Loading Website
Diberdayakan oleh Blogger.

Panduan Dropship

Laporkan Penyalahgunaan

Kontributor

Memahami Teknik Pembuatan Garam Rakyat dengan Tehnologi Geomembran

Permasalahan yang ada pada produksi garam rakyat saat ini  adalah kurangnya kualitas dan kuantitas  terhadap kebutuhan garam nasional seirin...

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Random Posts

Recent Posts

Recent in Sports

Header Ads

Cloud Hosting Indonesia

Mahir Website

Easy import From China

The Power Of Wanita Idaman

Featured

Seni Menjadi Pedagang Online

Dalam budidaya sidat tak jarang mengalami kerugian yang relatif akbar yang ditimbulkan oleh penyakit sebagai akibatnya mematahkan semangat pembudidayanya. Penyakit sidat adalah segala sesuatu yang menimbulkan gangguan terhadap sidat yg disebabkan oleh organisme & kondisi lingkungan yang kurang menujang kehidupan sidat. Serangan penyakit dikolam diakibatkan ketidakserasian interaksi antara sidat, kondisi lingkungan, dan organisme penyakit yg menyebabkan stress pada sidat sehingga prosedur pertahanan diri sebagai lemah & gampang terserang penyakit.

Untuk mengatasi hal-hal yg merugikan maka dilakukan suatu usaha penanggulangan yg bisa menekan angkah kematian. Beberapa pendekatan yang telah dilakukan terutama terhadap penggunaan bahan kimia. Tetapi kandungan bahan-bahan kimia ini ada yg tidak sanggup dikendali oleh tubuh ikan sehingga terakumulasi dalam tubuhnya yg akan berpengaruh pula terhadap pengkonsumsi ikan sidat.

Suatu pendekatan yang dilakukan yaitu dengan penggunaan bahan-bahan alami. Selain gampang dihasilkan jua dari segi ekonomi harganya murah & tersebar diseluruh wilayah-daerah serta dikenal sang lapisan masyarakat. Bahan-bahan seperti daun sirih, mahkota dewah,daun samiloto, kunyit dan sejenisnya merupakan obat-obatan alami yg dianggap masyarakat bisa menyembuhkan aneka macam penyakit. Dengan demikian digunakan suatu pertimbangan alami buat memanfaatkan bahan tersebut buat mengatasi penyakit yg menyerang sidat. Juga hal ini berguna buat pengkomsumsi yang kondusif dari bahan-bahan kimia yg terkandung pada tubuh ikan. Selain itu pula pada pemasaran bisa menaruh label yang bisa menarik minat orang contohnya ?Mengkomsumsi daging sidat anda akan umur panjang lantaran selama pemeliharaan diberikan mahkota yang kuasa?.

Morfologi Ikan Sidat

Sidat mempunyai bentuk yg nisbi serupa menggunakan belut namun keduanya memiliki ordo yang tidak sama. Menrut Bleeker, sidat mempunyai kasifikasi sebagai berikut

Filum : Chordata

Klas : Pisces

Ordo : Apodes

Famili : Anguillidae

Genus : Anguilla

Spesies : Anguilla sp

Ciri utama sidat dewasa adalah bentuk tubuhnya menyerupai belut, tetapi jika diperhatikan ada beberapa disparitas morfologi yaitu, sidat memiliki sirip ekor, sirip punggung, dan sirip dubur yang sempurna. Sedangkan belut tidak mempunyai sirip sama sekali. Sirip sidat dilengkapi menggunakan jari-jari lunak yg bisa dipandang dengan mata biasa. Ketiga sirip yang dimiliki saling berafiliasi menjadi satu mulai menurut punggung keekor & berakhir dibagian ventral tubuhnya.

Sidat mempunyai kulit lembut dan sangat berlendir. Sidat mempunyai sisik yg ukurannya kecil yg terletak dibawah kulit. Dengan nir adanya sisik yang besar , kemampuan sidat bernafas melalui bagian atas kulit sama baiknya menggunakan melalui insang.

Sidat mempunyai bagian tubuh yang sangat sensitif terhadap getaran terutama dibagian samping. Bagian tubuh yang sensitif ini membantu pergerakan sidat karena kemampuan penglihatannya kurang baik. Disampnng itu organ penciuman, yg sangat pekah pula membantu mengatasi kelemahan daya penglihatannya.

Tingkah Laku Ikan Sidat

Sidat adalah hewan yang bersifat katadrom yaitu bisa hayati diair tawar dan air asin. Sidat kecil hayati diar tawar & setelah dewasa bermigrasi ke bahari buat memijah. Pada proses migrasi pertama, elver berukuran panjang kurang lebih 7 cm dan pada migrasi termin kedua yaitu berukuran 15-20 cm dan besarnya seperti pensil.

Selama migrasi, perkembangan mengalami perubahan warna tubuh, penurunan bobot & berat badan yang ditimbulkan selam migrasi elver nir makan.

Proses migrasi ditentukan beberapa faktor lingkungan, diantaranya, suhu air, cahaya, pasang surut, salitas, & angin. Elver yang telah hidup pada air tawar & tumbuh sebagai sidat dewasa akan berusaha balik kelaut buat melakukan pemijahan. Setelah melakukan pemijahan induk sidat umumnya menemui ajalnya. Anak sidat yang sudah keluar berdasarkan induknya akan segera berusaha mencapai pantai.

Larva sidat (Leptocephalus) ukuran 5 mm secara fasif terapung mendekati pantai & muara sungai. Setelah berumur 4 tahun hingga 8 tahun, sidat telah matang kelamin dan akan berusaha mencapai perairan yg bisa mengantarkannya kelaut dalam buat memijah.

Perpindahan sidat (migrasi) sidat menuju daerah baru yang cocok buat melakukan pemijahan dikenal menggunakan ruaya yg merupakan kebutuhan dasar dan adalah mata rantai pada mempertahankan kelestariaannya. Ruaya tidak bisa dipisahkan berdasarkan kehidupan sidat dengan tujuan eksklusif yaitu, buat mengadakan kegiatan pemijahan dan buat mencari makan dan menuju daerah asuhan serta mendapatkan lingkungan baru lantaran lingkungan asalnya nir menunjang lagi.

Dalam beruaya buat mengadakan aktivitas pemijahan, sidat yang telah matang kelamin menuju kelaut yg dalam antara 4.000.- 5.000 m. Telur sidat melayang & bersifat planktonis. Telur sidat yg berhasil menetas akan membuat larva yg pada kenal menggunakan sebutan lepthocephalus yg berkiprah kepermukaan air sesuai menggunakan perkembangan tubuhnya dan menyebar keberbagai arah dengan menghanyutkan diri mengikuti arus permukaan laut.

Pada ketika memasuki perairan tawar, terjadi perubahan bentuk tubuh larva sidat yang berbentuk pipih dan transparan sebagai elver yang tubuhnya berbentuk silinder. Bersamaan menggunakan itu sidat akan berubah menjadi lebih pendek, bertambah gelap, dan terjadi pergantian gigi susu sebagai gigi tetap.

Elver yg berhasil mengatasi seluruh kendala akan hayati pada air tawar & tumbuh menjadi dewasa. Setelah mencapai matang kelamin, sidat dewasa secara insting akan berusaha kembali ke bahari dalam melakukan kegiatan pemijahan.

Di air tawar sidat hayati dihabitat bebatuan yang dipakai menjadi loka perlindungan terutama menurut terik surya. Dan tak jarang dijumpai didaerah berlubang-lubang gelap atau membenamkan dirinya pada Lumpur di dasar perairan.

Sidat bernapas dengan insang & kadang-kadang dibantu oleh organ pernapasan lainnya. Selain sanggup mengambil oksigen pada air sidat juga bisa menghirup oksigen pribadi menurut udara. Utnuk meng hirup oksigen berdasarkan udara, sidat cukup mengeluarkan mulutnya kepermukaan air. Selain ke 2 cara tersebut, sidat pula bisa bernapas melalui kulit diseluruh bagian atas tubuhnya. Kulit sidat dilengkapi prosedur eksklusif sebagai akibatnya sanggup merogoh oksigen.

Sidat adalah hewan nokturnal yaitu aktif mencari makan dalam malam hari & pada siang hari beristirahat. Sidat bersifat pasif & lebih senang dihidup ditempat gelap. Makanan utama larva sidat merupakan plankton & sidat dewasa sudah berubah menjadi karnivor.

Matang kelamin sidat jantan nisbi lebih cepat daripada induk betina. Sidat jantan matang kelamin dalam usia 3 thn ? 4 thn dan betina dalam umur 7 thn ? 8 tahun. Sidat yg matang kelamin panjang tubuhnya 60 ? 160 m centimeter & ditandai dengan perubahan tubuhnya yang semakin gelap, bagian perutnya berwarna orange terang, & dasar sirip dada berwarna kuning keemasan.

Sidat jantan & betina yg telah matang kelamin akan berusaha mencari jalan keluar untuk beruaya menuju laut. Dalam upaya menuju kedaerah pemijahan, sidat akan berenang dibawah bagian atas air. Ruaya sidat ini umumnya dilakukan dalam malam hari, saat suasana lingkungan disekitarnya telah cukup gelap.

Jumlah kelompok sidat yang akan beruaya bisa mencapai ribuan sehingga acapkali menyebabkan perubahan rona perairan yang dilaluinya. Mereka berkecimpung secara berpasang-pasangan, sebab telur sidat yang sudah dikeluarkan oleh induk betina harus segera dibuahi sang sperma menurut induk jantan.

Selama perjalanan ketempat pemijahan, induk sidat menghentikan aktivitas makan sebagai akibatnya warna tubuhnya yang semula cokelat kehitam-hitaman berubah menjadi kekuning-kuningan dan akhirnya menjadi keperak-perakan. Akibat lain yg timbulkan lantaran berhenti makan adalah rusaknya saluran pencernaan sehingga selesainya melaksanakan kegiatan pemijahan induk sidat akan menemui ajalnya.

Di Indonesia pemeliharaan sidat masih tergolong baru, sehingga teknologinya belum poly dikuasai petani ikan secara benar. Pemeliharan sidat pada umumnya masih merupakan bisnis pembesaran, yaitu benih yang ditangkap dialam dipelihara dikolam sampai mencapai ukuran tertentu sesuai dengan permintaan konsumen.

Benih Sidat

Benih sidat dari dari alam biasanya ditangklap oleh petani saat akan menuju perairan tawar. Penangkapan elver umumnya dilakukan pada lisan sungai dalam waktu air sedang pasang.

Ukuran panjang benih sidat bervariasi antara 5 centimeter ? 7 centimeter, tergantung pada benih sidat. Tubuh benih sidat umumnya berwarna bening dan beratnya antara 0,15 g ? 2,0 g.

Tahap Pemeliharaan Sidat

Ada 2 termin pemeliharaan sidat , yaitu pemeliharaan impunan dan pemeliharaan lanjutan. Pemeliharaan impunan adalah pemeliharaan sidat yang dilakukan dikolam elver semenjak ditangkap menurut perairan sampai siap ditebar dikolam pemeliharaan pertama. Pemeliharaan lanjutan adalah pemeliharaan sidat dikolam ke 2, yaitu sejak sidat dipanen berdasarkan output pemeliharaan dikolam elver atau kolam pemeliharaan pertama.

1. Pemeliharaan di Kolam Elver

Pemeliharaan sidat dikolam elver merupakan pemeliharaan benih sidat yang baru diperoleh menurut alam (elver). Benih yg akan ditebarkan diperiksa buat mengetahui & mencegah terjadinya luka, penyakit, atau lemah.

Padat penebaran benih sidat umumnya antara 150 g ? 300 g/m2. Dalam pemeliharaan sidat secara intensif maka padat penebarannya dapat ditingkatkan sampai mencapai 600 g ? 1.200 g/m2. Taraf kelangsungan hayati benih pada pemeliharaan intensif merupakan berkisar antara 80% - 90% sesudah benih sidat mencapai berukuran 1 gr.

Pakan yang terbaik dalam ketika pemeliharaan elver adalah cacing tubifex. Pada 5 hari pertama pakan diberikan menggunakan ditebarkan disekitar dinding kolam. Selanjutnya areal anugerah pakan tersebut dipersempit hingga akhirnya pemberian pakan dipusatkan dalam satu tempat eksklusif. Dengan cara ini sidat diperbiasakan makan dalam tempat eksklusif dan saat eksklusif.

Pemberian pakan pada 2 minggu pertam merupakan 2 kali yaitu pagi dan sore hari. Pada minggu ketiga & keempat pemberian pakan mmulai dilakukan dengan mengkombinasikan pakan alami dan pakan buatan. Secacra pelan-pelan, jumlah pakan buatan ditingkatkan sebagai akibatnya pada akhirnya seluruh pakan benih sidat merupakan pakan buatan.

Lama pemeliharaan elver dikolam impunan kurang lebih satu bulan. Benih sidat diseleksi & dipelihara dikolam berikutnya. Kolam pemeliharaan usahakan ditebari elver yg ukuran nisbi sama untuk menghindari kanibalisme elver yang lebih akbar tehadap elver yang kecil.

2. Pemeliharaan Dikolam Pertama

Pemeliharaan dikolam pertama adalah pemeliharaan sidat hasil panen menurut kolam pemeliharaan elver. Lama pemeliharaan dikolam pertama berkisar antara empat bulan sampai enam bulan, tergantung pada ukuran sidat yang dikehendaki.

Cara pemliharaan dikolam pertama pada prinsipnya merupakan lanjutan dari cara pemeliharaan kolam elver, tetapi taraf kepadatannya ditambah yaitu tiga kg ? 6 kg/m2. Benih yang diperoleh berdasarkan kolam elver diseleksiberdasarkan bobot tubuh. Benih sidat yang ukurannya nisbi sama dipelihara dalam satu kolam dan yang lainnya dipelihara pada kolam terpisah.

Keuntungan yg diperoleh berdasarkan seleksi benih :

? Dapat memelihara sidat menggunakan kepadatan yang sinkron

? Meningkatkan laju konversi pakan dengan menimilkan pakan terbuang lantaran anugerah yang berlebihan.

? Memudahkan pengamatan kondisi fisiologis sidat

? Dapat melakukan pencucian kolam.

Tiga. Pemeliharaan pada Kolam Kedua

Pemeliharaan dikolam ke 2 merupakan pemeliharaan sidat yg diperoleh dari kolam pemeliharaan pertama. Lam pemeliharaan dikolam ke 2 umumnya dilakukan sampai sidat mencapai usia atu memahami atau lebih.

Pada suatu peride pemeliharaan selalu dijumpai sekelompok sidat yang mempunyai lajupertumbuhan relatif lebih baik dibanding dengan yang lain. Pemeliharaan sidat dikolam kedua ini usahakan dilakukan seleksi balik terhadap benih yang diperoleh dari kolam pemeliharaan pertama. Tujuan dilakukan seleksi ini adalah menghindari pemeliharaan sidat dengan berukuran yg tidak sinkron.

Padat penebaran sidat pada pemeliharaan kolam ke 2 ini sedikit lebih tinggi daripada pemeliharaan sebelumnya, yaitu 9 kg ? 21 kg/m2.

PENYAKIT YANG MENYERANG SIDAT

Penyakit sidat dapat ditimbulkan oleh suatu organisme & syarat lingkungan yang kurang menunjang kehidupan sidat. Serangan penyakit dikolam pemeliharaan diakibatkan oleh ketidak serasian interaksi antara sidat, syarat lingkungan, & organisme penyakit yg menyebabkan stress pada sidat sehingga mekanisme pertahanan diri yg dimilikinya menjadi lemah & mudah diserang.

Sumber Penyakit.

Penyakit yg menyerang sidat dikelompok sebagai tiga golongan primer :

? Hama, predator yang memangsa sidat, competitor yg menimbulkan persaingan pada pmenapatkan oksigen, dan menjadi pencuri.

? Parasiter, yg ditimbulkan sang Virus, bakteri, fungi, protozoa.

? Penyakit non-parasiter, bukan oleh suatu hama atau organisme, yang disebabkan sang 3 faktor :

? Faktor lingkungan, perubahan suhu yang tiba-tiba, pH terlalu tinggi atau rendah, & lain-lain.

? Kualitas pakan, kekurangan vitamin, gizinya rendah, bahan baku busuk, mengandung racun.

Turunan, kelainan tubuh sejak lahir.

Penyakit yg menyerang sidat.

Tabel 1. Penyakit yg menyerang ikan Sidat

DAFTAR PUSTAKA

Daelani, Deden. 2001. Agar Ikan Sehat,. Penebar Swadaya. Jakarta.

Ghufron, M.2004. Hama & Penyakit Ikan. Penerbit PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Hermanto, Ning, 2004. Menggempur Penyakit Hewan Kesayangan dengan Mahkota Dewa. Penerbit, Penebar Swadaya, Jakarta.

Liviawaty, E dan Afrianto, Eddy,1998. Pemeliharaan Ikan Sidat. Penerbit, Kanisius, Yokyakarta.

Mangayu S. Dan Syafei L.S, 2005. Buku Seri Kesehatan Ikan ?Sidat Sehat Produksi Meningkat?. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian, Jurusan Penyuluhan Perikanan, Bogor.

Checking your browser before accessing

This process is automatic. Your browser will redirect to your requested content shortly.

Please allow up to 5 seconds…

DDoS protection by Cloudflare
Ray ID: