Loading Website
Diberdayakan oleh Blogger.

Panduan Dropship

Laporkan Penyalahgunaan

Kontributor

Memahami Teknik Pembuatan Garam Rakyat dengan Tehnologi Geomembran

Permasalahan yang ada pada produksi garam rakyat saat ini  adalah kurangnya kualitas dan kuantitas  terhadap kebutuhan garam nasional seirin...

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Random Posts

Recent Posts

Recent in Sports

Header Ads

Cloud Hosting Indonesia

Mahir Website

Easy import From China

The Power Of Wanita Idaman

Featured

Seni Menjadi Pedagang Online

Pemerintah dorong terwujudnya budidaya perikanan berkelanjutan, baik aspek lingkungan juga usaha. Usaha budidaya ramah lingkungan dievaluasi bersifat padat karya. Mampu menyerap banyak tenaga kerja, memenuhi kebutuhan gizi warga dan menjadi tulung punggung perekonomian pada daerah maupun nasional. Hal ini juga selaras menggunakan 3 pilar pembangunan nasional yaitu Kedaulatan, Keberlanjutan & Kesejahteraan.

Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti mengungkapkan berkelanjutan adalah frame pada budidaya perikanan Indonesia ketika ini. Dengan keberlanjutan, pilar ketiga pembangunan nasional yaitu kemakmuran akan tercapai. Apalagi menggunakan adanya tambahan anggaran budidaya pada tahun 2016 mendatang lebih akbar tiga kali lipat dibandingkan tahun ini. ?Tambahan anggaran ini akan menggairahkan para pemain budidaya, baik budidaya bahari, air payau dan air tawar dan seluruh pelaku usaha dan investasi luar negeri akan sanggup masuk,? Ujar Susi, saat pembukaan program INDONESIAN AQUACULTURE 2015, pada Banten, Kamis (29/10).

Guna mempromosikan potensi ekonomi dan usaha perikanan budidaya dan sekaligus buat menarik investor, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB), melaksanakan INDONESIAN AQUACULTURE 2015 (INDOAQUA-2015), pada tanggal 28-31 Oktober 2015 pada Indonesia Convention Exhibition, BSD City, Tanggerang-Banten. Penyelenggaraan yg ke delapan ini bertema ?Sustainable Aquaculture for Business and Prosperity?. Acara ini secara resmi dibuka oleh wapres RI, Jusuf Kalla, dan dihadiri jua Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti dan Gubernur Banten, Rano Karno.

Secara nasional dalam kurun saat 5 tahun terakhir, usaha budidaya perikanan telah meningkat sebanyak 23,74 % menurut 6,27 juta ton di 2010, sebagai 14,52 juta pada 2015. Dari total produksi 14,52 juta ton di tahun 2015, 70,45 % nya merupakan produksi rumput laut, 22 % nya dari berdasarkan budidaya ikan air tawar misalnya patin, nila, lele, gurame & pula bandeng. Kemudian untuk udang, komoditas bahari misalnya kakap dan kerapu, produksinya merupakan 4 % berdasarkan total produksi.

Hal ini menurut Susi didukung dengan kekayaan sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan untuk sektor perikanan budidaya tersebut. Dari 11,8 juta ha lahan budidaya laut berpotensi, 2,3 juta ha lahan budidaya payau dan 2,5 juta ha lahan budidaya air tawar seluas, baru sebagian kecil dimanfaatkan. Selain itu, kemandirian juga menjadi hal terpenting dalam peningkatan produksi perikanan budidaya dan peningkatan perekonomian suatu daerah. Daya saing produk perikanan budidaya pun harus ditingkatkan melalui pemberian nilai tambah, melalui penggunaan benih bermutu yang dihasilkan oleh induk unggul, bebas anbiotic dan obat-obatan yang dilarang dan juga melaksanakan usaha budidaya sesuai dengan Good Aquaculture Practices.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan & Perikanan, nilai produksi perikanan budidaya pada 2014 mencapai 109,78 trilyun dengan investasi mencapai 23,25 trilyun. Dengan sasaran produksi pada 2015 mencapai 17,9 juta ton dengan nilai produksi mencapai 174,7 trilyun, perlu terus di dukung menggunakan investasi dan kerja keras para stake holder serta dukungan kebijakan menurut pemerintah.

Sumber: Siaran Pers Nomor : 074/SJ.6/HM.310/X/2015 yang dilihat dan didownload pada http://kkp.go.id/index.php/pers/budidaya-perikanan-berkelanjutan-tulang-punggung-perekonomian-nasional/

Checking your browser before accessing

This process is automatic. Your browser will redirect to your requested content shortly.

Please allow up to 5 seconds…

DDoS protection by Cloudflare
Ray ID: