Daerah Penangkapan Ikan (Fishing ground) adalah merupakan daerah / area dimana pupulasi dari suatu organisme dapat dimanfaatkan sebagai penghasil perikanan, yang bahkan apabila memungkinkan “diburu” oleh para Fishing Master yang bekerja di kapal-kapal penangkap ikan skala industri dengan menggunakan peralatan penangkapan ikan dan teknologi yang dimilikinya semakin cangggih.
Kondisi lingkungan ternyata dapat mempengaruhi daerah penangkapan ikan. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kondisi lingkungan diantaranya adalah temperatur air, kadar gram (salinitas), pH, kecerahan (transparancy), gerakan air, kedalaman perairan, topographi dasar perairan, bentuk bangunan yang ada di dsar perairan(bottom propertis), kandungan oxygen terlarut serta makanan.
Daerah Penangkapan Ikan di Indonesia |
Untuk mendapatkan daerah penangkapan ikan ada beberapa hal yang perlu dilacak keberadaaanya yaitu mengenai adanya distribusi massa air sebagai akibat adanya derah rendezvous arus bahari. Distribusi massa air ini pula membawa & menyebabkan organisme hidup. Fluktuasi keadaan lingkungan kenyataannya bisa mensugesti beberapa hal antara lain adalah distribusi, migrasi, pertumbuhan & migrasi berdasarkan beberapa organisme air termasuk ikan yang menghuninya.
Keadaan lingkungan perlu diamati terutama apabila akan digunakan untuk kegiatan survai perikanan khsusunya untuk mengetahui lokasi yang memiliki keadaan lingkungan yang optimum serta pengaruh lingkungan terhadap lokasi daerah penangkapan ikan. Hewan-hewan laut termasuk ikan suka mendiami lingkungan dan kadang-kadang tinggal disuatu tempat yang permanen, atau kadang-kadang hanya lewat saja, mendiami suatu tempat hanya untuk jangka pendek sebelum meneruskan untuk bergerak lagi aatau bermigrasi. Sewaktu hewan-hewan itu ada atau menetap disuatu tempat, maka hal ini memudahkan mereka untuk ditangkap dengan menggunakan peralatan penangkapan ikan. maka sejak saat itu daerah tersebut sudah disebut sebagai Daerah Penangkapan Ikan (Fishing ground).
Beberapa daerah penangkapan ikan yang baik yaitu bila mempunyai :
- Karakteristik dari ikan yang menghuninya (seperti sub populasi, umur, ukuran, jangka waktu/lama kehidupan dan tingkat pertumbuhan).
- Jumlah individu ikan (seperti ukuran sub populasi, jumlah ikan yang datang ke Fishing ground, jumlah gerombolan ikan dan tingkat kepadatan individu untuk setiap gerombolan.
- Karakteristik fishing ground (seperti : letak/posisinya, wilayahnya, dan kedalamannya).
- Waktu (seperti : musim, lamanya tinggal)
Beberapa keadaan yg umumnya disukai oleh ikan dan hewan laut lainnya adalah :
- Daerah yang faktor phisiknya optimum yang menyebabkan spesies ikan dapat beradaptasi karena fluktuasi yang terjadi di daerah tersebut relatif kecil.
- Daerah Upwelling dari perairan yang dalam serta kaya akan nutrient yang bergerak keatas kedaerah Euphotic yang banyak phitoplanktonnya, dimana dari hasil proses photosintesisnya dapat dikonsumsi oleh hewan air lainnya.
- Daerah merupakan pertemuan dan puncak Upwelling yang merupakan kombinasi thermoclin pada perairan yang dangkal dan kisaran temperatur optimumnya bagi spesies ikan yang merupakan faktor pembatas pada daerah yang sempit.
- Migrasi ikan pada waktu tertentu yang melalui massa air yang mempunyai kisaran temperatur optimum sebagai hasil pertemuan dari 2 massa air yang berbeda (sebagai contoh adalah daerah pertemuan arus Kuroshio dan Oyashio di Jepang ).
- Daerah yang dekat dengan bangunan-bangunan yang ada didasar laut (seperti terumbu karang, daerah topography yang menghasilkan campuran antra lapisan air atas dan lapisan air bawahnya, dan organisme yang dibawahnya merupakan makanan ikan).
- Beberap lokasi yang merupakan daerah yang baik untuk fishing ground karena merupakan derah yang spesifik bagi ikan guna menempelkan telur-telurnya (seperti dekat rumput laut, bangunan-bangunan atau kapal karam yang ada didasar laut)
Syarat-syarat Daerah Penangkapan yg baik
Daerah penangkapan yang baik mempunyai persyaratan sebagai berikut :
- Daerahnya cukup luas sehingga diharapkan suatu kelompok ikan tinggal secara utuh dalam satu kelompok.
- Daerah tersebut banyak terdapat ikan-ikan serta hasil laut lainnya dan dapat dilakukan penangkapan secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama.
- Alat tangkap dapat dioperasikan secara baik dan aman.
- Daerah tersebut dapat dicapai dengan kapal tangkap yang secara ekonomis menguntungkan.
- Cukup tersedia makanan bagi anggota kelompok ikan, bik ikan kecil maupun ikan dewasa.
Daerah Pertemuan dua Buah Arus
Daerah penangkapan ikan yang terbentuk karena pertemuan dua buah arus sebagai akibat disparitas massa air, contohnya Arus Kuroshio dan arus Oyashio pada perairan Jepang. Daerah Penangkapan Ikan yang terbentuk karena mempunyai Temperatur Optimum Peristiwa pertemuan arus karena disparitas massa air adalah sangat komplek.
Ikan-ikan mengikutinya & bergerak kearah permukaan mengikuti pergerakan organisme yang menjadi makanannya yg terbawa oleh arus. Contohnya adalah daerah pertemuan arus Kuroshio dan arus Oyashio pada pantai Sauriku Jepang. Disana merupakan fishing ground menurut Bonito, dimana gerakan ke utara berdasarkan arus Kuroshio yang panas terhadang oleh arus yang datang dari utara dari arus Kuroshio yg panas terhadang sang arus yang datang berdasarkan utara yang dingin & terjadi penetrasi, sehingga kurang lebih isotherm 22?C merupakan derah penangkapan ikan yg baik. Juga yang terjadi di Pantai Sanriku Jepang, arus Oyashio bertemu menggunakan cabang berdasarkan arus Kuroshio, sebagai akibatnya merupakan fishing ground ikan Saury yg berkerumun pada isotehrm 10?C sebagai dampak berdasarkan bertemunya arus tadi menggunakan arus panas yg tiba menurut selatan.
Daerah Penangkapan Ikan yang terbentuk karena Percampuran Air yang mengarah ke atas Pertemuan antara arus panas dan arus dingin juga mengakibatkan terjadinya fluktuasi perubahan arus karena ruangan dan waktu yang menyebabkan massa air beradu, dan hal ini mengakibatkan arah arus kebawah atau sebaliknya malah keatas sebagai Upwelling.
Akibat berdasarkan adanya perbedaan kecepatan arus dan arah yang saling bersilang sebagai akibatnya masing-masing bertemu dalam suatu daerah, maka yg demikian itu diklaim sebagai bentuk/kumpulan Eddy. Hal ini mengingatkan kita dalam prosedur terjadinya Cyclon dan Typhoon di atmosophere. Gerakan-gerakan bentuk Eddy menggunakan gerakan air vertikal keatas dn kemudian bergerak menyebar ini sejenis dengan Upwelling, sedangkan gerakan yg lainnya merupakan gerakan air vertikal kebawah lalu lalu menyebar. Daerah yg dekat menggunakan rendezvous arus yg kemudian berkembang & mengakibatkan gerakan air ke bagian atas & lantas menyebar ini diklaim dengan Surface Divergence, sedang sebaliknya yg menyebabkan gerakan air kedasar lantas menyebar ini dianggap dengan Surface Convergence.
Hal ini tentu menyebabkan taraf kepadatan dalam perairan yang pada serta kandungan garam-garam mineral yg terbawa keatas ke lapisan bagian atas dimana phytoplankton berpotosysntesis, sehingga menarik Zooplankton yang langsung maupun tidak pribadi sebagai makanan bagi ikan-ikan. Kenyataannya kurang lebih daerah Convergence merupakan rendezvous arus. Disini kegiatan dalam rantai kuliner bertambah, yaitu dengan adanya fauna-hewan yg memakan plankton, yg lalu menarik ikan buat memangsanya. Jadi Convergence yg kuat dapat mengkibatkan ikan-ikan sebagai terkonsentrasi, & hal ini adalah wilayah penangkapan ikan yg baik.
Daerah yang produktifitasnya tinggi yang merupakan daerah penangkapan ikan terbaik di dunia karena bertemunya 2 (dua) arus yaitu :
- Di Tohuku dan Hokkaido Jepang (pertemuan antara Kuroshio dan Oyashio)
- Sepanjang pantai Australia dan New Zealand (pertemuan antara arus timur Australia (East Australian Current / WWC) dengan Arus balik Angin Bagian Barat (West Wind Counter Current / WWC)
- Di afrika Selatan (pertemuan antara arus Agulhas (Agulhas Current / AGC) dengan Arus Balik Angin Barat (West Wind Counter Current/WWC)
- Di Patagonia yaitu disebelah Barat Daya Laut Atlantik pertemuan antara arus Brazil (Brazil Current/BC) dan arus Falkland (Falkland Current/FC)
- Di sebelah Barat Laut Samudra Atlantik (pertemuan arus frontal)
- Disebelah Timur Laut Samodra Atlantik (pertemuan arus frontal dan arus Artic)
Daerah Penangkapan Ikan yang terbentuk karena adanya Arus Upwelling
Beberapa bentuk wilayah penangkapan ikan dimana beberapa diantaranya merupakan menjadi dampak dari Upwelling yg bertenaga yang datangnya berdasarkan perairan laut dalam menuju ke permukaan.
Daerah Upwelling diakibatkan oleh berapa hal, yaitu :
Proses Upwelling |
- Bila angin yang bertiup kearah lepas pantai (off shore wind) sangat keras dan air dipermukaan terbawa, maka lapisan permukaan menjadi turun, dan hal tersebutakan dikompensasikan dengan adanya Upwelling dari laut dalam yang dekat pantai.
- Bila ada terumbu karang atau tepi tebing, maka arus bawah air yang menghantamnya akan naik dan menjadi arus Upwelling
- Upwelling yang diakibatkan bertemunya 2 arus lalu naik dan kemudian ada dipermukaan arahnya berlawanan
- Upwelling yang diakibatkan karena adanya arus bawah yang melewati sisi bawah pulau atu berkarang besar yang kemudian arus tersebut naik kearah atas.
- Upwelling yang diakibatkan naiknya arus seperti yang terjadi pada bentuk/formasi Eddy (Bentuk Daerah Divergence)
Daerah Upwelling ada beragam berukuran dan kekuatannya, tetapi umumnya memiliki karakteristik sebagai berikut :
- Didaerah perairan laut dalam yang kaya akan nutrient akan dibawah ke atas lapisan permukaan, bercampur dengan phytoplankton dan menghasilkan konsentrasi makanan
- Di daerah Divergence dengan Upwelling yang kuat, Upwelling dari perairan laut dalam yang mana temperaturnya rendah dan kaya akan nutrient, bergerak menuju ke lapisan permukaan dan menjadikan daerah sekitarnya menjadi lebih dingin dengan tingkat kecerahan yang semakin berkurang
- Di daerah yang merupakan puncak dari Upwelling, lapisan thermocline terngkat keatas mendekati permukaan, dimana temperaturnya sangat cocok bagi banyak ikan yang berenang dan berkumpul pada area yang terbatas.
Dibawah ini beberapa daerah Upwelling yang adalah tujuan daerah penangkapan ikan di global, yaitu :
- Di Samudra Pasifik yang merupakan daerah penangkapan ikan teri (Anchovy) yaitu di Peru, Sardin di california dan Madidihang, (Thunnus albacares) di Costa Rica.
Samudera Pasifik - Di Samudra Atlantik yang merupakan daerah penangkapan ikan Sardine dan juga ikan-ikan dasar.
Samudera Atlantik - Di Samudra Hindia yang merupakan daerah penangkapan ikan yang ada disepanjang pantai Somalia dan di Pantai Cochin di India
Samudera Hindia
Daerah Penangkapan Ikan yang terbentuk karena Topography Dasar atau Bentuk Dari Garis Pantai.
Biasanya berpengaruh terhadap kecepatan arus bawah. Pada bentuk/deretan Eddy, ketika massa air panas & dingin bertemu dan terjadi Upwelling, maka akibatnya arus air dingin dengan densitas yang tinggi berbelok kearah menuju kepermukaan (Surface Divergence). Maka wilayah yang demikian ini merupakan daerah penangkapan ikan yg sangat baik. Sebagai contoh adalah massa air yang besar pada Enshu Nada karena terjadinya fluktuasi arus Kuroshio sehingga naik keatas/kepermukaan (Surface Divergence).
Contoh lain faktor topographi dasar yg ada di selat, arus yang melaluinya bisa memutar dan mencampur lapisan perairan yang terdapat dipermukaan dengan lapisan perairan yang terdapat dibawahnya. Hal ini pula bisa mempertinggi produktivitas biologi yang membentuk kuliner & menarik bagi ikan-ikan jenis Bonito & ikan terbang buat betah tinggal disana.
Daerah Penangkapan Ikan yg terbentuk karena faktor Kemiringan Benua (Continental shelves)
Separoh dari asal biologis di lautan ada pada wilayah kemiringan benua, dan ikan-ikan sangat menyukai tinggal di wilayah tersebut. Banyak sungai yg membawa nutrient pada jumlah yang besar yg masuk ke perairan Continental shelves. Kenyataanya gelombang & arus dapat mempengaruhi suhu perairan antara lapisan atas dengan lapisan dibawahnya. Daerah kemiringan benua mulai berdasarkan bagian atas hingga kedasar kaya akan nutrient, penetrasi sinar matahari berlimpah dan jumlah organik matternya besar , sehingga membentuk phitoplankton dan zooplankton.
Di Daerah kemiringan benua, banyak ikan dan hewan bahari lainnya yg sebagai sasaran menurut operasi penangkapan. Di wilayah kemiringan benua adalah tempat yang ideal bagi ikan-ikan yang masih belia untuk tumbuh, karen poly organisme dasar yg hayati didasar perairan. Didaerah ini proses rantai kuliner berlangsung lebih cepat, sebagai akibatnya produktivitas biologinya tinggi.
Di wilayah kemiringan benua yg merupakan daerah yang dangkal menggunakan sudut dasar kesinambungan merupakan adalah daerah operasi penangkapan yg baik bagi jenis-jenis alat yang cara pengoperasiaannya diseret (Drag Net). Perairan pantai pada wilayah kemiringan benua umumnya bekerjasama pribadi perairan laut yang terbuka. Contohnya di Timur Laut Cina tidak hanya dijumpai banyak ikan yg berenang, namun juga ditemukan penambahan ikan-ikan dasar. Contoh lainnya merupakan pada Laut Bering adalah daerah yang spesifik lantaran masuknya air dingin dari utara.
Dibawah ini merupakan beberapa contoh wilayah penangkapan di global yang adalah wilayah kemiringan benua :
- Di Samodra Pasifik sekitar Alaska yang merupakan daerah penangkapan Cod dan Kepiting (Crab) di laut Bering
- Di Samodra Atlantik yang merupakan daerah penangkapan Turbot, Sole, Cod dan Sardine, di Laut Utara dan Laut Barents, Sea Bream dan Octopus di pantai barat Afrika, serta Cod dan Sardina di Newfoundland.
Daerah Penangkapan Ikan yang terbentuk karena adanya Terumbu Karang
Adanya terumbu karng sanggup berakibat sebagai Upwelling yang asalnya dri arus bawah misalnya bentuk/formasi Eddy, sebagai akibatnya gerakan air tadi bisa menambah produktivitas hayati dan dalam jangka ketika yang usang bisa menjadikan grup ikan menetap disana. Beberapa jenis ikan dan binatang laut lainnya tinggal dilokasi tersebut sambil melekatkan telur-telurnya. Bentuk karang asli maupun karang protesis sangat krusial buat wilayah penangkapan ikan, karena di karang banyak organisme dasar yang merupakan kuliner ikan.
Dalam jangka waktu yang usang wilayah karang akan tetap selalu pada huni oleh ikan dan hewan laut lainnya, berasal nir rusak atau . Ada hubungan antara kedalaman, bentuk, berukuran/luas & letak dari karang & kuatnya arus yang melaluinya terhadap jumlah ikan & binatang bahari lain yang menghuninya. Contoh daerah kurang lebih karang yang produktif merupakan : Newfoundland di Kanada & Georgia pada Laut Utara.
Sumber : modul penangkapan ikan, BPPP Tegal
Semoga Bermanfaat...
Checking your browser before accessingPlease enable Cookies and reload the page. This process is automatic. Your browser will redirect to your requested content shortly. Please allow up to 5 seconds… |