Loading Website
Diberdayakan oleh Blogger.

Panduan Dropship

Laporkan Penyalahgunaan

Kontributor

Memahami Teknik Pembuatan Garam Rakyat dengan Tehnologi Geomembran

Permasalahan yang ada pada produksi garam rakyat saat ini  adalah kurangnya kualitas dan kuantitas  terhadap kebutuhan garam nasional seirin...

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Random Posts

Recent Posts

Recent in Sports

Header Ads

Cloud Hosting Indonesia

Mahir Website

Easy import From China

The Power Of Wanita Idaman

Featured

Seni Menjadi Pedagang Online

Pertumbuhan bakteri pada dasarnya sama misalnya makhluk hidup yg lainnya, yaitu mengalami banyak sekali fase kehidupan, meskipun secara definisi pertumbuhan organisme uniseluler & multiseluler tidak selaras. Pada organisme multiseluler, pertumbuhan diartikan menjadi peningkatan jumlah sel per organisme dimana ukuran sel juga menjadi lebih akbar. Sedangkan dalam organisme uniseluler, pertumbuhan merupakan pertambahan jumlah sel yang berarti jua pertambahan jumlah organisme. Pertumbuhan mikroorganisme bisa dipandang berdasarkan 2 sudut, yaitu pertumbuhan individu dan pertumbuhan koloni atau pertumbuhan populasi. Pertumbuhan individu diartikan menjadi bertambahnya ukuran tubuh, sedangkan pertumbuhan populasi diartikan sebagai bertambahnya kuantitas individu dalam suatu populasi atau bertambahnya berukuran koloni. Namun suatu pertumbuhan mikroorganisme unisel (bersel tunggal) sulit diukur menurut segi pertambahan panjang, luas, volume, juga berat karena pertambahannya sangat sedikit & berlangsung sangat cepat sebagai akibatnya pertumbuhan mikroorganisme dipercaya sama dengan satuan perkembangannya. Secara umumnya, siklus pertumbuhan makhluk hayati mengalami empat fase, yaitu adaptasi, pertumbuhan cepat, pertumbuhan yang stagnan, & kematian. Demikian jua kehidupan mikroorganisme, termasuk bakteri mengalami fase pertumbuhan sebagaimana digambarkan menjadi kurva pertumbuhan yg tertera pada Gambar berikut.

Fase Pertumbuhan Bakteri

a) Lag Phase atau Fase Adaptasi

Fase lag bisa dikatakan menjadi fase persiapan, permulaan, adaptasi, atau penyesuaian yang merupakan fase pengaturan suatu kegiatan dalam lingkungan baru fase adaptasi & pertumbuhan lambat. Pada fase lag, bakteri belum tumbuh menggunakan cepat dikarenakan sel masih mengikuti keadaan menggunakan syarat lingkungan pada sekitarnya. Pada fase ini juga, pertumbuhan sel berjalan lambat atau bahkan belum terjadi pembelahan dikarenakan beberapa enzim belum disintesis. Kecepatan setiap jenis sel bakteri beradaptasi dengan lingkungannya ditentukan oleh banyak faktor, terutama ketersediaan nutrisi, asal tenaga, pH, aktivitas air, senyawa penghambat, kompetitor, & sebagainya. Semakin ideal faktor-faktor lingkungan, maka semakin cepat terjadinya fase adaptasi & bakteri akan tumbuh dengan baik secara eksponensial.

B) Log Phase atau Fase Eksponensial

Pada fase log, sel membelah menggunakan cepat dimana pertambahan jumlahnya mengikuti kurva logaritmik. Keberadaan faktor-faktor pertumbuhan yang ideal mempercepat bakteri buat tumbuh dan berkembang. Pada fase ini sel bakteri jua membutuhkan energi lebih poly dibandingkan dengan fase lainnya dan sel sangat sensitif dengan keadaan lingkungannya. Pada kondisi ini, metabolisme bakteri sudah aktif, termasuk membentuk enzim-enzim yang diharapkan oleh bakteri buat beraktivitas seperti enzim proteolitik, lipolitik, selulolitik, dan sebagainya. Sampai pada batas ketika eksklusif, maka produksi metabolik yang dihasilkan akan memberi pengaruh bagi kehidupan mikroorganisme tadi. Hasil metabolisme yang diproduksi pada rentang saat eksklusif bisa mengganggu kehidupan bakteri sehingga pertumbuhan pada akhirnya akan berjalan melambat.

C) Stasionary Phase atau Fase Stagnan

Pada fase ini, pertumbuhan populasi melambat, stagnan, atau stasioner. Hal ini dikarenakan sang beberapa faktor, antara lain zat nutrisi sudah berkurang, adanya hasil-output metabolisme yang mungkin beracun & dapat menghambat pertumbuhan, adanya kompetitor, dan sebagainya. Meskipun masih menampakan peningkatan jumlah sel, tetapi sudah lambat dan bahkan dapat terjadi stagnasi pertumbuhan dimana jumlah sel yg tumbuh sama dengan jumlah sel yg meninggal. Oleh karenanya, dalam fase ini menciptakan kurva datar & akan mengalami kesamaan menuju fase kematian manakala kondisi nir ideal terus dibiarkan. Jika syarat lingkungan dirancang ideal, maka kehidupan bakteri akan berkembang pulang melalui siklus adaptasi atau logaritmik.

D) Death Phase atau Fase Kematian

Pada fase ini, populasi mikroorganisme mulai mengalami kematian yg dikarenakan oleh kehabisan nutrisi di dalam lingkungan & energi cadangan pada pada sel pula telah habis. Jumlah sel yang mangkat semakin lama akan semakin banyak dan kecepatan kematian ini sangat ditentukan sang kondisi nutrisi, lingkungan, & jenis mikroorganisme tersebut.

Kurva pertumbuhan bakteri menaruh citra mengenai fase-fase kehidupan & umur kultur bakteri tadi. Kurva pertumbuhan dibentuk menggunakan memakai 2 metode, yaitu dari densitas optik (optical density-OD) yang menunjukkan jumlah sebaran cahaya oleh suatu populasi, perhitungan jumlah sel dengan haemocytometer yang menampakan perhitungan jumlah sel melalui pengamatan secara pribadi, serta perhitungan koloni dengan memakai metode standard plate count (SPC) yg menerangkan jumlah koloni bakteri hayati per mililiter sampel (colony form unit/ml). Gambaran kurva pertumbuhan bakteri yg diuji pada bakteri Micrococcus sp dengan metode yg

berbeda disajikan pada Gambar berikut.
Fase Pertumbuhan Bakteri Micrococcus sp Pada Berbagai Analisis

Sumber : Penyakit Ak uatik. Andri Kurniawan; Buku Saku Penyakit Ikan. DJPB

Semoga Bermanfaat...

Checking your browser before accessing

This process is automatic. Your browser will redirect to your requested content shortly.

Please allow up to 5 seconds…

DDoS protection by Cloudflare
Ray ID: