Loading Website
Diberdayakan oleh Blogger.

Panduan Dropship

Laporkan Penyalahgunaan

Kontributor

Memahami Teknik Pembuatan Garam Rakyat dengan Tehnologi Geomembran

Permasalahan yang ada pada produksi garam rakyat saat ini  adalah kurangnya kualitas dan kuantitas  terhadap kebutuhan garam nasional seirin...

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Random Posts

Recent Posts

Recent in Sports

Header Ads

Cloud Hosting Indonesia

Mahir Website

Easy import From China

The Power Of Wanita Idaman

Featured

Seni Menjadi Pedagang Online

Benur merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan dalam budidaya udang. Jika ada 100% yang mendorong keberhasilan dalam budidaya, maka benur memegang peranan sebanyak 50%. Sehingga di sini sangatlah penting jika kita bisa mengetahui ciri-ciri benur yang kualitasnya baik. Kualitas benur yang baik akan memberikan pertumbuhan yang lebih baik dan panen lebih cepat, selain itu juga pemilihan benur yang baik dapat mengurangi resiko penyakit dan kegagalan. Kualitas benur yang baik dapat diamati dan diuji baik secara visual, mikroskopis, mikrobiologis hingga PCR.

Benur udang

Sejarah Pemilihan Benur

Pemeriksaan Kualitas Benur

Tingkat 1 : Pengamatan visual, Stress test, Formaline test

Pengamatan Visual

CV (Coeffisien Variation)

Stress Test

  1. Air dari bak benur dicampur dengan air tawar dengan perbandingan 1 : 1.
  2. Masukkan benur 300 ekor tunggu 3 jam.
  3. Setelah 3 jam hitung benur yang masih aktif (bergerak ketika disentuh).

Penghitungan :

SR = (benur yg aktif/total sampel benur) x 100%

Dinyatakan lolos jika SR > 75%

Jelek jika SR < 75%

Formaline test

  1. Air dari bak benur diberi formaline dengan dosis 100 ppm (0,1 ml / liter).
  2. Masukkan benur 300 ekor tunggu 1 jam.
  3. Setelah 1 jam hitung benur yang masih aktif (bergerak ketika disentuh).

Penghitungan :

SR = (benur yg aktif/total sampel benur) x 100%

Dinyatakan lolos jika SR > 75% (>90% excelent)

Jelek jika SR < 75%

Tingkat dua : Pengamatan mikroskopis

Fungsinya buat mendapatkan informasi yg lebih detail mengenai syarat benur. Peralatan yg diperlukan :

  1. Mikroskop, beaker, slide / coverslip
  2. Malachyte green (pewarnaan MBV)
  3. Drop pipet, disecting set
  4. Random sampling: 100 ekor / bak; 15 – 25 untuk diperiksa
  5. Hasil secara kuantitatif - metode skoring.

Kriteria Pemeriksaan

1. Kondisi hepatopancreas : Menunjukkan kemampuan cerna, penyakit

dua. Kondisi otot : Harus mulus/bersih. Kelainan otot mengindikasikan stress

tiga. Muscle-gut ratio (MGR) : Perkembangan otot baik.

4. Fouling : Tidak ada penempelan

lima. Necrosis (deformity) : Perkembangan abnormal

lima. MBV Occlusion bodies : Indikasi stress

Tingkat 3 : Pengamatan mikrobiologi, Tes penyakit dengan PCR

Meliputi pemeriksaan mikrobiologis dan tes PCR.

1. Uji Mikrobiologis

Dua. Uji PCR (Polymerase Change Reaction)

Uji PCR pada benur meliputi:

Hasil uji keempat virus wajib menunjukkan negative test

Jika salah satu positif, maka benur dinyatakan tidak lolos tes.

KESIMPULAN

Kriteria benur yang baik :

  1. Uji PCR semua harus negatif
  2. Uji mikroskopis nilai tertinggi 60, bila total nilai 50 atau lebih berarti lolos dan bila kurang dari 50 berarti tidak lolos (jelek), bila ada 3 yang nilainya 0 berarti tidak lolos
  3. Pengamatan visual, stress test, tes vibrio harus baik. (lihat hasil tes)

asal : Suprapto. Shrimp Club Indonesia.

Semoga Bermanfaat...

Checking your browser before accessing

This process is automatic. Your browser will redirect to your requested content shortly.

Please allow up to 5 seconds…

DDoS protection by Cloudflare
Ray ID: