Loading Website
Diberdayakan oleh Blogger.

Panduan Dropship

Laporkan Penyalahgunaan

Kontributor

Memahami Teknik Pembuatan Garam Rakyat dengan Tehnologi Geomembran

Permasalahan yang ada pada produksi garam rakyat saat ini  adalah kurangnya kualitas dan kuantitas  terhadap kebutuhan garam nasional seirin...

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Random Posts

Recent Posts

Recent in Sports

Header Ads

Cloud Hosting Indonesia

Mahir Website

Easy import From China

The Power Of Wanita Idaman

Featured

Seni Menjadi Pedagang Online

BATASAN

Standar ini  menetapkan persyaratan produksi dan  tata cara pemeriksaan.

PERSYARATAN PRODUKSI

Pra produksi

1)   Lokasi : a) lokasi pembesaran di laut : letak KJA diperairan pantai yang terlindung dari gelombang dan angin kencang, kedalaman 7-15 m pada saat surut terendah, perairan tidak tercemar, salinitas 15-25 ppt, lokasi mudah terjangkau dan tidak terdapat pada alur pelayaran, peruntukan lokasi diatur RUTRD/RUTW; b) lokasi pembesaran di tambak : bebas banjir, tanah liat berpasir, pH minimal 5, sumber air tidak tercemar, salinitas 15-25 ppt, peruntukan lokasi diatur RUTRD/RUTW.

2)   Wadah : a) karamba jaring apung : produksi ikan 15 – 25 gram : KJA ukuran 8 x 8 m terdiri dari 16 kotak dengan ukuran @ 1,5 x 1,5 m, waring (polypropilyne) ukuran 1 x 1 x 1,5 m dengan ukuran mata waring 2-4 mm, jaring PE (polyethelyne) ukuran 1 x 1 x 1,5 m dengan ukuran mata jaring 0,5-0,75 inchi; produksi ikan 50 – 75 gram dan 500 – 600 gram: KJA ukuran 8x8 m terdiri dari 4 kotak dengan ukuran @ 3 x 3 m, jaring PE (polyethelyne) ukuran 3 x 3 x 3 m dengan ukuran mata jaring 0,75-1,25 inchi; b) tambak : produksi 15–25 g : wadah pendederan dengan menggunakan waring ukuran 1 x 1 x 1,5 m dengan ketinggian air 90–100 cm; produksi 50–75 g dan 500–600 gram: wadah pembesaran dengan ketinggian air dalam tambak 100–120 cm.

3)   Benih : sesuai dengan SNI 01-6146-1999.

4)   Bahan : a) produksi 15–25 gram di KJA dan tambak : asal benih lepas pembenihan ukuran 2-3 g, pakan cacahan daging ikan segar dan pakan buatan pellet dengan protein > 40% dan lemak 10-12%, bahan kimia dan obat-obatan (acriflavin, prefuran, methilyne blue, vitamin C dan multivitamin); b) produksi 50–75 gram dan 500–600 g di KJA dan tambak : asal benih hasil penggelondongan ukuran 15–25 g, pakan ikan rucah segar dan pakan buatan pellet dengan protein > 40% dan lemak 10-12%, bahan kimia dan obat-obatan (acriflavin, prefuran, methilyne blue, vitamin C dan multivitamin); c) produksi ditambak : kapur, solar dan pupuk.

5)   Peralatan : a) produksi 15–25 g di tambak : pembangkit listrik, pompa air laut, pompa air tawar, peralatan lapangan (selang, batu aerasi, serok/seser, ember, alat potong ikan, gayung, alat grading, timbangan dan wadah pakan), alat kualitas air (suhu, salinitas, oksigen, pH, dll); b) produksi 15–25 gram,  50–75 g dan 500–600 g di KJA : peralatan lapangan (selang, batu aerasi, serok, ember, alat pemotong ikan, gayung, alat grading, timbangan dan wadah pakan), alat transportasi, cool box, alat kualitas air (suhu, salinitas, oksigen, pH, dll)

Proses produksi

1)   Kualitas air : a) KJA : suhu 26 – 320C, salinitas 15–25 ppt, pH 7,0–8,5, oksigen terlarut ≥ 5 ppm, kecerahan > 5 m, bahan organik terlarut < 50 ppm; b) tambak : suhu 26– 320C, salinitas 15–25 ppt, kesadahan 80–120 mg/l, pH 7,0–8,3, oksigen terlarut > 5 ppm, ammonia < 0,01 mg/l, kecerahan air 30–60 cm, BOD ≤ 3 mg/l, nitrit < 0,001 mg/l, nitrat < 150 mg/l, chlorin < 0,8 mg/l.

2)   Padat tebar : ukuran ikan 15-25 gr, 50-75 gr dan 500-600 gr seperti pada tabel dibawah ini.

Tabel : Padat tebar, usang pemeliharaan & pemanenan

3)   Penggunaan jenis dan dosis pakan pada setiap tingkatan seperti pada tabel dibawah ini.

Tabel : Jenis & takaran pakan

4)   Penggunaan jenis dan dosis anestesi, desinfektan dan obat-obatan seperti dalam tabel dibawah ini.

Tabel : Penggunaan jenis & dosis anastesi, desinfektan dan obat-obatan

TATA CARA PEMERIKSAAN

1)   Kualitas air : a) suhu, menggunakan termometer (oC); b) salinitas dengan salinometer atau refraktometer; c) oksigen terlarut dengan DO meter; d) pH air dengan pH meter atau kertas lakmus; e) water quality test kit untuk mengukur kualitas air lainnya.

2)   Penggunaan bahan : pakan rucah dan pakan buatan  dilakukan dengan cara menimbang berat badan ikan rata-rata x jumlah kepadatan ikan per wadah x prosentasi dosis pemberian pakan; anestesi, desinfektan danobat-obatan 1 ppm adalah satu bagian bahan aktif dalam 999.999 bagian air.

3)   Penghitungan : sintasan derajat kelangsungan hidup ikan pada saat pemanenan dibagi dengan jumlah ikan yang dipelihara (%); waktu pemeliharaan dengan mencatat  waktu mulai ikan ditebar sampai dengan saat panen; panjang total ikan menggunakan penggaris atau jangka sorong (cm); berat ikan menimbang ikan (g atau kg).

REFERENSI

BSN, 2000. SNI 01-6493.1-2000 Produksi Pembesaran Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer Bloch) Kelas Pembesaran. Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.

https://www.google.co.id/search

Checking your browser before accessing

This process is automatic. Your browser will redirect to your requested content shortly.

Please allow up to 5 seconds…

DDoS protection by Cloudflare
Ray ID: