Loading Website
Diberdayakan oleh Blogger.

Panduan Dropship

Laporkan Penyalahgunaan

Kontributor

Memahami Teknik Pembuatan Garam Rakyat dengan Tehnologi Geomembran

Permasalahan yang ada pada produksi garam rakyat saat ini  adalah kurangnya kualitas dan kuantitas  terhadap kebutuhan garam nasional seirin...

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Random Posts

Recent Posts

Recent in Sports

Header Ads

Cloud Hosting Indonesia

Mahir Website

Easy import From China

The Power Of Wanita Idaman

Featured

Seni Menjadi Pedagang Online

BATASAN

Standar ini  menetapkan persyaratan produksi serta cara pengukuran dan pemeriksaan. Produksi induk udang galah kelas induk pokok merupakan suatu rangkaian kegiatan pra produksi, proses produksi dan pemanenan untuk menghasilkan induk pokok udang galah sesuai SNI 01-6486.1-2000.

PERSYARATAN PRODUKSI

Pra produksi

1)   Lokasi : sesuai RUTW/RUTR, sumber air tidak tercemar.

2)   Wadah : produksi pembesaran dan produksi induk menggunakan kolam tanah atau kolam tembok dan dasar tanah, luasnya minimal 500 m2 kedalaman air minimal 1 m.

3)   Benih : menggunakan keturunan pertama dari induk dasar/induk penjenis.

4)   Pakan : pelet (kandungan protein 30%); obat-obatan  menggunakan formalin, kalium permanganate dan kapur.

5)   Peralatan : timbangan, hapa/waring, ember, lambit, scop net; kualitas air menggunakan termometer, pH indikator dan DO meter.

6)   Kualitas air : diukur menggunakan termometer, pH indikator, DO meter.

Proses produksi

Kualitas air (suhu 25°C - 30°C; pH: 6.5 – 8.5; DO: > 5 mg/l). Standar proses produksi induk udang galah di kolam seperti pada tabel di bawah ini

Tabel : Standar proses produksi induk udang galah

CARA PENGUKURAN

1)   Suhu : menggunakan termometer, pagi dan sore hari.

2)   pH air  : menggunakan kertas lakmus, derajat keasaman menggunakan pH meter.

3)   Ketinggian air : mengukur jarak antara dasar wadah sampai ke permukaan air.

4)   Dosis pakan : ditentukan dengan mengukur bobot rata-rata udang dikali jumlah populasi yang ditebar, dikali persentasi pakan dalam g atau kg.

5)   Pupuk : dengan cara mengalikan dosis pupuk per m2 dengan luas wadah.

6)   Kapur : dengan cara mengalikan dosis kapur per m2 dengan luas wadah (g/kg).

7)   Padat tebar benih : ditentukan dengan mengalikan jumlah benih yang ditebar per m2 dengan luas wadah pemeliharaan.

8)   Waktu pemeliharaan : menghitung waktu mulai benih ditebar sampai panen.

REFERENSI

BSN, 2002. SNI 01-6486.2-2002  Produksi Induk Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii de Man) Kelas Induk Pokok (Parent Stock). Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.

https://www.google.co.id/search

Checking your browser before accessing

This process is automatic. Your browser will redirect to your requested content shortly.

Please allow up to 5 seconds…

DDoS protection by Cloudflare
Ray ID: