Loading Website
Diberdayakan oleh Blogger.

Panduan Dropship

Laporkan Penyalahgunaan

Kontributor

Memahami Teknik Pembuatan Garam Rakyat dengan Tehnologi Geomembran

Permasalahan yang ada pada produksi garam rakyat saat ini  adalah kurangnya kualitas dan kuantitas  terhadap kebutuhan garam nasional seirin...

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Random Posts

Recent Posts

Recent in Sports

Header Ads

Cloud Hosting Indonesia

Mahir Website

Easy import From China

The Power Of Wanita Idaman

Featured

Seni Menjadi Pedagang Online

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) terus berkecimpung buat merealisasikan Program Prioritas yg telah dicanangkan. Salah satunya adalah acara donasi 100 juta ekor benih pada masyarakat pembudidaya, yang telah dimulai sejak bulan Maret 2016.

?Program donasi 100 juta ekor benih pada rakyat ini dgulirkan menggunakan maksud buat menaikkan semangat para pembudidaya pada melakukan usahanya serta membantu POKDAKAN yg kesulitan buat memperoleh benih ikan. Sebagai contoh adalah donasi pada grup pembudidaya ikan (POKDAKAN) di Kabupaten Kampar, Riau. Kita berikan donasi sebanyak 2 juta ekor pada POKDAKAN yg mengalami musibah akibat banjir dalam bulan Februari,? Demikian dikatakan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto.

Benih yang dibagikan berasal berdasarkan Unit Pelaksana Teknis (UPT) DJPB, & diberikan secara cuma-cuma atau gratis. ?Bantuan benih gratis ini diberikan, sesuai arahan Menteri Kelautan dan Perikanan, agar kegiatan pemerintah pada hal ini KKP, dapat dirasakan secara nyata sang warga , khususnya pembudidaya. Jenis benih yg diberikan, diubahsuaikan dengan permintaan dari daerah. Jadi nir secara serampangan kita berikan. Harus ada proposal pengajuan berdasarkan daerah, yang diketahui sang Dinas Kelautan & Perikanan setempat. Disinilah perlu adanya KOMUNIKASI, KOORDINASI dan KERJASAMA atau K3, misalnya yg diarahkan sang Menteri Kelautan dan Perikanan, Ibu Susi Pudjiastuti, buat menaikkan efisensi & efektifas kinerja?, kentara Slamet

Disamping donasi benih buat POKDAKAN, DJPB juga melakukan restocking di perairan generik, buat menjaga & melestarikan sumberdaya alam yg terdapat. ?Jumlah ikan buat acara restocking yg dilakukan sang DJPB-KKP dalam tahun 2016 ini sebenyak 30 juta ekor. Jenis ikan yg ditebar pula diubahsuaikan menggunakan syarat dan tempat asal asli perairan tersebut. Sehingga tidak menghambat populasi ikan lokal yg telah ada?, jelas Slamet.

“Ikan-ikan lokal menjadi prioritas untuk di restocking. Seperti Papuyu, Haruan, Udang Galah, Jelawat, Rajungan, tawes  dan ikan lokal lainnya yang telah di kuasai teknologi pembenihannya. DJPB juga mendorong UPT Daerah untuk memproduksi ikan-ikan lokal tersebut, sehingga apabila masyarakat memerlukan benihnya, dengan cepat dapat dipenuhi oleh mereka”, tambah Slamet.

Beberapa aktivitas restocking yang dilaksanakan, diantaranya merupakan pada Sungai Martapura sebanyak 100 ribu ekor, yg dilakukan DJPB beserta wakil gubernur Kalimantan Selatan, Rudy Resnawan. Rudi sangat mengapresiasi kegiatan ini lantaran akan menaikkan populasi ikan lokal di perairan generik yg ada di Kalimantan Selatan. ?Upaya restocking ini adalah galat satu upaya buat menyelamatkan & melestarikan ikan lokal yang hampir punah, seperti kelabau, papuyu, haruan, jelawat dan lainnya. Bila ini berhasil, akan mampu menaikkan kesejahteraan rakyat & bisa mempertinggi produksi ikan di Kalimantan Selatan?, kata Rudi.

Kegiatan restocking lainnya yg dilaksanakan oleh Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto, berlangsung di Kabupaten Bogor, tepatnya pada Sungai Cibeuteung, Desa Babakan, Kec. Ciseeng, Kab. Bogor, pada lepas 10 April 2016. ?Kita melakukan restocking sebesar 20 ribu ekor ikan Nila pada Sungai Cibeuteng, disamping bantuan benih yg totalnya mencapai 510 ribu ekor dan bantuan induk 1300 ekor. Kita harapkan masyarakat bisa terus menjaga populasi ikan yg terdapat di perairan umum, menggunakan cara melepas ikan yg masih mini dan ikan yang sedang bertelur. Dengan cara ini, kelestarian populasi ikan di perairan generik bisa terjaga?, papar Slamet.

Pada lepas 14 April 2016,Dirjen Perikanan Budidaya, pula melakukan restocking kurang lebih 15 ribu ekor rajungan pada Pantai Boddia, Kab. Takalar. ?Pantai Boddia merupakan salah satu tempat asal rajungan, sehingga restocking ini kita harapkan mampu mendukung pelestarian rajungan di perairan tersebut. Rajungan ini didapatkan oleh BPBAP Takalar, yang telah berhasil menguasai teknologi pembenihannya dari tahun 2007 yang kemudian. Ini pula menjadi salah satu bukti bahwa perikanan budidaya sangat mendukung keberlanjutan, buat menuju perikanan budidaya yg Mandiri, Berdaya Saing & Berkelanjutan?, pungkas Slamet.

Sampai dengan 14 April 2016, program bantuan benih ke POKDAKAN dan restocking kurang lebih telah mencapi 22,20 persen dari target 100 juta benih pada tahun 2016. Kegiatan ini akan dilakukan di seluruh Indonesia, untuk mencapai tujuanyang diharapkan, yaitu peningkatan kesejahteran masyarakat, secara umum dan pembudidaya khususnya.

Sumber: http://djpb.kkp.go.id/arsip/c/383/PROGRAM-BANTUAN-BENIH-DAN-RESTOCKING-KKP-UNTUK-KESEJAHTERAAN-DAN-KEBERLANJUTAN/?category_id=10

Checking your browser before accessing

This process is automatic. Your browser will redirect to your requested content shortly.

Please allow up to 5 seconds…

DDoS protection by Cloudflare
Ray ID: