Loading Website
Diberdayakan oleh Blogger.

Panduan Dropship

Laporkan Penyalahgunaan

Kontributor

Memahami Teknik Pembuatan Garam Rakyat dengan Tehnologi Geomembran

Permasalahan yang ada pada produksi garam rakyat saat ini  adalah kurangnya kualitas dan kuantitas  terhadap kebutuhan garam nasional seirin...

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Random Posts

Recent Posts

Recent in Sports

Header Ads

Cloud Hosting Indonesia

Mahir Website

Easy import From China

The Power Of Wanita Idaman

Featured

Seni Menjadi Pedagang Online

BATASAN

Standar ini menetapkan persyaratan produksi dan cara pengukuran dan pemeriksaan. Produksi benih udang galah kelas benih sebar berukuran larva, juwana & tokolan merupakan suatu rangkaian aktivitas praproduksi, proses produksi dan pemanenan untuk membuat benih udang galah.

PERSYARATAN PRODUKSI

Pra produksi

1)   Lokasi : sesuai RUTW/RUTR; sumber air tidak tercemar.

2)   Wadah : pemijahan, kolam tanah dengan kedalaman air 75–100 cm; penetasan telur dan pemeliharaan larva, bak volume 500-1000 ltr; produksi juwana, fiberglass volume 500-1000 ltr; produksi tokolan, bak beton volume 5000-15000 ltr.

3)   Induk : induk pokok sesuai SNI 01-6486.1-2000

4)   Pakan : buatan dengan kandungan protein > 40%; pupuk organik; kapur tohor;  desinfektan dan antibiotik.

5)   Peralatan : pengukur kualitas air (termometer, pH meter, DO meter) dan peralatan lapangan (timbangan, hapa/waring, ember, lambit, scop net).

Proses produksi

1)   Kualitas air : pemijahan dan penetasan telur, produksi larva, juwana dan tokolan: suhu: 28°C - 30°C; pH: 6.5 – 8.5; DO: > 5 mg/l; salinitas 3-15 ppt.

2)   Penggunaan bahan : oksitetrasiklina, furozolidon, tetrasiklin, formalin dan kaporit.

3)   Standar produksi larva, juwana dan tokolan di bak dan dikolam seperti pada tabel dibawah ini.

Tabel : Produksi larva, juwana & tokolan pada bak dan di kolam

CARA PENGUKURAN

1)   Suhu : menggunakan termometer.

2)   pH air : menggunakan kertas lakmus.

3)   Derajat keasaman : menggunakan pH meter.

4)   Ketinggian air : dilakukan dengan mengukur jarak antara dasar wadah sampai ke permukaan air.

5)   Dosis pakan : mengukur bobot rata-rata udang dikali jumlah populasi yang ditebar dikalikan persentasi pakan yang ditetapkan dalam g atau kg.

6)   Pupuk : mengalikan dosis pupuk per m2 dengan luas wadah.

7)   Kapur : ditentukan dengan cara mengalikan dosis kapur per m2 dengan luas wadah dalam g atau kg.

8)   Padat tebar benih : mengalikan jumlah benih yang ditebar per m2 dengan luas wadah pemeliharaan.

9)   Waktu pemeliharaan : ditentukan dengan cara mencatat waktu mulai benih ditebar sampai saat panen.

10) Bobot tubuh : bobot tokolan & calon induk ditimbang memakai timbangan analitik (gram).

REFERENSI

BSN, 2000. SNI 01-6486.3-2000  Produksi Benih Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii de Man) Kelas Benih Sebar. Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.

https://www.google.co.id/search

Checking your browser before accessing

This process is automatic. Your browser will redirect to your requested content shortly.

Please allow up to 5 seconds…

DDoS protection by Cloudflare
Ray ID: