Taura syndrome merupakan salah satu jenis penyakit yang juga banyak menyerang udang, khususnya vannamei (L. vannamei). Sejak ditemukan pada awal tahun 1990, virus ini dapat dikatakan memiliki tingkat virulensi yang tinggi karena dapat mengakibatkan kematian mulai 5% hingga 95% udang vannamei. Selain pada udang vannamei, TSV juga terdeteksi pada blue shrimp (Penaeus stylirostrus), pacific white shrimp (Penaeus vannamei), chinese white shrimp (Penaeus chinensis), giant black tiger prawn (Penaeus monodon), kuruma prawn (Penaeus japonicus), northern brown shrimp (Penaeus aztecus), northern pink shrimp (Penaeus duorarum), northern white shrimp (Penaeus setiferus), dan southern white shrimp (Penaeus schmitti).
Taura syndrome disebabkan oleh taura syndrome virus (TSV), yaitu virus RNA yang diklasifikasikan ke dalam Keluarga Dicistroviridae. Partikel virion TSV sebesar 32 nm, berbentuk ikosahedron tanpa envelope dengan densitas sebesar 1.338 g/ml. Genom yang dimiliki oleh TSV berbentuk linear, single
stranded RNA ( ) dengan 10,205 nukleotida. Daerah agresi virus TSV diantaranya epitelium kutikula (hypodermis), eksoskeleton, saluran pencernaan, indera pernafasan, jaringan penghubung, jaringan haematopoietic, organ lymphoid, dan kelenjar antennal.
Taura syndrome mempunyai 3 fase agresi, yaitu akut, transisi, dan kronis. Pada kondisi akut, lesi patognomonik terjadi dalam epitelium kutikula, sedangkan pada fase transisi dan kronis penyakit tidak tampak lesi patognomonik dan pendeteksian dilakukan menggunakan metode molekular dan antibodi. Serangan virus TSV dapat dikenali dengan sejumlah indikasi klinis seperti kosongnya perut hingga terjadinya proliferasi rona, karapas yang lunak, perubahan rona ekor udang menjadi merah, kerusakan nekrosis epitel kutikula, dan kematian massal udang vannamei sebanyak 40% sampai lebih dari 90% dalam fase post-larvae, juvenile, dan dewasa. Bentuk infeksi & morfologi TSV tersaji pada Gambar berikut.
Bentuk infeksi & morfologi TSV |
Sumber : Penyakit Akuatik. Andri Kurniawan; Buku Saku Penyakit Ikan. DJPB
Semoga Bermanfaat...
Checking your browser before accessingPlease enable Cookies and reload the page. This process is automatic. Your browser will redirect to your requested content shortly. Please allow up to 5 seconds… |