Loading Website
Diberdayakan oleh Blogger.

Panduan Dropship

Laporkan Penyalahgunaan

Kontributor

Memahami Teknik Pembuatan Garam Rakyat dengan Tehnologi Geomembran

Permasalahan yang ada pada produksi garam rakyat saat ini  adalah kurangnya kualitas dan kuantitas  terhadap kebutuhan garam nasional seirin...

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Random Posts

Recent Posts

Recent in Sports

Header Ads

Cloud Hosting Indonesia

Mahir Website

Easy import From China

The Power Of Wanita Idaman

Featured

Seni Menjadi Pedagang Online

PENDAHULUAN

Ikan Nila (Oreochromis niloticus) merupakan jenis ikan yg memiliki nilai irit tinggi & merupakan komoditas krusial dalam usaha ikan air tawar global. Beberapa hal yang mendukung pentingnya komoditas nila dari hasil pengkajian BBAT Sukabumi merupakan a) Memiliki resistensi yang relative tinggi terhadap kualitas air dan penyakit, b) Memiliki toleransi yang luas terhadap kondisi lingkungan, c) Memiliki kemampuan yg efisien pada membangun protein kualitas tinggi berdasarkan bahan organik, limbah domestik dan pertanian, d) Memiliki kemampuan tumbuh yg baik, dan e) Praktis tumbuh dalam sistem budidaya intensif.

Selama ini pembudidayaan ikan kita masih kesulitan buat menerima benih nila yang berkualitas; Sebagai dampak berdasarkan belum adanya upaya perbaikan mutu induk melalui rekayasa genetika. Selain itu pengetahuan dan keterampilan dari pembenih perlu ditingkatkan melalui pelatihan secara bertahap atau lewat bahan bacaan petunjuk teknis karena para pembenih kita terkadang dalam melakukan aktivitasnya belum sepenuhnya menerapkan rambu-rambu teknologi pembenihan yang dianjurkan. Untuk memperoleh benih yg baik perlu menerapkan cara pembenihan yang baik & benar.

PERSIAPAN KOLAM

Persiapan kolam buat aktivitas pemijahan ikan nila diantaranya peneplokan/perapihan pematang agar pematang nir bocor, meratakan dasar kolam dengan kemiringan menunjuk ke kemalir, membersihkan bak kobakan, menutup pintu pengeluaran dengan paralon, pemasangan saringan pada pintu pemasukan serta pengisian kolam menggunakan air. Kolam dikeringkan lebih dahulu buat pencegahan hama dan penyakit yg ada pada kolam. Dasar kolam diolah (dicangkul) hingga gembur, lalu diberi pupuk sangkar sebanyak 300-500 gr/m2, kemudian diberi kapur pertanian (CaCO3) sebanyak 10-25 gram/m2 (jika diperlukan). Jika telah siap kolam diberi air 20-30 centimeter, dibiarkan selama dua-tiga hari hingga tumbuh plankton, lalu ditambah hingga ketinggian 50 centimeter, kemudian dibiarkan selama 4-7 hari.

PEMELIHARAAN INDUK

Dosis anugerah pakan adalah 3% menurut bobot biomas buat 5 hari pertama pemijahan & dua ? 2,lima% buat 5 hari berikutnya hingga panen larva. Penurunan dosis pemberian pakan ini diubahsuaikan dengan syarat bahwa sebagian induk betina sedang mengerami telur & larva. Pakan yang diberikan wajib relatif mengandung protein (28 ? 30 %).

Selama pemijahan debit air diatur pada dua tahap, yakni 5 hari pertama lebih akbar dan 5 hari kedua lebih mini . Debit air pada 5 hari pertama merupakan pada rangka meningkatkan kandungan oksigen pada air, memacu nafsu makan induk disamping mengganti air yang menguap. Dengan demikian air yang mengalir ke kolam terlimpas ke luar kolam melalui saluran pengeluaran. Sedangkan buat 5 hari ke 2 debit air hanya dimaksudkan buat membarui air yang terbuang melalui penguapan sedemikian rupa tanpa melimpaskan air ke kolam. Hal ini buat menghindari hanyutnya larva pula menghindari limpasnya pakan alami yg terdapat pada kolam pemijahan, sebagai kuliner awal bagi larva.

Pengontrolan keadaan induk ikan dalam kolam pemeliharaan induk dan pemijahan nantinya harus selalu dilakukan, terutama terhadap nafsu makan ikan. Nafsu makan ikan yg menurun memperlihatkan kualitas air kolam sudah menurun sebagai akibatnya kolam wajib dikuras. Pengurasan kolam diawali dengan membuka lubang pengeluaran air, kemudian memasukkan air dengan genre deras sebagai akibatnya kotoran dalam kolam terbuang. Setelah itu, pintu pembuangan air ditutup pulang & air dibiarkan penuh misalnya semula. Pengurasan air dalam kolam pemeliharaan induk dan pemijahan wajib dilakukan dengan hati-hati supaya induk ikan yg ada pada kolam tidak mengalami tertekan sebagai akibatnya pemijahan akan terhambat & tidak aporisma.

Ikan nila adalah jenis ikan yang sangat gampang buat berkembang biak. Tetapi untuk menerima benih pada jumlah poly & berkualitas baik, perlu adanya pengelolaan induk secara sempurna. Oleh karena itu buat menghindari terjadinya pemijahan yg nir diinginkan atau pemijahan liar, maka kolam pemeliharaan induk jantan & betina wajib dipisahkan.

SELEKSI INDUK

Untuk menghasilkan benih yang baik dipilih induk yang benar-sahih matang gonad. Matang gonad pada ikan Nila Betina merupakan kondisi ikan yang telah siap buat dikawinkan (dipijahkan) yg ditandai oleh diameter telur yg telah mencapai ukuran dua,lima mm ? Tiga,1 mm. Dalam ikan jantan, ditandai sang sperma yg berwarna putih dan kental.

Cara menentukan kematangan gonad ikan jantan dilakukan dengan mengurut perut ikan ke arah anus. Ikan jantan yang telah matang kelamin akan mengeluarkan cairan kental berwarna bening & pada lebih kurang perut sampai ketua bagian bawah berwarna merah. Cara memilih kematangan gonad ikan betina dilakukan dengan meraba bagian perut dan pengamatan bagian anus. Ikan betina yang telah matang gonad ditunjukkan menggunakan telur berwarna kuning kehijauan, bagian perut melebar, lunak jikalau diraba, bagian anus menonjol dan kemerahan. Pengambilan telur secara kanulasi.

PEMIJAHAN

Pemijahan dilakukan secara alami. Jumlah induk dalam satu populasi pemijahan secara masal disebut satu paket. Satu paket induk berjumlah 400 ekor yg terdiri dari 100 ekor jantan dan 300 ekor betina. Dengan induk sejumlah ini diharapkan bisa merusak laju silang dalam dan memungkinkan keturunannya dapat dijadikan induk balik sehabis melalui kegiatan seleksi. Penebaran induk dilakukan pada pagi hari ketika suhu udara & air masih rendah. Padat tebar induk merupakan 1 ekor/m2, sehingga satu paket induk sebanyak 400 ekor memerlukan lahan buat pemijahan seluas 400 m2.

Satu periode pemijahan berlangsung selama 10 hari buat bisa dilakukan pemanenan larva. Proses pemijahan sendiri bisa berlangsung selama delapan periode pemijahan dengan delapan kali pemanenan larva, tanpa wajib mengangkat induk. Setelah akhir periode, induk diangkat dari kolam pemijahan dan dipelihara secara terpisah antara jantan dan betina buat pematangan gonadselama 15 hari. Selanjutnya paket induk tersebut dimasukkan balik ke dalam kolam pemijahan yang sudah dipersiapkan sebelumnya

PEMANENAN LARVA

Panen larva dilakukan setiap sepuluh hari sekali pada pagi hari. Kemudian larva ditampung ad interim pada hapa ukuran dua x 2 x 1 m3 dengan mesh size 1,0 mm. Ukuran larva yg dipanen terdapat 2 ukuran, buat itu perlu dilakukan sortasi memakai hapa mesh size 1,5 mm. Jumlah induk betina memijah sebanyak 30-40% menggunakan perolehan larva sebesar 60.000 ? 80.000 ekor/paket/10 hari.

Sumber:

Karya Ilmiah Praktek Akhir Pembinaan Kelompok Melalui Penyuluhan Partisipatif Pada Usaha Pembenihan Ikan Nila Merah pada Kecamatan Ngemplak Kabupaten Sleman Provinsi DI Yogyakarta 2010

http://suarapenyuluhperikananpati.Blogspot.Com/2015/03/pembenihan-ikan-nila-merah.Html

Checking your browser before accessing

This process is automatic. Your browser will redirect to your requested content shortly.

Please allow up to 5 seconds…

DDoS protection by Cloudflare
Ray ID: