; larva yg sudah berumur 6 hari diberi pakan berupa infusoria, atau rotifera, atau naupli artemia; panen selesainya satu bulan.
Pendederan II & III
Pendederan II dilakukan di akuarium atau toples lain. Caranya, siapkan sebuah akuarium ukuran panjang 20 cm, lebar 20 cm & tinggi 20 cm atau toples menggunakan volume 2 ? 3 liter; keringkan selama dua hari; isi air setinggi 15 centimeter, masukan 30 ekor benih yg berasal berdasarkan loka pendederan; beri pakan berupa cacing rambut atau cacing sutra sinkron dosis; panen sehabis satu bulan. Pendederan II dilakukan misalnya pendederan II, tetapi dengan kepadatan 20 ekor.
Pembesaran
Pembesaran dilakukan di akuarium atau toples lain. Caranya, siapkan sebuah akuarium berukuran panjang 20 centimeter, lebar 20 cm & tinggi 20 centimeter atau toples dengan volume dua ? Tiga liter; keringkan selama dua hari; isi air dengan tinggi 15 cm, masukan 10 ekor benih yang asal berdasarkan loka pendederan; beri pakan berupa cacing rambut atau cacing sutra sesuai takaran; panen sesudah dua bulan. Ikan siap dijual.
SUMBER:
http://bdp-unhalu.Blogspot.CoM
http://agusrochdianto.Wordpress.Com
http://ebookbrowsee.net