Pemasangan rumpon memerlukan beberapa persyaratan, antara lain merupakan dasar perairan,
Dasar Perairan:
Kontur dasar perairan terbaik untuk menanamkan rumpon adalah dasar datar yang luas atau sedikit kemiringan. Daerah yang luas adalah penting karena, alur pergeseran jangkar saat diturunkan sangat tidak bisa diprediksi. Akibatnya mungkin jangkar terletak beberapa ratus meter dari tempat penanaman yang telah ditentukan. Dasar rata yang sempit, slope yang sempit, lereng curam, Flatareas sempit, lereng tajam, menyebabkan meningkatkan potensi penempatan jangkar yang keliru, menyebabkan terjadinya kegagalan.
Dasar laut datar atau landai jua akan membantu mencegah jangkar terseret ke kedalaman air yg dalam waktu terjadinya tegangan geser rumpon dampak cuaca buruk. Dasar perairan yg berbentuk gunung yang curam, jurang bahari, atau celah sempit wajib dihindari, karena akan menyebabkan kegagalan prematur penanaman rumpon, misalnya akibat goresan tali pada batu atau pegunungan. Rumpon mampu hilang atau bergeser jauh, jangkar sanggup terseret ke pada air yg lebih pada, atau penanaman mungkin tidak berfungsi sesuai dengan desain yg direncanakan.

Kedalaman:
Rumpon yg ditempatkan di perairan dangkal kurang berdasarkan 500 meter biasanya tidak efektif mengagregasi tuna. Selain itu, porto penanaman rumpon meningkat sebanding menggunakan kedalaman, karena semakin dalam semakin panjang tali tambat yang diharapkan. Rumpon yg ditanam dalam kedalaman antara 1000 - 2000 m biasanya berfungsi menggunakan baik. Pada kondisi eksklusif, bagaimanapun, mungkin perlu buat menanamkan rumpon di kedalaman yang lebih akbar.

Kondisi Laut & Cuca:
Berhati-hati, untuk menghindari wilayah perairan yang bercuaca buruk, dan laut yang terlalu bergelombang, untuk mengurangi nelayan untuk memperbaiki rumpon. Pada kondisi seperti ini, biaya investasi akan tinggi dibanding denngan manfaat yang dihasilkannya.
Perairan yang berarus kuat harus dihindari. Seperti juga cuaca buruk dan laut kasar, arus kuat akan meningkatkan ketegangan pada tali rumpon, menyebabkan komponen tali cepat rusak. Ilayah berarus deras sering terjadi di ujung pulau (tanjung), dan selat sempit di antara pulau-pulau yang berdekatan.

Jarak antar rumpon:
Umumnya rumpon akan mengagregasi lebih efektif jika ditempak pada jarak sekitar 4 – 5 mil laut dari terumbu karang ke arah laut. Jarak antar rumpon sekitar 10 – 12 mkil laut. Jjarak ini cukup untuk menghindari interferensi dari karang dan rumpon lainnya.
Tentu saja selalu ada pengecualian. Beberapa rumpon yang ditanam lebih dekat ke pantai sudah berhasil mengagregasi ikan secara efektif. Wilayah yg mempunyai dasar curam (slope) tidak mungkin buat menanam rumpon dalam jarak 4 atau 5 mil bahari dari pantai lantaran terlalu dalam. Namun demikian, ketika memilih sebuah situs baru yg belum pernah diuji sebelumnya, jika memungkinkan pakai jeda tersebut di atas.
Aksesebilitas & Keselamatan:
Rumpon harus ditempatkan agar aman untuk dicapai dari pelabuhan. Letak lokasi dan jarak dari pantai tergantung pada kondisi laut dan jarak operasi yang aman untuk perahu berukuran kecil. Nelayan sangat berpengalaman mengenai faktor dan kondisi laut disekitarnya.
Umumnya buat menaikkan keselamatan dengan mengonsentrasikan rumpon pada suatau wilayah yang dikenal.

Sumber:
Santoso. 2011. Modul Penyuluhan Kelautan & Perikanan: Seluk Beluk Rumpon & Pemasangannya. Jakarta, Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan BPSDMKP.
Checking your browser before accessingPlease enable Cookies and reload the page. This process is automatic. Your browser will redirect to your requested content shortly. Please allow up to 5 seconds… |
