Loading Website
Diberdayakan oleh Blogger.

Panduan Dropship

Laporkan Penyalahgunaan

Kontributor

Memahami Teknik Pembuatan Garam Rakyat dengan Tehnologi Geomembran

Permasalahan yang ada pada produksi garam rakyat saat ini  adalah kurangnya kualitas dan kuantitas  terhadap kebutuhan garam nasional seirin...

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Random Posts

Recent Posts

Recent in Sports

Header Ads

Cloud Hosting Indonesia

Mahir Website

Easy import From China

The Power Of Wanita Idaman

Featured

Seni Menjadi Pedagang Online

HIU PAUS, Rhincodon typus, adalah hiu pemakan plankton yang merupakan spesies ikan terbesar. Cucut ini mendapatkan namanya (Ingg.: whale shark) karena ukuran tubuhnya yang besar dan kebiasaan makannya dengan menyaring air laut menyerupai kebanyakan jenis paus. Disebut pula dengan nama geger lintang (dari bahasa Jawa: punggung berbintang) dan hiu tutul (nama yang cenderung menyesatkan, karena banyak jenis cucut yang berpola tutul), merujuk pada pola warna di punggungnya yang bertotol-totol, serupa bintang di langit.

Hiu ini mengembara pada lautan tropis & lautan yang beriklim hangat, & dapat hayati sampai berusia 70 tahun. Spesies ini dipercaya berasal berdasarkan lebih kurang 60 juta tahun yg kemudian.

DESKRIPSI

Cucut geger lintang adalah fauna terbesar yang masih hidup pada dunia, di luar paus. Ukuran homogen-rata fauna dewasa diperkirakan sekitar 9.7 meter (31.8 ft) dan seberat 9 ton. Spesimen terbesar yang dapat diverifikasi, merupakan yg tertangkap pada 11 November 1947, pada Karachi, Pakistan. Panjangnya sekitar 12.65 meter (41.50 ft) dan beratnya lebih menurut 21,5 ton, ad interim lingkar badannya sekitar 2.1 meter (6.9 ft). Bukan jarang kisah-kisah mengenai geger lintang yg ukuran jauh lebih akbar ? Menggunakan panjang hingga 18 meter (59 ft) & berat sampai 45,5 ton ? Namun sejauh ini tidak terdapat bukti-buktinya secara ilmiah.

Sebagai pemakan plankton, yg memperoleh mangsanya menggunakan menyaring air bahari, hiu paus mempunyai verbal yang ukuran akbar, hingga selebar 1.5 meter (4.9 ft) yang berisikan 10 lembaran penyaring & sekitar 300 hingga 350 deret gigi kecil-kecil. Ikan ini juga mempunyai lima pasang insang ukuran akbar. Dua mata yang mini terletak pada ujung depan kepalanya yg datar dan lebar. Warna tubuhnya biasanya keabu-abuan menggunakan perut putih; tiga gigir memanjang terdapat pada masing-masing sisi tubuhnya, dan lukisan bintik-bintik dan garis kuning keputih-putihan yang menciptakan pola kotak-kotak. Pola bintik-bintik ? Yang mengesankan sebagai taburan bintang ? Itu bersifat spesial buat masing-masing individu, dan acap dipakai pada perhitungan populasi. Kulitnya sampai setebal 10 sentimeter (tiga.9 in). Sirip punggung dan sirip dada masing-masing sepasang. Pada hewan belia, sirip ekornya lebih panjang yang sebelah atas; sementara dalam hewan dewasa sirip ini lebih berbentuk misalnya bulan sabit.

HABITAT

Geger lintang menghuni semua lautan tropika dan ugahari yang bersuhu hangat. Ikan ini diketahui beruaya setiap musim semi ke wilayah paparan benua di pesisir Australia barat. Musim berpijah hewan-hewan karang di Terumbu Karang Ningaloo diketahui telah meningkatkan ketersediaan plankton bagi ikan-ikan besar ini. Meskipun biasanya hidup menjelajah di tengah samudera luas, secara musiman terlihat adanya kelompok-kelompok geger lintang yang mencari makanan di sekitar pesisir benua, seperti di Australia barat itu; di Afrika Selatan (pantai selatan dan timur); Belize; Filipina; India; Indonesia; Honduras; Madagaskar; Meksiko; Mozambik; Tanzania; serta Zanzibar. Tidak jarang ikan-ikan ini terlihat memasuki laguna atau atol, atau mendekati estuaria (muara sungai).
Ikan hiu paus terkenal ramah terhadap para penyelam

Wilayah jelajahnya dalam umumnya nir melewati lintang 30?, utara juga selatan. Cucut ini diketahui mampu menyelam hingga kedalaman 1,286 meter (4,219.160 ft), dan tergolong ikan yang bermigrasi. Pada 2011 terekam adanya perpaduan geger lintang, terbanyak yg pernah dicatat orang, yakni hingga sekitar 400 ekor, yg berkumpul di lebih kurang Semenanjung Yucatan di Meksiko buat memangsa larva homogen ikan tongkol, Euthynnus alletteratus.

MAKANAN

Cucut geger lintang merupakan salah satu dari tiga spesies cucut, yang diketahui makan dengan cara menyaring air laut. Makanannya di antaranya yalah plankton, krill, larva kepiting pantai, makro alga, serta hewan-hewan kecil nektonik seperti cumi-cumi atau vertebrata kecil. Geger lintang juga diketahui memangsa ikan-ikan kecil serta hamburan jutaan telur dan sperma ikan yang melayang-layang di air laut semasa musim memijah gerombolan ikan.
Udang kecil Krill merupakan salah satu makanan hiu paus

Cucut raksasa ini makan secara pasif menggunakan cara membuka mulutnya lebar-lebar sembari berenang pelahan-huma, membiarkan air laut masuk secara leluasa dan keluar di belakang rongga ekspresi melalui celah insang, ad interim makanannya tersaring oleh lembar-lbr penyaring pada mulutnya. Adakalanya jua, geger lintang makan secara aktif dengan membuka & menutup mulutnya, sehingga air bahari terhisap masuk rongga mulut & kemudian tertekan keluar melalui celah insang. Pada kedua cara itu, air akan menembus lembaran filter ? Yang agaknya adalah modifikasi berdasarkan sisir saring insang ? Secara hampir sejajar dengan lbr-lembar itu, dan bukan dengan arah tegak lurus terhadapnya; sementara genre kuliner yg lebih pekat terus berjalan ke kerongkongan ikan. Deretan gigi-gigi kecil di lisan ikan ini agaknya tidak berperan pada proses makan.

Sesekali, geger lintang terlihat ?Batuk? Dalam air; boleh jadi ini mekanisme buat membersihkan lembaran filter berdasarkan kotoran yang menyumbatnya. Hiu ini diketahui bermigrasi pada jarak jauh buat mendapatkan makanannya, dan mungkin juga buat berbiak.

KONSERVASI

Populasi geger lintang terancam oleh aktivitas penangkapannya (dengan menggunakan harpun), atau secara tak sengaja terbawa dalam jaring ikan. Nelayan di berbagai tempat (India, Pakistan, Maladewa, Taiwan, dan Filipina) menangkap dan memperdagangkan ikan ini untuk dagingnya, minyak liver, serta siripnya yang berharga mahal.
Ikan hiu pasu berinteraksi bersama para penyelam

Di Indonesia, hampir setiap tahun diberitakan adanya hiu tutul yang terdampar di pantai atau terjerat jaring nelayan. Catatan ini setidaknya terdapat mulai tahun 1980, waktu seekor geger lintang terdampar di pantai Ancol, hingga baru-baru ini, tatkala dua ekor ikan serupa tersesat & tewas di pantai selatan Yogyakarta pada bulan Agustus 2012. Akan namun, insiden terbanyak merupakan pada sekitar Selat Madura, di mana tingginya lalu lintas kapal dan keruwetan jaring nelayan mungkin menyumbang dalam kematian geger lintang di setiap tahunnya.

IUCN, badan perlindungan global, karena itu memasukkan populasi geger lintang ini ke dalam status Rentan (Vulnerable). Kerentanan menghadapi penangkapan ikan komersial ini disimpulkan lantaran nilainya yg tinggi dalam perdagangan, sifatnya yang selalu mengembara dan bermigrasi dalam jarak jauh, sifat hidupnya yang menurut pola seleksi-K, serta kelimpahan umumnya yang rendah. Bersama dengan enam spesies hiu yg lain, geger lintang pula sudah dimasukkan ke pada daftar Memorandum of Understanding (MoU) on the Conservation of Migratory Sharks di bawah Konvensi Bonn.

Upaya perlindungan dan perlindungan jenis ini pula sudah dilakukan beberapa negara, terutama berupa embargo buat memburu, menangkap, dan memperdagangkan cucut akbar ini. Filipina, contohnya, sudah menerbitkan embargo menangkap, menjual, mengimpor atau mengekspornya semenjak 1998. Larangan ini lalu diikuti oleh India pada 2001 dan Taiwan pada 2007. Maladewa bahkan sudah melindunginya sejak 1995. Akan namun di Indonesia fauna ini masih belum mendapatkan perhatian yang cukup memadai.

CATATAN TAKSONOMIS

Cucut ini merupakan satu-satunya anggota dari marga Rhincodon dan suku Rhincodontidae (disebut Rhiniodon dan Rhinodontidae sebelum 1984), termasuk subkelas Elasmobranchii dalam kelas Chondrichthyes. Geger lintang mulai dikenal dunia ilmu pengetahuan dalam April 1828, waktu seekor ikan menurut jenis ini terkena harpun pada Afrika Selatan. Spesimen sepanjang 4.6 meter (15.1 ft) itu kemudian dideskripsi pada tahun berikutnya oleh Andrew Smith, seorang dokter tentara & ahli zoologi yang tinggal di Cape Town.

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Hiu_paus

Semoga Bermanfaat...

Checking your browser before accessing

This process is automatic. Your browser will redirect to your requested content shortly.

Please allow up to 5 seconds…

DDoS protection by Cloudflare
Ray ID: