Loading Website
Diberdayakan oleh Blogger.

Panduan Dropship

Laporkan Penyalahgunaan

Kontributor

Memahami Teknik Pembuatan Garam Rakyat dengan Tehnologi Geomembran

Permasalahan yang ada pada produksi garam rakyat saat ini  adalah kurangnya kualitas dan kuantitas  terhadap kebutuhan garam nasional seirin...

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Random Posts

Recent Posts

Recent in Sports

Header Ads

Cloud Hosting Indonesia

Mahir Website

Easy import From China

The Power Of Wanita Idaman

Featured

Seni Menjadi Pedagang Online

Dalam memberikan makanan ikan, pelaku budi daya harus memahami karakteristik ikan sehingga makanan tersebut dapat termakan, dicerna, dan dapat menghasilkan energi untuk pertumbuhan. Untuk itu, sangat penting bagi pembudidaya ilmu makanan ikan dan pendukungya.

A. Arti Penting Makanan Bagi Ikan

Salah satu ciri makhluk hidup yg membedakan dari benda tewas adalah terjadinya proses metabolisme, yaitu proses pertukaran molekul yg berlangsung secara monoton. Pertukaran molekul tersebut dapat terjadi di antara bagian-bagian tubuh makhluk hayati itu sendiri & antara makhluk hayati menggunakan lingkungannya.

Proses metabolisme terdiri menurut dua proses, yaitu proses anabolisme & katabolisme. Anabolisme adalah proses pembentukan (sintesis) bahan-bahan atau subtansi sederhana menjadi bentuk yg lebih kompleks. Proses katabolisme adalah proses pemecahan substansi yg kompleks menjadi bahan-bahan yang lebih sederhana.

Pada proses anabolisme membutuhkan bahan standar yg dari berdasarkan energi pada makanan. Pada proses katabolisme menghasilkan sejumlah energi yang didahului dengan pemecahan bahan kompleks menjadi bahan yang lebih sederhana. Energi ini dapat diubah menjadi energi panas, tenaga mekanik, energi kimia, atau energi listrik yg diperlukan oleh tubuh ikan. Agar proses katabolisme berlangsung monoton, dibutuhkan bahan bakar yang asal berdasarkan bahan kuliner. Proses anabolisme dan katabolisme akan menghasilkan bahan-bahan residu (limbah) yang dibuang keluar tubuh organisme berupa kotoran.

Sejumlah besar organisme membutuhkan penyediaan materi & tenaga yang dari dari molekul organik yang dimakannya. Nutrisi atau zat makanan yang berupa molekul organik & telah terbentuk sebelumnya disebut heterotrofik. Organisme yg memanfaatkan makanan jenis ini dianggap organisme heterotrof. Mikroorganisme, tanaman yg tidak berklorofil, & seluruh fauna, termasuk ikan bersifat heterofik sehingga agar tetap hidup organisme yang memanfaatkan nutrisi yg berkloforil termasuk organisme golongan ini.

Semua makanan yang akan diberikan pada ikan harus memperhatikan beberapa syarat, seperti jenis makanan, bentuk, ukuran, keras dan lunak, bau, rasa, serta kandungan gizinya. Ilmu yang mempelajari berbagai hal yang berhubungan dengan makan, makanan, dan cara makan ikan disebut ilmu makanan ikan (fish nutrition).

B. Pentingnya Mempelajari Ilmu Makanan Ikan

Ikan bisa tumbuh optimal bila memperoleh kuliner dalam jumlah yg cukup dan gizi seimbang. Dengan istilah lain, ikan membutuhkan makanan yg lengkap dalam jumlah yg cukup.

Dalam budi daya perikanan saat ini terjadi kecenderungan bahwa semakin akbar perusahaan maka perusahaan tadi akan dikelola semakin intensif. Artinya, pada huma yg kapasitas volumenya sama, padat penebarannya semakin bertambah banyak agar output produksinya meningkat. Namun, pengelolaan dalam taraf padat penebaran tinggi dilakukan dengan biaya produksi yg rendah. Untuk mencapai hal tadi, ikan wajib diberi makanan ikan, terutama pakan buatan.

Tujuan penggunaan pakan buatan adalah untuk meningkatkan produksi dengan waktu pemeliharaan yang singkat, ekonomis, dan masih memberikan keuntungan meskipun padat penebarannya tinggi. Oleh karena itu, bahan baku pakan yang digunakan harus bergizi tinggi, harganya murah, mudah didapat, dan tersedia secara berkesinambungan dalam jumlah memadai. Bahan baku yang memenuhi syarat untuk dgunakan sebagai bahan makanan ikan adalah bahan-bahan sisa atau hasil samping dari indutri atau dari pertanian, seperti dedek halus, bungkil kelapa, bungkil kacang, ampas tahu, peperutan (jeroan) ikan, kepala udang, kepompong ulat sutera, isi perut hewan ternak, dan darah hewan ternak. Supaya ekonomis dan menguntungkan, penggunaan bahan pakan tersebut harus efesien. Efisien yang dimaksud adalah dalam hal jumlah pemberian ransum dan komposisi gizi pakannya. Kedua faktor tersebut erat sekali hubungannya dengan kebutuhan nutrisi ikan yang dipelihara. Jumlah ransum dan komposisi gizi dibutuhkan oleh seekor ikan berbeda-beda dan selalu berubah. Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh jenis ikan, umur ikan, dan ketersediaan makanan ikan alami di dalam tempat peliharaannya. Semua masalah tersebut di atas perlu dikaji secara seksama.

C. Ilmu-Ilmu Pendukung

Dalam menilik dan menyebarkan ilmu makanan ikan, poly ilmu-ilmu lain yg diharapkan buat mendukungnya, misalnya biologi ikan, biologi perikanan, kimia, biokimia, gizi, fisika, mikrobiologi, matematika, statistika, teknik, dan sosial ekonomi.

Biologi ikan berkaitan dengan jenis makanan ikan dan perubahan makanan ikan sesuai dengan perubahan umur atau ukuran, cara makan, sistem pencernaan, serta konsumsi harian. Biologi perikanan berhubungan dengan pengkajian-pengkajian terhadap ikan sebagai suatu populasi. Misalnya, laju pertumbuhan, laju kematian, dan migrasi (ruaya).

Ilmu kimia dipakai buat melakukan analisis mengenai komposisi kimia pakan & bahan bakunya. Biokimia diharapkan buat menganalisis proses metabolisme. Ilmu fisika bermanfaat buat menyelidiki dampak faktor-faktor fisik pakan, lingkungan, transfer tenaga terhadap proses fisiologis perubahan mutu pakan yang diakibatkan kegiatan mikroorganisme (jasad renik) & pula buat menilik organisme parasit dalam ikan,

Matematika bermanfaat dalam menciptakan perhitungan-perhitungan menurut rumus-rumus eksklusif, sedangkan statistik bisa membantu membuat konklusi-konklusi menggunakan membandingkan data-data yg terdapat. Ilmu teknik sangat berperan pada desain dan penciptaan alat-indera modern yang digunakan buat kelancaran kegiatan bisnis budi daya ikan.

Ilmu sosial berkaitan dengan pertimbangan kompetisi pada penggunaan bahan standar dengan konsumsi insan. Apabila tejadi persaingan maka perlu dibatasi penggunaannya & dicarikan bahan pengganti atau substitusinya. Ilmu ekonomi berkaitan dengan pertimbangan laba -ruginya dalam pengadaan maupun penggunaan pakan yang bersangkutan. Keuntungan dan kerugian dipandang menurut pihak pembuat maupun petani selaku pengguna pakannya.

Semakin baik penguasaan akan ilmu-ilmu pendukung tersebut, pemahaman terhadap ilmu makanan ikan juga akan meningkat. Hal tersebut dikarenakan ilmu makanan ikan adalah ilmu terapan (applied science) maka baik dan tidaknya akan langsung terlihat di dalam penggunaannya secara praktis di lapangan.

Sumber :

http://perikananindonesia.Com/kuliner-ikan-dan-ilmu-pendukungnya-1/#ixzz2O9oNeKmg

http://www.Sdi.Kkp.Go.Id/index.Php/arsip/c/798/Makanan-Ikan-&-Ilmu-Pendukungnya/?Category_id=27

http://saunggroup.blogspot.com/2011/10/tips-pemberian-pakan.html

Checking your browser before accessing

This process is automatic. Your browser will redirect to your requested content shortly.

Please allow up to 5 seconds…

DDoS protection by Cloudflare
Ray ID: