Loading Website
Diberdayakan oleh Blogger.

Panduan Dropship

Laporkan Penyalahgunaan

Kontributor

Memahami Teknik Pembuatan Garam Rakyat dengan Tehnologi Geomembran

Permasalahan yang ada pada produksi garam rakyat saat ini  adalah kurangnya kualitas dan kuantitas  terhadap kebutuhan garam nasional seirin...

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Random Posts

Recent Posts

Recent in Sports

Header Ads

Cloud Hosting Indonesia

Mahir Website

Easy import From China

The Power Of Wanita Idaman

Featured

Seni Menjadi Pedagang Online

Seiring majunya ilmu pengetahuan di bidang mikrobiologi yang diawali dengan penemuan mikroskop oleh Antony Van Leeuwenhoek (1632-1723), morfologi bakteri yang diketahui bukan hanya berbentuk batang. Beberapa bentuk bakteri telah berhasil diidentifikasi memiliki bentuk bulat (coccus), batang (bacil), koma (spiral), serta beberapa bentuk lainnya, seperti Stella yang memiliki bentuk bintang dan Haloarcula yang merupakan Genus Archaea halofilik berbentuk rektangular.

Bakteri dengan bentuk kokus atau bulat dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok dikarenakan jumlah gandengan bulatan pada setiap koloninya, yaitu diplococcus (berbentuk dua bulatan), streptococcus (berbentuk untaian rantai), staphylococcus (bersusun seperti buah anggur), tetracoccus (bergandengan empat bulatan seperti persegi), dan sarcina (berbentuk kubus). Demikian juga pada pengklasifikasian kelompok bakteri yang berbentuk batang (bacil) dimana apabila untaian batang bergandengan dua disebut diplobacil, batang bergandengan banyak disebut streptobacil, serta berbatang pendek menyerupai coccus disebut coccobacilli. Sedangkan bakteri berbentuk spiral merupakan golongan yang paling sedikit dibandingkan dengan kelompok lainnya. Pada bakteri dengan bentuk spiral, morfologi tubuh bakteri berpilin seperti spiral atau membengkok seperti koma atau vibrio.

Klasifikasi bakteri bukan hanya dapat dilihat dari aspek morfologi saja, akan tetapi bakteri juga dapat dibedakan berdasarkan kebutuhan oksigen, yaitu aerob dan anaerob serta klasifikasi berdasarkan sifat pewarnaan biokimiawinya, yaitu bakteri gram positif dan gram negatif. Di dalam Bergey’s Manual of Systematic Bacteriology, bakteri dikelompokkan berdasarkan grup menurut bentuk, sifat pewarnaan gram, dan kebutuhannya akan oksigen, antara lain bakteri basili, koki gram negatif, dan aerobik; bakteri basili gram negatif dan anaerobik fakultatif, bakteri basili gram negatif dan anaerobik; bakteri basili dan kokobasili gram negatif; bakteri koki gram positif; bakteri basili gram positif tidak berspora; bakteri basili gram positif dan berspora; dan bakteri dengan sel bercabang atau bertunas. Gambaran morfologi bakteri disajikan pada Gambar berikut.

Beberapa Bentuk Bakteri

Pewarnaan gr pula sebagai indikator dalam pengklasifikasian bakteri. Pewarnaan gram memberikan gambaran fisiologi, kandungan yg dimiliki oleh dinding sel, ketahanan terhadap perlakuan fisik & antibiotik, dan taraf patogensitasnya. Pewarnaan gr adalah metode diferensial yg sangat berguna & paling banyak digunakan pada tahapan krusial identifikasi bakteri.

Pewarnaan ini didasarkan jenis lapisan pada dinding sel bakteri dimana sejumlah bakteri memiliki lapisan peptidoglikan yang dominan pada dinding sel dan sebagian lainnya memiliki lapisan lemak pada membran sel. Perbedaan lainnya dari bakteri gram positif dan negatif disajikan pada Tabel berikut.
Tabel Perbedaan Bakteri Gram Positif dan Gram Negatif

Dinding Sel Bakteri Gram Positif dan Gram Negatif

Sumber : Penyakit Akuatik. Andri Kurniawan; Buku Saku Penyakit Ikan. DJPB

Semoga Bermanfaat...

Checking your browser before accessing

This process is automatic. Your browser will redirect to your requested content shortly.

Please allow up to 5 seconds…

DDoS protection by Cloudflare
Ray ID: