Loading Website
Diberdayakan oleh Blogger.

Panduan Dropship

Laporkan Penyalahgunaan

Kontributor

Memahami Teknik Pembuatan Garam Rakyat dengan Tehnologi Geomembran

Permasalahan yang ada pada produksi garam rakyat saat ini  adalah kurangnya kualitas dan kuantitas  terhadap kebutuhan garam nasional seirin...

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Random Posts

Recent Posts

Recent in Sports

Header Ads

Cloud Hosting Indonesia

Mahir Website

Easy import From China

The Power Of Wanita Idaman

Featured

Seni Menjadi Pedagang Online

Perjalanan tenaga dalam tubuh ikan, bisa dilihat pada gambar berikut:

Energi yg hilang berdasarkan tubuh ikan sebagai feses, urine, ekskresi insang dan panas. Energi yg hilang menjadi panas, sulit buat diukur, yakni:

1)    Metabolisme standar, yaitu energi yang digunakan ikan pada kondisi tidak bergerak pada air yang tenang.

2)    Aktifitas fisik sukarela, yaitu energi yang digunakan ikan untuk mencari makan, mempertahankan posisi dll.

3)    Energi yang dikeluarkan berkenaan dengan aktifitas system pencernaan.

PENGETAHUAN GIZI

Seperti halnya fauna lain, ikan pun membutuhkan zat gizi tertentu untuk kehidupannya, yaitu buat membuat energi, menggantikan sel-sel yang rusak & buat tumbuh. Zat gizi yang diperlukan adalah : protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral & air.

A. Protein

Protein sangat diperlukan oleh tubuh ikan, baik buat pertumbuhan juga buat menghasilkan energi. Protein botani (asal tumbuhtumbuhan), lebih sulit dicernakan daripada protein hewani (dari hewan), hal ini disebabkan lantaran protein botani terbungkus pada dinding selulosa yang memang sukar dicerna.

Pada umumnya, ikan membutuhkan protein lebih poly daripada fauna-fauna ternak pada darat (unggas dan mamalia). Selain itu, jenis & umur ikan juga berpengaruh pada kebutuhan protein. Ikan karnivora membutuhkan protein yang lebih banyak daripada ikan herbivora, sedangkan ikan hewan pemakan daging dan tumbuh-tumbuhan berada diantara keduanya. Pada umumnya ikan membutuhkan protein kurang lebih 20 ? 60%, dan optimum 30 ? 36%. Protein nabati umumnya miskin metionin, & itu bisa disuplau oleh tepung ikan yang kaya metionin.

B. Lemak

Nilai gizi lemak dipengaruhi oleh kandungan asam lemak esensialnya yaitu asam-asam lemak tak jenuh atau PUFA (Poly Unsaturated Fatty Acid) antara lain asam oleat, asam linoleat dan asam linolenat. Asam lemak esensial ini banyak terdapat di tepung kepala udang, cumi-cumi dll. Kandungan lemak sangat dipengaruhi oleh faktor ukuran ikan, kondisi lingkungan dan adanya sumber tenaga lain. Kebutuhan ikan akan lemak bervariasi antara 4 – 18%.

C. Karbohidrat

Karbohidrat atau hidrat arang atau zat pati, asal menurut bahan baku botani. Kadar karbohidrat dalam pakan ikan, bisa berkisar antara 10 ? 50%. Kemampuan ikan buat memanfaatkan karbohidrat ini tergantung pada kemampuannya untuk membentuk enzim pemecah karbohidrat (amilase). Ikan hewan pemakan daging umumnya membutuhkan karbohidrat sekitar 12%, sedangkan untuk hewan pemakan daging dan tumbuh-tumbuhan kadar karbohidratnya bisa mencapai 50%.

D. Vitamin

Jika ikan kekurangan vitamin, maka gejalanya adalah nafsu makan hilang, kecepatan tumbuh berkurang, rona abnormal, keseimbangan hilang, gelisah, hati berlemah, gampang terserang bakteri, pertumbuhan sirip kurang paripurna, pembentukan lendir terganggu dll. Agar ikan tetap sehat, suplai vitamin harus kontinyu, akan tetapi kebutuhan akan vitamin dipengaruhi sang berukuran ikan, umur, kondisi lingkungan & suhu air.

E. Mineral

Mineral adalah bahan an-organik yg diperlukan oleh ikan buat pembentukan jaringan tubuh, proses metabolisma dan mempertahankan keseimbangan osmotis. Mineral yg penting buat pembentukan tulang, gigi & sisik adalah kalsium, fosfor, fluorine, magnesium, besi, tembaga, kobalt, natrium, kalium, klor, boron, alumunium, seng, arsen, dll. Makanan alami umumnya telah relatif mengandung mineral, bahkan beberapa bisa diserap langsung berdasarkan dalam air. Namun pada biasanya, mineral-mineral itu dihasilkan menurut makanan. Oleh karena itu, beberapa macam mineral yg penting perlu kita masukkan pada proses pembuatan pakan.

Selain kandungan gizi, ada beberapa bahan tambahan dalam meramu pakan protesis. Bahan-bahan ini relatif sedikit saja, diantaranya : antioksidan, perekat & pelezat. Sebagai antioksidan atau zat anti tengik bisa ditambahkan fenol, vitamin E, vitamin C, etoksikuin, BHT, BHA & lain-lain dengan penggunaan 150 ? 200 ppm. Beberapa bahan dapat berfungsi sebagai perekat seperti supaya-agar gelatin, tepung kanji, tepung terigu & sagu, dengan pemakaian maksimal 10%. Bahan perekat ini menjadi penting pada pembuatan pakan udang, sebab pakan udang wajib memiliki ketahanan yg tinggi, agar tidak cepat musnah dalam air. Sebagai pelezat, dalam biasanya dipakai garam dapur sebanyak 2%.

Metoda Menghitung Kebutuhan Bahan Baku

Sebelum mulai menghitung, harap diingat bahwa suatu bahan baku disebut bahan sumber protein apabila kadar proteinnya > 20%. Karena harga protein paling mahal, maka yang pertama dihitung adalah protein, sedangkan yang lainnya menyesuaikan, misalnya dengan menambahkan sumber energi. Yang paling mudah adalah menggunakan metoda “Bujur Sangkar”.

Sebagai contoh, akan disiapkan pakan ikan mas menggunakan 25% protein, dari bahan dedak dan bungkil kedelai.

Untuk membuat pakan ikan mas 27% protein sebanyak 100 kg, kita wajib mencampur:

dedak                     : 17/35,8 = 47,5% x 100 = 47,5 kg

bungkil kedelai     : 18,8/35,8 = 52,5% x 100 = 52,5 kg

Bila akan menggunakan lebih dari 2 bahan baku, kelompokkan dahulu bahan baku basal (kadar protein < 20%) dan bahan baku protein (>20%). Di rata-ratakan dahulu setiap kelompok, setelah itu dimasukkan ke metoda bujur sangkar.

(Protein dedak protein jagung) / dua = (8,dua 10,dua) / 2 = 9,2 %

(Bungkil kedelai tepung udang) / 2 = (44 48,35) / 2 = 48,35 %

Sehingga:

Bahan baku basal                 21,35/39,5 = 54,53 %

Bahan baku protein             17,8/39,5 = 45,47 %

Jadi buat menciptakan 100 kg pakan ikan ini, dapat mencampur :

- Dedak                  : 27,265 kg

- Jagung                  : 27,265 kg

- Bungkil kedelai   : 22,735 kg

- Tepung udang    : 22,735 kg

SUMBER:

Masyamsir, 2001.  Modul Membuat Pakan Ikan Buatan. Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta.

REFERENSI:

Anggorodi, R., 1979. Ilmu Makanan Ternak Umum Gramedia, Jakarta, 1979

FAO, 1980, Fish Feed Technology. United Nations Development Programme, FAO United Nations, Rome, 395 P

Maynard, L.A., J.K. Loosli, H.F. Hintz, R.G. Warner, 1979, Animal Nutrition, Mc. Graw Hill., Inc. 602 P.

NRC, 1983, Nutrient Requirement of Warm Water Fishes & Shellfishes, National Academy Press, Washington DC. 102P

Rasyaf, M. 1990, Bahan Makanan Unggas di Indonesia Kanisius, Yogyakarta, 118 hal.

Rostika, R., 1997, Performan Juwanan Ikan mas yang dipengaruhi berbagai imbangan protein-energi pada pakan. Tesis Universitas Padjadjaran, tidak dipublikasikan, 145 hal.

Sumeru, S.U., dan Anna S., 1992, Pakan Udang Windu Kanisius, Yogyakarta, 94 hal.

Checking your browser before accessing

This process is automatic. Your browser will redirect to your requested content shortly.

Please allow up to 5 seconds…

DDoS protection by Cloudflare
Ray ID: