Loading Website
Diberdayakan oleh Blogger.

Panduan Dropship

Laporkan Penyalahgunaan

Kontributor

Memahami Teknik Pembuatan Garam Rakyat dengan Tehnologi Geomembran

Permasalahan yang ada pada produksi garam rakyat saat ini  adalah kurangnya kualitas dan kuantitas  terhadap kebutuhan garam nasional seirin...

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Random Posts

Recent Posts

Recent in Sports

Header Ads

Cloud Hosting Indonesia

Mahir Website

Easy import From China

The Power Of Wanita Idaman

Featured

Seni Menjadi Pedagang Online

Kebutuhan pakan harian dinyatakan sebagai tingkat pemberian pakan  (feeding rate) perhari yang ditentukan berdasarkan persentase dari bobot ikan.

Tingkat pemberian pakan ditentukan oleh ukuran ikan dimana sebakin besar ikan maka feeding-ratenya semakin kecil, tetapi jumlah pakan hariannya semakin besar, maksud dari pernyataan ini yaitu semakin besar ikan jumlah pakan yang diberikan sebenarnya semakin kecil namun jumlah pakan yang diberikan perhari akan semakin besar, hal ini bertentang dengan pemberian pakan untuk skala pembenihan dimana feeding-rate pakan yang diberikan akan semakin besar hal ini karena ikan yang masih kecil membutuhkan pakan dalam jumlah yang cukup besar untuk memperlancar pertumbuhan jaringan-jaringan tubuhnya.
Pemberian pakan ikan. [sumber]

Banyak faktor yang mempengaruhi jumlah pemberian pakan yang akan diberikan kepada ikan peliharaan setiap harinya, tetapi yang terpenting adalah suhu air, berukuran ikan, & kualitas air selain itu terdapat beberapa faktor lainnya. Suhu air yg rendah akan menghipnotis proses metabolisme didalam tubuh ikan sebagai akibatnya dalam batas-batas suhu air terendah kadang-kadang ikan nir mau makan. Demikian pula bila kandungan oksigen terlarut pada air rendah maka nafsu ikan menggunakan sendirinya akan berkurang. Sehingga bila prosentase pakan yg diberikan cukup tinggi maka kemungkinan akbar akan menghipnotis kualitas air tempat pemeliharaan ikan tadi.

Secara terencana jumlah pakan harian ikan diubahsuaikan menggunakan pertambahan bobot ikan dan perubahan populasi. Untuk imformasi bobot rata-rata dan populasi ikan akan diperoleh apa apabila dilakukan aktivitas pemantauan ikan dengan cara sampling, sang karena itu menggunakan sendirinya penyesuaian pakan ditetapkan setelah proses sampling.

Kegiatan sampling pada ikan-ikan tertentu bukan hanya untuk menentukan jumlah pakan yang akan diberikan juga berfungsi untuk mengetahui tingkat pertumbuhan ikan yang dipelihara sehingga dapat diambil kepastian bahwa ikan yang dipelihara perlu atau tidak dilakukan pemisahan ukuran atau yang disebebut dengan kegiatan grading. Kegiatan grading ini sangat  perlu dilakukan jika kita membudidayakan jenis ikan yang memiliki sifat kanibalisme atau pada ikan pemakan daging.

Pakan buatan yang diberikan harus berkualitas tinggi, karena larva membutuhkan pakan buat membantu pembentukan jaringan-jaringan tubuhnya maka pakan yang diberikan wajib mengandung kandungan protein yang relatif poly disamping kandungan gizi lainnya. Dan yg sangat penting buat diperhatikan menurut pakan buatan merupakan daya cerna yang tinggi sebagai akibatnya pakan protesis itu mudah sekali dicerna oleh burayak atau larva ikan tadi.

Untuk biota yg dipelihara pada wadah pemeliharaan (baik ikan ataupun udang) yg bersifat nokturnal (aktif dalam malam hari) maka usahakan jumlah pakan yg diberikan lebih banyak pada sore hari akan biota yg bersifat nokturnal akan mencari makan pada malam hari sedangkan buat pagi hari dan siang hari biota tadi akan bersembunyi sang karena itu jumlah kuliner sore hari usahakan lebih banyak berdasarkan kuliner pagi hari.

Konversi pakan diartikan sebagai kemampuan spesies akuakultur membarui pakan menjadi daging, sama halnya menggunakan FCR (feed conversion ratio) yang merupakan ukuran yang menyatakan rasio jumlah pakan yang dibutuhkan buat membentuk 1 kg daging ikan kultur.

Nilai konversi pakan sangat tergantung dari kebiasaan makan, ukuran ikan yang kita pelihara, kualitas air (baik itu kandungan oksigen pada air, kandungan amonia, pH dan sebagainya) jua tergantung berdasarkan kualitas dan kuantitas pakan yg diberikan.

Mengenai frekuensi pemberian pakan kepada ikan setiap harinya, belum didapatkan data-data lengkap. Namun dalam penentukan frekuensi pakan ini ada pengaruhnya terhadap pertumbuhan ikan. Pada umumnya ukuran ikan yang masih kecil akan lebih sering diberikan pakan perharinya dibandingkan dengan ikan yang berukuran besar. Sebagai contoh untuk ikan mas yang berukuran burayak frekuen pemberian pakan dilakukan sebanyak 6 sampai 7 kali dalam sehari sedangkan  untuk ikan mas yang berukuran lebih besar pemberian pakan dilakukan 2 sampai 3 kali sehari.

Frekuensi hadiah pakan dalam ikan sangat penting buat diperhatikan lantaran akan berpengaruh terhadap jumlah pakan yang dikonsumsi dan efisiensi pakan. Menurut NCR (1977) & Hickling (1971), frekuensi anugerah pakan perlu diperhatikan supaya penggunaan pakan lebih efisiensi. Frekuensi hadiah pakan dipengaruhi diantaranya oleh spesies, ukuran ikan serta faktor-faktor yg mensugesti nafsu makan ikan. Ketiga faktor tadi sangat berkaitan satu dengan yg lainnya, dimana semakin kecil ikan yang diberi makan makin seringkali frrekuensi hadiah pakannya, hal ini berhubungan dengan kapasitas & laju pengosongan lambung, makin cepat ketika untuk megosongkan lambung maka makin banyak frekuensi pemberian pakan yang diperlukan. Setelah mengalami pengurangan isi lambung nafsu makan beberapa jenis ikan akan meningkat balik jika tersedia kuliner, oleh karena itu frekuensi pemberian pakan buat benih akan tidak sama dengan frekuensi anugerah pakan buat ikan dewasa.

METODE PEMBERIAN PAKAN IKAN

Teknik pemberian pakan dalam ikan bervarisi, tetapi teknik yang paling fundamental buat penyebaran pakan ke dalam kolam mencakup penaburan sedikit demi sedikit (spreinkling), penghamburan (broadcasting) & secara mekanik. Teknik penaburan sedikit demi sedikit adalah metode tradisional, dengan metode ini pakan harian yang diberikan dilemparkan kedalam kolam dengan genggaman tangan selama priode tiga sampai 4 jam pada pagi hari dan priode yang serupa pada sore hari.

Pemberian pakan dalam kegiatan pembenihan yaitu pada ketika perawatan larva-benih dilakukan menggunakan cara memberikan pakan yg sudah dibuat adonan pasta yg dibuat bola-bola mini seperti kelereng/gundu, hal ini dilakukan karena jenis pakan yg diberikan berupa tepung ikan atau pellet yg diameternya sangat kecil sedangkan benih ikan belum efektif buat mengambil pakan yang ada dipermukaan air. Dalam pemberiannya maka tepung ikan terlebih dahulu diberi air hangat secukupnya, buat adonan kemudian bentuk bulatan mini , tebar bulatan pakan tersebut pada pojok/pojok kolam atau wadah, hadiah dilakukan secara bertahap karena anugerah pakan dalam larva/benih dipandang dari taraf kekenyangan (adlibitum).

PENANGANAN DAN PENYIMPANAN PAKAN DI LOKASI BUDIDAYA

Hal-hal yg perlu diperhatikan pada penanganan & penyimpanan pakan dilokasi budidaya adalah menjadi berikut :

  1. Berikan pakan secara hati-hati dan secermat mungkin dalam memilihnya seperti, dapatkan pakan yang benar-benar baru doproduksi yang memenuhi standar kegizian dan fisik, belilah pakan untuk waktu 4 – 6 minggu saja.
  2. Sewaktu pakan diangkut dan ditangani lindungilah pakan itu dari kelembaban, panas dan sinar matahari langsung.
  3. Simpanlah pakan ditempat yang sejuk, ternaungi, kering dan berventilasi
  4. Hindari pemberian pakan yang bulukan (dicemari kapang ) atau rusak/busuk yang ditandai oleh warna abu-abu, biru atau hijau pada pelet, asam atau apak, berbau lapuk, pakan yang telah basah dan pelet yang mengumpal atau menyatu.

Untuk pakan yang berbentuk basah (emulsi, suspensi) usahakan nir kita simpan, melainkan kita habiskan dalam satu kali gunakan. Apabila terpaksa dapat kita simpan pada ruangan dingin (lemari es) itupun jangan terlalu usang, relatif antara 2-tiga hari saja. Sebab bila terlalu lama mutunya akan merosot atau menurun & akan berpengaruh jelek terhadap kehidupan burayak atau benih yang kita beri makan pakan tadi.

Makanan kering (pelet, remah, tepung) dapat kita simpan lebih usang tetapi namun supaya dalam ketika penyimpanan tidak mengalami kerusakan, maka kadar airnya wajib rendah antar 10-12 persen. Dengan kandungan kadar air yg cukup rendah & penyimpanan yg baik kuliner kemarau bisa disimpan pada waktu 1 ? Dua bulan

Semoga Bermanfaat...

Sumber : Modul Pembenihan Ikan Patin. BPPP Tegal

Checking your browser before accessing

This process is automatic. Your browser will redirect to your requested content shortly.

Please allow up to 5 seconds…

DDoS protection by Cloudflare
Ray ID: