Loading Website
Diberdayakan oleh Blogger.

Panduan Dropship

Laporkan Penyalahgunaan

Kontributor

Memahami Teknik Pembuatan Garam Rakyat dengan Tehnologi Geomembran

Permasalahan yang ada pada produksi garam rakyat saat ini  adalah kurangnya kualitas dan kuantitas  terhadap kebutuhan garam nasional seirin...

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Random Posts

Recent Posts

Recent in Sports

Header Ads

Cloud Hosting Indonesia

Mahir Website

Easy import From China

The Power Of Wanita Idaman

Featured

Seni Menjadi Pedagang Online

? Gabungan kulit, sisik, dan lendir yg berfungsi buat menahan masuknya bahan yang bersifat toksik (racun).

? Sistem sel darah putih dan organ tubuh ikan, misalnya hati yang bisa menetralisir bahan-bahan yang bersifat toksik.

? Vaksinasi buat membangun sistem kekebalan tubuh, sebagai akibatnya dapat Mengganggu masuknya penyakit yang disebabkan sang virus, bakteri, dan protozoa.

Pemicu keluarnya penyakit pada ikan sumatera terdapat tiga, faktor yakni menurunnya kualitas lingkungan pemeliharaan, adanya jasad patogen, & syarat aikan yang lemah. Bila ikan terjangkit penyakit, bisa dipastikan disebabkan sang beberapa faktor tersebut. Untuk mencegah & mengobatinya maka harus diketahui faktor penyebabnya.

Sistematika

Sistematika ikan Sumatera dari Pinus Lingga dan Heru Susanto merupakan menjadi berikut :

? Kelas : Pisces

? Ordo : Malacopterygii

? Famili : Cyprinidae

? Genus : Puntius

? Species : Puntius tetrazona

? Asal : Sumatera

? Nama Inggris : Tiger Barb

Morfologi Adapun beberapa karakteristik-ciri spesifik yg bisa kita lihat secara kasat mata yg masih ada dalam ikan Sumatera: ? Bentuk bada memanjang, pipih kesamping ? Warna dasar tubuhnya tampak putih keperakan ? Pada bagian atas tubuhnya terlihat warna relatif sawo matang dengan corak hijau

? Pada bagian sisi badanya berwarna kemerah-kemerahan

? Terdapat empat garis berwarna hitam kebiruan yang memotong badanya

? Sirip punggung memiliki garis yang berwarna hitam sama halnya dengan sirip-sirip yg terdapat pada bagisn yang lainya.

Habitat & Penyebaran

Dihabitat aslinya sumatera hayati diperairan tawar. Ikan menyukai sungai yg berarus lambat atau sedang & rawa atau danau yg berkedalaman dua-tiga meter. Ikan sumatera lebih menyukai danau yang dasarnya berlumpur, banyak ditumbuhi tanaman air, & ber-pH relatif asam.

Daerah penyebaran ikan sumatera yaitu perairan Riau, Jambi, Medan, dan Kalimantan.

Pemilihan Induk

Sebelum ikan Sumatera dipijahkan sebaiknya calon induk diseleksi terlebih dahulu. Ikan yg akan dijadikan induk wajib benar-sahih berkualitas. Calon induk arwana hendaknya memenuhi kriteria menjadi berikut :

? Ikan jantan memiliki tubuh yang lebih langsing & rona yang agak tua

? Sedagkan dalam induk betina memilki tubuh yang lebih montok menggunakan rona yg nir menyolok

? Induk jantan memiliki warna hidung yang merah cherry

? Pada induk betina lebih kelihatan perut yg membulat dengan terisi telur yang padat

? Induk-induk yang dipilih wajib telah mencapai berukuran relatif besar , sekitar 4-6 cm, & telah meiliki umur yg relatif yaitu berkisar antara 5-6 bulan

Teknik Pemijahan

Bak atau akuarium pemijahan dibersihkan & pada isi air setinggi 30 centimeter, flora air dibersihkan dan disusun pada loka pemijahan sesudah dipasangi pemberat berupa pecahan genteng. Setelah bak pemijahan siap, induk yg telah diseleksi dimasukan pelan-pelan dan hati-hati usahakan pagi hari. Dengan luas bak 2m2 bisa dikawinkan sebesar 40 pasang, menggunakan perbandingan jumlah jantan 1:1 jika menggunakan akuarium usahakan nir lebih menurut 4 pasang

Biasanya ikan Sumatera akan memijah dalam siang hari, apabila dalam saat memilih induk sahih-sahih bisa yang bagus, kalaupun meleset dalam hari berikutnya akan memijah. Telur-telur akan dimuntahkan berserakan tampa ada usaha berdasarkan induk buat menempatkanya ditempat yang pantas, sebagian telur akan inheren pada tanaman air dan sebagiaa terjatuh kedasar pada loka pemijahan. Setelah proses pemijahan selesai maka induk bisa dipindahkan ketempat perawatan induk, & telurnya dapat ditetaskan dalam loka pemijahan

Telur-telur yg telah dibuahi jika terdapat yang tidak sempat kena sperma maka akan tewas. Dua hari lalu maka benih-benih ikan ini akan berenag bebas dan mulai harus disediakan makanan sesudah umur 4 hari, makanan pertama yang pantas jadi santapanya adalah Infusoria. Kemudian semakin tinggi kutu air yang disaring sebelum akhirnya diberi ktu air yg kasar dang cacing sutera, hadiah makan diberikan rutin.

Pembesaran

Pembesaran benih dilakukan ditempat benih tadi di tetaskan, sesudah 4 hari terhitung sehabis memijah maka binih sudah wajib diberi makanan tambahan yg cocok dengan kondisinya. Dan pergantian air usahakan dilakukan secara rutin setiap 3-4 hari sekali menggunakan menyipon ? Atau dua/tiga air yang digunakan buat merubahnya dan nir boleh air langsung berdasarkan sumur, air harus pada sisihkan paling nir sehari semalam pergantian ini sudak dilakukan dalam waktu benih berumur dua minggu hingga pada akhirnya benih dipindahkan ditempat yg lebih besar atau dikurangi kepadatannya.

Jenis-Jenis Penyakit Yang Menyerang Ikan Sumatera

Penyakit yang biasa menyerang ikan sumatera merupakan sebagai berikut :

a. Penyakit Bintik Putih

? Penyebab

Penyebab penyakit bintik putih merupakan protozoa Ichthiopthirius multifiliis. Faktor pendukung penyebab pemyakit ini merupakan kualitas air yang tidak baik, suhu yg terlalu rendah, pakan yg jelek, dan kontaminasi ikan lain yg telah terkena penyakit bintik putih. Penularan penyakit ini bisa melalui air & kontak eksklusif antar ikan.

? Gejala

Bagian tubuh ikan yg diserang adalah sel lendir, sisik, dan lapisan insang. Ikan yg terjangkit penyakit ini tampak sulit bernafas, tak jarang menggosok-gosokkan tubuhnya kedinding wadah, keluarnya bintik putih dalam insang dan sirip, lapisan lendir rusak, & terjadi pendarahan pada sirip dan insang.

B. Penyakit Penducle

? Penyebab

Penyakit ini sering diklaim menggunakan penyakit air dingin (cold water descareases) yg bisa terjadi dalam suhu 160 C. Penyebabnya adalah bakteri Flexbacter psychropahila yg ukuran kurang lebih 6 mikron.

? Gejala

Ikan hias Sumatera yang terjangkit penyakit penducle tampak lemah, nir memiliki nafsu makan, muncul borok atau nekrosa pada kulit secara perlahan.

C. Penyakit Edward Siella

? Penyebab

Penyebabnya adalah bakteri Edward siella terda yg berukuran kurang lebih 0,5-0,75 mikron.

? Gejala

Jika sudah terinfeksi penyakit ini, akan timbul luka kecil dalam kulit dan daging ikan, disertai menggunakan pendarahan. Luka tersebut akan sebagai bisul & mengeluarkan nanah. Serangan lebih lanjut bisa mengakibatkan luka pada hati dan ginjal.

D. Penyakit Gatal

? Penyebab

Penyakit yg acapkali menyerang benih arwana ini ditimbulkan oleh Trichodina sp. Bagian tubuh yg diserang merupakan kulit, sirip, dan insang.

? Gejala

Serangan penyakit gatal ditandai menggunakan gerakan ikan yg lemah dan acapkali menggosok-gosokkan tubuhnya kebenda keras dan dinding wadah pemeliharaan.

Cara Pengobatan menggunakan Bahan Kimia

Untuk mengetahui cara pengobatan iakn hias sumatera yang terserang penyakit bisa ditinjau pada Tabel berikut :

Tabel 1. Penyakit yang ditimbulkan oleh parasite

Tabel 2. Penyakit yg ditimbulkan sang bakteri

Cara Pengobatan dengan Bahan Alami

Seperti kita ketahui, bahwa telah banyak ditemukan obat-obatan kimia buat mengobati ikan yg sakit. Namun, obat-obatan kimia tersebut akan mengakibatkan dampak samping dikemudian hari. Tapi buat ikan hias nir terlalu berpengaruh, tetapi utnuk ikan konsumsi sangat berpengaruh. Untuk mengobati ikan yang sakit bisa digunakan bahan alami, karena dampak sampingnya nir terlalu berbahaya & harganya relatif murah.

Dalam bahasan ini akan dicoba memakai bahan alami buat mengobati penyakit iakn hias Sumatera. Bahan alami yg bisa digunakan yaitu :

? Sambang darah (Excoecaria cochinnensis Lour) buat penyakit yang ditimbulkan oleh parasit.

? Kunyit (Curcuma domestica Val) buat penyakit yang disebabkan oleh bakteri.

Uraian Tanaman

? Sambang darah (Excoecaria cochinnensis Lour)

Sambang darah umumnya ditanam menjadi tanaman hias atau tumbuh liar dihutan & ditanam dipekarangan sebagai pagar hayati atau tumbuhan obat. Tumbuhan ini merupakan tanaman perdu yang tumbuh tegak dengan tinggi 0,5-1,5 meter & bercabang poly. Tumbuhan ini dapat diperbanyak dengan stek btg atau cangkokan. Tumbuhan ini berguna membunuh parasit (parasitisid), menghilangkan gatal (antipuritik), dan menghentikan pendarahan (hemostatis). Sifatnya hangat & rasanya pedas.

Kandungan kimia

Sambang darah mengandung tanin, asam behenat, triterpenoid eksokarol, silosterol. Dan getahnya mengandung resin dan senyawa beracun.

Bagian yang dapat dipakai buat obat

Bagian yg bisa dipakai menjadi obat merupakan daun, batang dan akarnya.

? Kunyit (Curcuma domestica Val)

Tanaman kunyit tumbuh bercabang menggunakan tinggi 40-100 centimeter. Batang merupakan btg seluruh, tegak, bundar , menciptakan rimpang menggunakan rona hijau kekuningan dan tersusun berdasarkan pelepah daun (agak lunak). Daun tunggal, bentuk oval (lanset) memanjang sampai 10-40 cm, lebar 8-12,5 cm dan pertulangan menyirip dengan rona hijau pucat. Bunga majemuk yang berambut & besisik berdasarkan pucuk btg seluruh, panjang 10-15 cm dengan mahkota lebih kurang 3 cm & lebar 1,5 cm, berwarna putih kekuningan atau kekuningan. Ujung dan daun pangkal runcing,

tetapi daunnya yang homogen. Kulit luar rimpang berwarna jingga kecoklatan, daging buah merah jingga kekuning-kuningan.

Kunyit bersifat mendinginka. Zat dalam rimpang kunyit memiliki kegunaan buat merusak atau membunuh mikroba.

Bagian yang dapat dipakai buat obat

Bagian kunyit yang digunakan sebagi obat adalah umbi akar. Cara pembuatan ekstrak

Sambang darah :

Sebelum dibentuk menjadi ekstrak, daun sambang darah harus dicuci bersih terlebih dahulu. Daun tadi dihaluskan sebesar 250 gram & ditambah air sebanyak 50 mililiter. Setelah dihaluskan airnya diambil dengan cara menyaring. Air yang sudah diambil merupakan ekstrak sambang darah.

Kunyit :

Sebelum dibentuk menjadi ekstrak, rimpang kunyit dibersihkan terlebih dahulu. Rimpang yang telah dibersihkan diparut sebesar 250 gram dan ditambah air bersih sebesar 50 mililiter. Setelah diparut kunyit diambil ektraknya menggunakan cara menyaring.

Cara pengobatan

Untuk pengobatan dengan bahan alami, ikan Sumatera yg sakit di rendam didalam larutan kunyit atau sambang darah yang sudah dibuat ekstrak.

Ikan Sumatera yg terserang penyakit yg disebabkan sang parasit dapat diberikan ekstrak sambang darah. Dosis yg dipakai yaitu 0,5 ml ekstrak sambang darah buat 5 liter air. Ikan yang terserang penyakit didipping setiap hari selama 30-60 menit, sampai ikan benar-sahih sembuh. Dosis yang diberikan bisa berubah bila dilakukan penelitian yg lebih seksama.

Cara pengobatan ikan yg terjangkit penyakit yg disebabkan sang bakteri hampir sama dengan penyakit yg ditimbulkan oleh parasit. Namun dalam pengobatannya menggunakan ekstrak kunyit.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1997. Budidaya Ikan Air Tawa. Departemen Pertanian Jakarta.

Http://gendulet.Blogspot.Com/2012/06/cara-pemijahan-ikan-sumatra-sob.Html

Ridwan Teuku. 2004, Laporan KIPA Pengembangan Agribisnis Ikan Sumatera. Bogor.

Shaleh T.M. & Syafei L.S, 2005. Buku Seri Kesehatan Ikan ?Ikan Sumatera Sehat Produksi Meningkat?. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian, Jurusan Penyuluhan Perikanan, Bogor.

Susanto Heru dan Lingga Pinus. 1987, Ikan Hias Air Tawar. Penebar Swadaya. Jakarta.

Checking your browser before accessing

This process is automatic. Your browser will redirect to your requested content shortly.

Please allow up to 5 seconds…

DDoS protection by Cloudflare
Ray ID: