Loading Website
Diberdayakan oleh Blogger.

Panduan Dropship

Laporkan Penyalahgunaan

Kontributor

Memahami Teknik Pembuatan Garam Rakyat dengan Tehnologi Geomembran

Permasalahan yang ada pada produksi garam rakyat saat ini  adalah kurangnya kualitas dan kuantitas  terhadap kebutuhan garam nasional seirin...

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Random Posts

Recent Posts

Recent in Sports

Header Ads

Cloud Hosting Indonesia

Mahir Website

Easy import From China

The Power Of Wanita Idaman

Featured

Seni Menjadi Pedagang Online

Untuk membedakan antara maskoki jantan & betina tidaklah sulit. Pada dasarnya terdapat dua cara yang bisa dipilih. Pertama dengan melihat bentuk organ reproduksinya & ke 2 melalui pertanda yang ada dalam siripnya. Untuk mengenali disparitas organ reproduksinya, maskoki wajib ditangkap dan dibentuk terlentang. Bila organ reproduksinya berbentuk oval & kecil, maskoki tersebut berkelamin jantan. Tetapi, bila organ reproduksinya berbentuk bulat & sedikit menonjol, bisa dipastikan maskoki berjenis kelamin betina. Adapun mengenali jenis kelamin melalui siripnya dengan memperhatikan sirip ekuilibrium di bagian depan yang jua berfungsi menjadi sirip insang. Bila tulang siripnya besar dan pada bagian pangkalnya ada beberapa benjolan kecil berwarna putih maka dipastikan maskoki ini berjenis kelamin jantan karena betina nir terdapat indikasi tadi. Tulang sirip insang jantan lebih tebal dibandingkan menggunakan tulang sirip insang betina.

Untuk mendapatkan calon induk yang berkualitas dapat dengan membeli dari peternak besar yang produksinya berkualitas baik. Sekalipun harganya mahal, tetapi kualitas anak yang dihasilkan memuaskan. Bila menghendaki yang berharga sedikit lebih murah maka pilihlah calon induk yang umurnya muda. Namun, tidak dianjurkan memilih induk yang diperjualbelikan di pedagang ikan hias karena biasanya induk tersebut sudah tidak produkif lagi, kurang subur, atau telurnya sulit menetas. Penyebabnya adalah umur induk sudah melampaui batas produktivitas atau induk pernah terserang penyakit pada organ reproduksinya. Menyilangkan dua strain yang berbeda tidak dianjurkan karena anak yang dlihasilkan tidak berkualitas dan sulit untuk dipasarkan. Namun, perkawinan silang dapat saja dilakukan dalam kurun waktu  yang lama untuk menghasilkan bentuk tubuh yang lebih menarik atau variasi warna yang fantastik. Contoh perkawinan silang yang menghasilkan bentuk

tubuh lebih menarik yaitu crown pearlscale atau maskoki mutiara jambul. Sementara contoh perkawinan silang yang menghasilkan variasi warna menawan yaitu panda dragon eyes atau maskoki owo hitam putih.

Maskoki telah matang kelamin pada umur 5-6 bulan, tetapi telur yang didapatkan berjumlah sedikit, ukuran kecil, dan burayaknya berkualitas rendah. Selain itu, burayak sebagai rentan terhadap agresi penyakit & perkembangan tubuhnya lambat. Dengan demikian, umur maskoki yang ideal buat dijadikan induk merupakan 1,5-tiga,5 tahun agar burayak yg didapatkan cepat besar dan tahan terhadap agresi penyakit. Untuk mengetahui maskoki betina sudah matang kelamin, perhatikan bentuk perut & organ reproduksinya. Jika kloakanya tampak melebar, perut membesar, dan perut terasa lembek bila dipegang maka bisa dipastikan maskoki betina tersebut telah matang kelamin dan siap bertelur. Sementara pertanda maskoki jantan matang kelamin jika benjolan kecil berwarna putih dalam sirip insang terlihat kentara.

Bentuk fisik calon induk yang baik wajib sempuma. Tubuh induk ideal di antaranya bulat pendek, sirip punggung lebar dan berdiri tegak, dan ekor terbelah dua simetris sama lebar. Untuk strain yg berjambul, bentuk jambul harus akbar, tinggi, dan berwarna cemerlang. Sementara buat strain bufterfly, ke 2 mata hams seimbang sama akbar, bentangan ekor harus lebar, dan belahan di ekor wajib simetris sama besar . Lain halnya buat strain ryukin, kepala wajib mini & menciptakan segitiga. Selain itu, sirip punggung harus tegak & lebar, ekor hams panjang menggunakan belaban ekor simetris sama besar . Adapun buat strain ranchu, jambul yg menyerupai brokoli wajib menutupi seluruh muka. Selain itu, tubuh strain ranchu wajib bundar gempal, punggung bungkuk, & pangkal ekor tegak. Dengan mengetahui syarat-kondisi tadi, agaknya maskoki yg bertubuh stigma tidak baik buat dijadikan induk.

Pemeliharaan yang terpisah pula memudahkan perawatan lantaran pakan yg diberikan untuk calon induk betina berlainan menggunakan calon induk jantan. Dalam pemeliharaan sepuluh ekor calon induk yang terdiri dan 5 ekor calon induk betina & 5 ekor calon induk jantan dibutuhkan 2 buah akuarium ukuran 100 centimeter x 70 cm x 50 cm. Sementara lamanya perawatan tergantung dan umur calon induk itu sendiri karena calon induk yang baik berumur minimal 1,5 tahun. Tetapi, jika hanya menunggu sampai matang kelamin, perawatan dilakukan selama 2-tiga bulan.

Pakan yang baik untuk calon induk betina berupa jentik nyamuk (Mosquito larvacide) yang sudah disucihamakan. Sebagai pakan tambahan, berikan pelet yang mengandung mineral kalsium, protein minimal 30%, fiber 2%, dan vitamin (A, D3, B1, seita E). Untuk calon induk jantan dapat diberi cacing super (blood worm) segar dan pelet yang kandungannya sama untuk betina. Pemberian pakan sebaiknya diatur 5-6 kali sehari. Pagi hari pukul 06.30 diberikan pakan segar dengan jumlah sekali makan habis agar tidak tersisa. Selanjutnya, pukul 10.00 dan pukul 13.000 diberikan pelet dengan takaran sekali makan habis. Pemberian pelet diulangi lagi pada pukul 17.00 dengan takaran yang sama. Agar kebersihan air terjaga, setiap kali pemberian pakan tersebut sebaiknya kotoran dibersihkan terlebih dahulu. Setelah itu, pakan diberikan lagi pada pukul 20.00 berupa pakan segar dalam jumlah yang lebih banyak sebagai persediaan jika maskoki lapar di malam hari.

Sumber:

https://www.google.co.id/imgres?imgurl=http%3A%2F%2F2.bp.blogspot.com%2F-epnOutlXFvQ%2FVRtrlcC07wI%2FAAAAAAAAFE4%2FyevnNBushbE%2Fs1600%2Fikan-mas-koki-mutiara2.jpg&imgrefurl=http%3A%2F%2Fakuariumhias.blogspot.com%2F2015%2F03%2Fbudidaya-ikan-mas-koki.html&docid=9bNJlj6uXB_flM&tbnid=ho-BSeuxKdbEoM%3A&w=800&h=400&bih=667&biw=1366&ved=0ahUKEwi489b5nqHNAhXFvY8KHRBGDhIQMwhkKD4wPg&iact=mrc&uact=8

Nurleli. 2011. Materi Penyuluhan Perikanan: Budidaya Ikan Maskoki. Jakarta, Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan BPSDMKP.

Checking your browser before accessing

This process is automatic. Your browser will redirect to your requested content shortly.

Please allow up to 5 seconds…

DDoS protection by Cloudflare
Ray ID: