Loading Website
Diberdayakan oleh Blogger.

Panduan Dropship

Laporkan Penyalahgunaan

Kontributor

Memahami Teknik Pembuatan Garam Rakyat dengan Tehnologi Geomembran

Permasalahan yang ada pada produksi garam rakyat saat ini  adalah kurangnya kualitas dan kuantitas  terhadap kebutuhan garam nasional seirin...

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Random Posts

Recent Posts

Recent in Sports

Header Ads

Cloud Hosting Indonesia

Mahir Website

Easy import From China

The Power Of Wanita Idaman

Featured

Seni Menjadi Pedagang Online

Penyebab : Macrobrachium rosenbergii nodavirus (MrNV) dan extra small virus (XSV)

Bio ? Ekologi Patogen :

  1. Inang penyakit sangat species spesifik yaitu udang galah (Macrobrachium rosenbergii)
  2. Keganasan: tinggi, dalam tempo 2-3 hari mematikan 100% populasi di perbenihan.
  3. Melalui infeksi buatan pada PL, gejala klinis dan mortalitas yang terjadi sama dengan infeksi alamiah; sedangkan pada udang dewasa, bagian sepalotorak lembek diikuti munculnya struktur dua kantung yang menggembung berisi cairan di kanan-kiri hepatopancreas.
  4. Gejala klinis yang sama, menyerupai branchiostegite blister disease (BBD) yang diikuti dengan kematian dilaporkan terjadi pada kolam pembesaran udang galah.
  5. Distribusi: India dan Asia Tenggara (Thailand).

Gejala Klinis :

  1. Lemah, anorexia dan memutih pada otot abdominal pada PL.
  2. Kondisi tersebut secara bertahap meluas ke dua sisi sehingga mengakibatkan degenerasi telson dan uropod.
  3. Warna keputihan pada ekor merupakan gejala klinis yang definitif, sehingga disebut penyakit ekor putih.
  4. Warna kehitaman (melanisasi) akan mengembang ke 2 sisi (anterior & posterior) dan menunjukkan degenerasi dari telson dan uropod

Diagnosa :

  1. Polymerase Chain Reaction (PCR)
  2. In situ hybridization

Larva udang galah yang menderita penyakit ekor putih (white tail

disease)
Udang galah yang menderita penyakit ekor putih di kolam

pembesaran

Pengendalian :

  1. Tindakan karantina terhadap calon induk dan larva udang galah yang baru
  2. Hanya menggunakan induk dan benih yang bebas MrNV dan XSV.
  3. Menjaga status kesehatan udang agar selalu prima melalui pemberian pakan yang tepat jumlah dan mutu
  4. Menjaga kualitas lingkungan budidaya agar tidak menimbulkan stress bagi udang

Checking your browser before accessing

This process is automatic. Your browser will redirect to your requested content shortly.

Please allow up to 5 seconds…

DDoS protection by Cloudflare
Ray ID: