Loading Website
Diberdayakan oleh Blogger.

Panduan Dropship

Laporkan Penyalahgunaan

Kontributor

Memahami Teknik Pembuatan Garam Rakyat dengan Tehnologi Geomembran

Permasalahan yang ada pada produksi garam rakyat saat ini  adalah kurangnya kualitas dan kuantitas  terhadap kebutuhan garam nasional seirin...

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Random Posts

Recent Posts

Recent in Sports

Header Ads

Cloud Hosting Indonesia

Mahir Website

Easy import From China

The Power Of Wanita Idaman

Featured

Seni Menjadi Pedagang Online

Menciptakan kondisi pemeliharaan yg higienis akan menghasilkan sebesar mungkin yg sering timbul berkenaan menggunakan penyakit discus, lebih baik mencegah menurut dalam mengobati. Pepatah yg tampaknya sejalan dengan cara penanganan penyakit pada discus, perlu diperhatikan bahwa bukan obat-obatan yang lengkap dan mahal ataupun mekanisme pengobatan yang rumit yg bisa mngatasi atau mencegah timbulnya penyakit. Bahkan penggunaan obat yang terlalu acapkali dengan dosis yang galat dapat menghambat fungsi organ discus.

Klasifikasi dan Morfologi

Discus yg dijuluki raja ikan hias air tawar ini sudah memulai perjalannya dari tempat asli aslinya ke aquarim pada tempat tinggal kita. Aslinya ikan ini berasal dari pedalaman rimba Amazon, Brazil yg populer kaya akan majemuk species tanaman & hewan. Discus merupakan keliru satu ikan hias air tawar yg banyak peminatnya. Mengenai sistematikanya terdapat sedikit perdebatan, banyak orang mengklaim berdasarkan loka dari,warna dan bentuk luarnya.

Menurut sistematikanya, ikan discus di golongkan menjadi berikut:

Ordo : Percomorphodei

Sub : Percoidea

Family : Cichlidae

Genus : Symphysodon

Species : Symphysodon discus

Nama lokal : Discus

Ikan yg berbentuk misalnya kudapan manis dadar ini pada lengkapi dengan estetika warna dan bentuk tubuhnya. Jika dalam umumnya ikan hias memiliki bentuk tubuh memanjang, discus tidaklah demikian. Bentuk discus unik seperti cakram atau kudapan manis dadar. Warnanya sangat unik dan manarik sesuai menggunakan strain & keturunannya.

Habitat dan Penyebarannya

Habitat asli discus adalah perairan di Amerika Selatan. Pemrakarsa penangkapan discus umumnya pemilik modal di Negara itu yg ingin melipatgandakan uangnya. Mereka menggunakan jeli melihat potensi alam yg begitu menggiurkan, ada juga beberapa ilmuwan yg mengadakan penelitian tentang ikan discus.Mereka menangkap dengan donasi penduduk asli, seorang Indian. Para Indian ini dapat mengetahui seluk beluk diskus. Perahu yang dipakai biasanya telah pada desain khusus agar bias menampung discus liar yg telah tertangkap. Mereka umumnya melakukan penangkapan jika hari berubah malam.

Setelah sampai pada tempat yang pada duga poly discus, umumnya mereka harus sabar menunggu kawanan diskus bergerak ke permukaan air. Selain menggunakan cara tersebut, umumnya discus di tangkap dengan memakai perangkap yang di pasang di lebih kurang batang pohon yang tumbang. Di lebih kurang tempat jala di beri rumpon (fishing ground).

Membedakan Induk Jantan & Betina

Membedakan induk jantan dan betina akan lebih gampang dilakukan jika kita dihadapkan menggunakan sekumpulan calon induk yg dibesarkan bersama. Discus betina memiliki organ genitalia yang dianggap ovositor berbentuk oval denganm ujung menumpul, sedangkan jantan organnya membulat dengan panjang sekitar 1,5 mm.

Proses Pemijahan

Pasangan induk ditempatkan dalam aquarium pemijahan, pada 3-10 hari lalu umumnya proses perkawinan mulai berlangsung. Pasangan induk discus saling berenang mengitari pasangannya, pada ketika tersebut warna discus akan terlihat sangat intens, sirip-sirip mekar penuh dan matanya terlihat berbinar, lalu mereka akan memilih tempat nertelur berupa pipa PVC, pot bunga atau pecahan-pecahan genting atau keramik. Setelah itu pasangan discus akan mulai meletakan telurnya, setelah telur pertama diletakkan, discus jantan kan membuahinya selama beberapa jam, induk yg dipersiapkan menggunakan baik akan menghasilkan 150-300 buah telur.

Setelah proses pemijahan berakhir, pasangan discus akan menunggui telurnya, mereka akan mengipasi telur tersebut dengan sirip dada, buat mencegah adanya kotoran atau spora jamur yang inheren selama menjaga telurnya, induk tetap wajib diberi pakan & kondisi aquarium wajib terlihat higienis.

Dalam waktu 6 hari sejak peletakan telur, telur akan menetas menjadi larva-larva kecil, yg kemudian akan berkembang sebagai discus dewasa.

Perawatan Benih

Burayak discus bisa dibiarkan beserta induknya sampai berumur 14-20 hari. Selesainya itu, burayak dipindahkan untuk dibesarkan secara terpisah menurut induknya. Biasanya pada saat itu burayak akan hayati berada disekeliling induknya. Dengan menggiringnya kepojok aquarium kemudian memberinya sedikit kejutan, sang induk akan meninggalkan anaknya, sehabis itu kita bisa menyerok deretan burayak yang tertinggal menggunakan hati-hati. Burayak yang diserok dapat langsung dipindahkan kedalam aquarium pembesaran yg telah disiapkan.

DAFTAR PUSTAKA

Aryanti Y. & Syafei L.S, 2005. Buku Seri Kesehatan Ikan ?Diskus Sehat Produksi Meningkat?. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian, Jurusan Penyuluhan Perikanan, Bogor.

D. Setiawan 2003. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jakarta

http://akuariumhias.Blogspot.Com/2012/10/discus-fish.Html

I. Daniel,2002. Memelihara Dan Membudidayakan Diskus Unggul. Penebar Swadaya, Jakarta

S. Heru, 1989. DISCUS. Penebar Swadaya, Jakarta.

Checking your browser before accessing

This process is automatic. Your browser will redirect to your requested content shortly.

Please allow up to 5 seconds…

DDoS protection by Cloudflare
Ray ID: