Loading Website
Diberdayakan oleh Blogger.

Panduan Dropship

Laporkan Penyalahgunaan

Kontributor

Memahami Teknik Pembuatan Garam Rakyat dengan Tehnologi Geomembran

Permasalahan yang ada pada produksi garam rakyat saat ini  adalah kurangnya kualitas dan kuantitas  terhadap kebutuhan garam nasional seirin...

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Random Posts

Recent Posts

Recent in Sports

Header Ads

Cloud Hosting Indonesia

Mahir Website

Easy import From China

The Power Of Wanita Idaman

Featured

Seni Menjadi Pedagang Online

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) merencanakan pembangunan budidaya ikan dengan metode keramba jaring apung (KJA) lepas pantai (KJA Offshore) tahun 2017 di 3 lokasi yakni Karimun Jawa provinsi Jawa Tengah, Pantai selatan Jawa dan Sabang Provinsi Aceh.

Dalam warta pers yg diberikan sang Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto di Jakarta, Selasa (08/11), disampaikan bahwa pembangunan KJA Offshore ini bertujuan buat menaikkan pemanfaatan potensi huma budidaya bahari di Indonesia, dimana diketahui bahwa potensi yg tergarap baru dua % atau lebih kurang 281 ribu ha menurut total potensi budidaya laut sebesar 12,08 ha.

Dijelaskan oleh Slamet, bahwa ada tujuh manfaat pembangunan KJA Offshore, yaitu adalah untuk meningkatkan pemanfaatan lahan, meningkatkan produksi ikan budidaya, diseminasi teknologi budidaya ikan modern lepas pantai kepada masyarakat, memberikan peluang usaha baru bagi masyarakat melalui segmentasi usaha dalam melakukan penggelondongan benih ikan kakap putih dari ukuran 10 gram menjadi ukuran 100 gram per ekor (siap tebar),  pemanfaatan tambak-tambak idle untuk usaha pengglondongan benih, dan penyerapan tenaga kerja serta meningkatkan pendapatan masyarakat.

KJA Offshore memiliki 8 lubang per-unit dan dapat menghasilkan 568 ton kakap putih ukuran konsumsi. Dimana dibutuhkan benih ikan kakap putih ukuran 100 gr sebanyak 1,2 juta ekor. Untuk memenuhi kebutuhan benih gelondongan sebanyak itu, jika dilakukan di tambak akan diperlukan tambak seluas 290 Ha. Dan apabila satu hektar dikelola oleh lima orang, maka penyerapan tenaga kerja yang akan dihasilkan adalah sebanyak 1.450 orang. Efek positif dari pembangunan  KJA offshore ini cukup banyak, termasuk meningkatkan perekonomian daerah , dan mendorong terciptanya industri budidaya ikan secara berkelanjutan ugkap Slamet.

Slamet menambahkan bahwa ketika ini telah mulai proses identifikasi lokasi khusus, penjajakan proses pengadaan barang & prosedur pengelolaan. "Lantaran ini sistemnya wajib melalui mekanisme pengadaan barang/jasa sinkron dengan Peraturan Presiden. Jadi perlu kehati-hatian, agar seluruh nya dapat berjalan lancar. Kemudian, proses pengiriman dan pemasangan yg memerlukan saat kurang lebih 8 bulan, maka harus dimulai dalam akhir tahun 2016 ini. Ke depan, buat operasionalisasi akan dikerjasamakan dengan BUMN yang beranjak dibidang perikanan" , jelas Slamet.

Berdasar data statistik perikanan budidaya, data sementara produksi ikan kakap putih pada tahun 2015 mencapai 5,082 ton. Diharapkan dengan adanya KJA Offshore ini dapat memberikan kontribusi produksi yang cukup signifikan lebih dari tahun-tahun sebelumnya. “Apabila satu unit KJA Offshore dengan delapan lubang dalam satu siklus dapat menghasilkan 568 ton, maka dari tiga unit KJA offshore akan memberikan kontribusi produksi sebesar 1.600 ton. Kita harapkan dengan adanya pembangunan KJA offshore ini, akan mendorong munculnya industri perikanan yang maju dan terintegrasi dengan tetap mengedepankan keberlanjutan dan keberpihakan kepada masyarakat.

Sumber:

http://www.Djpb.Kkp.Go.Id/arsip/c/470/KKP-KEMBANGKAN-BUDIDAYA-IKAN-LEPAS-PANTAI-DI-TAHUN-2017/?Category_id=9

Checking your browser before accessing

This process is automatic. Your browser will redirect to your requested content shortly.

Please allow up to 5 seconds…

DDoS protection by Cloudflare
Ray ID: