Loading Website
Diberdayakan oleh Blogger.

Panduan Dropship

Laporkan Penyalahgunaan

Kontributor

Memahami Teknik Pembuatan Garam Rakyat dengan Tehnologi Geomembran

Permasalahan yang ada pada produksi garam rakyat saat ini  adalah kurangnya kualitas dan kuantitas  terhadap kebutuhan garam nasional seirin...

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Random Posts

Recent Posts

Recent in Sports

Header Ads

Cloud Hosting Indonesia

Mahir Website

Easy import From China

The Power Of Wanita Idaman

Featured

Seni Menjadi Pedagang Online

Meskipun ikan ini tidak begitu terkenal dikalangan warga luas, namun ikan ini relatif dikenal di Indonesia. Meskipun ikan ini merupakan ikan buat konsumsi, akan tetapi pada ukuran mini ikan ini bisa dijadikan menjadi ikan hias, lantaran bentuk tubuh dan warnanya sangat menarik.

Ikan sepat siam adalah ikan orisinil negara Thailand, & hayati pada rawa-rawa. Ikan ini di datangkan ke Indonesia pada tahun 1934 dari semenanjung Malaka.

Sistematika

Ordo : Labyrinthici

Sub Ordo : Anabantoidae

Famili : Anabantidae

Genus : Trichogaster

Species : Trichogaster pectoralis

Ciri-ciri

Badan memanjang, pipih kesamping (compressed), tinggi badan 2,2 sampai 3 kali panjang baku. Sirip punggung mempunyai 7 buah duri & 10-11 jari-jari sirip lemah, sirip dada lebih panjang daripada ketua, ekspresi sangat kecil dan dapat disembulkan.

Jari-jari sirip perut yg pertama mengalami modifikasi menjadi filamen yg panjang mencapai sirip ekor. Linealateralis (1.1.) terdiri menurut 42-47 sisik. Pada wilayah punggung badan hijau kegelapan sedangkan pada bagian badan sebelah sampaing sisik lebih jelas. Pada kepala dan badan masih ada garis-garis yang melintang & dari mata sampai ke ekor terdapat garis memanjang yg terputus. Pada sirip dubur masih ada dua-tiga garis hitam yg memanjang (longitudinal). Panjang ikan maksimum yang bisa dicapai ? 250 mm. Rumus jari-jari sirip menjadi berikut : D.VII. 10-11; A. IX-XII. 33-38; L.1. 55-63.

Sifat-Sifat

Sepat siam merupakan ikan sungai & rawa yang cocok sekali di pelihara di kolam-kolam. Jenis ikan ini bisa hidup dalam perairan yang pH-nya berkisar antara 4 - 9. Jenis ikan ini mudah dibiakkan di sawah dan kolam. Kematangan kelamin mulai terjadi pada umur 7 bulan. Pembiakan terjadi menggunakan terlebih dahulu ikan tadi menciptakan sarang berupa gelembung-gelembung (busa) yang bergaris tengah ? 5 cm. Telur yg didapatkan akan terapung berada dalam sarang tersebut. Seekor induk yg bertelor bisa menghasilkan 7000-8000 butir telor, sedangkan larva yang hidup umumnya tidak lebih menurut 4000 ekor.

Telur berwarna kuning atau putih kekuning-kuningan, mengandung globul minyak sebagai akibatnya memiliki sifat mengapung, & embrio menetas sehabis 36-48 jam dari pembuahan. Kantong kuning telur diserap dalam saat tiga-7 hari. Pemijahan dikolam terjadi sepanjang tahun. Lava dan benih memakan plankton. Ikan-ikan dewasa memakan phytoplankton seperti Bacillariphyceae, Cyanophyceae, plagellata, Zooplankaton seperti Cilliata, Rotifera, Cladocera, Copepoda, Cholorophyceaedan tumbuh-flora tinggi yg membusuk.

Pertumbuhan di kolam dan di sawah mencapai 7-9 centimeter pada waktu tiga bulan, 10-12 cm dalam saat 6 bulan dan 16-18 centimeter dalam waktu 12 bulan. Berat ikan yg besar antara 130-160 gr. Pemeliharaan yg baik merupakan pada wilayah-daerah ketinggian hingga 800 meter dpl.

Penyebaran Tempat dari ikan sepat siam adalah Thailand. Indonesian mendatangkan ikan ini dalam tahun 1934 dari semenanjung Malaka. Kemudian jenis ikan ini karena tempat asli asalnya adalah rawa-rawa, ditebarkan juga didaerah rawa-rawa diperairan Sumatera, Kalimantan & Sulawesi. Di Sumatera Selatan ikan ini berbiak menggunakan cepatnya dan kini jenis ikan ini merupakan ikan penting yg mendominasi wilayah rawa. Hasil penangkapan suatu perairan generik pada sumatera selatan, 60% adalah sepat siam. Jenis ikan ini ditangkap dengan macam-macam indera seperti pangilar (homogen perangkap) dibentuk dari dawai atau rotan, pukat (gill net) dan empang - lulung terbuat dari bambu menggunakan rotan sebagai pengikatnya. Demikian pula halnya pada perairan Kalimantan, jenis ikan ini mempunyai peranan penting. Jenis ikan ini telah dibawa jua ke Bali, Lombok, Flores & Ambon. Pada biasanya jenis ikan ini diolah sebagai ikan asin yang diekspor ke Jawa.

Pemeliharaan ikan sepat siam pada kolam-kolam di Jawa kurang popular, meskipun pada daerah daratan rendah poly pula yang memelihara.

Pemeliharaan

Pemeliharaan ikan sepat siam dilakukan di kolam atau di sawah, terutama di wilayah-daerah dataran rendah atau pada rawa-rawa yang pH-nya sedikit asam atau pada kolam-kolam tergenang tanpa adanya aliran air sehingga zat asam minimal. Ikan sepat siam adalah ikan yg mempunyai indera labyrinth sehingga kekurangan zat asam nir adalah kasus akbar.

Di Kalimantan Selatan pemeliharaan sepat siam dilakukan dalam beje-beje yg dibuat di sawah atau di rawa berupa saluran-saluran ukuran lebar ? 2 m dan tinggi 1 - 1,5 m sedangkan panjangnya nir tertentu. Saluran ini dalam ekspresi dominan hujan tergenang air apabila air hujan turun pada demam isu kemarau maka ikan akan berkumpul dan dapat dilakukan penangkapan dengan gampang.

Pemeliharaan ikan sepat siam pada sawah umumnya dikombinasikan dengan ikan jenis lain atau poli kultur. Pada pemeliharaan pada sawah usahakan saluran pinggir atau saluran tengah diperdalam, supaya plankton yg dihasilkan cukup tersedia.

Perkembangbiakan

Untuk membiakan jenis ikan ini nir diharapkan perlakuan spesifik seperti pada halnya ikan-ikan mas, tawes atau gurame. Ikan sepat dapat berbiak di kolam pemeliharaan menggunakan sendirinya. Tumbuh-tanaman air misalnya Hydrilla persicillata & air yang relatif zat asam diharapkan.

Kolam pemijahan hendaknya agak pada yaitu lebih kurang 70 - 100 cm, dan pada waktu pemijahan terjadi kolam hendaknya berair membisu sehingga pemasukan air relatif buat mengubah air yang hilang lantaran penguapan atau merembes. Tumbuh-flora air yg mengapung baik sekali disediakan buat menutup sebagian kecil bagian atas saja. Pada waktu pemijahan maka ikan jantan akan menciptakan sarang terlebih dahulu.

Pembuatan sarang dilakukan selama 1 - dua hari. Gelembung - gelembung udara (buih) yang membangun sarang tersebut bergaris tengah 1,5 - tiga mm. Pada waktu pembuatan sarang tersebut ikan - ikan lain nir diperkenankan mendekat. Jika terdapat ikan yg mendekat maka akan dikejarnya sebagai akibatnya keluar dari daerah territorial tempat sarang dibuat. Sarang biasa dibentuk dari bagian tepi atau pada sudut - sudut. Setelah sarang siap maka ikan jantan memikat betina & pemijahan terjadi pada bawah sarang.

Telur yg sudah dibuahi tersebut mengapung sampai mencapai sarang tersebut. Telur menetas selesainya 2 - 3 hari. Telur kemudian dijaga oleh jantan, terutama dari gangguan-gangguan lain yg mendekat.

Untuk mengembangbiakkan ikan sepat siam ini sebaiknya kolam dipersiapkan menggunakan pengeringan, pemupukan dan sebagainya, agar hama benih dapat hilang dan benih cukup menerima makanan terutama makanan alami (Zooplankton).

PENANGANAN PENYAKIT

DAFTAR PUSTAKA

Azis D.A. & Syafei L.S, 2005. Buku Seri Kesehatan Ikan ?Sepat Siam Sehat Produksi Meningkat?. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian, Jurusan Penyuluhan Perikanan, Bogor.

Daelami, Deden A.S. 2002. ?Agar Ikan Sehat? Jakarta: Penebar Swadaya.

Dalimartha, S. 2004. ?Atlas Tumbuhan Obat Indonesia?, Anggota IKAPI, Puspita Swara.

Suyanto, S. Rachmatun. 1995. ?Parasit Ikan & Cara-cara Pemberantasannya?. Jakarta: Yayasan Sosial Tani Membangun.

Checking your browser before accessing

This process is automatic. Your browser will redirect to your requested content shortly.

Please allow up to 5 seconds…

DDoS protection by Cloudflare
Ray ID: