Loading Website
Diberdayakan oleh Blogger.

Panduan Dropship

Laporkan Penyalahgunaan

Kontributor

Memahami Teknik Pembuatan Garam Rakyat dengan Tehnologi Geomembran

Permasalahan yang ada pada produksi garam rakyat saat ini  adalah kurangnya kualitas dan kuantitas  terhadap kebutuhan garam nasional seirin...

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Random Posts

Recent Posts

Recent in Sports

Header Ads

Cloud Hosting Indonesia

Mahir Website

Easy import From China

The Power Of Wanita Idaman

Featured

Seni Menjadi Pedagang Online

Betok adalah nama sejenis ikan yang umumnya hidup liar di perairan tawar. Ikan ini juga dikenal dengan beberapa nama lain seperti bethok atau bethik (Jw.), puyu (Mly.) atau pepuyu (bahasa Banjar). Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai climbing gouramy atau climbing perch, merujuk pada kemampuannya memanjat ke daratan. Nama ilmiahnya adalah Anabas testudineus (Bloch, 1792).

Ikan Betok (Anabas testudineus)

Menurut Jhingran (1975), sistematika ikan ini adalah menjadi berikut :

Morfologi Ikan Betok

Ikan betok umumnya berukuran besar , panjang hingga lebih kurang 25 cm, berkepala besar dan bersisik keras kaku, bentuk badan relatif oval. Sisi atas tubuh (dorsal) gelap kehitaman relatif kecoklatan atau kehijauan.

Sisi samping (lateral) kekuningan, terutama pada sebelah bawah, dengan garis-garis gelap melintang yang samar dan tak beraturan. Sebuah bintik hitam (terkadang tidak jelas kelihatan) terdapat di ujung belakang tutup insang. Sisi belakang tutup insang bergerigi tajam seperti duri.

Ikan betok mempunyai tipe rona abu-abu hingga kehijauan, menggunakan satu titik hitam dalam bagian dasar ekor & titik lainnya lagi hanya dalam bagian belakang lempeng insang. Bagian ujung sisik dan sirip berwarna cerah.

Pada bagian operkulum dan preoperkulum keduanya bergerigi. Pada bagian pertama/depan dorsal & anal ke 2-duanya pnjang. Model tubuh cekung ke pada, mulut ukuran lebih lebar dengan gigi berbentuk villiform. Memiliki penjelasan terperinci organ labirin pada bagian cekungan atas bagian pertama hingga bagian ketiga tulang lapis insang.

Menurut (Saanin, 1954) betok hanya mempunyai satu sirip punggung atau 2 sirip punggung yang bersambungan menggunakan sirip perut yang nir manunggal. Ikan ini dapat merogoh udara pada luar air (memiliki alat labirin). Sirip punggung & sirip dubur berjari-jari. Sirip perut dengan 6 jari-jari, sirip punggung dan sirip dubur dengan satu atau lebih berdasarkan satu jari-jari keras, sirip perut menggunakan lima jari-jari atau kurang menurut 5 jari-jari lemah dan 1 jari-jari keras. Rongga pada atas rongga insang beralat berbentuk labirin, berbentuk gepeng, agak panjang, lubang insang sempit karena bagian adonan daun insang lebar.

Pengukuran Morfometrik Ikan Betok (A. testudineus)

Keterangan Gambar:

A) Panjang total, B) Panjang standar, C) Panjang ketua, D) Tinggi kepala, E) Tinggi badan, F) Tinggi btg ekor, G) Jarak lisan ke sirip punggung, H) Jarak verbal ke mata, I) Jarak mulut ke pangkal sirip dada, J) Jarak ekspresi ke pangkal sirip perut, K) Jarak sirip punggung ke pangkal sirip ekor, L) Jarak sirip perut ke pangkal sirip anus, M) Jarak sirip anus ke pangkal sirip ekor, N) Diameter mata, O) Jarak mata ke tutup insang, P) Panjang dasar sirip dada, Q) Tinggi sirip dada, R) Panjang dasar sirip punggung, S) Tinggi sirip punggung, T) Panjang dasar sirip ekor, U) Tinggi sirip ekor V) Panjang dasar sirip anus, W) Tinggi sirip anus, X) Panjang dasar sirip perut, Y) Tinggi sirip perut.

Ikan betok dalam keadaan normal memakai insang menjadi alat buat bernafas, namun dalam syarat ekstrim dia memakai labirin yg dimilikinya untuk mengambil oksigen langsung di udara. Dengan cara ini pula dia bertahan hayati dalam kondisi air yang minim & sesekali berpindah menggunakan memakai siripnya menjadi alat buat berkiprah.

Kemampuan ikan betok buat seperti berjalan didukung oleh gerakan ekornya, sirip dada dan tutup insang yg keras. Namun daya kekuatannya didaratan memang hanya beberapa jam saja, apabila terlalu usang maka dia akan mangkat . Ikan betok bersifat predator & sebagai hama pada kolam budidaya.

Habitat & Penyebaran Ikan Betok

Betok umumnya ditemukan pada rawa-rawa, sawah, sungai mini dan parit-parit, juga dalam kolam-kolam yg menerima air banjir atau bekerjasama dengansaluran air terbuka.

Rawa sebagai salah satu habitat ikan betok
Ikan ini memangsa aneka serangga dan hewan-hewan air yang berukuran kecil. Ikan betok jarang dipelihara orang, dan lebih sering ditangkap sebagai ikan liar. Dalam keadaan normal, sebagaimana ikan umumnya, betok bernafas dalam air dengan insang.

Akan tetapi, misalnya ikan gabus dan lele, betok pula mempunyai kemampuan buat merogoh oksigen pribadi dari udara. Ikan betok mempunyai organ labirin (labyrinth organ) pada kepalanya, yang memungkinkan hal itu. Alat ini sangat berguna manakala ikan mengalami kekeringan & harus berpindah ke loka lain yg masih berair.

Ikan betok mampu merayap naik & berjalan pada daratan dengan menggunakan tutup insang yang bisa dimegarkan, dan berlaku menjadi semacam ?Kaki depan?. Tetapi tentu saja ikan ini tidak dapat terlalu usang bertahan di daratan, & wajib mendapatkan air dalam beberapa jam atau ia akan tewas.

Ikan betok merupakan ikan danau atau rawa (blackfishes), namun keika musim kemarau dan ketinggian air berkurang, ikan ini akan berusaha menuju sungai besar melalui sungai-sungai kecil yang merupakan penghubung menuju sungai induk. Ketika musim hujan ikan ini sering terlihat di wilayah daratan yang hanya dipenuhi beberapa sentimeter air saja, namun ketika musim kemarau ikan ini biasanya berada di perairan yang berlumpur (Inger dan Kong, 1962).

Di Indonesia, ikan ini bisa ditemukan pada Sulawesi, Daratan Sunda, Sumatra, Kalimantan, dan termasuk ikan introduksi buat Irian Jaya. Penyebaran ikan betok pada dunia relatif luas mulai dari India, Tiongkok, Srilangka, Cina bagian Selatan, Philipina, Asia Tenggara lainnya, dan pula sepanjang garis Wallacea. Ikan ini adalah ikan asli pada daerah Asia Tenggara, Sri Langka, Filipina, Cina.Ikan ini menyebar di kepulauan Indo-Australia (Berra, 2001).

Sumber 1

Sumber 2 : Situmorang Dina, Ridwan Manda Mutra, Deni Efizon. 2014.Study On Morphometric, Meristic And Growth Patterns Of Anabas testudineus In Channel Of Oil Palm Palntation Left Tapung River Bencah Kelubi Village Tapung Kiri Subdustrict Riau Province.

Semoga Bermanfaat.

Checking your browser before accessing

This process is automatic. Your browser will redirect to your requested content shortly.

Please allow up to 5 seconds…

DDoS protection by Cloudflare
Ray ID: