Loading Website
Diberdayakan oleh Blogger.

Panduan Dropship

Laporkan Penyalahgunaan

Kontributor

Memahami Teknik Pembuatan Garam Rakyat dengan Tehnologi Geomembran

Permasalahan yang ada pada produksi garam rakyat saat ini  adalah kurangnya kualitas dan kuantitas  terhadap kebutuhan garam nasional seirin...

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Random Posts

Recent Posts

Recent in Sports

Header Ads

Cloud Hosting Indonesia

Mahir Website

Easy import From China

The Power Of Wanita Idaman

Featured

Seni Menjadi Pedagang Online

Rancang bangun alat tangkap bubu dititik beratkan dalam konstruksi yang dirancang supaya mengakibatkan indera tangkap ini sebagai indera tangkap yg ramah lingkungan yaitu memberi kesempatan ikan atau rajungan yang berukuran kecil dapat melepaskan diri.

Pertimbangan krusial dalam menciptakan rancang bangun (desain) bubu adalah :

  1. Bubu hendaknya mudah dibawa dalam jumlah banyak dan mudah dioperasikan termasuk mudah penataannya diatas geladak perahu;
  2. Ringan dan cukup kompak sehingga mudah ditenggelamkan dan mudah diangkat selama operasi penarikan;
  3. Stabilitas bubu agar posisinya benar-benar tegak pada saat dipasang di atas dasar perairan; konstruksi bubu yang tidak terlalu tinggi dengan nilai ratio tinggi dan panjang dasar bubu berkisar 0.35 – 0,4 dan berbentuk kubah merupakan salah satu penampilan yang stabil,;
  4. Ketahanan bubu agar dapat digunakan lebih lama sehingga diperlukan bahan jaring sintetis ;
  5. Konstruksi bubu yang sederhana, mudah dilipat dan murah biaya pembuatannya, disamping itu lebih ringan dan mudah sewaktu dilakukan pengangkatan untuk dipindahkan.

Adapun bubu ini terdiri menurut bagian-bagian sebagai berikut :

1). Rangka (frame)

Bagian ini berfungsi buat menciptakan badan bubu sehingga bisa mempertahankan bentuk bubu saat dioperasikan, terbuat dari besi atau kawat.

Dua). Bagian badan (rongga).

Pada bagian badan bubu, keliru satu bagian badannya (bawah) tertutup rapat dengan jaring (webing), sedangkan bagian lainnya bisa dibuka (pintu bubu) yang berfungsi buat memasang umpan dan mengambil hasil tangkapan menurut pada rongga bubu. Bahan jaring pada badan bubu ini Polyethylene (PE) berwarna hijau dengan ukuran benang 380/d6 dan ukuran mata jaring 1,25 inci.

3). Bagian verbal (ijeb)

Bagian verbal berjumlah 2 butir bagian sisi kiri dan kanan yang berbentuk pipih & menjorok kedalam (mengerucut kedalam) sepanjang 20 cm. Bagian ini berfungsi menjadi jalur masuknya sasaran tangkapan (ikan atau rajungan) ke pada bubu, sasaran tangkapan mudah masuk tetapi kesulitan buat keluar.

Pada bubu lipat bagian ini terlatak pada bagian sisi kiri & kanan, bentuknya misalnya corong dengan lubang corong menurut bibir & lubang yang menunjuk ke dalam semakin menyempit menciptakan celah buat menyulitkan ikan keluar dari bubu. Bagian verbal ini terbuat berdasarkan bahan Polyethylene (PE) berwarna hijau menggunakan ukuran benang 380/d6 dan berukuran mata jaring 1,25 inci, menggunakan rincian panjang bibir bawah 15 mata panjang tiga mata, bibir atas 15 mata & lebar bibir atas tiga mata.

4). Bagian pintu

Pintu terletak pada bagian tengah badan bubu agar mudah untuk mengeluarkan hasil tangkapa setelah bubu dibuka pada saat hauling. Bagian pintu terletak di bagian atas  bubu dan jaringnya dapat dibuka-tutup. Pada bubu lipat bagian ini digantikan dengan sayap depan dan sayap belakang yang dapat dibuka (dilipat) dan ditutup.
Bagian pintu bubu

5). Celah pelolosan

Celah pelolosan dibuat agar ikan-ikan yang belum layak tangkap dari segi ukuran dapat dapat keluar dari bubu dan hidup bebas untuk melanjutkan pertumbuhannya. Pada bubu lipat celah pelolosan ini terletak antara sayap depan dan sayap belakang yang dapat dibuka-tutup dan diantaranya terdapat celah (tidak tertutup rapat) .
Celah pelolosan bagi ikan yang berukuran lebih kecil

6). Tempat umpan (Bait Hook)

Bagian ini terbuat dari besi (kawat seng) Ø 4 mm ditekuk seperti leter U dan digantungkan ditengah-tengah rongga bubu yang diapit diantara ragangan bubu, berfungsi untuk mengaitkan umpan.
Tempat umpan

7). Tali Utama (main line)

Tali utama (main line) terbuat dari bahan PE Ø 6 - 8  mm  Panjang tali utama ini    disesuaikan dengan jumlah bubu yang dibutuhkan atau diturunkan sewaktu setting. Setiap jarak 10 meter pada tali utama ini terdapat tali cabang penghubung bubu dengan tali utama.
Tali utama pada pembuatan bubu

8). Tali cabang (Branch line) atau tali pengikat

Tali cabang (branch line) terbuat dari PE Ø 4 mm diikat kan pada bubu dengan panjang 200 cm dan dihubungkan dengan tali utama .
Tali pengikat pada pembuatan bubu

9). Tali guci (tali segitiga) yang terbuat dari PE Ø 4 mm diikat kan pada bubu dengan panjang 40 cm dan dihubungkan dengan tali cabang.
Tali segitiga

10). Pelampung tanda

Pelampung indikasi berjumlah dua butir berupa pelampung berdasarkan bahan sterafoam yg dilengkapi menggunakan tiang & bendera.

Penempatan pelampung pada pemasangan bubu pada perairan [sumber]

11). Pemberat

Pemberat dipasang pada bubu berfungsi buat menunda bubu supaya nir hanyut (bergeser berdasarkan tempatnya) dampak imbas pasang surut, arus & gelombang laut. Pemberat dibutuhkan terutama jika bubu dianggap terlalu ringan sebagai akibatnya mudah dihanyutkan arus atau gelombang.

Penempatan pemberat pada pemasangan bubu di perairan [sumber]

Sumber : Modul Pembuatan dan Pengoperasian Alat Tangkap Bubu. BPPP Tegal

Semoga Bermanfaat...

Checking your browser before accessing

This process is automatic. Your browser will redirect to your requested content shortly.

Please allow up to 5 seconds…

DDoS protection by Cloudflare
Ray ID: