Loading Website
Diberdayakan oleh Blogger.

Panduan Dropship

Laporkan Penyalahgunaan

Kontributor

Memahami Teknik Pembuatan Garam Rakyat dengan Tehnologi Geomembran

Permasalahan yang ada pada produksi garam rakyat saat ini  adalah kurangnya kualitas dan kuantitas  terhadap kebutuhan garam nasional seirin...

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Random Posts

Recent Posts

Recent in Sports

Header Ads

Cloud Hosting Indonesia

Mahir Website

Easy import From China

The Power Of Wanita Idaman

Featured

Seni Menjadi Pedagang Online

Jenis jamur lain yang juga memberi andil dalam serangan penyakit ikan adalah Branchiomyces sp. Branchiomyces sp merupakan agen penyebab penyakit branchiomycosis yang dikenal dengan nama penyakit busuk insang (gill rot).

Jamur ini banyak dijumpai di kolam dimana proses pembusukan tanaman terjadi besar-besaran pada suhu di atas 20oC dan menyerang pada insang ikan atau di luar saluran darah dan sering menyebabkan necrosis di sekitar jaringan. Gejala klinis yang diakibatkan oleh serangannya antara lain gangguan pernafasan karena necrosis pada insang akibat trombosis, pergerakan laterik, insang tampak bergarisgaris dan terdapat bercak-bercak pucat, jaringan mati di sekitar daerah yang terinfeksi, dan menyebabkan mortalitas yang tinggi. Bentuk infeksi dan morfologi Branchiomyces sp disajikan pada Gambar berikut.

Bentuk infeksi dan morfologi Branchiomyces sp

Penyebab : Branchiomyces sanguinis dan B. demigrans

Bio ? Ekologi Pathogen :

  1. Menginfeksi semua jenis ikan air tawar, dan target organnya adalah insang ikan (filamen dan pembuluh darah di lamella insang). Apabila jaringan dan/atau sel insang mengalami kematian atau lepas, maka spora jamur akan keluar dan menginfeksi inang lainnya.
  2. Suhu optimum pada kisaran 25 - 31 oC dengan masa inkubasi 2-4 hari (tergantung suhu air).
  3. Infeksi bersifat kronis hingga akut dengan mortalitas mencapai 100% dalam tempo yang relatif singkat (1-2 minggu).
Gejala klinis :

  1. Ikan bernafas dengan tersengal-sengal di permukaan air dan malas.
  2. Insang berwarna merah dan tampak adanya bercak-bercak putih (penetrasi hifa cendawan ke dinding pembuluh darah).
  3. Insang mengalami nekrosa berat, berwarna merah menghitam dan akhirnya membusuk (gill rot)
Diagnosa :

  1. Pengamatan secara mikroskopis terhadap keberadaan hifa cendawan dari organ filamen dan pembuluh darah di lamella insang ikan.
  2. Isolasi pada media cair dan/atau semi solid dan diidentifikasi secara morfometris.

Ikan rohita ( Catla catla ) yang terserang penyakit branchiomycosis,

insang berwarna merah menghitam.
Ikan mas ( Cyprinus carpio ) yang terserang Penyakit branchiomycosis, (lihat bagian insangnya)

Pengendalian :

  1. Menetralkan kadar keasaman dan/atau alkalinitas air melalui pengapuran.
  2. Mengisolasi ikan sakit dan/atau membuang ikan yang telah mati.
  3. Hifa cendawan yang masih terdapat di dalam pembuluh darah organ insang tidak dapat diobati, sedangkan sporanya yang ada dipermukaan tubuh ikan dapat diberantas dengan perendaman menggunakan beberapa desinfektan, antara lain: Kalium Permanganate (PK) pada dosis 1 gram/100 liter air selama 90 menit; Formalin pada dosis 100-200 ppm selama 1-3 jam; Garam dapur pada konsentrasi 1-10 promil (tergantung spesies dan ukuran) selama 10-60 menit. Methylene blue pada dosis 3-5 ppm selama 24 jam.

Sumber : Penyakit Akuatik. Andri Kurniawan; Buku Saku Penyakit Ikan. DJPB

Semoga Bermanfaat...

Checking your browser before accessing

This process is automatic. Your browser will redirect to your requested content shortly.

Please allow up to 5 seconds…

DDoS protection by Cloudflare
Ray ID: