Loading Website
Diberdayakan oleh Blogger.

Panduan Dropship

Laporkan Penyalahgunaan

Kontributor

Memahami Teknik Pembuatan Garam Rakyat dengan Tehnologi Geomembran

Permasalahan yang ada pada produksi garam rakyat saat ini  adalah kurangnya kualitas dan kuantitas  terhadap kebutuhan garam nasional seirin...

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Random Posts

Recent Posts

Recent in Sports

Header Ads

Cloud Hosting Indonesia

Mahir Website

Easy import From China

The Power Of Wanita Idaman

Featured

Seni Menjadi Pedagang Online

Guppy termasuk ikan yang sangat gampang dipijahkan. Sepasang induk jantan dan induk betina yang ditempatkan pada dalam akuarium telah dapat membuat keturunan. Namun, kendala yg acapkali dihadapi sang para pembudidaya guppy ini nir jauh tidak selaras dengan pembudidaya ikan hias lainnya, yaitu terserangnya penyakit yg mampu menyebabkan kerugian bagi petani.

Penyakit yg menyerang ikan guppy pada dalam akuarium ditimbulkan sang beberapa faktor, baik yang dari berdasarkan luar juga dalam akuarium. Ada beberapa faktor yang merupakan penyebab dan cara penularan penyakit ikan pada akuarium, diantaranya yaitu :

1. Faktor yang berasal menurut kondidi air (kepekatan, keracunan)

2. Faktor yg asal dari sinar (terlalu tajam, kurang kuat, suhu)

3. Faktor filter (kotoran tak tersedot, keracunan, pH, air)

4. Faktor yg berasal dari pompa udara (O2, aliran air, suhu air)

lima. Faktor kepadatan ikan pada dalam akuarium (O2, suhu dan kotoran)

6. Faktor tumbuhan dalam akuarium (O2, kotoran, ruang gerak ikan)

7. Faktor pergantian air, sanitasi

Jika ikan pada dalam akuarium terjangkit penyakit, dapat dipastikan disebabkan sang galat satu atau beberapa faktor tadi pada atas. Untuk mencegah & mengobatinya wajib bertitik tolak dari faktor-faktor penyebab tersebut.

Sistematika Sistematika ikan guppy menurut Dr. Herbert R. Axelord dalam Heru Susanto adalah sebagai berikut:

Filum : Chordata

Subfilum : Craniata

Superklass : Gnathostomata

Klass : Osteichthyes

Subklass : Actinopterygii

Superordo : Teleostei

Ordo : Cyprinodontoidai

Subordo : Peocillidea

Famili : Peocillidae

Genus : Poecillia / Lebistes

Spesies : Poecillia reticulata

Ciri-karakteristik Ikan Guppy

Jenis & varietas ikan guppy setiap tahunnya bertambah. Namun demikian rona dasar badan guppy yang orisinil berwarna kecoklatan, dengan variasi rona sisik pada samping badannya serupa pelangi. Bentuk sirip ekor ikan guppy lebar, sehingga menambah kecantikan ikan guppy itu sendiri. Kalau dipandang sekilas ikan guppy mirip burung merak yg memiliki ekor memukau.

Tanpa sirip ekornya, guppy nir berarti apa-apa. Karena sirip ekor itulah yang menciptakan badan sebelah depannya biasa-biasa saja sebagai lebih unik. Ikan guppy betina mempunyai ukuran tubuh 7 cm, sedangkan ikan guppy jantan ukuran 4 centimeter. Untuk lebih jelasnya bentuk ikan guppy bisa dipandang pada gambar di bawah ini.

Habitat dan Penyebaran

Di alam aslinya ikan ini hayati pada dua jenis perairan yang berbeda, yaitu air payau, & air tawar. Menurut Dr. Herber R. Axelord pada Bambang & Donny, salinitas yang baik untuk guppy berkisar antara 0,lima ? 1 ppt. Ikan guppy bisa ditemukan di perairan Indonesia menggunakan mudah, yg lebih dikenal menggunakan nama ikan seribu.

Ternyata guppy yg kelihatan mini & lemah berasal menurut perairan mengalir, itulah sebabnya apabila ditempatkan di akuarium ikan ini nir mau membisu. Bila kita perhatikan dalam akuarium, ikan lebih poly menempati bagian bagian atas air dari dalam pada bagian tengah & dasar akuarium.

Pemilihan Induk

Sebelum disatukan dalam wadah pemijahan, usahakan calon induk diseleksi terlebih dahulu. Ada beberapa faktor yang dapat dijadikan sebagai petunjuk pada memilih calon induk berkualitas, diantaranya menjadi berikut :

1. Tubuh tidak cacat dan tidak masih ada penyakit

2. Gerakannya lincah dan gesit

tiga. Nafsu makan tinggi

4. Bagian perut calon induk betina membesar

5. Panjang total tubuh induk betina minimal 4 cm dan jantan tiga,5 cm

6. Warna tubuh & sirip cemerlang dan corak jelas

7. Tipe sirip ekor calon induk sama.

Teknik Pemijahan

Guppy dapat dipijahkan secara massal. 1 ekor guppy jantan dapat mengawini lima-10 ekor guppy betina. Induk jantan & betina disatukan dalam pagi hari pukul 07.30-08.00 atau sore hari pukul 16.30-17.00, karena pada saat tadi suhu nir terlalu tinggi.

Induk guppy yang telah disatukan umumnya akan memijah pada pagi hari sampai mentari terbenam. Guppy jantan akan mengejara & mengikuti guppy betina matang kelamin berenang. Selanjutnya induk guppy jantan akan melakukan penetrasi dan spermanya akan dimuntahkan pada pada tubuh induk betina. Selang waktu antara kelahiran berkisar 15- 20 hari. Satu ekor induk betina akan membentuk sebanyak 25-30 ekor burayak ukuran sekitar 3,lima-4 mm.

Pemeliharaan Larva

Larva ikan guppy dipelihara pada pada akuarium. Untuk akuarium berukuran 150 cmx75 cmx75 cm menggunakan ketinggian air minimal 50 centimeter, bisa menampung benih guppy sebanyak 3.500-4.000 ekor. Benih ikan guppy bisa dipisahkan menurut induknya dalam ketika guppy sudah berumur 7-10 hari. Waktu yang sempurna memindahkan larva guppy yaitu dalam pagi hari pukul 07.00-09.30.

Pemberian pakan

Pakan yg diberikan pada guppy disesuaikan menggunakan umurnya. Burayak guppy yg berumur pada bawah satu bulan sebaiknya diberi kutu air. Setelah burayak berumur satu bulan, pakan yg diberikan adalah pakan yg poly mengandung Crude Oil. Jenis pakan tersebut diantaranya cacing sutra (Tubivex worm). Setelah guppy berumur tiga bulan, masukkan pakan yg poly mengandung Crude Fiber (serat) buat mempertinggi kualitas rona. Pakan alami berserat yg gampang diperoleh antara lain larva nyamuk, cacing super, atau cacing darah (Blood worm). Semua jenis pakan yang diberikan buat ikan guppy secara adlibitum.

Jenis-jenis Penyakit yg Menyerang Ikan Guppy

Penyakit yang menyerang ikan guppy tidak jauh tidak selaras dengan ikan-ikan hias air tawar lainnya. Penyakit yang biasa menyerang ikan guppy di akuarium merupakan menjadi berikut.

A. Penyakit sukar bernapas

Gejala awal yang timbul dari penyakit sukar bernapas ini adalah guppy bernapas terengah-engah nir teratur, tutup insang terbuka lebar, dan berenang terhuyung-huyung pada bagian atas air. Dapat dipastikan ikan tersebut terjangkit penyakit pada insang.

Bila dicermati menggunakan mikroskop, dalam insang guppy melekat cacing menurut golongan trematoda, yaitu Dactylogyrus sp. Cacing ini terbawa oleh pakan guppy yg kurang bersih. Cara pencegahan pada penyakit ini, yaitu dengan memperhatikan hadiah pakannya. Usahakan pakan yang diberikan sudah sahih-sahih higienis dan higienis. Namun, ikan yang telah terserang penyakit ini segera dilakukan pengobatan. Caranya dengan merendam guppy yang sakit kedalam larutan PK berdosis 0,lima gr / 5 liter air. Perendaman dilakukan selama 5-10 mnt, lalu ikan dipindahkan kedalam air bersih. Setelah itu ikan dimasukan kembali kedalam larutan PK. Pengobatan ini terus dilakukan sampai guppy terlihat sudah bernapas normal.

B. Penyakit Parasit yg disebabkan Oleh Serangan Lernea & Argulus

Lernea dan Argulus termasuk golongan penyakit ekto parasit. Lernea cyiprinacea berbentuk panjang dengan tubuh berwarna kelabu. Bagian ujung tubuhnya terdapat 2 buah sungut yang sebenarnya adalah kantung telur. Sementara Argulus indicus berbentuk bulat misalnya kura-kura, dengan tubuh berwarna hijau transparan. Kedua jenis parasit ini menyerang guppy menggunakan menancapkan kakinya ketubuh ikan, merusak sisik dan kulit, serta menghisap darah ikan. Ikan yang terjangkit menjadi lemah hingga menemui kematian.

Lernea dapat diatasi dengan cara menangkap ikan yang telah terjangkit, kemudian memotong bagian tubuh lernea yg menjorok keluar dengan menggunakan gunting yg tajam. Cara ini akan menyebabkan lernea mati seketika. Sementara buat mengetatasi Argulus jua menggunakan cara menangkap ikan yg telah terjangkit & membuang satu persatu argulus dengan menggunakan pinset. Argulus yang telah terlepas berdasarkan tubuh ikan segera dihancurkan.

Agar ikan yg sudah terselesaikan ditangani tersebut tidak terjangkit penyakit lain, sebaiknya ikan pribadi dimasukkan ke dalam wadah berisi air yang telah diteteskan Blitz Icth atau Tetra Medica Fungistop. Dosisnya sebesar 1 ? 2 tetes / dua liter air.

Tabel Penyakit dan Cara Pengobatan

Selain dari penyakit yg disebut pada atas, masih ada penyakit yg umum menyerang ikan guppy. Untuk lebih jelas mengetahui penyakit ikan guppy & cara pengobatannya bisa ditinjau dalam tabel berikut.

Tabel 1. Parasit yang acapkali menyerang ikan guppy

Tabel 2. Jamur yang acapkali menyerang ikan guppy

Tabel tiga. Bakteri yg tak jarang menyerang ikan guppy

Pengobatan dengan Menggunakan Bahan Alami

Kita sudah mengetahui beserta, bahwa telah banyak ditemukan obat-obatan kimia buat mengobati ikan-ikan yang sakit. Namun, sudah barang tentu bahan-bahan kimia tadi akan menyebabkan dampak samping di lalu hari. Untuk ikan hias bahan-bahan kimia tadi nir terlalu berpengaruh, tetapi sebaliknya buat ikan-ikan konsumsi.

Jika ada bahan alami yang bisa dipakai buat melakukan pengobatan pada ikan yang sakit alangkah baiknya, disamping tidak berbahaya & harganya nir terlalu mahal. Oleh karenanya dalam bahasan ini akan dicoba memakai bahan alami untuk mengobati penyakit ikan guppy. Bahan alami yang digunakan adalah SAMBANG DARAH (Excoecaria cochinnensis Lour).

Sambang darah asal menurut suku Euphorbiaceae. Nama-nama sambang darah ini bhineka tergantung dari wilayah. Mungkin pada Indonesia sambang darah lebih dikenal dngan nama daun remek daging, dan ki sambang.

A. Uraian Tumbuhan

Umumnya, sambang darah ditanam pada perkarangan menjadi pagar hayati atau flora obat, ditanam sebagai tumbuhan hias atau tumbuh liar di hutan. Perdu yg tumbuh tegak ini memiliki tinggi 0.5 ? 1,5 meter, & bercabang Banyak. Sambang darah mudah diperbanyak dengan cara stek batang atau cangkokan.

B. Sifat dan Khasiat

Sambang darah rasanya pedas, sifatnya hangat. Tumbuhan ini memiliki kegunaan membunuh parasit (Parasitisid), menghilangkan gatal (Antipuritik), dan menghentikan pendarahan (Hemostatis).

C. Kandungan Kimia

Tanin, asam behenat, triterpenoid eksokarol, silosterol. Getahnya mengandung resin & senyawa beracun.

D. Bagian yang dipakai buat obat & cara pengobatannya

Bagian tumbuhan yg digunakan sebagai obat merupakan daun, ranting, dan akarnya. Cara pengobatan dengan memakai sambang darah ini yaitu menggunakan merendam ikan yang sakit dengan menggunakan sambang darah yg telah dibuat ekstrak.

? Cara pembuatan ekstrak sambang darah yaitu :

1. Daun dicuci bersih

2. Daun tadi dihaluskan dengan tambahan air sebanya 50 ml buat 250 gr daun sambang darah.

3. Setelah dihaluskan lalu disaring dan diambil air 4. Air yang telah disaring tadi & adalah ekstrak berdasarkan daun sambang darah

? Cara pengobatan

Ikan-ikan yang sakit didipping pada dalam larutan ekstrak daun sambang darah hingga ikan tersebut sembuh. Untuk dosis anugerah ekstrak sambang darah belum diketahui secara niscaya. Tetapi dalam bahasan ini kita akan memberikan takaran ekstrak sambang darah sebesar 0.2 ml / 5 liter air. Ekstrak sambang darah diberikan sinkron takaran setiap hari sampai ikan yg terserang penyakit sahih-sahih sembuh. Namun, dosis dapat berubah bila telah dilakukan penelitian

menggunakan akurat dan ditemukannya takaran yg tepat mengenai pengobatan penyakit ikan guppy menggunakan memakai bahan alami SAMBANG DARAH. Agar ikan guppy yg dipelihara cepat sembuhnya, dapat dipakai ekstrak sambiloto menjadi anti biotik, & menjadi bahan obat untuk menolak agresi penyakit lain. Dosis yang kita berikan sama menggunakan sambang darah.

DAFTAR PUSTAKA

Dalimartha. S, 2004. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 3. Puspa Swara. Jakarta.

Eka. B dan Sitorus. P, 2003. Menghasilkan Guppy Kualitas Kontes. Penebar Swadaya. Jakarta.

Http://world-aquaculture.Blogspot.Com/2009/11/guppy-awalnya-hidup-pada-rawa-air-payau.Html

Lesmana. S, 2003. Mencegah dan Menanggulangi Penyakit Ikan Hias. Penebar swadaya. Jakarta.

Susanto. H, 1990. Budidaya Ikan Guppy. Kanesius. Yogyakarta.

Tambunan N.L. & Syafei L.S, 2005. Buku Seri Kesehatan Ikan ?Guppy Sehat Produksi Meningkat?. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian, Jurusan Penyuluhan Perikanan, Bogor.

Whendrato & Madyana, 1988. Mengenal Ikan Hias Pemeliharaan, Penyakit dan Pengobatan. Eka Offset. Semarang.

Checking your browser before accessing

This process is automatic. Your browser will redirect to your requested content shortly.

Please allow up to 5 seconds…

DDoS protection by Cloudflare
Ray ID: