Loading Website
Diberdayakan oleh Blogger.

Panduan Dropship

Laporkan Penyalahgunaan

Kontributor

Memahami Teknik Pembuatan Garam Rakyat dengan Tehnologi Geomembran

Permasalahan yang ada pada produksi garam rakyat saat ini  adalah kurangnya kualitas dan kuantitas  terhadap kebutuhan garam nasional seirin...

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Random Posts

Recent Posts

Recent in Sports

Header Ads

Cloud Hosting Indonesia

Mahir Website

Easy import From China

The Power Of Wanita Idaman

Featured

Seni Menjadi Pedagang Online

- Laju pertumbuhan yang menyerupai udang windu (bisa mencapai ukuran 30 gram/4 bulan).

- Toleran terhadap suhu rendah dan perubahan salinitas (khususnya pada salinitas tinggi).

- Toleran terhadap lingkungan yang ekstrim (kindisi tanah gambut & syarat lainnya).

Pemicu munculnya penyakit pada udang rostris terdapat 3, faktor yakni menurunnya kualitas lingkungan pemeliharaan, adanya jasad patogen, dan syarat udang yang lemah. Jika udang rostris terjangkit penyakit bisa dipastikan ditimbulkan oleh beberapa faktor tersebut. Untuk mencegah dan mengobatinya maka wajib diketahui faktor penyebabnya.

Klasifikasi

Klasifikasi menurut udang rostris (Litopenaeus stylirostris) merupakan sebagai berikut :

? Sub Phyllum : Crustacea

? Kelas : Malacostraca

? Ordo : Decapoda

? Famili : Penaidae

? Genus : Litopenaeus

? Species : Litopenaeus stylirostris

Morfologi

Ciri morfologi udang rostris ini tidak berapa beda dengan pelukisan udang pada biasanya. Secara kentara yang tampak merupakan udang ini berwarna biru kehitaman, keki renang merah kebiru-biruan, rostrum panjang bergigi 7 pada permukaan (dorsal) & 1 gigi lunak yg berkembang pada bagian ventral.

Persiapan Air Media

Dalam persiapan air media awal sudah dipercaya baik jika syarat parameter kualitas air & kelimpahan plankton nir mengalami goncangan (fluktuasi) yang mencolok. Tahapan dalam persiapan air media awal adalah sebagai berikut :

- Pengamatan parameter kualitas tanah (pH : 6,5-7,5 ; kandungan bahan organic 8-10 %). Tujuan berdasarkan pengamatan parameter kualitas tanah ini merupakan untuk mengetahui kondisi tanah tadi telah layak atau belum bagi kebutuhan biologis udang yang akan dipelihara.

- Pengisian air semua komponen petakan tambak sampai mencapai ketinggian yang optimal (1,dua-1,4 m), dilakukan pada ketika syarat air bahari sedang pasang tinggi. Kemudian air dibiarkan dua-5 hari dengan tujuan buat mengetahui tingkat porositas tanah & taraf evaporasi (penguapan) air dalam petakan tambak yg akan dioperasionalkan.

- Sterilisasi air media menggunakan kaporit berkisar antara 25-30 ppm & ditebar merata, kemudian diaerasi (dikincir) yang bertenaga selama tiga-5 jam. Pengadukan menggunakan kincir bertujuan agar kaporit yg diaplikasikan tersebar secara merata sampai ke dasar tambak, sehingga air media tersebut bisa segera steril.

- Pengamatan parameter kualitas air, seperti pH (7,5-8,5), suhu (28o-31o C), & salinitas (15-35 ppt), dan parameter air lainnya. Pengukuran parameter kualitas air ini bertujuan buat mengetahui syarat kualitas air secara awal, sebagai akibatnya dalam saat penebaran benur bisa diubahsuaikan (buat proses adaptasi penebaran benur).

Pemilihan dan Penebaran Benih

Jika kondisi air media sudah siap pada artian baik syarat parameter kualitas air dan syarat kelimpahan plankton, maka segera bisa dilakukan penebaran benih.

Pemilihan standar benih udang rostris merupakan menjadi berikut :

- Ukuran diusahakan seragam.

- Gerakan lincah & menantang arus.

- Respon terhadap gerakan.

- Warna tubuhnya putih transparan.

- Kaki & kulit higienis.

- Isi usus nir putus, dan

- Adaptif (tahan) terhadap perubahan salinitas.

Benih udang rostris yg ditebar adalah ukuran PL-15 atau berukuran tokolan (sebesar pentol korek api) dan telah pada syarat bebas virus. Standar standar benih yg baik merupakan setelah dipilah menggunakan formalin, kematiannya aporisma tidak lebih menurut lima %. Benih tadi diangkut ke tambak dan kemudian sebelum ditebar terlebih dahuludiadaptasikan terhadap parameter kualitas air yaitu suhu, salinitas, pH, & parameter lainnya secara perlahan-lahan selama lima-15 mnt.

Waktu penebaran yang baik diusahakan pagi hari (jam 0500- 0700). Dengan padat penebaran yg optimal pada pembesaran udang rostris dengan teknologi intensif dalam system ini merupakan berkisar antara 25-50 ekor/m2 (tergantung factor daya dukung huma & wahana penunjang lainnya).

Masa Pemeliharaan

Selama masa pemeliharaan udang rostris berlangsung (masa operasional berjalan) perlakuan & pengamatan sangatlah menentukan taraf keberhasilan. Untuk itu, dalam kurun ketika tersebut ada beberapa aktivitas, perlakuan, dan pengamatan krusial yang perlu diperhatikan, yaitu :

- Pengaturan dan hadiah pakan.

- Manajemen plankton.

- Pengelolaan air & lumpur.

- Pengamatan kondisi & pertumbuhan udang.

PENGELOLAAN KESEHATAN

Faktor yg sangat penting selam masa pemeliharaan udang adalah pengamatan mengenai kondisi & kesehatan udang rostris pada tambak yg dioperasionalkan. Untuk mengetahui kondisi ini bisa diindikatorkan dengan pengamatan secara visual yaitu diantaranya merupakan :

- Udang ditempeli sang jenis bakteri Zoothamium sp & jenis lainnya dalam insang & tubuh.

- Insang kotor.

- Kepala (karapas) dan kulit (abdomen) berlumut.

- Ekor geripis.

- Anthena putus.

- Daging udang keropos.

- Warna tubuh dan ekor kemerahan.

Udang yang sehat dicirikan menggunakan normalnya fungsi fisiologis yg secara fisik dapat terlihat berdasarkan nafsu makan, pertumbuhan, kelengkapan organ dan jaringan tubuh. Udang akan tetap dalam syarat sehat selama lingkungan masih sanggup buat mentolerir beban polusi internal menjadi output degradasi input produksi (pupuk, pakan, & obat-obatan). Penyakit yg dalam umumnya mulai terjadi dalam bulan kedua pada masa pemeliharaan.

Kemampuan mengendalikan factor penyebab stress & antisipasi yang tepat terhadap potensi dan gejala sakit akan menentukan kualitas dan kuantitas dalam akhir masa pemeliharaan sampai panen. Hampir seluruh kunci manajemen kesehatan merupakan pencegahan, namun tidak menutup kemungkinan dilakukannya pengobatan. Ada beberapa aktivitas monitoring kesehatan & perlakuan udang selama masa pemeliharaan, diantaranya :

- Pengamatan Rutin

- Pengamatan Visual

- Pencegahan Penyakit

PENYAKIT DAN PENANGGULANGANNYA

Penyakit yang biasa menyerang ikan sumatera merupakan sebagai berikut :

1. White Spot Syndrom Virus (WSSV)

? Gejala / Ciri-ciri

- Udang menempel di pematang/bamboo.

- Berenang abnormal.

- Secara mikroskopik terlihat bercak putih menggunakan bentuk bunga dan inti kehitaman.

- Timbul bercak putih di kulit.

? Pengobatan

- Dengan bahan kimia

Dapat diberikan Vitamin C sebesar 100 ppm yg dicampurkan pada pakan & diberikan kepada udang yang terjangkit selama tiga hari, atau dapat pula diberikan Fucoidan (ekstrak rumput bahari) sebanyak 60 - 100 mg/ kg udang/ hari selama 15 hari.

- Dengan bahan alami

Dapat digunakan ekstrak dari daun sambiloto dengan cara diremas, air tersebut dicampur dengan pakan & dikeringkan, sesudah itu baru diberikan pada udang, atau bisa juga memakai ekstrak daun Maiyana dengan takaran 0,5 gram/5 liter air.

? Pengendalian

- Memilih benih yang telah bebas virus.

- Aplikasikan air steril dan juga pagar keliling.

2. Bakteri Zoothalium sp

? Gejala / Ciri-ciri

- Kulit dan badan berlumut.

- Karapas & kulit abdomen.

- Warna tubuh kemerahan.

? Pengobatan

- Dengan bahan kimia

Dapat digunakan Formalin menggunakan takaran 30 ppm atau kaporit 1 ppm diberikan selama 1 hari.

- Dengan bahan alami

Menggunakan larutan kunyit atau daun sirih.

? Pengendalian

- Membuang lapisan dasar tambak.

- Pelihara ikan bandeng.

- Perbaiki dasar tambak.

Tiga. Lumutan

? Gejala

- Kulit misalnya berbulu.

- Tubuh keropos/kusam.

- Insang kotor.

? Pengobatan

- Dengan bahan kimia

Menggunakan Formalin 30 ppm atau larutan kaporit sebesar 1 ppm, yg dilarukan dengan air tambak.

- Dengan bahan alami

Dapat menggunakan daun sadah sebesar 2 gr/liter air, yang dilarutkan selama 15 mnt. Atau dapat jua menggunakan daun sirih yg sudah diremas, direndam dan disaring airnya, lalu udang yang terjangkit penyakit ini direndam selama 15 mnt.

? Pengendalian

Langkah pengendalian penyakit ini dapat dilakukan dengan membuang lapisan Lumpur organic dan memberikan pengapuran dalam dasar tambak.

DAFTAR PUSTAKA

Kokarkin, C., 2002. ?Petunjuk Teknis Budidaya Udang Rostris?. Dirjen Perikanan. Jakarta.

Junaidah, S., 2004. ?Petunjuk Teknis Pembenihan Udang Rostris?. Dirjen Perikanan Budidaya. BBPBAP Jepara.

Basri H. Dan Syafei L.S, 2005. Buku Seri Kesehatan Ikan ?Udang Rostris Sehat Produksi Meningkat?. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian, Jurusan Penyuluhan Perikanan, Bogor.

Checking your browser before accessing

This process is automatic. Your browser will redirect to your requested content shortly.

Please allow up to 5 seconds…

DDoS protection by Cloudflare
Ray ID: