Loading Website
Diberdayakan oleh Blogger.

Panduan Dropship

Laporkan Penyalahgunaan

Kontributor

Memahami Teknik Pembuatan Garam Rakyat dengan Tehnologi Geomembran

Permasalahan yang ada pada produksi garam rakyat saat ini  adalah kurangnya kualitas dan kuantitas  terhadap kebutuhan garam nasional seirin...

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Random Posts

Recent Posts

Recent in Sports

Header Ads

Cloud Hosting Indonesia

Mahir Website

Easy import From China

The Power Of Wanita Idaman

Featured

Seni Menjadi Pedagang Online

DESKRIPSI TEKNOLOGI

Pada beberapa jenis ikan, khususnya menurut famili skombroidae yang memiliki daging merah, kerusakan oleh kegiatan bakteri maupun enzim dapat membentuk racun yang dianggap skombrotoksin. Skombrotoksin adalah toksin yg dihasilkan sang aktifitas bakteri terutama dalam ikan-ikan famili skombroidae misalnya tuna, cakalang, tongkol, marlin, mackerel & sejenisnya. Senyawa yg bersifat racun tersebut merupakan histamin atau 2-(1H-imidazol-4-yl)ethanamine, yang merupakan suatu senyawa hasil perombakan asam amino bebas histidin.

? Kandungan histamin pada ikan yg masih segar umumnya di bawah 10 mg/100 g, dalam kadar histamin antara 50 ? 100 mg/100 g, ikan umumnya telah dianggap berbahaya dan bisa menyebabkan keracunan dalam orang yg peka. Bila histamin telah terbentuk pada pangan sewaktu proses penanganan, maka histamin nir dapat hilang atau berkurang walaupun bahan pangan sudah diproses lebih lanjut atau dimasak dalam suhu tinggi, sebagai akibatnya potensial membahayakan kesehatan insan. Beberapa negara telah memutuskan batasan kandungan histamin pada produk-produk perikanannya, misalnya Amerika Serikat, Swedia dan Chekoslovakia tetapkan kandungan histamin aporisma 50 mg/100 g sedangkan Uni Eropa (UE) memutuskan batas aporisma kandungan histamin pada bahan makanan sebanyak 20 mg/100 g.

? Test Kit Uji Kandungan Histamin dirancang menjadi peralatan uji sederhana & gampang yang bisa bisa digunakan mendeteksi keberadaan histamin dalam bahan makanan, termasuk produk perikanan, baik bentuk padat atau cair sebagai akibatnya dapat dengan gampang digunakan para personil badan supervisi mutu buat pengawasan mutu (kandungan histamin), khususnya ikan yg berdaging merah.

? Test Kit Uji Kandungan Histamin bisa dipakai buat mendeteksi eksistensi histamin pada bahan uji menggunakan minimal deteksi 20 ppm sebagai akibatnya bisa direkomendasikan sebagai indera uji cepat kandungan histamin lantaran level deteksinya memenuhi baku bahan makanan (khususnya ikan atau sefood) dari standar Uni Eropa.

? Dengan metode pewarnaan yg digunakan dalam indera ini maka tidak diperlukan instrumentasi dan keahlian spesifik pada menggunakan Test Kit Uji Kandungan Histamin.

? Dengan Test Kit Uji Kandungan Histamin maka bea analisis histamin dapat ditekan lantaran Test Kit Histamin ini dapat diproduksi menggunakan harga yang lebih murah berdasarkan produk serupa (50% menurut harga test kit serupa). Harga test kit histamine berdasarkan luar negeri berkisar 4-5 juta rupiah buat 100 kali uji sedangkan harga Test Kit Uji Kandungan Histamin (HistakitTM) hanya 1 juta rupiah buat 50 kali uji.

PENGERTIAN

- Test Kit Uji Kandungan Histamin (HistakitTM) Satu set test kit untuk mendeteksi kandungan histamin dalam produk makanan berbentuk padat atau cairan yang berupa bungkus berisi 3 botol reagen; Reagen A Reagen B, dan Reagen C; satu pak bebuahrisi 5 kolom silica SampliQ Si-SCX; satu butir botol kaca bening untuk pengujian & dilengkapi menggunakan satu syringe dengan volume 5-10 ml buat merogoh larutan uji pada jumlah yang diinginkan.

- Reagen Cairan larutan kimia yg disediakan dalam satu bungkus tertentu dalam Test Kit Uji Kandungan Histamin.

- ppm Satuan konsentrasi yg menampakan jumlah 1 bagian berukuran bahan tadi per 1.000.000 bagian ukuran bahan uji.

- Histamin Senyawa yg bersifat racun yang pada bahasa inggris disebut histamin atau dua-(1H-imidazol-4yl)ethanamine, yang adalah suatu senyawa output perombakan asam amino bebas histidin yg umumnya terdapat pada kelompok ikan skombroid seperti tuna, cakalang, marlin, & sardin, maupun yang termasuk pada kelompok nonskombroid misalnya mahi-mahi (Coryphaena hippurus) & dolpin. Histidin diubah menjadi histamin sang enzim histidine decarboxylase yang dihasilkan oleh bakteri-bakteri pembentuk histamin.

RINCIAN DAN APLIKASI TEKNIS

Rincian pengujian kandungan histamin mengunakan histakit

Persiapan reagen uji (buat 5 kali pengujian)

? Sebanyak 10 tetes (?0,5 mililiter) Reagen A dan 10 tetes (?0,lima mililiter) Reagen B dimasukkan ke dalam tabung reaksi lalu dikocok sementara waktu dan dibiarkan 5 mnt dalam wadah yg berisi es curah buat mendinginkan.

? Selanjutnya dibubuhi 1,2 ml Reagen B & sehabis lima mnt lalu ditambahkan aquades (air aqua) dingin hingga volume 10 mililiter dan dibiarkan dalam wadah berisi es selama 15 mnt sebelum dipakai. Reagen ini dianggap Reagen uji.

? Reagen harus disimpan pada almari es bila tidak langsung dipakai (dalam suhu rendah dapat bertahan selama 12 jam).

Ekstraksi histamin dari bahan uji

Ekstraksi histamin menurut bahan ikan bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan Tri Chloro Acetic Acid (TCA) atau dengan metanol.

Ekstraksi menggunakan TCA

1. Daging ikan (bahan uji) ditimbang sebesar 10 gr dan di tambah menggunakan 100ml TCA dua,lima% lalu diblender sampai sejenis

2. Larutan disaring menggunakan kertas saring Whatman No.1

3. Filtrat dinetralkan menggunakan KOH 1N hingga pH 7 memakai kertas pH

4. Sebanyak 5 mililiter filtrat dimasukkan ke dalam cartridge SampliQ & dibiarkan terelusi(nir ditampung)

5. Bilas cartridge dengan 4 ml buffer asetat (nir ditampung)

6. Cartridge dielusi menggunakan 3 ml HCl 0,2N, hasil elusi ditampung (elusi dilakukan tiga kali,selanjutnya output tampungan ini disebut EKSTRAK SAMPEL)

Ekstraksi menggunakan Metanol

1. Daging ikan (bahan uji) ditimbang sebesar 10 gr & ditambah dengan 100 mlMetanol dan diblender sampai homogen

2. Larutan disaring menggunakan kertas saring Whatman No.1

3. Filtrat dinetralkan menggunakan KOH 1N hingga pH 7 (cek dengan kertas pH)

4. Selama 5 ml ekstrak hasil saringan ke dalam cartridge SampliQ & dibiarkan terelusi(tidak ditampung)

lima. Cartridge dibilas menggunakan 4 mililiter buffer asetat (nir ditampung)

6. Cartridge dielusi dengan tiga ml HCl 0,2N, output elusi ditampung (elusi dilakukansebanyak 3 kali, selanjutnya output tampungan ini disebut EKSTRAK SAMPEL)

Pengujian adanya histamin

1. Sebanyak lima mililiter Reagen C dimasukkan ke pada tabung reaksi dan ditambah dengan2 ml Reagent uji secara perlahan

dua. Diambahkan 1 mililiter EKSTRAK SAMPEL kemudian dikocok perlahan & dibiarkan selama 15 mnt pada suhu ruang sembari diamati perubahan rona yang terjadi. Warna merah muda hingga merah bata yang terbentuk merupakan indikasi keberadaan histamin dalam bahan yg diuji. Prediksi konsentrasi histamin dalam bahan uji dapat dilakukan dengan membandingkan intensitas rona yg terjadi menggunakan rona yang diperoleh bila memakai larutan baku histamine. Prediksi kasar juga bisa dilakukan menggunakan membandingkan rona yang terbentuk dengan tabel warna berdasarkan beberapa konsentrasi yang disertakan pada paket test kit histamin.

KEUNGGULAN TEKNOLOGI 1. Test Kit Histamin ini bisa diperoleh menggunakan harga yg lebih murah menurut produkserupa. 2. Dapat dipakai menggunakan mudah & uji semi kuantitatif kandungan histamin dapat dilakukan lebih cepat (butuh waktu lebih kurang 1 jam). 3. Dapat mendeteksi sampai level kandungan histamin 20 ppm sehingga dapatdirekomendasikan sebagai alat uji cepat kandungan histamin karena level deteksinya memenuhi baku bahan makanan (khususnya ikan atau seafood) menurut standar Uni Eropa. 4. Dapat menguji semi kuantitatif kandungan histamin lebih cepat (butuh ketika sekitar 1 jam). Lima. Dengan aplikasi silica SampliQ Si-SCX ketika preparasi maka analisis histamin akanlebih akurat. 6. Tidak memerlukan investasi alat-alat uji seperti GC/LC, spektrofotometri ataufluorometri yg memerlukan keahlian spesifik dan bea perawatan indera yg sangat mahal

LOKASI REKOMENDASI

Teknologi ini direkomendasikan dipakai pada wilayah sentra produksi ikan pelagis akbar, khususnya tuna, buat menjaga kualitas ikan yg didaratkan. Pada industri-industri pengolahan ikan yang berbahan baku ikan pelagis akbar, test kit ini bisa digunakan menjadi skrining awal pada bahan baku yang akan diuji secara kuantitatif pada laboratorium, karena uji tes kit ini bersifat semi kuantitatif.

KEMUNGKINAN DAMPAK NEGATIF

Tidak terdapat efek negatif lantaran pengujian nir menghambat produk yg diuji, dan test kit tidak membahayakan penguji.

KELAYAKAN FINANSIAL

? Biaya pengujian kualitatif/semi kuantitatif histamin dalam laboratorium uji berkisar Rp. 100.000,00 ? Rp. 200.000,00 dan cukup akbar jika bahan yang akan diuji jumlahnya poly. Dengan memakai Tes Kit Uji Kandungan Histamin (HistakitTM) menggunakan harga Rp. 1.000.000,00 buat 50 sampel maka bea analisis histamin yg dibutuhkan hanya Rp. 20.000,00 per sampel.

? Test Kit Histamin ini bisa diproduksi menggunakan harga yang lebih murah berdasarkan produk serupa. Harga test kit histamin berdasarkan luar negeri berkisar 4-5 juta buat 100 kali uji sedangkan harga Test Kit Uji Kandungan Histamin (HistakitTM) hanya 1 juta buat 50 kali uji. Komponen termahal adalah kolom SampliQ Si-SCX yg masih harus diimpor.

TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI

Sekitar 50% bahan yang dipakai untuk pembuatan Test Kit Uji Kandungan Histamin (HistakitTM) bisa diproduksi pada Indonesia sehingga 50% produk ini bisa memakai komponen dalam negeri.

SPESIFIKASI

Test kit uji ini berupa satu set test kit buat mendeteksi sisa histamin dalam makanan dalam bentuk padat atau cairan, yg terdiri atas tiga botol reagen; Reagen A menggunakan botol volume 5-7 ml yg berisi larutan sulfanilic acid 0,9% pada HCl 4% (w/v), Reagen B menggunakan botol volume 10-12 ml yg berisi larutan sodium nitrite lima% (w/v), Reagen C menggunakan botol volume 100-110 mililiter yg berisi larutan sodium karbonat 1,1% (w/v); satu pak kolom silica SampliQ SiSCX (lima pcs); 1 buah b otol kaca b e n i n g u n t u k p e n g u j i a n d a n dilengkapi menggunakan satu syringe dengan v o l u m e lima - 1 0 m l buat merogoh larutan uji pada jumlah tertentu dan 1 lbr petunjuk c a r a p e n g u j i a n , s e h i n g g a d a p a t digunakan buat pengujian histamin di laboratorium tanpa h a r u s d i d u k u n g k e t e r s e d i a a n Gambar 1. Tes kit uji histamin p e r a l a t a n spektrofotometer, spektrofluorometer atau GC atau pun HPLC. Test kit ini bisa dipakai untuk menganalisis 50 sampel. Satu set test kit buat mendeteksi kandungan histamin pada produk kuliner berbentuk padat atau cairan yang terdiri atas tiga botol reagen; Reagen A dengan botol volume lima-7 ml yg berisi larutan sulfanilic acid 0,9% dalam HCl 4% (w/v), Reagen B dengan botol volume 10-12 mililiter yang berisi larutan sodium nitrite lima% (w/v), Reagen C menggunakan botol volume 100-110 mililiter yang berisi larutan sodium karbonat 1,1% (w/v); satu pak kolom silica SampliQ Si-SCX (lima pcs); 1 butir botol kaca bening buat pengujian & dilengkapi menggunakan satu syring menggunakan volume lima-10 mililiter buat mengambil larutan uji dalam jumlah eksklusif.

Sumber:

Riyanto R., dan Dwiyitno, 2013. Test Kit Histakit buat Menguji Kandungan Histamin pada Produk Perikanan. Buku Rekomendasi Teknologi Kelautan dan Perikanan 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan & Perikanan ? Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta.

Checking your browser before accessing

This process is automatic. Your browser will redirect to your requested content shortly.

Please allow up to 5 seconds…

DDoS protection by Cloudflare
Ray ID: